5.2.2 Kekuatan Impak Termoplastik Nilon
Kekuatan impak dari kelompok B didapat dengan cara memberikan energi impak pada sampel yang terbuat dari termoplastik nilon. Pada tabel 2 terlihat,
kekuatan impak terkecil dan terbesar termoplastik nilon adalah 28,33 x 10
-3
Jmm
2
dan 41,67 x 10
-3
Jmm
2
. Menurut Matthews dan Smith 1955, termoplastik nilon mempunyai
ketahanan terhadap impak serta dapat meneruskan tekanan yang diterima. Menurut Stern 1964, bahan termoplastik nilon mempunyai kekuatan lentur dan kekuatan
tekan yang tinggi, ketahanan terhadap abrasi dan fraktur, serta mempunyai sifat translusen sehingga dapat menampakkan warna gingiva asli. Pada penelitian ini,
kekuatan impak yang terbesar belum dapat menyebabkan patahnya sampel. Hal ini disebabkan termoplastik nilon mempunyai fleksibilitas yang tinggi sehingga memiliki
kekuatan impak yang tinggi.
18
Kekuatan impak diperoleh melalui energi dibagi dengan lebar dan tebal, dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kekuatan impak juga dipengaruhi oleh
ketebalan dari bahan termoplastik nilon. Ketebalan bahan termoplastik nilon yang digunakan pada penelitian ini sesuai dengan ketebalan bahan basis gigitiruan
termoplastik nilon yang direkomendasikan yaitu 2 mm.
15
Pada besar energi yang sama tetapi dengan ketebalan yang berbeda, akan diperoleh kekuatan impak yang
berbeda.
25
Menurut Hargreaves dkk 1971, setelah penambahan serat kaca pada bahan termoplastik nilon, bahan ini masih dapat mempertahankan fleksibilitas yang tinggi
sehingga mempunyai ketahanan terhadap impak yang tinggi pula, permukaan yang
Universitas Sumatera Utara
halus, creep yang rendah, dan mempunyai kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan bahan resin lainnya.
18
5.2.3 Perbedaan Kekuatan Impak Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Termoplastik Nilon.
Pada tabel 3 terlihat, rerata kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas adalah 4,81 x 10
-3
Jmm
2
sedangkan untuk termoplastik nilon adalah 34,58 x 10
-3
Jmm
2
, dari rerata tersebut terlihat jelas perbedaan kekuatan impak antara resin akrilik polimerisasi panas dengan termoplastik nilon adalah sebesar 29,77 x 10
-3
Jmm
2
. Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kekuatan impak termoplastik nilon tujuh kali lebih tinggi dibandingkan resin akrilik polimerisasi
panas. Pada tabel 3 terlihat, rerata dan standar deviasi dari kekuatan impak resin
akrilik polimerisasi panas dengan termoplastik nilon adalah 4,81 x 10
-3
1,59 x 10
-3
Jmm
2
dan 34,58 x 10
-3
4,85 x 10
-3
Jmm
2.
Pada tabel ini terlihat standar deviasi kelompok B lebih besar daripada kelompok A.
Hasil analisis uji-T yang menggunakan α = 0,05 terdapat perbedaan yang
signifikan p0,05 antara kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas dengan termoplastik nilon. Hasil statistik uji-T tidak berpasangan yang diperoleh terlihat,
pada tabel Lavene’s Test for Equality of Variences dengan nilai F-test 34,683 maka probabilitasnya 0,0001 kemudian digunakan nilai Equal variences yang diasumsikan
adalah 0,0001 menunjukkan p0,05 maka hipotesis penelitian diterima.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini menunjukkan termoplastik nilon memiliki kekuatan impak yang lebih besar dibandingkan dengan resin akrilik polimerisasi panas. Hal ini
disebabkan karena perbedaan bahan dasar antara kedua kelompok bahan tersebut. Meskipun resin akrilik dan termoplastik nilon merupakan turunan polimer, akan
tetapi terdapat perbedaan kekuatan impak yang menyebabkan perbedaan ketahanan terhadap fraktur dari kedua bahan tersebut. Kekuatan impak dipengaruhi oleh
modulus elastisitas, dan kekuatan tarik. Modulus elastisitas dan kekuatan tarik dari termoplastik nilon adalah sebesar 356 MPa dan 76 Mpa, sedangkan modulus
elastisitas dan kekuatan tarik dari resin akrilik polimerisasi panas adalah 22000 MPa dan 50 MPa.
13
Kekuatan tarik termoplastik nilon lebih tinggi daripada resin akrilik polimerisasi panas, sedangkan modulus elastisitas termoplastik nilon lebih rendah
daripada resin akrilik polimerisasi panas sehingga dapat disimpulkan bahwa termoplastik nilon bersifat lebih fleksibel serta memiliki kekuatan impak yang tinggi
sedangkan resin akrilik bersifat lebih kaku dan memiliki kekuatan impak yang rendah. Besar kekuatan impak juga dipengaruhi oleh berat molekul. Menurut
Williams dan Cunningham 1979, berat molekul yang tinggi akan menyebabkan ketahanan terhadap impak juga menjadi tinggi. Termoplastik nilon termasuk
makromolekul sehingga memiliki berat molekul yang tinggi, sedangkan resin akrilik tersusun dari berat molekul yang rendah. Hal ini mengakibatkan termoplastik nilon
mempunyai kekuatan impak yang lebih tinggi dibandingkan dengan resin akrilik.
16,18,19,25
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN