RANCANG BANGUN MESIN PENEPUNG KEONG MAS KAPASITAS 4 KG/JAM.

(1)

RANCANG BANGUN MESIN PENEPUNG KEONG MAS

KAPASITAS 4 KG/JAM

TUGAS AKHIR

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Disusun oleh

UIN DANI DAMELO NAINGGOLAN

5133220024

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Uin Dani Damelo Nainggolan: Proses Pembuatan Mesin PenepungKeong Mas kapasitas 4 kg/jam.Tugas Akhir. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2017

Keong Mas adalah salah satu hama Tanaman Padi yang sangat berbahanya dan menjadi masalah bagi Masnyarakat. Keong adalah salah satu hama yang sangat berbahaya bagi petani dapat dijadikan sebagai pakan alternatif bagi Ternak Bebek. Keong memiliki kandungan gizi yang baik karena mengandung protein yang cukup tinggi dan memberikan pertumbuhan yang baik bagi itik. Menjadikan keong mas sebagai pakan alterntif dilakukan dengan cara cangkang keong dibuka menggunakan balok dan daging dilepas dari cangkang kemudian diberikan keitik. Pemberian dagingkeong yang dibuka menggunakan balok masih mempunyai kekurangan yaitu daging keong cepat busuk dan masa pemakaiannya sebentar.Untuk meningkatkan keong mas agar tidak busuk dan masa pemakaiannya lama, maka dibutuhkan sebuah mesin penggiling keong mas, dari hasil gilingan tersebut akan menjadi butiran butiran kecil. Pada perencanaan mesin penggiling keong mas ini di desain dan direncanakan konstruksi mesin. Sistem penggerak, sistem transmisi, sistem penggling keong mas. Prinsip kerja penggiling keong mas ini yaitu keong yang sudah dikeringkan dimasukkan kedalam tabung , keong tersebut digiling ke dalam tabung mengunakan pisau yang melekat di poros, keong akan digiling menjdi butiran – butiran kecil dan butiran- butiran kecil keong tersebut akan keluar melalui corong keluaran.


(5)

ii ABSTRAK

Uin Dani DameloNainggolan:Making Process of the conch Grinder Machine Capacity 4kg / hour, 2016. Final Project. Faculty of Engineering, State University of Medan.

The Conch is one of the pests Rice is very dangerous and a problem for society.The conch is considered as one of the most dangerous pests to farmers could serve as an alternative for Livestock feed the ducks. The conch has good nutritional value because it contains high protein and provide good growth for ducks. Making as feed alterntif done by conch shell is opened using a block and the meat removed from the shell and then given to the ducks. Giving conch meat were opened using the beam still has the disadvantage that the conch meat quickly rotten and lifespan yes briefly. To improve the snails that do not decay and long lifespan yes, it takes a grinding machine snails, of the milled grain will be as small as. In planning the golden snail grinding machine is designed and planned construction machinery. The drive system, transmission system, grinder systems snails.The working principle of this grinder snails are snails dried inserted into the tube, the conch is milled to within the tube using a knife attached to the shaft, Conch be milled into granules - small grains and granules are small snails will come out through the funnel output.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepadaTuhan Yang MahaKuasa dimana atas limpahan berkat dan karunian-Nya sehingga dapat menyelesainkan Tugas Akhir ini dengajudul “RANCANG BANGUN MESIN PENEPUNG KEONG MAS

KAPASITAS 4 KG/JAM”.

Dalam proses Penyelesaian tugas akhir ini penulis ini mengalami beberapa kendala antara lain keterbatasan maupun kurangnya pengetahuan yang dimiliki penulis. Namun berkat bimbingan, bantuan, dan dukungan berupa petunjuk dan saran-saran dan sebagainya dari Bapak Drs. RobertSilaban, M.Pd selaku pembimbing tugas akhir penulis telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.

Penulis juga menerima dukungan dari berbagai pihak dari awal perkuliahan sampai penulisan tugas akhir dan pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimah kasih kepada:

1 Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2 Dra.Hj.Rosnelli, M.Pdselaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3 Drs. Hidir Efendi,M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

4 Drs. Selamat Riadi,MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.


(7)

iv

5 Drs. Robert Silaban, M.Pd selaku Ketua Prodi Teknik Mesin D-3 UNIMED. 6 Parlin Nainggolan Dan Rosmina Br Sinaga Selaku orang tua saya yang selalu

mendukung penulis baik dalam materi maupun dalam doa selama perkuliahan. 7 Teman-teman seperjuangan yang juga banyak memberi dukungan, doa serta

arahan.Terkhusus teman-teman D3 TeknikMesin 2013

8 Adik Stambuk saya Romualdus Justin Harianja selaku membantu dalam rancang bangun mesin penepung koeng mas.

9 Lastri Simangunsong dan Desman Simangunsong yang mau berbagi laptop dengan saya dan selalu memberikan semangat dalam mengerjakan Tugas Akhir ini

10Keluarga tercinta, Kakak, Abang danAdik yang selalu memberikan nasihat berupa motivasi dalam mengerjakan Tugas Akhir ini

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih terdapat kekurangan dalam penulisan, baik dari segi isi, materi maupun tata letak bahasa yang digunakan merupakan keterbatasan penulis.Dengan demikian demi kelengkapan dan kesempurnan laporan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca .Semoga Laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga para pembaca, akhir kata penulis mengucapkan terimah kasih.


(8)

v

Medan, Januari 2017 Penulis,

Uin Dani D Nainggolan NIM.5133220024


(9)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. RumusanMasalah ... 2

C. Tujuan... 3

D. Manfaat ... 3

E. TeknikPengumpulan Data ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Keong Mas ... 5

1. Kandungan Keong Mas ... 6

2. Manfaat Keong Mas ... 7

B. Perancangan ... 8

C. Prinsip Kerja Mesin ... 9

D. Komponen_Mesin ... 11

1.Hopper ... 11


(10)

vii

3.Saringan ... 12

4.Pisau ... 12

5.Motor Listrik ... 13

6.Sabuk ... 18

7.Puli ... 19

8.Pasak ... 21

9.Poros ... 21

10.Diagram Alir ... 24

BAB III. PEMBAHASAN A.Perencanaan Kapasitas Tabung ... 25

1. Perancangan Tabung Penepung ... 25

2. Perancangan Pisau Penepung ... 26

3. Perancangan Poros Horizontal ... 26

B. Perhitungan Daya Motor ... 28

C. Perancangan Corong ... 33

1. Corong Masukan Penepumg ... 33

2. LeherMasuk ... 35

D. Perancangan Sistem Transmisi( Puli dan Sabuk ) ... 36

1. Sabuk ... 36

2. Transmisi Pully ... 39

E. Poros ... 40 F. Perancangan Pasak...


(11)

viii

BAB IV.PEMBUATAN DAN HASIL UJI COBA

A. Metode Proses Pembentukan ( Manufacturing ... 48

1. Rangka Mesin ... 48

2. Pembuatan Tabung ... 50

3. Saringan ... 52

4. Langkah kerja pembuatan leher ... 53

5. Langkah kerja pembuatan corong ... 54

6. Pembuatan Poros dan Pisau ... 57

7. Penggabungan Komponen... 61

B. Uji Kerja ... 62

1. Analisa Uji Fungsi ... 63

2. Pengujian Terhadap Kapasitas ... 63

3. Pembahasan ... 64

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68 LAMPIRAN


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.Komposisi Daging Keong tiap 100 Gram ... 6

Tabel 2.Diameter Minimum Puli yang Diizinkan dan Dianjurkan ( mm ) ... 19

Tabel3.Nama peralatan untuk pembuatan rangka mesin ... 48

Tabel4.Nama Alat untuk pembuatan tabung ... 50

Tabel5.Nama bahan dan alat ... 52

Tabel6.Alat dan Bahan ... 57

Tabel7.Bagian Transmisi ... 62


(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Keong Mas ... 5

Gambar 2.Mesin Penepung Keong Mas ... 10

Gambar 3.Hopper ... 11

Gambar 4.Saringan ... 12

Gambar 5.Motor Listrik ... 13

Gambar 6.Sabuk ... 18

Gambar 7.Puly ... 19

Gambar 8.Pasak... 21

Gambar 9.Tabung Penepung ... 25

Gambar 10.Pisau Penepung ... 26

Gambar 11.Poros ... 27

Gambar 12.Motor Listrik ... 33

Gambar 13.Corong penepung masukan pandangan atas... 34

Gambar 14.Leher Masuk Penepung ... 35

Gambar 15.Transmisi Puli ... 39

Gambar 16.Puli 3 inch... 39

Gambar 17.Puli 5 inch... 40

Gambar 18.Poros ... 40

Gambar 19.Rangka ... 50

Gambar20.Tabung ... 51


(14)

x

Gambar22.Leher Tabung ... 54

Gambar23.Corong Tabung ... 55

Gambar24.Corong Jadi ... 57

Gambar25.Pembuatan Poros ... 59

Gambar26.Poros dan Pisau ... 60

Gambar 27.Mesin Jadi ... 62


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keong mas (Pomacea canaliculata) adalah sifut sawah dengan warna cangkang keemasan yang dianggap sebagai salah satu hama dalam produksi padi. Keong mas disebut hama karena menjadi pemakan tanaman padi di areal persawahan dan telurnya yang menempel pada batang padi menyebabkan tanaman padi mati. (Budiyono, 2006).

Keong mas yang berada disawah berkembang biak dengan cepat, habitat sawah sesuai bagi perkembangan keong mas dan populasinya meningkat dalam waktu yang relative cepat, sehingga cepat pula merusak tanaman padi. Padat Tingkat serangan yang berat, keong mas mampu merusak banyak rumput tanaman padi, sehingga padi harus menyulam atau menanam ulang. Luas areal pertanaman padi yang dirusak keong mas pada tahun 2007 mencapai lebih dari 22.000ha (direktorat perlindungan tanaman padi, 2008)

Mengingat tingkat kerugian yang cukup signifikan yang ditimbulkanya, beberapa tindakan penanggulangan terhadap hama keong mas ini telah banyak dilakukan, mulai dari pengendalian secara mekanik dengan cara melakukan pemungutan secara berkala 3 kali seminggu, pengendalian secara biologi dengan pelepasan itik dan perangkap telur, dan juga pengendalian secara kimia dengan menggunakan pestisida seperti Brestans, Pegasus, dan Saponine.

Dari cara-cara penanggulangan tersebut hanya berfokus pada pemberantasan dan pengendalian populasi keong tersebut, belum pernah terpikirkan untuk melakukan penanggulangan hama ini sembari memperoleh dampak berupa


(16)

2

keuntungan ekonomis melalui cara penanggulangan terpadu. Keong mas yang telah dicincang merupakan makanan campuran sebagai sumber protein yang murah dan juga kaya akan kalsium(Bagus, 1999).

Atas dasar inilah penulis mengangkat judul ”MESIN PENEPUNG KEONG MAS KAPASITAS 2,6 KG/JAM ” Dimana alat yang akan dibuat direncanakan dapat memproduksi keong mas menjadi tepung kasar, sehingga dapat memberikan nilai ekonomis terhadap keong mas yang sebelumnya dianggap sebagai sumber hama yang dapat merugikan bagi para petani padi.

Pembuatan keong mas dalam wujud tepung adalah dengan pertimbangan bahwa tepung keong mas dengan tingkat kekeringan yang memadai akan memperlama proses pembusukanya, sehingga masa simpanya bisa lebih lama untuk penggunaan dalam jangka panjang.

B. Rumusan Masalah

Dalam hal perencanaan alat penepung keong mas itu penulis membatas ruang lingkup pembahasan dan disesuaikan dengan permasalahan yang timbul secara garis besar, antara lain :

1. Bagaimana merancang mesin pencacah keong mas?

2. Bagaimana membuat mesin pencacah keong mas yang mampu bekerja secara efisien dalam waktu yang singkat.

3. Berapa daya sumber tenaga dan putaran penggerak yang akan digunakan pada mesin.


(17)

3

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari perancangan mesin penepung keong mas adalah :

1. Mengetahui bagaimana merancang mesin penepung keong mas. 2. Mengetahui perakitan maupun pembuatan mesinpenepungkeong mas. 3. Mengetahui kapasitas yang dihasilkan mesin

4. Mengetahui analisis biaya pembuatan mesin.

D. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperolehadalah : 1. Bagi mahasiswa.

a. Sebagai suatu penerapan teori dan praktek kerja yang diperoleh saat di bangku perkuliahaan.

b. Mengembangkan ide pembuatan/alat mesin pencacah keong mas.

c. Sebagai model belajar aktif tentang cara inovasi teknologi bidang teknik mesin.

2. Bagi dunia pendidikan

a. Menambah perbendaharaan dari modifikasi alat/mesin penepung keong mas.

b. Membangun kerja sama dalam bidang pendidikan antara pihak Universitas dengan Lembaga / Industri yang membutuhkan mesin penepung keong mas.


(18)

4

3. Bagi Dunia Industri / Lembaga

a. Dapat menambah hasil produksi, yang nantinya bias menyesuaikan dengan permintaan yang ada.

b. Dapat mengefisienkan waktu dan proses dalam melaksanakan praktiknya.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi literatur dengan mencari buku-buku yang ada diperpustakaan kampus Universitas Negeri Medan maupun sumber lain dari luar berkaitan dengan perancangan mesin tersebut.

2. Observasi, yakni: meninjau, mengamati mesin lain dengan sistem kerja mesin yang hampir sama.

3. Melakukan diskusi dengan teman sekelompok. 4. Pengambilan data melalui internet.


(19)

66 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Dari hasil perhitungan motor listrik, poros, pasak, sabuk, puly, jenis bantalan, dan lainnnya yang berkaitan dengan perancangan dapat disimpulkan sebagai berikut.

a. Rangka : Profil L Ukuran 40 x 40 mm

b. Tabung : Pelat Besi bulat Ukuran : P = 450, ø = 160 mm, T = 4 mm c. Saringan: Stainless Steel Lubang: p = 450, L = 160, ø = 3 mm

d. Pisau : Per Daun Mobil L 300: T = 7 mm`

e. Poros : Poros I = ø 25 mm, Poros II = ø 30 mm, Poros III = ø 25 mm f. Puli : Puli 3 inch ke Motor listrik dan Puli 5 inch ke Poros

g. Sabuk : V-belt tipe A-42 h. Motor Listrik : 1400 rpm, 1 HP

2. Dari hasil uji coba kerja, tidak tercapai daging dalam bentuk tepung seperti yang diharapakan hanya berupa daging dengan potongan – potongan kecil dan dari hasil perhitungan untuk kapasitas adalah 2,6kg/jam.

B. Saran

Proses penyempurnaan sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi, usulan perbaikan pada mesin ini antara lain:


(20)

67

1. Perlunya tambahan alat penepung pada mesin misalnya menambah penggiling guna mencapai hasil yang diharapakan. Sebab dari hasil pengujian diatas daging hanya berupa potongan – potongan kecil.

2. Untuk melihat pengujian pada alat penepung/pemotongan, dapat melobangi tabung dengan ukuran tertentu dan menutupnya dengan bahan yang transparan. Agar dapat terlihat fungsi pisau benar melakukan pemotongan atau tidak.

3. Untuk pisau dengan pertimbangan hasil pengujian yang disarankan, bisa dengan mengubah bentuknya agar daging keong benar-benar dapat menjadi lebih halus

4. Pada tiap kaki rangka mesin dapat diberikan roda untuk mengurangi besarnya getaran yang ditimbulkan oleh proses penggilingan dan mempermudah proses perpindahan mesin dari satu tempat ke tempat lainnya.

5. Untuk peternak bebek/itik untuk memperhatikan hal hal berikut ini:

a. Cara merebus keong mas adalah air di panaskan terlebih dahulu hingga mendidih , setelah air mendidih baru masuk-kan keong selama 20 – 30 menit dalam air mendidih.

b.Selanjutnya dikeringkan dengan sinar matahari sampai kering selama du hari atau bisa juga menggunakan oven dengan suhu dengan suhu 75-80oC selama 24 jam. Pengeringan sudah cukup bila daging dapat dipatahkan dengan tangan.


(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Keong mas (Pomacea canaliculata) adalah sifut sawah dengan warna cangkang keemasan yang dianggap sebagai salah satu hama dalam produksi padi. Keong mas disebut hama karena menjadi pemakan tanaman padi di areal persawahan dan telurnya yang menempel pada batang padi menyebabkan tanaman padi mati. (Budiyono, 2006).

Keong mas yang berada disawah berkembang biak dengan cepat, habitat sawah sesuai bagi perkembangan keong mas dan populasinya meningkat dalam waktu yang relative cepat, sehingga cepat pula merusak tanaman padi. Padat Tingkat serangan yang berat, keong mas mampu merusak banyak rumput tanaman padi, sehingga padi harus menyulam atau menanam ulang. Luas areal pertanaman padi yang dirusak keong mas pada tahun 2007 mencapai lebih dari 22.000ha (direktorat perlindungan tanaman padi, 2008)

Mengingat tingkat kerugian yang cukup signifikan yang ditimbulkanya, beberapa tindakan penanggulangan terhadap hama keong mas ini telah banyak dilakukan, mulai dari pengendalian secara mekanik dengan cara melakukan pemungutan secara berkala 3 kali seminggu, pengendalian secara biologi dengan pelepasan itik dan perangkap telur, dan juga pengendalian secara kimia dengan menggunakan pestisida seperti Brestans, Pegasus, dan Saponine.

Dari cara-cara penanggulangan tersebut hanya berfokus pada pemberantasan dan pengendalian populasi keong tersebut, belum pernah terpikirkan untuk melakukan penanggulangan hama ini sembari memperoleh dampak berupa


(2)

2

keuntungan ekonomis melalui cara penanggulangan terpadu. Keong mas yang telah dicincang merupakan makanan campuran sebagai sumber protein yang murah dan juga kaya akan kalsium(Bagus, 1999).

Atas dasar inilah penulis mengangkat judul ”MESIN PENEPUNG KEONG MAS KAPASITAS 2,6 KG/JAM ” Dimana alat yang akan dibuat direncanakan dapat memproduksi keong mas menjadi tepung kasar, sehingga dapat memberikan nilai ekonomis terhadap keong mas yang sebelumnya dianggap sebagai sumber hama yang dapat merugikan bagi para petani padi.

Pembuatan keong mas dalam wujud tepung adalah dengan pertimbangan bahwa tepung keong mas dengan tingkat kekeringan yang memadai akan memperlama proses pembusukanya, sehingga masa simpanya bisa lebih lama untuk penggunaan dalam jangka panjang.

B. Rumusan Masalah

Dalam hal perencanaan alat penepung keong mas itu penulis membatas ruang lingkup pembahasan dan disesuaikan dengan permasalahan yang timbul secara garis besar, antara lain :

1. Bagaimana merancang mesin pencacah keong mas?

2. Bagaimana membuat mesin pencacah keong mas yang mampu bekerja secara efisien dalam waktu yang singkat.

3. Berapa daya sumber tenaga dan putaran penggerak yang akan digunakan pada mesin.


(3)

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari perancangan mesin penepung keong mas adalah :

1. Mengetahui bagaimana merancang mesin penepung keong mas. 2. Mengetahui perakitan maupun pembuatan mesinpenepungkeong mas. 3. Mengetahui kapasitas yang dihasilkan mesin

4. Mengetahui analisis biaya pembuatan mesin.

D. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperolehadalah : 1. Bagi mahasiswa.

a. Sebagai suatu penerapan teori dan praktek kerja yang diperoleh saat di bangku perkuliahaan.

b. Mengembangkan ide pembuatan/alat mesin pencacah keong mas.

c. Sebagai model belajar aktif tentang cara inovasi teknologi bidang teknik mesin.

2. Bagi dunia pendidikan

a. Menambah perbendaharaan dari modifikasi alat/mesin penepung keong mas.

b. Membangun kerja sama dalam bidang pendidikan antara pihak Universitas dengan Lembaga / Industri yang membutuhkan mesin penepung keong mas.


(4)

4

3. Bagi Dunia Industri / Lembaga

a. Dapat menambah hasil produksi, yang nantinya bias menyesuaikan dengan permintaan yang ada.

b. Dapat mengefisienkan waktu dan proses dalam melaksanakan praktiknya.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi literatur dengan mencari buku-buku yang ada diperpustakaan kampus Universitas Negeri Medan maupun sumber lain dari luar berkaitan dengan perancangan mesin tersebut.

2. Observasi, yakni: meninjau, mengamati mesin lain dengan sistem kerja mesin yang hampir sama.

3. Melakukan diskusi dengan teman sekelompok. 4. Pengambilan data melalui internet.


(5)

66 A. Kesimpulan

1. Dari hasil perhitungan motor listrik, poros, pasak, sabuk, puly, jenis bantalan, dan lainnnya yang berkaitan dengan perancangan dapat disimpulkan sebagai berikut.

a. Rangka : Profil L Ukuran 40 x 40 mm

b. Tabung : Pelat Besi bulat Ukuran : P = 450, ø = 160 mm, T = 4 mm c. Saringan: Stainless Steel Lubang: p = 450, L = 160, ø = 3 mm

d. Pisau : Per Daun Mobil L 300: T = 7 mm`

e. Poros : Poros I = ø 25 mm, Poros II = ø 30 mm, Poros III = ø 25 mm f. Puli : Puli 3 inch ke Motor listrik dan Puli 5 inch ke Poros

g. Sabuk : V-belt tipe A-42 h. Motor Listrik : 1400 rpm, 1 HP

2. Dari hasil uji coba kerja, tidak tercapai daging dalam bentuk tepung seperti yang diharapakan hanya berupa daging dengan potongan – potongan kecil dan dari hasil perhitungan untuk kapasitas adalah 2,6kg/jam.

B. Saran

Proses penyempurnaan sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi, usulan perbaikan pada mesin ini antara lain:


(6)

67

1. Perlunya tambahan alat penepung pada mesin misalnya menambah penggiling guna mencapai hasil yang diharapakan. Sebab dari hasil pengujian diatas daging hanya berupa potongan – potongan kecil.

2. Untuk melihat pengujian pada alat penepung/pemotongan, dapat melobangi tabung dengan ukuran tertentu dan menutupnya dengan bahan yang transparan. Agar dapat terlihat fungsi pisau benar melakukan pemotongan atau tidak.

3. Untuk pisau dengan pertimbangan hasil pengujian yang disarankan, bisa dengan mengubah bentuknya agar daging keong benar-benar dapat menjadi lebih halus

4. Pada tiap kaki rangka mesin dapat diberikan roda untuk mengurangi besarnya getaran yang ditimbulkan oleh proses penggilingan dan mempermudah proses perpindahan mesin dari satu tempat ke tempat lainnya.

5. Untuk peternak bebek/itik untuk memperhatikan hal hal berikut ini:

a. Cara merebus keong mas adalah air di panaskan terlebih dahulu hingga mendidih , setelah air mendidih baru masuk-kan keong selama 20 – 30 menit dalam air mendidih.

b.Selanjutnya dikeringkan dengan sinar matahari sampai kering selama du hari atau bisa juga menggunakan oven dengan suhu dengan suhu 75-80oC selama 24 jam. Pengeringan sudah cukup bila daging dapat dipatahkan dengan tangan.