28
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Jarakan yang
berada di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada saat jam pembelajaran olahraga.
2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada bulan April-Mei
2015 pada semester genap tahun ajaran 20142015.
D. Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Jarakan, dimana di sekolah tersebut perkembangan kemampuan motorik kasar pada
anak khususnya kelas 1A masih kurang, sehingga diperlukan pembelajaran yang dapat mendukung perkembangan kemampuan motorik kasar pada
anak. Setting penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah di luar kelas. Setting di luar kelas dalam lingkup sekolah ini dimaksudkan untuk
mempermudah pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Pemilihan setting di luar kelas agar anak tidak kesulitan dalam
keadaan di luar kelas. Mengingat anak usia sekolah jika tidak diawasi penuh anak tidak dapat berkonsentrasi dengan baik dan anak mudah
mengalihkan perhatianya. Dengan demikian pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan lari
bolak balik memindahkan benda yang dilakukan di luar kelas.
29
E. Prosedur Penelitian
Masing-masing siklus terdiri dari empat komponen pokok yaitu: perencanaan, perlakukantindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat
komponen tersebut menunjukan sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan berulang seperti pada gambar berikut.
Refleksi Perencanaan
Perlakuan Pengamatan Keterangan:
Siklus I: 1. Perencanaan I
2. Perlakuan I 3. Pengamatan I
Perencanaan 4. Refleksi I
Refleksi Siklus II:
1. Perencanaan II 2. Perlakuan II
3. Pengamatan II
Perlakuan Pengamatan 4. Refleksi II
Gambar 3. Model Penelitian Tindakan Kelas dari Kemmis dan Mc. Taggart Suharsimi Arikunto 2006: 93
Berdasarkan prosedur penelitian diatas, maka tindakan penelitian kelas untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dimulai dari
perencanaan, perlakuan dan pengamatan, dilanjutkan dengan refleksi. Setelah melalui refleksi dan mendapatkan data mengenai kemampuan
motorik kasar anak yang dirasa masih belum maksimal, maka untuk