Resume Desain Pembelajaran Bab 1 dan 2
RESUME
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Mengenal Kurikulum 2013 dan Hakikat Desain Pembelajaran
Disusun oleh :
Nama : Nuril Faizah
Nim : 201310070311142Kelas : Biologi 2 D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
RESUME DESAIN PEMBELAJARAN A.
BAB I: MENGENAL KURIKULUM 2013 Komitmen pemerintah untuk memperbaiki sistem dan kurikulum pendidikan
di Indonesia mulai menunjukkan titik terang. Melalui Kemendikbud pemerintah melakukan perombakan kurikulum di tiga jenjang sekolah sekaligus mulai tingkat dasar, menengah, hingga tingkat atas. Salah satu alasan Kemendikbud mengubah kurikulum adalah meneyesuaikan pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi (UU PT). Berdasarkan hasil studi TIMSS (Trends in
International Mathematic And Science Stud) dan PISA (Program For
International Student Assessment) Kemendikbud menduga ada yang perlu
disempurnakan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Selama pemberlakuan KTSP tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan terhadap kemampuan siswa di Indonesia. Hasil studi ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum dengan tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk berperan serta dalam membangun negara pada masa mendatang. siswa dan mendorong siswa untuk aktif. Pada kurikulum baru, siswa bukan lagi menjadi objek tetapi justru menjadi subjek dengan ikut mengembangkan tema yang ada. Pengembangan kurikulum 2013 merupkan tantangan internal dan eksternal yang meliputi pola pikir pengembangan kurikulum 2013, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses dan penyesuaian beban. Keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses yang panjang, mulai dari kristalisasi dari berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum termasuk pembelajaran dan penilaian pembelajaran dan kurikulum.
Keberhasilan kurikulum 2013 nanti tidak bisa terlepas dari peran guru sebagai ujung tombak pendidikan. Kesiapan guru lebih penting daripada pengembangan kurikulum 2013, karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan, terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Guru kedepan dituntut tidak hanya cerdas tetapi juga adaptif terhadap perubahan. Guru harus menjadi sosok yang mandiri dan teladan manusia merdeka yang tidak mudah diintimidasi oleh birokrat pendidikan dan wali murid.
Menurut Kemendikbud pelajaran pada jenjang pedidikan dasar, menengah, hingga atas dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu yang pertama kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif. Sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotorik. Salah satu langkah yang tepat untuk menyongsong implementasi kurikulum 2013 adalah dengan memahami, mempelajari, dan selanjutnya mempraktikan desain pembelajaran berorientasi pencapaian kompetensi atau dikenal dengan desain sistem instruksional berorientasi pencapaian kompetensi.
Menurut Degeng, adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara implisit, dalam pembelajaran, terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan untuk mencapai hasil belajar yang diinginka. Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan titik awal dari perbaikan kualitas pembelajaran. Desain pembelajaran yang dilakukan haruslah didasarkan pada pendekatan sistem. Desain pembelajaran sebagai disiplin, juga sering disebut ilmu pembelajaran. Desain pembelajaran bukan hanya sekedar menciptakan pembelajaran, seperti merumuskan tujuan, menentukan topik, menentukan strategi pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar dan lain-lain.
Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut panjang, misalnya sebgai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. Perancangan bahan pembelajaran dan lingkungan belajar bisa berpedoman pola pikir dan adalah bahwa seorang guru sudah pernah melakuakan tindakan belajar itu sendiri. Berbagai perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut : 1.
Perbaikan kualitas pembelajaran 2. Pembelajaran dirancang dengan pendekatan sistem 3. Desain pembelajaran mengacu pada bagaimana seseorang belajar 4. Desain pembelajaran harus diacukan pada tujuan 5. Desain pembelajaran diarahkan pada kemudahan belajar 6. Desain pembelajaran melibatkan variabel pembelajaran 7. Desain pembelajaran penetapan metode untuk mencapai tujuan
Teknologi juga dapat membantu untuk meningkatkan interaksi antara pengajar dan pelajar, dan membuat proses belajar yang berpusat pada pelajar. Guru sebagai pengambang media pembelajaran harus perbedaan pendekatan- pendekatan dalam belajar agar dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat. Berikut ada empat teori belajar yakni, teori belajar behaviorisme, teori belajar kognitivisme, teori belajar konstrusktivisme, teori belajar humanisme dan teori belajar Gestalt. dalam mengajar tidak hanya semata-mata hanya menyajikan materi ajar. Guru dituntut memiliki pendekatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penyelenggaraan desain pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru dimana itu dapat diartikan sebagai kegiatan untuk membelajarkan siswa.