Pengujian Hipotesis Metode Pengujian Data

linier berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai indikator.

3.6.1 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini akan menguji pengaruh Etika dan independensi auditor terhadap kualitas audit. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis korelasi. Menurut Sudjana dalam Umi Narimawati 2010 : 51 perhitungan titik keeratan “Perhitungan terhadap titik keeratan dan arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah menggunakan uji korelasi. Kemudian dilakukan perhitungan terhadap koefisien yang disebut juga koefisien korelasi produk moment Pearson”. Taksiran koefisien korelasi yang dikategorikan menurut metode Guilford adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Kategori Korelasi Metode Guilford Besarnya Pengaruh Bentuk Hubungan 0,00 – 0,20 Sangat longgar, dapat diabaikan 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Moderat Cukup 0,61 – 0,80 Erat 0,81 – 1,00 Sangat Erat Sumber : Umi Narimawati 2010:52 Untuk menguji masing-masing pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, akan menggunakan rumus uji-t yaitu : �� = � 1 √ −� … ����� �−�− = , , , … . .5 Sumber : Umi Narimawati 2010:53 Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikansi 5. a. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Dimana: H01 ; � = 0, Etika Auditor tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit. H11 ; � ≠0, Etika Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit. H02; �= 0, Independensi Auditor tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit H12; � ≠0, Independensi Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit b. Kriteria pengujian Secara Parsial H0 ditolak apabila thitung dari tabel �= 0,05 1. Kriteria Penarikan Pengujian Jika menggunakan tingkat kekeliruan �= 0,01 untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut: a. Jika t hitung ≥ t table maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya. b. Jika t hitung ≤ t table maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya. Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Gambar 3.1 Sumber: Sugiyono 20011:185 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh kompetensi, independensi, dan keahlian profesional terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi (studi kasus pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Selatan)

4 32 171

Pengaruh profesi auditor dan independensi auditor terhadap kualitas audit : (studi kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

0 19 74

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62

Pengaruh independensi auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit :(survey pada Kantor Akuntans Publik di Wilayah Bandung)

3 17 51

Pengaruh Independensi Auditor Dan Kinerja Auditor Terhadap Kualitas Audit (survei Pada Kantor Akuntan Publik Di Bandung)

0 22 70

Pengaruh pengalaman auditor dan etika profesi auditor terhadap kualitas audit : (survey pada kantor akuntan publik (KAP) di Wilayah Bandung)

1 26 79

Pengaruh Due Professional Care dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK)

1 32 67

Pengaruh masa perikatan audit (tenure) dan independensi auditor terhadap kualitas audit :(survey pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

3 46 51

Pengaruh Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK)

6 36 66

PENGARUH AKUNTABILITAS AUDITOR DAN INDEPENDENSI AUDITOR AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI YOGYAKARTA.

0 4 159