BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Pengumpulan sampel dilakukan di poli paru Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Jumlah keseluruhan sampel sebanyak 51 orang penderita batuk
kronis. Data sampel penelitian dilakukan analisis seperti diuraikan di bawah ini.
4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian berjumlah 51 orang dan didapatkan pasien laki – laki 29 orang 57 dan sisanya perempuan 22 orang 43. Pada penelitian ini pasien
yang paling muda berumur 17 tahun sedangkan yang paling tua beumur 70 tahun.
4.1.2 Hasil Pemeriksaan Sputum Menggunakan Tekhnik PCR
Dari hasil pemeriksaan sputum menggunakan tekhnik PCR, didapatkan bahwa penderita batuk kronis yang datang berobat ke poli paru Rumah Sakit Haji
Adam Malik Medan ternyata sebagian sputumnya mengandung DNA jamur Aspergillus fumigatus
tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Hasil PCR pada pemeriksaan sputum
Hasil PCR Jumlah orang
Persentase Positif
35 68,62
Negatif 16
31,37 Jumlah
51 100
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Hasil PCR yang di analisa dengan menggunakan elektroforesis gel agarosa
Seluruh sampel yang diperiksa dengan menggunakan tekhnik two step PCR untuk mendeteksi adanya DNA jamur Aspergillus fumigatus. Hasil produk
PCR dianalisa dengan menggunakan elektroforesis gel agarosa 2. Pada setiap gel diberikan marker, kontrol positif dan kontrol negatif. Dengan menggunakan
pasangan primer AFU7S – AFU7AS dan primer AFU5S dan AFU5AS didapatkan hasil positif bila terlihat pita pada 236 bp.
Gambar 4.1 Analisis DNA produk PCR Aspergillus fumigatus menggunakan elektroforesis gel agarosa. Lajur 1: Marker, Lajur 2: Kontrol negatif, Lajur 3:
Kontrol Positif, Lajur 4-8: sampel A1 – A5.
Pada gambar 4.1 tampak bahwa dari 5 sampel yang dijalankan di gel agarosa, ada 3 sampel yang hasilnya positif yaitu A2, A3dan A5. Sedangkan yang
hasilnya negatif ada 2 sampel yaitu A1 dan A4. Sedangkan pada sampel A4 ditemukan pita yang samar tetapi tidak di 236bp.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Analisis DNA produk PCR Aspergillus fumigatus menggunakan elektroforesis gel agarosa. Lajur 1: Marker, Lajur 2: Kontrol negatif, Lajur 3:
Kontrol Positif, Lajur 4-15: sampel A5 – A16.
Pada gambar 4.2 tampak bahwa dari 12 sampel yang dijalankan di gel agarosa, ada 9 sampel yang hasilnya positif adalah sampel A5, A6, A7, A9, A11,
A12, A14, A15 dan A16. Sedangkan yang hasilnya negatif ada 3 sampel yaitu A8, A10, dan A13. Pada sampel A10 ditemukan pita yang bukan di urutan 236bp.
Gambar 4.3 Analisis DNA produk PCR Aspergillus fumigatus menggunakan elektroforesis gel agarosa. Lajur 1: Marker, Lajur 2: Kontrol negatif, Lajur 3:
Kontrol Positif, Lajur 4-16: sampel A17 – A29.
Pada gambar 4.3 tampak bahwa dari 13 sampel yang dijalankan di gel agarosa, ada 10 sampel yang hasilnya positif yaitu A17, A18, A19, A20, A21,
A23, A24, A25, A26 dan A27. Sedangkan yang hasilnya negatif ada 3 sampel yaitu A22, A28, dan A29.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Analisis DNA produk PCR Aspergillus fumigatus menggunakan elektroforesis gel agarosa. Lajur 1: Marker, Lajur 2: Kontrol negatif, Lajur 3:
Kontrol Positif, Lajur 4-16: sampel A30 – A42.
Pada gambar 4.4 tampak bahwa dari 13 sampel yang dijalankan di gel agarosa, ada 8 sampel yang hasilnya positif yaitu A30, A32, A33, A34, A35, A36,
A37, dan A40. Sedangkan yang hasilnya negatif ada 5 sampel yaitu A31, A38, A39, A41 dan A42. Pada Sampel A32 ditemukan pita selain di 236bp.
Gambar 4.5 Analisis DNA produk PCR Aspergillus fumigatus menggunakan elektroforesis gel agarosa. Lajur 1: Marker, Lajur 2: Kontrol negatif, Lajur 3:
Kontrol Positif, Lajur 4-9: sampel A43 – A51.
Pada gambar 4.5 tampak bahwa dari 9 sampel yang dijalankan di gel agarosa, ada 6 sampel sampel yang hasilnya positif yaitu A43, A44, A45, A46,
A47, A59. Sedangkan yang hasilnya negatif ada 3 sampel yaitu A48, A50 dan A51.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Hasil pemeriksaan Sputum dengan menggunakan kultur