Teknik pembelajaran Bahasa Indonesia

Asumsi sentral metode konstruktivistik adalah belajar itu menemukan. Artinya, meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka. Metode konstruktivistik didasarkan pada teori belajar kognitif yang menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif strategi bertanya, inkuiri, atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya belajar bagaimana seharusnya belajar. 6. Metode Kontekstual Pembelajaran kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari. Adapun metode ini dapat diterapkan dalam salah satu pembelajaran menulis deskripsi. Siswa dapat belajar dalam situasi dunia nyata.

C. Teknik pembelajaran Bahasa Indonesia

Teknik pembelajaran Bahasa Indonesia dari empat aspek bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. 1. Teknik pembelajaran menyimak a. Simak-ulang ucap h. Menemukan Benda b. Simak-tulis dikte i. Bisik berantai c. Simak-kerjakan j. melanjtkan cerita d. Simak-terka k. Parafrase e. Memperluas kalimat l. Kata kunci f. Menyelesaikan cerita g. Membuat rangkuman 2. Teknik pembelajaran berbicara a. Ulang-ucap h. Menceritakan kembali b. Lihat-ucapkan i. Percakapan c. Memerikan j. Parafrase d. Menjawab pertanyaan k. Reka cerita gambar e. Bertanya l. Bermain peran f. Pertanyaan menggali m. Wawancara g. Melanjutkan cerita n. Memperlihatkan dan bercerita 3. Teknik pembelajaran membaca a. Membaca survey b. Membaca sekilas c. Membaca dangkal d. Membaca nyaring e. Membaca dalam hati f. Membaca kritis g. Membaca teliti h. Membaca pemahaman Aspek-aspek yang diperlukan dalam membaca pemahaman, antara lain sebagai berikut : a Memiliki kosakata yang banyak. b Memiliki kemampuan menafsirkan makna kata, frasa, kalimat, dan wacana. c Memiliki kemampuan menentukan ide pokok dan ide penunjang. d Memiliki kemampuan menangkap garis besar bacaan. e Memiliki kemampuan menangkap urutan peristiwa. 4. Teknik pembelajaran menulis Upaya yang dilakukan guru agar siswa senang menulis adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk mau menulis apa yang disenanginya sesuai dengan perkembangan tema pembelajaran yang dilaksanakan. a. Menulis abjad Menulis abjad dilakukan dengan cara setiap siswa diberikan tugas untuk meniru tulisan beberapa huruf lepas yang dicontohkan guru. b. Menulis Kegiatan Menulis kegiatan yang telah dan pernah dilakukan siswa baik di rumah maupun di sekolah. c. Menulis Bentuk Gambar Variasi menulis puisi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah baris-baris kalimat itu seolah-olah sebagai garis coretan yang membentuk gambar tertentu. d. Menulis Cerita Bentuk Arkodion Gambar berseri berupa foto yang biasanya merekam kejadian beruntunkronologis, akan membantu siswa untuk menemukan gagasan dalam bercerita. e. Menulis Cara Memainkan Sesuatu Menulis eksposisi, akan terasa sulit jika apa yang akan ditulis jauh dari siswa. Mulailah dengan cara menuliskan bagaimana cara siswa memainkan benda kesayangannya. f. Menulisi Benda-benda Pos Benda-benda pos adalah benda-benda yang digunakan untuk menyelesaikan urusan pos dan siswa perlu memiliki pengetahuan tentang benda-benda pos tersebut. g. Menulis catatan harian Kegiatan menulis catatan harian merupakan lanjutan dari kegiatan yang berawal dari menulis satu kejadian yang pernah dialami siswa.

D. Ciri-Ciri Pengajaran Bahasa Terpadu Dan Komunikatif 1. Ciri-ciri pengajaran bahasa terpadu