Kepulangan Keluar wilayah Hindia Belanda
Setiap kapal-kapal angkutan jama’ah Haji yang datang dari Jeddah,
setibanya di Hindia Belanda menurut ordonansi Haji 1922 tidak ada Pelabuhan lain untuk singgah selain Sabang Karantina Pulau Rubiah,dan Pelabuhan
Tanjung Priok Karantina Pulau Kuiper.
191
Saat kepulangan biasanya jama’ah
yang meninggal dalam kapal lebih banyak entah dalam kapal atau saat kapal tiba kemudian singgah di Karantina Pulau Onrust, Pulau Kuiper atau Pulau Rubiah
untuk pemeriksaan kesehatan kembali. Seperti di jelaskan sebelumnya 1satu kapal haji rata-rata menurunkan 1.000 orang
jama’ah saat singgah di Karantina haji, oleh karena itu penjadwalan kepulangan kapal harus teratur maksimal 1 hari
1-2 Kapal tiba di 2 Karantina. Berikut laporan jumlah kedatangan jama’ah Haji
serta yang meninggal dalam perusahaan-perusahaan Kongsi Tiga 1927-1928 rute kepulangan dari Jeddah menuju Tanjung Priok, singgah di Karantina Haji Pulau
Rubiah Sabang, Aceh dan OnrustPulau Seribu,Batavia:
Tabel 22. a
Kapal Mij Rotterdamsche Lloyd Kedatangan
TglBulanTahun Nama Kapal
Jumlah Jama’ah
Meninggal 8 Juni 1928
9 Juni 1928 19 Juni 1928
3 Juli 1928 3 Juli 1928
7 Juli 1928
19 Juli 1928 Sitoebondo
Soekaboemi Ternate
Tapanoeli Medan
Garoet Buitenzorg
1566 1555
1299 1574
1418 1792
1793 17
19 10
25 27
43 36
Total 10970
177
Tabel 23. a
Kapal Mij Oceaan Kedatangan
TglBulanTahun Nama Kapal
Jumlah Jama’ah
Meninggal 6 Juni 1928
Phrontis 1523
9
191
Staatsblad 1922 No.698 Pasal 49
9 Juni 1928 12 Juni 1928
17 Juni 1928 24 Juni 1928
28 Juni 1928
8 Juli 1928 15 Juli 1928
22 Juli 1928 Alcinous
Melampus Peisander
Prometheus Ixion
Tantalus Eurymedon
Jason 1432
1161 1145
1200 1163
1308 1203
499 13
7 10
20 16
45 19
9 Total
10634 148
Tabel 24. a
Kapal Mij Nederland Kedatangan
TglBulanTahun Nama Kapal
Jumlah Jama’ah
Meninggal 7 Juni 1928
10 Juni 1928 16 Juni 1928
22 Juni 1928 25 Juni 1928
10 Juli 1928 20 Juli 1928
Karimoen Soemba
Kangean Roepat
Karimata Simaloer
Kambangan 1542
1566 1537
1531 1484
1385
422 25
33 15
30 23
34 10
Total 9467
170
Sumber:Data Jan Hendrik Ziesel,De Pelgrims Quarantaine..1929
192
Sesampainya di Karantina akan di lakukan pemeriksaaan kesehatan kembali kepada para
jama’ah yang telah menunaikan ibadah haji. Pemeriksaan kesehatan tersebut berlangsung selama 5 x 24 jam atau 5 hari,
193
namun dokter pelabuhan telah di izinkan melakukan pengamatan lebih dari waktu tersebut, dan
bisa diperpanjang sampai 10 x 24 jam. Baju-baju kotor serta benda-benda lainnya yang di pakai oleh
jama’ah Haji untuk keperluan sehari-hari juga harus dibersihkan dari kuman sebagai bentuk pencegahan penyakit menular. Setelah
192
Lihat Disertasi Jan Hendrik Ziesel.De Pelgrims Quarantaine in de Roode Zee.op.cit. 1929: 122-123
193
Waktu 5 hari untuk pemeriksaan Kesehatan telah di tetapkan dalam aturan pencegahan penyakit menular
jama’ah Haji sejak 18 Mei 1911. Lihat Staatsblad van Nederlandsch Indie,18
den
Mei 1911 No.334. Besmettelijke Ziekten Geneeskundige Dienst Pelgrims. Batavia:1912
pemeriksaan yang lama tersebut selesai di lakukan maka jama’ah Haji harus
segera menaiki kembali Kapal yang membawa mereka.
194
Foto 5.a Jama’ah Haji turun dari Kapal menuju Karantina di Onrust tahun 1929
195
Sebagai Debarkasi Pelabuhan Haji, Tanjung Priok menjadi Pelabuhan utama untuk kepulangan
jama’ah yang akan melanjutkan kembali perjalanan pulang ke daerahnya masing-masing dengan kapal penumpang ukuran sedang
milik KPM dengan trayek antar pulau. Pada tahun 1921, sekitar 95 jama’ah
yang berangkat dan tempat kepulangan di Pelabuhan Tanjung Priok sebelum penetapan 6 pelabuhan lainnya di tahun 1922-1927.
196
Beberapa penjemputan paksa oleh pemerintah Hindia Belanda ke Pelabuhan Jeddah sering di lakukan bila dalam kondisi-kondisi darurat umumnya
kepada mereka yang telah lama bermukim di Mekkah. Semisal saat Perang Dunia ke-I tahun 1914-1918 dan konflik Ibn Saud dan Amir Syarif Husein tahun 1925
yang menurut Konsulat berdampak pada kenyamanan perjalanan jama’ah haji.
194
Staatsblad 1922 No.698 Pasal 50
195
Sumber Foto: ANRI, Terugkeerende Hadjis in Quanrantaine op Onrust 1929. KIT Batavia, No.11516
196
Jaarverslag van Haven Tandjong Priok 1921…1922:27
Walaupun hanya satu kali atau dua kali perjalanan penjemputan darurat oleh tiga maskapai Kongsi Tiga di tujukan kepada para mukimin yang masih berada di
tanah Mekkah. Dalam laporan tahun 1919 “saat keadaan belum stabil pasca
Perang Dunia-I, ada 5166 warga Hindia di evakuasi namun tidak seluruh jama’ah
Hindia Belanda yang terangkut ke dalam Kapal.
197
197
Johan Eisenberger.Indie en de Bedevaart naar Mekka...1928:173
152