Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang mengumpulkan dan memahami aspek – aspek
objek yang diteliti yang akan menjadi kunci terhadap penelitian.
B. Jenis dan Sumber data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Data primer, yaitu data yang belum diolah yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian yang diperoleh melalui teknik wawancara.
2. Data sekunder, yaitu data yang telah diolah yang diperoleh dari perusahaan,
buku, dan literatur seperi sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi.
C. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tehnik wawancara yaitu pengumpulan data melalui tanya jawab dengan
responden dalam hal ini adalah bagian akuntansi. 2.
Tehnik dokumentasi yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa dokumen – dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian contohnya
laporan laba rugi perusahaan.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
D. Metode Penganalisaan Data
1. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode
analisis data yang mengumpulkan, menyusun data dan membandingkan data – data penelitian yang diperoleh dari perusahaan dengan literatur – literatur yang
ada untuk dianalisa sehingga dapat memberikan pemecahan atas masalah yang
dihadapi.
2. Metode komparatif yaiu membandingkan data anggaran laba rugi dengan data
realisasinya. E.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT Pertani Persero Medan yang beralamat JL. Letjen S. Parman No. 75 Mean. Waktu penelitian dimulai pada bulan Agustus
2009 sampai September 2009.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
BAB IV ANALISIS HASILPENELITIAN
A. Data Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Pada mulanya PT. Pertani persero merupakan kelanjutan Badan Perusahaan Produksi Bahan Makanan dan Pembukaan Tanah BMPT yang
didirikan sejak tahun 1959 berdasarkan undang – undang Darurat No. 1 tahun 1959. Sebagai perusahaan dengan status badan hukum berkedudukan di Jakarta
maka penyelengaraan tugas BPMT dilakukan oleh: 1.
Bagian perusahaan padi sentra, bergerak dalam sektor produksi padi untuk mensuseskan swasenbada beras.
2. Perusahaan tanah kering dan pembukaan tanah, bertugas melaksanakan
pembukaan tanah di lahan kering dengan menggunakan peraltan pertanian modern traktor.
3. Bagian perusahaan pembukaan tanah pasang surut, yang melaksanakan
pembukaan tanah di daerah pasang surut di luar Jawa. Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang –
Undang No. 191960, BMPT berubah menjadi Badan Pimpinan UMUM Perusahaan Pertanian Negara disingkat BPU Pertani. Selanjutnya BPU Pertani
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 21 dengan Akte Notaris Kartini Mulyadi, SH No. 46 tanggal 11 Januari 1974 dan Akte perubahan yang dibuat notaris Imas
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Fatimah, SH No. 45 tanggal 26 Februari 1984. Kemudian berubah lagi dengan Akte perubahan No. 26 tanggal 3 Oktober 1984 menjadi PT. Pertani persero.
Untuk penyesuaian UU PT. No. 1 tahun 1965 dan PP No. 12 tahun 1988, Anggaran Dasar PT. Pertani Persero disesuaikan dengan Akte perubahan No. 27
Maret 1998 yang dibuat oleh notaris Imas Fatimah dan terakhir dengan perubahan No. 1 tanggal 2 Mei 2002 yang dibuat oleh notaris Mintarsih
Watamiharja. PT. Pertani persero adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara, yang
bertujuan turut aktif melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang Ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, serta
pembangunan sektor pertanian pada khususnya. Perseroan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha
lainnya yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut di atas, baik secara sendiri – sendiri maupun secara bersama – sama dengan badan – badan lain
sepanjang yang demikian tidak bertentangan dengan ketentuan dalam anggaran dasar.
Selain dengan tujuan dan lapangan usaha tersebut diatas, kegiatan PT. Pertani persero terutama mengenai usaha – usaha sebagai berikut:
a. Penyaluran pupuk bersubsidi, impor dan penyaluran pupuk non bersubsidi.
b. Produksi penyaluran benih.
c. Penggilingan padi.
d. Alat dan Mesin pertanian.
e. Perdagangan komoditi hasil pertanian
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
f. Penyaluran aneka saprotan sarana produksi pertanian
g. Penyaluran pestisida.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dengan
adanya struktur organisasi maka akan kelihatan pembagian tugas dan tanggung jawab untuk kemudahan dalam menuntun dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
perusahaan. Struktur organisasi pada PT. Pertani persero Kantor Cabang Pemasaran
Sumatera Utara adalah bentuk garis dan staf, saat ini terbukti dengan adanya satu pimpinan. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dengan
menggunakan alat – alat teknologi serta terikat dengan peraturan – peraturan dan lingkungan tertentu supaya dapat mengarahkan pada pencapaian tujuan yang
diinginkan. Struktur organisasi pada PT. Pertani persero Kantor Cabang Pemasaran
Sumatera Utara menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya koordinasi. Adapun bagian dari struktur organisasi
pada perusahaan dapat dilihat pada lampiran. Fungsi dan tanggung jawab masing – masing struktur organisasi pada PT. Pertani perseroKantor Cabang Pemasaran
Sumatera Utara adalah sebagai berikut: a.
Kepala Wijaya 1
Fungsinya
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
a Mengamati secara aktif perkembangan informasi usaha dan pengaruhnya
terhadap perusahaan. b
Mencermati kondisi internal dan diarahkan untuk mendukung kegiatan perusahaan.
c Menetapkan asumsi dasar perencanaan dan penyusunan rancangan RKAP.
d Menjalin hubungan dengan instansi pemerintahan dan badan usaha yang
terkait. e
Menyusun laporan keuangan. f
Menyusun perencanaan karir dan pengembangan kualitas SDM. g
Melakukan monitoring dan evaluasi atas kebijakan pelaksanaan kebijakan serta melakukan perbaikan terhadap hal – hal yang dianggap perlu dan
melaporkan kepada direksi hhal – hal yang memerlukan tindak lanjut ditingkat perusahaan.
2 Tugas pokoknya
a Menyusun rencana dan program kerja perusahaan.
b Menjabatkan RKAP Rencana Kerja Anggaran Perusahaan kepada
masing – masing suatu organisasi dan unit kerja. c
Mengoperasionlakan RKAP dengan tujuan memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal.
d Membina dan mengembangkan usaha dan kualitas sumber daya manusia.
e Mewakili perusahaan untuk melakukan perkaitan dan tindakan hukum
sesuai dengan tanggung jawabnya.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
f Melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan dan wajib memelihara
serta menjaga keamanan harta kelayanan perusahaan. g
Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan.
h Membuat laporan manajemen keuangan sebagai pertanggung jawaban
kepada Direksi. b.
Kepala Bagian Pemasaran 1
Fungsinya a
Mengamati secara aktif perkembangan informasi usaha dan pengaruhnya terhadap kegiatan usaha pemasaran sarana pertanian dan hasil pertanian.
b Mencermati kondisi internal berkaitan dengan kegiatan usaha pemasaran
sarana pertanian dan hasil pertanian. c
Merumuskan asumsi dasar perencanaan dan menyusun rencana kerja sebagai bahan penyusunan RKAP.
d Menjabarkan RKAP kepada masing – masing unit kerja pelaksana.
e Menjalin koordinasi antar satuan organisasi dan unit kerja pelaksana.
f Melaksanakan pembinaan teknis kegiatan sarana pertanian dan hasil
pertanian. g
Merekomendasikan pembiayaan dan kebutuhan modal kerja h
Melaksnakan pengurusan dan pencatatan atas pelaksanaan kegiatan untuk penyajian data dan kepentingan pembukuan.
i Melakukan koordinasi dengan bagian lain untuk meningkatkan sinergi dan
kinerja.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
j Memberikan rekomendasi dan merumuskan kebijakan wilayah yang
menyangkut kegiatan usaha pemasaran sarana pertanian dan hasil pertanian.
2 Tugas pokok
a Menyusun rencana kerja dan program kerja kegiatan usaha pemasaran
sarana pertanian dan hasil pertanian. b
Mengkoordinasi kegiatan usaha pemasaran sarana produksi pertanian. c
Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan. d
Membina perluasan pasar dan pengembangan pasar. e
Menjalin hubungan dengan instansi pemerintah dan badan usaha terkait f
Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan.
g Mengajukan saran dan pendapat kepada kepala wilayah
3 Bagian pemasaran membawahi:
a Sub bagian pemasaran saprotan
b Sub bagian pemasaran aneka usaha
c. Kepala Bagian Bina Usaha
1 Fungsinya
a Mengamati secara efektif perkembangan informasi usaha dan pengaruhnya
terhadap kegiatan produksi dan jasa. b
Mencermati kondisi internal, berkaitan dengan kegiatan produksi dan jasa. c
Merumuskan asumsi dasar perencanaan dan menyusun rencana kerja sebagai bahan penyusunan RKAP.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
d Menjabarkan RKAP kepada masing – masing unit kerja pelaksana
e Menjalin koordinasi antar satuan organisasi dan unit kerja pelaksana
f Melaksanakan pembinaan teknis usaha produksi benih, produksi beras,
serta pelayanan jasa khususnya jasa alsintan. g
Merekomendasikan pembiayaan dan kebutuhan modal kerja. h
Melaksanakan pengurusan dan perencanaan atas pelaksanan kegiatan untuk penyajian data dan kepentingan pembukuan.
i Melakukan koordinasi dengan semua bagian untuk meningkatkan sinergi
dan kinerja. 2
Tugas pokok a
Menyusun rencana kegiatan kerja dan program kerja bidang usaha perbenihan, pemberasan, usaha jasa dan hasil pertanian.
b Mengkoordinir kegiatan usaha produksi benih, penggilingan padi, usaha
jasa dan hasil pertanian. c
Melakukan monitoring dan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan di seluruh daerah wilayah kerja.
d Melakukan pembinaan teknis yang terkait dengan kegiatan usaha
pengolahan dan jasa. e
Menjalin hubungan dengan instansi pemerintah dan badan usaha yang terkait.
f Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
g Mengajukan saran dan pendapat kepada kepala wilayah.
3 Bagian Bina Usaha Membawahi,
a Sub bagian benih dan bibit
b Sub bagian penggilingan padi
d. Kepala Bagian Keuangan dan Umum
1 Fungsinya
a Menyusun rencana kegiatan pengolahan keuangan, sumber daya manusia,
asrana usaha dan sarana kerja yang dijabarkan dari Rencana Kerja Anggaran PerusahaanRKAP wilayah.
b Menyiapkan rencana kerja pengolahan keuangan sumber daya manusia,
asrana usaha dan sarana kerja yang dijabarkan dari Rencana Kerja Anggaran PerusahaanRKAP wilayah.
c Mengadakan penelitian dan pengkajian atas rencana pengelolahan
keuangan, keuangan sumber daya manusia, sarana usaha dan sarana kerja yang diajukan cabang, penggilingan padi, sentra produksi benih dan pusat
pelayanan alat mesin pertanian. d
Melaksanakan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP wilayah
e Menyelenggarakan fungsi vertifikasi, administrasi penerimaan dan
pengeluaran uang. f
Melaksanakan penyusunan cash flow, melakukan penjagaan anggaran pendapatan dan biaya yang telah ditetapkan.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
g Melaksanakan pembinaan dan pengolahan keuangan serta perhitungan
modal dan perpajakan h
Melaksanakan penelitian dan pengusulan pengadaan, alokasi penggunaan dan pengolahan sumber daya manusia, sarana usaha dan sarana kerja
i Menyelenggarakan buku induk sarana perusahaan dan sarana kerja serta
memelihara dokumen pendukung j
Menyelenggarakan tata usaha, surat – menyurat dan kearsipan serta pengurusan rumah tangga kantor wilayah
k Mempersiapkan dan melaksanakan penagihan piutang, klaim dan hak
perusahaan lainnya serta pengurusan perpajakan l
Memberikan konsultasi hukum kepada satuan organisasi wilayah dan mengurusi kepentingan perusahaan di pengadilanBadan Arbitrasi
Nasional. m
Melaksanakan pencatatan dan pengurusan serta tanggung jawab atas hak dan kewajiban yang timbul dari kegiatan pengolahan keuangan, fungsi
kebendaharaan, penyusunan cash flow, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, sumber daya manusia, sarana usaha dan sarana kerja, tata
usaha surat menyurat dan kearsipan, pelayanan hukum, dan menyajikan data bagi kepentingan akuntansi pembukuan.
n Menjalin hubungan antar satuan organisasi dan unit kerja didalam wilayah.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
o Membina hubungan kerja sama dengan instansi pemerintah, badan
usahaperusahaan yang berhubungan dengan kegiatan pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, sarana usaha dan sarana kerja, tata usaha
dan surat-menyurat, kearsipan dan pelayanan hukum. p
Mengadakan monitoring dan evaluasi serta melaporkan hasil monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan pengolahan keuangan termasuk
penjagaan anggaran, sumber daya manusia, sarana usaha dan sarana kerja tata usaha dan surat menyurat, kearsipan dan pelayanan hukum.
q Melakukan tugas-tugas yang lain diberikan oleh kepala wilayah
2 Tugas pokok
a Bertanggung jawab menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan
pengolahan keuangan. b
Melaksanakan fungsi kebendaharaan c
Menyusun cash flow, rencana kerja dan anggaran perusahaan d
Bertanggung jawab dalam sumber daya manusia, saran usaha dan saran kerja
e Bertanggung jawab dalam tata usaha dan surat menyurat, pelayanan
hukum, mengurus hak dan kewajiban yang timbul dari kegiatan tersebut. 3
Bagian Keuangan dan Umum membawahi, a
Sub bagian keuangan b
Sub bagian umum dan SDM e.
Kepala Bagian Akuntansi 1
Fungsinya
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
a Melaksanakan vertifikasi atas kelengkapan dan kewajiban dokumen dasar.
b Melaksanakan kegiatan penyusunan laporan keuangan dan laporan
evaluasi wilayah serta kelengkapannya. c
Melaksanakan penelitian atas hasil audit dan pemeriksaan intern menyangkut pelaksanaan administrasi pembukuan serta menyampaikan
pendapatsaran dan pertimbangan kepada kepala wilayah. d
Melaksanakan konfirmasi hak dan kewajiban perusahaan serta rekonsiliasi antar wilayah dan kantor pusat.
e Melaksanakan input transaksi kantor wilayah dan satuan organisasi
sibawah wilayah. f
Melaksanakan penyimpanan file, dokumen dasar wilayah g
Melaksanakan bimbingan teknis, pelaksanakan administrasi pembukaan dan kebijakan akuntansi kesatuan organisasi di bawah woilayah
h Melaksanakan kegiatan konfirmasi dan rekonsiliasi hubungan intern
dengan kantor pusat dan satuan organisasi di bawah wilayah yang menjadi akibat adanya mutasi harta kekayaan perusahaan.
i Menjalin hubungan kerja sama antara satuan organisasi dan unit kerja di
dalam wilayah j
Membina hubungan kerja sama dengan intansi pemerintah, badan usahaperusahaan yang berhubungan dengan kegiatan vertifikasi,
konfirmasi dan rekonsiliasi, administrasi pembukuan, penyusunan laporan keuangan dan laporan evaluasi wilayah
k Membuat perencanaan pembinaan SDM di bidang administrasi
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
l Membuat perencanaan atau menyusun anggaran kebutuhan biaya
pembinaan administrasi m
Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh kepala wilayah 2
Tugas pokok a
Melaksanakan verifikasi atas kelengkapan dan kewajiban dokumen dasar. b
Melaksanakan kegiatan penyusunan laporan keuangan dan laporan evaluasi wilayah beserta kelengkapannya
c Melaksanakan penelitian atas hasil audit menyangkut pelaksanaan
administrasi pembukuan serta menyampaikan pendapatsaran dan pertimbangan kepada kepala wilayah
d Melaksanakan konfirmasi hak dan kewajiban perusahaan serta rekonsiliasi
antar wilayah dengan kantor pusat e
Melaksanakan input transaksi kantor dan satuan organisasi dibawah wilayah
f Melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan administrasi pembukuan dan
kebijaksanaan akuntansi ke satuan organisasi-organisasi dibawah wilayah 3
Bagian akuntansi terdiri dari: a
Sub bagian verifikasi dan rekonsiliasi hubungan Internasional Sof b
Sub bagian pembukuan dan analisa laporan keuangan
3. Komponen Anggaran dan Rugi Perusahaan
Perusahaan melaksanakan kegiatan sudah cukup besar, dimana banyak personil yang terlibat sehingga perusahaan harus mutlak menyusun rencana yang
sistematis yang terpadu dan mempermudah perusahaan, dalam menjalankan
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
operasionalnya. Rencana kerja tersebut dijabarkan dalam anggaran yang disusun oleh manajemen perusahaan. Anggaran saling mendukung agar nani diperoleh
hasil kerja yang maksimal. Anggaran tersebut saling mendukung agar nanti diperoleh hasil kerja yang maksimal. Anggaran yang disusun selanjutnya
dikonsolidasikan sehingga diperoleh perhitungan labarugi, yaitu gambaran mengenai laba yang akan diperoleh perusahaan. Dalam penyusunan anggaran
sebagai rencana kerja kegiatan oprasi, perusahaan lebih dahulu mempertimbangkan tugas dan wewenang setiap bagian yang terlihat serta
keberadaan kapasitasnya dimiliki untuk menjamin diperolehnya anggaran yang berdaya guna.
Hakekatnya semua bagian terlihat dalam penyusunan anggaran, karena masing – masing saling memberi informasi maupun pendapat. Hal ini sangat
efektif dan efisien. Tapi tugas menyusun suatu anggaran kegiatan operasi yaitu berupa anggaran, dilimpahkan kepada beberapa bagian saja. Gunanya adalah
untuk menjamin koordinasi pelaksanaan kerja yang baik, tidak akan tumpang tindih dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Disamping anggaran yang mendukung proyeksi perhitungan labarugi perusahaan juga menyusun anggaran lain seperti anggaran kas anggaran
pengeluaran modal. Anggaran yang disusun oleh perusahaan untuk memperoleh suatu proyeksi
labarugi adalah: 1.
Anggaran penjualan
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Anggaran ini berisikan beberapa target penjualan dipasar bagaimana kebijaksanaan dan posisi persaingan di pasar bagaimana dan posisi persaingan
di pasar serta ramalan keadaan perekonomian. 2.
Anggaran Biaya Penjualan Anggaran ini berisikan seluruh biaya baik itu pegawai maupun biaya kantor.
Anggaran biaya ini merupakan tanggung jawab dari manajer oprasional. 3.
Anggaran Biaya Langsung Anggaran ini berisikan seluruh biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh barang dan biasanya biaya berhubungan dengan bahan - bahan pembuatan.
4. Anggaran Pendapatan dan Biaya Lain-Lain
Anggaran ini berisikan pendapatan yang diperoleh perusahaan diluar operasi perusahaan dan biaya yang dikeluarkan perusahaan diluar operasi perusahaan.
5. Anggaran RugiLaba
Setelah seluruh anggaran pendukung selesai disusun selanjutnya digabung dalam suatu daftar yang hasilnya merupakan suatu rencana kegiatan operasi
perusahaan yang saling berkaitan dan saling mendukung dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Daftar rencana kegiatan operasi perusahaan
yang menggambarkan perolehan laba tersebut dikenal dengan anggaran labarugi. Melalui anggaran inilah akan diperoleh perusahaan tahun yang akan
datang.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Berikut dapat dilihat tabel perbandingan labarugi dan RKAP pada PT. Pertani kantor cabang pemasaran Sumatera Utara untuk tahun 2008.
Tabel 4.1 PT. Pertani Persero kantor cabang pemasaran Sumatera Utara
Perbandingan RKAP dengan Laporan LabaRugi Tahun 2008
Uraian RKAP
tahun 2008 Rp
Realisasi tahun 2008
Rp Perentase
Penjualanpendapatan
Penjualan Pupuk 123.654.100.000
37.870.227.702 31
Penjualan Pestisida 6.170.540.000
6.282.371.426 102
Penjualan BenihBibit BJ
- 385.687.500
- Penjualan Benih Padi
7.399.350.000 5.348.658.350
72 Penjualan Benih Jagung
1.652.400.000 5.118.997.155
310 Penjualan Bibit
HortikulturaSawit 311.180.000
- -
Pendapatan JasaAneka Usaha
- 75.649.150 -
Lainnya -
272.844.278 -
Jumlah 139.187.570.000 55.354.435.561
40 HP Penjualan
HP Penjualan Pupuk 114.704.870.000
32.990.648.604 29
HP Penjualan Pestisida 5.869.260.000
4.586.612.115 78
HP Penjualan Benih Bibit BJ
- 356.250.000
- HP Penjualan Benih Padi 6.198.750.000
4.406.812.323 71
HP Penjualan Benih Jagung
1.314.580.000 3.932.680.320
299 HP Penjualan Bibit
HortikulturaSawit 252.680.000
- -
HP Pendapatan JasaAneka Usaha
- -
- HP Lainnya
- -
-
Jumlah 128.340.140.000 46.273.003.363
36 Laba Kotor 10.847.430.000
9.081.43 2.198
84 Biaya Langsung
Beban Langsung Pupuk 5.679.740.000
1.919.724.029 34
Beban Langsung 69.100.000
215.547.904 312
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Pestisida Beban Langsung Benih
Bibit BJ -
3.000.000 -
Beban Langsung Benih Padi
496.149.011 347.172.910
70 Beban Langsung
Palawija 20.530.304
174.130.695 848
Beban Langsung Bibit HortikulturaSawit
7.740.685 -
- Beban Langsung
JasaAneka Usaha -
- -
Bebab Langsung Lainnya
- -
-
Jumlah 6.273.260.000
2.659.575.537 42
Margin
Pupuk 3.269.490.000
2.959.855.069 91
Pestisida 232.180.000
1.480.211.407 638
BenihBibit BJ -
26.437.500 -
Benih Padi 704.450.989
594.673.117 84
Benih Jagung 317.289.696
1.012.186.140 319
BibitHortikulturaSawit 50.759.315
- -
JasaAneka Usaha -
75.649.150 -
Lainnya -
272.844.278 -
Jumlah 4.574.170.000
6.421.856.661 140
Biaya Tidak Langsung
Beban Personil 795.600.000
883.451.457 111
Beban Kantor 199.200.000
472.210.476 237
Beban Kerugian dan Penyusutan
- 112.573.864
- Jumlah
994.800.000 1.468.235.797
148
Laba usaha 3.579.370.000
4.953.630.864 138
Pendapatan dan biaya diluar usaha
Pendapatan Diluar Usaha
- 221.539.921
- Beban diluar Usaha
- 163.606.352
-
Jumlah -
57.933.569 -
Laba bersih 3.579.370.000
5.011.554.433 140
Sumber : PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara
5. Penyusunan Anggaran LabaRugi
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Dalam penyusunan anggaran perusahaan, maka perusahaan PT. Pertani persero kantor cabang pemasaran Sumatera Utara berpedoman kepada Rencana
Kerja Anggaran Perusahaan RKAP, anggaran dan realisasinya pada tahun sebelumnya telah ditetapkan dimana dalam penyusunan anggaran melibatkan
semua unsur bagian yang ada dalam perusahaan yang dikooprdiansi secara baik. Semua unsur yang mewakili semua bagian yang ada dalam perusahaan
mengadakan rapat dalam penyusunan anggaran untuk evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran tahun lalu serta membahas rencana – rencana kegiatan
untuk menyusun anggaran tahun sekarang. Anggaran yang tersusun nantinya merupakan hasil kesepakatan bersama dan benar – benar didukung oleh seluruh
unit kerja yang ada dalam perusahaan yang nantinya akan mempermudah terciptanya kerjasama yang saling menunjang.
Dalam merencanakan laba perusahaan PT. Pertani persero menggunakan suatu metode bottom up dari bawah ke atas yang melibatkan setiap unit yang ada
dalam setiap perusahaan. Metode ini digunakan untuk membuat suatu anggaran yang akan dicapai oleh perusahaan. Perusahaan menetapkan beberapa besar laba
yang akan dicapai sebelum proses perencanaan. Pihak manajemen merinci tingkat pengembalian laba yang direalisasi dalam periode tertentu dengan menggunakan
perencanaan. Dalam proses perencanaan pihak manajemen menggunakan alat yaitu laba rugi yang dialami perusahaan dari volume penjualan yang harus dicapai
perusahaan untuk menutupi seluruh biaya yang terpakai untuk menghasilkan laba yang diinginkan.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Setelah rencana laba dikembangkan, maka diharapkan bahwa masing – masing unit harus ditetapkan waktunya untuk menyerahkan rencananya dan alasan
pendukungnya kepada pimpinan perusahaan. Tiap anggota timpanitia anggaran harus sudah menerima salinan rencana sementara untuk dipelajari sebelum
diajukan secara formal atau resmi. Pengajuan dan pembahasan ini dimaksudkan untuk memberikan perencanaan kepada pemimpin perusahaan untuk memberikan
peluang kepada timpanitia anggaran untuk melakukan pembahasan. Dari pembahasan ini dapat dilakukan perbaikan rencana atau sebaliknya dan rencana
dapat dipertimbangkan sebagai rencana yang lebih baik dan lebih penting. Melalui proses inilah dasar untuk kordinasi menyeluruh dan keselarasan
rencana dan usaha operasionalnya dapat tercapai. Setelah proses tersebut selesai maka tiap bagian dan semua perbedaan diselesaikan kemudian berbagai rencana
dan program dilaksanakan menjadi laba strategis dan rencana laba taktis yang menyeluruh untuk perusahaan sebagai suatu kebutuhan. Penyatuan rencana yang
terpisah, oleh masing – masing unit dan biasanya dilakukan oleh bagian yang disentralir dibawah pengawasan manajer bagian keuangan dan akuntansi. Setelah
perencanaan laba ini selesai maka kemudian harus diberi persetujuan oleh direktur utama yang kemudian disahkan pada saat RUPS setiap awal tahun. Perencanaan
laba anggaran yang telah disahkan kemudian disalin dan dibagikan kepada masing – masing unit yang bersangkutan didalam perusahaan.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
6. Pengawasan Laba
Apabila dalam perbandingan antara anggaran dengan realisasinya tersebut ditemukan adanya penyimpangan maka perbedaan tersebut harus diteliti dan
diperbaiki. Penyimpangan dapat juga diartikan sebagai perbedaan yang didapat dari perbandingan antara anggaran yang ada dengan realisasi yang terjadi. Selisih
yang didapat dari perbandingan antara anggaran dengan realisasi dapat dibagi menjadi:
a. Favorabel Variance atau selisih yang bersifat menguntungkan
b. Unfavorabel Variance atau selisih yang bersifat merugikan.
Melalui metode analisis variance, pengawasan dilakukan dengan membandingkan antara anggaran dengan realisasi sebagaimana telah diterangkan
dalam bab sebelumnya. Penulis menyajikan perbandingan antara anggaran dengan realisasi yang terdapat pada laporan laba rugi perusahaan.
1. Pengawasan Penjualan
Perkiraan pertama dalam daftar laba rugi adalah penjualan yang merupakan sumber pendapatan. Untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi
dalam penjualan pada PT. Pertani persero, maka berikut akan disajikan tabel perbandingan selisih antara RKAP dengan realisasi yang terjadi tersebut.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.2 Selisih antara RKAP dengan Realisasi Penjualanpendapatan
PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Penjualan Anggaran Rp
Realisasi Rp Variance Rp
persentase Keterangan
Penjualan Pupuk 123.654.100.000
37.870.227.000 86.783.872.298 31 Unfavorabel
Penjualan Pestisida 6.170.540.000
6.282.371.426 111.831.426
102 Favorabel Penjualan BenihBibit BJ
- 385.687.500
385.687.500 - Favorabel
Penjualan Benih Padi 7.399.350.000
5.348.658.350 2.050.691.650
72 Unfavorabel Penjualan Benih Jagung
1.652.400.000 5.118.997.155
3.466.598.155 310 Favorabel
Penjualan Bibit HortikulturaSawit 311.180.000
- 311.180.000
- Unfavorabel Pendapatan JasaAneka Usaha
- 75.649.150
75.649.150 - Favorabel
Lainnya -
272.844.278 272.844.278
- Favorabel Jumlah
139.187.570.000 55.354.435.561 83.833.134.439
40 Unfavorabel
Sumber : PT. Pertani Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa menurut anggaran total penjualan adalah Rp.139.287.570.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp.55.354.435.561
berarti terjadi penyimpangan sebesar: = Rp.139.187.570.000 – Rp.55.354.435.561
= Rp.83.833.134.439 unfavorabeltidak menguntungkan Selisih yang terjadi pada total penjualan bagi perusahaan tidak
menguntungkan. Beberapa perkiraan yang mempengaruhi terjadinya penyimpngan tersebut adalah penjualan pupuk. Pada tahun 2008 penjualan pupuk
yang dianggarkan oleh perusahaan adalah Rp.123.654.100.000 sedangkan realisasinya adalah Rp.37.870.227.702 sehingga terjadi selisih sebesar
Rp.86.783.872.289 atau 70, selisih ini bersifat tidak menguntungkan perusahaan atau unfavorabel. Perkiraan yang lain adalah penjualan benih padi, pada tahun
2008 penjualan benih padi yang dianggarkan oleh perusahaan adalah Rp.7.399.350.000, sedangkan realisasinya adalah Rp.5.348658.350 sehingga
terdapat selisih sebesar Rp.2.050.691.650 atau 28, selisih ini bersifat tidak menguntungkan perusahaan atau unfavorabel.
2. Pengawasan HP Penjualan
Pengawasan HIP penjualan dilakukan dengan membandingkan anggaran HP penjualan dengan realisasi yang ada hal tersebut tampak pada tabel 4.3.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.3 Selisih antara RKAP dengan Realisasi HP Penjualan
PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Perkiraan Anggaran Rp
Realisasi Rp Variance Rp
Persentase Keterangan
HP Penjualan Pupuk 114.704.870.000 32.990.684.604
81.714.221.369 29 Unfavorabel
HP Penjualan Pestisida 5.869.260.000
4.586.612.115 1.282.647.885
78 Unfavorabel HP Penjualan BenihBibit BJ
- 356.250.000
356.250.000 - Favorabel
HP Penjualan Benih Padi 6.198.750.000
4.406.812.323 1.791.937.677
71 Unfavorabel HP Penjualan Benih Jagung
1.314.580.000 3.932.680.320
2.618.100.320 299 Favorabel
HP Penjualan Bibit HortikulturaSawit 252.680.000
- 252.680.000
- Unfavorabel HP Pendapatan JasaAneka Usaha
- -
- -
HP Lainnya -
- -
- Jumlah
128.340.140.000 46.273.003.363 82.067.136.637 36 Unfavorabel
Sumber : PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa menurut anggaran total HP penjualan adalah Rp.128.340.140.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp.46.273.003.353
berarti terjadi penyimpangan sebesar: = Rp.128.340.140.000 – Rp.46.273.003.353
= Rp.82.067.136.637 unfavorabeltidak menguntungkan Selisih yang terjadi pada total HP penjualan bagi perusahaan tidak
menguntungkan. Beberapa perkiraan yang mempengaruhi penyimpangan adalah HP penjualan pupuk. Pada tahun 2008 HP penjualan pupuk yang dianggarkan
oleh perusahaan adalah sebesar Rp.114.704.870.000, sedangkan realisasi yang tercapai adalah sebesar Rp.32.990.648.604 sehingga terjadi selisih atau variance
sebesar Rp.81.704.220.396 atau 71, selisih ini bersifat tidak menguntungkan perusahaan atau unfavorabel. Perkiraan yang lain adalah HP penjualan benih padi.
Pada tahun 2008 HP penjualan benih padi yang dianggarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp.6.198.750.000, sedangkan realisasi yang dicapai adalah sebesar
Rp.4.406.812.323 sehingga terdapat selisih sebesar Rp.1.791.937.677 atau 29, selisih ini bersifat tidak menguntungkan perusahaan atau unfavorabel.
3. Pengawasan Biaya Langsung
Pengawasan biaya langsung dilakukan dengan membandingkan anggaran biaya langsung dengan realisasi yang ada hal tersebut nampak pada tabel 4.4
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.4 Selisih antara RKAP dengan Realisasi Biaya Langsung
PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Perkiraan Anggaran
Rp Realisasi Rp
Variance Rp Persentase
Keterangan Beban Langsung Pupuk
5.679.740.000 1.919.724.029
3.760.015.971 34 Favorabel
Beban Langsung Pestisida 69.100.000
215.547.904 146.447.904
312 Unfavorabel Beban Langsung BenihBibit BJ
- 3.000.000
3.000.000 - Unfavorabel
Beban Langsung Benih Padi 496.149.011
347.172.910 148.976.101
70 Favorabel Beban Langsung Palawija
20.530.304 174.130.695
153.600.391 848 Unfavorabel
Beban Langsung Bibit HortikulturaSawit 7.740.685
- 7.740.685
- Favorabel Beban Langsung JasaAneka Usaha
- -
- -
- Beban Langsung Lainnya
- -
- -
- Jumlah
6.273.260.000 2.659.575.537
3.613.684.463 42 Favorabel
Sumber : PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa menurut anggaran total biaya langsung adalah Rp.6.273.260.000 sedangkan realisasinya sebesar
Rp.2.659.575.537 berarti terjadi penyimpangan sebesar: = Rp.6.273.260.000 - 2.659.575.537
= Rp.3.613.684.463favorabelmenguntungkan Selisih yang terjadi pada total biaya langsung bagi perusahaan
menguntungkan. Beberapa perkiraan yang mempengaruhi penyimpangan adalah beban langsung pupuk. Pada tahun 2008 beban langsung pupuk yang dianggarkan
perusahaan adalah Rp.5.679.740.000, sedangkan realisasi yang dicapai adalah sebesar Rp.1.1919.724.029 sehingga terdapat selisih sebesar Rp.3.760.015.971
atau 66, selisih ini bersifat menguntungkan bagi perusahaan atau favorabel. Perkiraan lain yang mempengruhi adalah beban langsung benih padi BPJ. Pada
tahun 2008 beban langsung benih padi BPJ yang dianggarkan oleh perusahaan adalah Rp.496.149.011, sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp.347.172.910
sehingga terjadi selisih sebesar Rp.148.976.101 atau 30, selisih ini bersifat menguntungkan perusahaan atau favorabel.
4. Pengawasan Margin
Pengawasan margin dilakukan dengan membandingkan anggaran margin dengan realisasi yang ada hal tersebut nampak pada tabel 4.5.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.5 Selisih antara RKAP dengan Realisasi margin
PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Perkiraan Anggaran Rp
Realisasi Rp Variance Rp PersentaseRp
Keterangan Pupuk
3.269.490.000 2.959.855.069 309.634.931
91 Unfavorabel
Pestisida 232.180.000 1.480.211.407
1.248.031.407 638
Favorabel BenihBibit BJ
- 26.437.500
26.437.500 -
Favorabel Benih Padi
704.450.989 594.673.117
109.777.872 84
Unfavorabel Palawija
317.289.696 1.012.186.140 694.896.171
319 Favorabel
Bibit HortikulturaSawit 50.759.315
- 50.759.315
- Unfavorabel
JasaAneka Usaha -
75.649.150 75.649.150
- -
Lainnya -
272.844.378 272.844.278
- -
Jumlah 4.574.170.000 6.421.856.661
1.667.686.661 140
Favorabel Sumber : PT. Pertani Persero Kantor Cabang Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa menurut anggaran total margin adalah Rp.4.574.170.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp.6.421.856.661 berarti
terjadi penyimpangan sebesar: = Rp.4.574.170.000 – Rp.6.421.856.661
= Rp.1.667.686.661favorabelmenguntungkan Margin adalah jumlah penjualanpendapatan dikurang HP penjualan
dikurang biaya langsung. Margin dibuat agar perhitungan pada evaluasi anggaran laba rugi dengan RKAP lebih mudah. Jika dilihat dari tabel diatas bahwa margin
produk PT.Pertani bersifat favorabel atau menguntungkan perusahaan dengan selisih Rp.1.667.686.661. Perkiraan yang bersifat menguntungkan perusahaan
pada tabel margin adalah pestisida dan benih jagung. 5.
Pengawasan Biaya Tidak Langsung Pengawasan biaya tidak langsung dilakukan dengan membandingkan
anggaran biaya tidak langsung dengan realisasi yang ada hal tersebut tampak pada tabel 4.6.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.6 Selisih antara RKAP dengan Realisasi biaya tidak langsung
PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Perkiraan Anggaran Rp
Realisasi Rp Variance Rp Persentase
Keterangan Beban Personil
795.600.000 883.451.457
87.851.457 111 Unfavorabel
Beban kantor 199.200.000
472.210.476 273.010.476
237 Unfavorabel Beban Kerugian dan penyusutan
- 112.573.864
112.573.864 - Unfavorabel
Jumlah 994.800.000
1.468.235.797 473.435.797
148 Unfavorbel
Sumber : PT. Pertani Persero Kantor Pemasaran Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa menurut anggaran total biaya tidak langsung adalah Rp.4.574.170.000 sedangkan realisasinya sebesar
Rp.6.421.856.661 berarti terjadi penyimpangan sebesar: = Rp.4.574.170.000 – Rp.6.421.856.661
= Rp 1.667.686.661 unafavorabeltidak mengutungkan Selisih yang terjadi pada total biaya tidak langsung bagi perusahaan tidak
menguntungkan. Beberapa perkiraan yang mempengaruhi penyimpanan adalah beban personil. Pada tahun 2008 beban personil yang dianggarkan perusahaan
adalah Rp.795.600.000, sedangkan realisasi dicapai adalah sebesar Rp.883.451.457 sehingga terdapat selisih sebesar Rp.87.851.457 atau 11, selisih
ini bersifat tidak menguntungkan bagi perusahaan atau unfavorabel. Perkiraan lain yang mempengaruhi adalah beban kantor dan beban kerugian dan penyusutan.
Pada tahun 2008 beban kantor yang dianggarkan oleh perusahaan adalah Rp.1999.200.000, sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp.472.210.476
sehingga terjadi selisih sebesar Rp.273.010.476 atau 137, selisih ini bersifat tidak menguntungkan perusahaan atau unfavorabel. Sedangkan beban kerugian
dan penyusutan, perusahaan tidak menganggarkan namun pada realisasinya ada pengeluaran atas beban tersebut sebesar Rp.112.573.864.
6. Pengawasan Pendapatan dan Biaya di Luar Usaha
Pengawasan pendapatan dan biaya di luar usaha dilakukan dengan membandingkan anggaran pendapatan dan biaya di luar usaha dengan realisasi
yang ada hal tersebut nampak pada tabel 4.7
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.7 Selisih antara RKAP dengan Realisasi pendapatan dan biaya diluar usaha
PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Perkiraan Anggaran Rp
Realisasi Rp Variance Rp
Persentase Keterangan
Pendapatan Diluar Usaha -
221.539.921 221.539.921
- Favorabel
Beban diluar Usaha -
163.606.352 163.606.352
- Unfavorabel
jumlah -
57.933.569 57.933.569
- Favorabel
Sumber : PT.Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa menurut anggaran total pendapatan dan biaya diluar usahan adalah Rp.0 atau tidak ada anggaran untuk pendapatan
dan biaya diluar usaha sedangkan realisasinya sebesar Rp.57.933.569 berarti terjadi penyimpangan sebesar:
= Rp.57.933.569 – Rp.0 = Rp 57.933.569 favorabelmenguntungkan
Selisih yang terjadi pada total biaya langsung bagi perusahaan menguntungkan. Perkiraan yang mempengaruhi penyimpangan adalah pendapatan
diluar usaha. Pada tahun 2008 perusahaan tidak menganggarkan pendapatan diluar usaha namun pada realisasinya ada pendapatan sebesar Rp.221.539.921, hal ini
bersifat menguntungkan bagi perusahaan. Perkiraan lain yang mempengaruhi adalah beban kantor iluar usaha. Pada tahun 2008 perusahaan tidak
menganggarkan beban namun pada realisasinya terdapat pengeluaran sebesar Rp.163.606.352, hal ini bersifat tidak menguntungkan perusahaan atau
unfavortabel. 7.
Pengawasan Anggaran Laba Rugi Setelah disusun perbandingan anggaran dan realisasinya untuk semua
perkiraan yang ada pada laporan laba rugi, maka dapat disusun pengawasan anggaran laba rugi melalui perbandingan antara anggaran dengan realisasinya
seperti tampak pada tabel berikut:
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.8 Selisih antara RKAP dengan Realisasi laporan laba rugi
PT. Pertani Persero Kantor cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Perkiraan Anggaran Rp
Realisasi Rp Variance Rp
Persentase Keterangan PenjualanPendapatan
139.187.570.000 55.354.435.561 83.833.134.439
40 Unfavorabel HP Penjualan
128.340.140.000 46.273.003.363 82.067.136.637
36 Unfavorabel Laba Kotor
10.847.140.000 9.081.432.198
1.765.997.802 84 Unfavorabel
Biaya Langsung 6.273.260.000
2.659.575.537 3.613.684.463
42 Favorabel Margin
4.574.170.000 6.421.856.661
1.667.686.661 140 Favorabel
Biaya Tidak Langsung 994.800.000
1.468.235.797 473.435.797
148 Unfavorabel Laba Usaha
3.579.370.000 4.953.620.864
1.374.250.869 138 Favorabel
Pendapatan dan Biaya diluar Usaha -
57.933.569 57.933.569
- Favorabel Laba Bersih
3.579.370.000 5.011.554.433
1.432.184.433 140 Favorabel
Sumber : PT. pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.8 yang menyajikan selisih antara RKAP dengan realisasi laporan laba rugi PT. Pertani tahun 2008. Pada tabel terdapat selisih sebesar
Rp.1.432.184433. Selisih ini bersifat menguntungkan bagi perusahaan karena realisasi laba yang didapat oleh perusahaan lebih banyak dari laba bersih yang
dianggarkan perusahaan. Perusahaan dapat menekan biaya langsung yang terjadi perusahaan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi laba bersih perusahaan.
C. Analisis Hasil Data
1. Perencanaan Laba
Dalam bab ini penulis mengadakan analisis dan evaluasi terhadap perencanaan dan pengawasan pada PT. Pertani persero kantor cabang pemasaran
Sumatera Utara, serta menilai seberapa jauh pengawasan tersebut telah dilaksanakan dengan baik, yang didasarkan atas perbandingan antara teori yang
dikemukakan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Pertani persero kantor cabang pemasaran Sumatera Utara.
Perencanaan laba telah didefenisikan berbagai pihak yang berwenang sebagai proses pengembangan rencana – rencana terperinci untuk suatu jangka waktu
tertentu, menginterasikan rencana – rencana tersebut menjadi satu kesatuan yang komprehensif. Dalam perencanaan laba, hal pokok yang perlu diperhatikan adalah
volume penjualan dan biaya yang dikorbankan untuk memperoleh pendapatan. Kedua faktor ini menentukan besarnya laba.
Perencanaan laba pada PT. Pertani persero menurut analisis dan evaluasi penulis secara umum telah menunjukkan kesesuaian. Hal ini terlihat dalam
perencanaan laba PT. Pertani Persero kantor cabang pemasaran Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
berpedoman kepada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan RKAP, anggaran dan realisasinya pada tahun sebelumnya telah ditetapkan dimana dalam penyusunan
anggarannya melibatkan semua unsur bagian yang ada dalam perusahaan yang dikoordinasi secara baik. Semua unsur yang mewakili semua bagian yang ada
dalam perusahaan mengadakan rapat dalamj penyusunan anggaran untuk evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran tahun lalu serta membahas rencana – rencana
kegiatan untuk menyusun anggaran tahun sekarang.
2. Pengawasan Laba
Pengawasan laba pada PT. Pertani perserodilakukan dengan membandingkan antara anggaran dengan realisasi yang terjadi pada tahun
anggaran. Perusahaan terus berupaya melakukan efisiensi terhadap biaya operasional dengan terus mengawasi setiap pengeluaran biaya operasional yang
terjadi. Setiap bulannya perusahaan setiap bulannya perusahaan memeriksa besarnya pendapatan dan biaya yang terjadi, dan pada pertengahan tahun
perusahaan melihat besarnya persentase pendapatan yang diperoleh serta persentase pengeluaran dibandingkan dengan anggaran yang tersedia. Apabila
pengeluaran yang terjadi hingga pertengahan tahun melebihi 50dari anggaran yang ada maka perusahaan melakukan pengehematan disegala bidang yang
termasuk dalam pos biaya operasional sebagai usaha agar biaya operasional yang dikeluarkan tidak melampaui anggaran yang telah ditetapkan.
Dalam pengawasan laba diperlukan alat untuk menilai sejauh mana laba yang akan dicapai, apakah telah sesuai dengan perencanaan atau anggaran. Selain untuk
menilai tingkat laba yang diperoleh juga untuk mengetahui penyimpangan yang
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
terjadi berdasarkan pengamatan antara anggaran dengan realisasinya. Pada penjualanpendapatan terdapat selisih yang tidak menguutungkan bagi perusahaan
sebesar Rp.83.833.134.438. Selisih ini disebabkan terjadinya penurunan jumlah permintaan pupuk pada tahun 2008. PT, Pertani menganggarkan penjualan pupuk
sebanyak 41.094.520 kg namun pada realisasinya hanya 21.402.715 kg. Penurunan ini bisa jadi dikarenakan masuknya pupuk impor dari negara lain yang
mempunyai keunggulan lain. Begitu juga dengan penjualan benih padi, bisa jadi lahan pertanian yng dikonvensi menjadi perkebunan. Lahan pertanian menjadi
berkurang sehingga benih padi yang semula dianggarkan sebanyak 1.305.000 kg dalam realisasinya hanya 907.540. Pada penjualan benih holtikulturasawit juga
mengalami penurunan. Tidak ada realisasi yang dicapai sedangkan perusahaan menganggarkan 20.360 kg. Walaupun banyak lahan pertanian yang dikonvensi
menjadi perkebunan namun banyak bibit di luar negeri yang masuk misalnya dari malaysia. Kecenderungan masyarakat dan perusahaan perkebunan tetap
menganggap produksi luar lebih baik. Pada HP penjualan terdapat selisih sebesar Rp.82.067.136.637. Selisih ini
tidak menguntungkan bagi perusahaan. Selisih ini disebabkan terjadinya penurunan kuantum KW dari yang dianggarkan perusahaan. Jumlah realisasi HP
penjualan lebih kecil dari yang dianggarkan. Penurunan jumlah ini mempengaruhi secara keseluruhan HP penjualan.
Pada biaya langsung terdapat selisih sebesar Rp.3.613.684.463. Selisih ini bersifat menguntungkan perusahaan karena realisasi biaya langsung lebih kecil
dari anggaran biaya langsung yang telah dibuat perusahaan. Selisih ini disebabkan
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
oleh penurunan beban perjalanan dinas pemasaran untuk memasarkan produk perusahaan, berkurangnya ongkos angkut yang ditanggung perusahaan karena
berkurangya permintaan, penurunan beban perawatan benih dan penurunan beban pembuatan alat promosi. Pada margin terdapat selisih yang menguntungkan bagi
perusahaan sebesar Rp.1.667.686.661. Pestisida, benihbibit BJ dan benih jagung adalahj perkiraan yang mempunyai selisih menguntungkan.
Pada biaya tidak langsung terdapat selisih yang tidak menguntungkan sebesar Rp.473.435.797. Selisih ini disebabkan karena adanya kenaikan jumlah
karyawan yang berobat kerumah sakit sehingga beban pengobatan karyawan bertambah. Selisih ini juga disebabkan kenaikan biaya perjalanan dinas karyawan,
biaya tinta dan pita komputer, keperluas dapur karyawan, jamuan tamu, jamuan rapat, dan pmeliharaan kendaraan milik perusahaan. Pada beban kerugian dan
penyusunan selisih disebabkan oleh amortisasi barang rusak pupuk dan amortisasi barang rusak bibit.
Pada pendapatan dan biaya diluar usaha, pendapatan diluar usaha terjadi karena adanya selisih kas lebih, selisih kurs lebih, jasa giro, dan pendapatan lain –
lain. Pendapatan diluar usaha ini bersifat menguntungkan perusahaan. Biaya diluar usaha terjadi karena adanya beban lain – lain. Beban ini bersifat tidak
menguntungkan perusahaan.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Menurut analisis dan evaluasi penulis, pengawasan laba yang ada pada PT. Pertani persero secara umum telah memenuhi syarat terhadap adanya suatu
pengawasan laba yang baik yaitu melalui pengawasan anggaran laba dengan cara membandingkan anggaran dengan realisasinya, dimana jika terjadi perbedaan
yang terlalu mencolok akan segera dapat diperbaiki.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan evaluasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1.
Perencanaan laba disusun oleh suatu panitia anggaran, yang melibatkan kepala-kepala bagian yang ada diperusahaan.
2. Perencanaan laba pada PT. Pertani persero menggunakan metode bottom up
dari bawah keatas yang melibatkan setiap unit yang ada di dalam perusahaan yaitu dengan menetapkan berapa besar laba yang akan dicapai sebelum proses
perencanaan. 3.
Pengawasan laba pada PT. Pertani persero dilakukan dengan
membandingkan antara anggaran dengan realisasinya yang terjadi dengan melakukan pemeriksaaan besarnya pendapatan dan biaya yang terjadi, dan
pada pertengahan tahun perusahaan melihat besarnya persentase pendapatan yang diperoleh serta persentase pengeluaran dibandingkan dengan anggaran
yang tersedia. 4.
Pada tahun 2008 yang dianggarkan adalah sebesar Rp.3.579.370.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp.5.011.554.433, sehingga terjadi variance
yang mengurungkan sebesar Rp.1.432.184.433.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
5. Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dan dianalisis untuk dibuat
status solusi yang berguna dalam meminimalisir penyimpangan yang terjadi pada perencanaan laba tahun berikutnya.
6. Penyajian anggaran dan pengawasan yang seharusnya juga berisikan perincian
jumlah unit yang dipakai, harga per unit, serta hal – hal lain yang dianggap perlu untuk mengetahui secara tepat dimana penyimpangan sebenarnya terjadi
7. Perencanaan dan pengawasan laba hanya dilakukan dengan cara
membandingkan anggaran dengan realisasinya, belum dibuat suatu analisis yang lain yang juga dapat dijadikan suatu perencanaan dan pengawasan laba.
8. Belum adanya controller yang bertugas mengawasi anggaran – anggaran
secara khusus.
B. Saran