Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk melaksanakan proses go private suatu perusahaan publik adalah : a. Delisting b. Persetujuan Bapepam untuk go private. Kedua tahapan tersebut tentunya harus disetujui oleh pemegang saham independen di dalam RUPS. Langkah pertama adalah delisting saham dan bursa efek dimana perusahaan publik tersebut tercatat. Dengan dilakukannya delisting, maka saham-saham perseroan tersebut sudah tidak dapat diperdagangkan lagi di bursa efek. Selanjutnya melalui persetujuan Bapepam, pemegang saham mayoritas harus membeli kembali saham-saham yang dimiliki oleh publik dengan harga yang wajar. Bagi perusahaan yang akan melakukan voluntary delisting atau go private di wajibkan oleh Bapepam untuk melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Independen, dimana hal tersebut wajib dilakukan oleh perusahaan yang akan melakukan voluntary delisting atau go private guna melindungi kepentingan pemegang saham publik atau minoritas. Perlindungan hukum dalam penawaran tender adalah dalam hal harga saham, dan adanya kesempatan yang sama bagi semua pemegang saham publik untuk menjual saham yang dimilikinya. 2. Bapepam menetapkan kriteria penentuan harga saham untuk memberikan perlindungan mengenai kewajaran harga saham. Faktor lain selain kewajaran Mukhti : Perlindungan Hukum Bagi Investor Publik Dalam Penghapusan Pencatatan Delisting Saham Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008 harga saham adalah harga yang menarik minat pemegang saham publik untuk melepaskan atau menjual sahamnya dalam penawaran tender. Perlindungan hukum yang dilakukan oleh Bapepam kepada pemegang saham publik yang tidak setuju dengan rencana emiten atau perusahaan publik yang melakukan go private atau tidak mau menjual sahamnya kepada pihak yang melakukan penawaran tender, adalah saham publik tersebut wajib dibeli oleh perseroan dengan harga sebagaimana ditetapkan dalam penawaran tender yang telah dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 55 ayat 1 huruf a Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 dan telah diubah menjadi Pasal 62 ayat 1 UUPT No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 3. Kendala-kendala yang dihadapi dalam rangka pelindungan investor tersebut antara lain pengawasan terhadap kepatuhan perseroan setelah go private apakah perseroan tersebut tetap akan mematuhi surat Ketua Bapepam tersebut berkaitan dengan kewajaran harga saham bagi pemegang saham publik yang pada saat penawaran tender tidak mau menjual sahamnya yaitu karena dia memberikan suara tidak setuju pada saat RUPS Independen. Ketentuan di bidang pasar modal yang ada telah cukup memadai memberikan perlindungan hukum bagi investor publik, antara lain dengan memperbesar korum kehadiran pemegang saham independen dianggap lebih memberikan perlindungan kepada pemegang saham independen itu sendiri. Selain itu perlindungan hukum kepada pemegang saham publik itu yaitu dalam pelaksanaan RUPS Independen itu sendiri, penelaahan aspek keterbukaan, akuntansi dan hukum atas kecukupan informasi yang Mukhti : Perlindungan Hukum Bagi Investor Publik Dalam Penghapusan Pencatatan Delisting Saham Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008 diungkapkan dalam surat edaran, dan kewajaran penentuan harga saham pada saat penawaran tender. Perlindungan hukum yang diberikan oleh Bapepam selaku regulator sudah mencukupi dalam hal perusahaan akan melakukan go private, tetapi masih belum cukup memadai ketika perusahaan selesai melakukan go provate, meskipun belum sepenuhnya menyentuh kepada pemegang saham publik yang tidak mau menjual sahamnya atau tidak menyetujui voluntary delisting atau go private setelah perusahaan berubah menjadi tertutup. Dikarenakan Bapepam melepaskan aspek perlindungan hukumnya sebatas kepada Pasal 62 UUPT No.40 Tahun 2007, tanpa membuka akses bagi pemegang saham publik tadi tetap mendapatkan perlindungan hukum dari regulator.

B. Saran