Tidak rapat, apabila dinding rumah terdapat lubang 1,5 mm Rapat, apabila dinding rumah tidak terdapat lubang Tidak ada, apabila langit-langit rumah tidak ada atau hanya terdapat pada Ada, apabila terdapat langit-langit rumah diseluruh ruangan.

Tabel 3.2 Lanjutan 7 Sikap Tanggapan responden tentang penyebab Chikungunya, penularan Chikungunya dan pencegahan Chikungunya bagi individu dan dalam keluarganya. Wawancara Kuesioner Ordinal 1. Kurang ≤ 75 dari total skor 2. Baik 75 dari total skor 8 Tindakan Segala bentuk nyata dari perilaku responden untuk mencegah terjadinya Chikungunya yang merupakan suatu kebiasaan yang bersifat protektif. Wawancara Kuesioner Ordinal 1. Kurang ≤75 dari total skor 2. Baik 75 dari total skor Variabel Dependen Kejadian Chikungunya Orang yang dinyatakan positif menderita Chikungunya berdasarkan laporan Puskesmas Nisam 3 bulan terakhir yang dibuktikan dengan diagnosis yang lengkap. Catatan Medik Puskesmas Nisam dan wawancara Kuesioner Nominal 1. Pernah menderita Chikungunya Kasus 2. Tidak pernah menderita Chikungunya Kontrol Kontrol Bukan penderita Chikungunya yang merupakan tetangga terdekat dalam satu lingkungan dimana baik kondisi rumah kasus dan rumah kontrol tidak berubah dalam 3 bulan terakhir.

3.6. Metode Pengukuran

3.6.1. Pengukuran Lingkungan Rumah

a. Kerapatan dinding

Cara pengukuran dari hasil observasi dan dinilai berdasarkan tidak rapat dan rapat. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal dibagi menjadi 2 kategori yaitu:

1. Tidak rapat, apabila dinding rumah terdapat lubang 1,5 mm

2 . Universitas Sumatera Utara

2. Rapat, apabila dinding rumah tidak terdapat lubang

≤ 1,5 mm 2 .

b. Kawat kasa pada ventilasi

Cara pengukuran dari hasil observasi dan dinilai berdasarkan tidak ada dan ada. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal dibagi menjadi 2 kategori yaitu: 1. Tidak ada, apabila pada ventilasi rumah tidak terdapat kawat kasa nyamuk. 2. Ada, apabila pada ventilasi rumah terdapat kawat kasa nyamuk.

c. Langit-langit rumah

Cara pengukuran dari hasil observasi dan dinilai berdasarkan tidak ada dan ada. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal dibagi menjadi 2 kategori yaitu:

1. Tidak ada, apabila langit-langit rumah tidak ada atau hanya terdapat pada

sebagian ruangan.

2. Ada, apabila terdapat langit-langit rumah diseluruh ruangan. d.

Tempat Penampungan Air Diperoleh dengan pengamatan dan mengisi lembar observasi dengan jumlah pertanyaan 4 item, dengan total skor sebesar 4. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal. Setiap pernyataan memiliki 2 jawaban sebagai berikut: 1. Jawaban a, diberi skor 1 satu. 2. Jawaban b, diberi skor 0 nol. Berdasarkan jumlah skor dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu:

1. Tidak baik, apabila pernyataan dari hasil observasi memperoleh

skor ≤ 3. Universitas Sumatera Utara

2. Baik, apabila pernyataan dari hasil observasi memperoleh skor 3. e.

Kelembaban Cara pengukuran kelembaban dengan menggunakan alat, yaitu Thermo- hygrometer. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal dibagi menjadi 2 kategori yaitu: 1. Tidak memenuhi syarat, apabila kelembaban 40 atau 70. 2. Memenuhi syarat, apabila kelembaban 40 – 70. 3.6.2. Pengukuran Perilaku Masyarakat a. Pengetahuan Pengetahuan responden dapat diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan 2 kategori yaitu kurang dan baik. Jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 10 pertanyaan dengan total skor sebesar 30. Setiap pertanyaan memiliki 3 jawaban sebagai berikut: 1. Jawaban a, diberi skor 3 tiga. 2. Jawaban b, diberi skor 2 dua. 3. Jawaban c, diberi skor 1 satu. 4. Jawaban d, diberi skor 0 nol. Berdasarkan total skor jawaban pengetahuan dari 10 pertanyaan yang diajukan maka pengetahuan responden diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu Wawan, 2011:

1. Kurang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 18

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 8

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 35

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016 Chapter III VI

0 0 85

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 5

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 75

Pengaruh Lingkungan Rumah dan Perilaku Masyarakat terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara

0 0 44

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Chikungunya 2.1.1. Definisi Chikungunya - Pengaruh Lingkungan Rumah dan Perilaku Masyarakat terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara

0 0 37

PENGARUH LINGKUNGAN RUMAH DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

0 0 18