KEANEKA RAGAMAN JENIS MAKROZOOBENTOS DI EKOSISTEM MANGROVE PANTAI BENTAR KABUPATEN PROBOLINGGO JAWA TIMUR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di daerah tropis,

terdiri atas 17.508 pulau dengan panjang garis Pantai sekitar 81.000 km (Dahuri dkk. 1996) dari
sekitar 15,9 juta ha mangrove yang terdapat di dunia sekitar 27 % berada di Indonesia. Dalam
suatu wilayah pesisir terdapat satu atau lebih sistem lingkungan (ekosistem) pesisir dan sumber
daya pesisir. Berdasarkan sifat ekosistem, ekosistem dibagi menjadi dua, ekosistem alamiah dan
ekosistem buatan. Ekosistem alamiah yang terdapat di wilayah pesisir antara lain: terumbu
karang, mangrove, padang lamun, Pantai berpasir dan berbatu, estuary, laguna dan delta. Sedang
ekosistem buatan antara lain berupa: tambak, sawah, kawasan industri, kawasan pariwisata, dan
kawasan pemukiman.

Kehidupan di air dijumpai tidak hanya pada badan air tetapi juga pada dasar air yang
padat. Di dasar air, jumlah kehidupan sangat terbatas, karena ketersediaan nutrien juga terbatas.
Oleh karena itu hewan yang hidup di air dalam, hanyalah hewan-hewan yang mampu hidup
dengan jumlah dan jenis nutrien juga terbatas, sekaligus bersifat toleran.

Hewan yang hidup di dasar perairan adalah makrozoobentos. Makrozoobentos merupakan salah
satu kelompok terpenting dalam ekosistem perairan sehubungan dengan peranannya sebagai
organisme kunci dalam jaring makanan. Selain itu tingkat keanekaragaman yang terdapat di
lingkungan perairan dapat digunakan sebagai indikator pencemaran. Dengan adanya kelompok
bentos yang hidup menetap (sesile) dan daya adaptasi bervariasi terhadap kondisi lingkungan,
membuat hewan bentos seringkali digunakan sebagai petunjuk bagi penilaian kualitas air. Jika
ditemukan limpet air laut, kijing, kerang, cacing pipih siput memiliki operkulum dan siput tidak
beroperkulum yang hidup di perairan tersebut maka dapat digolongkan ke dalam perairan yang
berkualitas sedang (Pratiwi dkk 2004) .

Makrozoobentos memiliki peranan ekologis dan struktur spesifik dihubungkan dengan
makrofita air. Karakteristik dari masing-masing bagian makrofita akuatik ini bervariasi, sehingga
membentuk substratum dinamis yang komplek membantu pembentukan interaksi-interaksi
makroinvertebrata terhadap kepadatan dan keragamannya sebagai sumber energi rantai makanan
pada perairan akuatik. Menurut Welch (1952), kecepatan arus akan mempengaruhi tipe substrat,
yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kepadatan dan keanekaragaman makrobentos.

1.2.

Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas maka timbul suatu masalah yaitu
1.

Bagaimana jenis dan kepadatan makrozoobentos yang ada di ekosistem mangrove Pantai

Bentar
2.

Bgaimana pola distribusi Makrozoobenthos yang ada di ekosistem mangrove Pantai

Bentar
3.

Bagaimana hubungan antara kepadatan Makrozoobenthos dengan faktor-faktor ekologis

di Pantai Bentar Kabupaten Probolinggo.

2.3.


Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.

Untuk memgetahui jenis dan kepadatan makrozoobentos yang ada di ekosistem

mangrove Pantai Bentar
2.

Untuk mengetahui pola distribusi Makrozoobenthos

3.

Untuk mengetahui hubungan antara kepadatan Makrozoobenthos dengan faktor-faktor

ekologis di Pantai Bentar Kabupaten Probolinggo.

1.4.


Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:
1.

Memberi informasi tentang keanekaragaman jenis makrozoobentos pada ekosistem

Mangrove Pantai Bentar Kabupaten Probolinggo.
2.

Memberi informasi kepada badan litbang,instansi pemerintaha tentang kondisi perairan

mangrove khususnya yang berhubungan dengan makrozoobentos.

KEANEKA RAGAMAN JENIS MAKROZOOBENTOS DI EKOSISTEM
MANGROVE PANTAI BENTAR KABUPATEN PROBOLINGGO JAWA
TIMUR

SKRIPSI


Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh :
HUZAIN ALFIN SYAHRONI
NIM 05930004

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama
:
Huzain Alfin Syahroni
NIM
:
05930004

Tempat, tanggal lahir :
Lampung, 11 april 1987
Agama
:
Islam
Alamat di Malang
:
Sengkaling, Kursus Gama Jaya
Dengan menyebut nama Allah SWT, saya menyatakan dengan sebenarnya dan sesungguhnya
bahwa :
1. .Karya ilmiah ini adalah karya akademik saya asli, yang saya susun berdasarkan dari hasil
penelitian yang saya lakukan
2. Saya tidak melakukan plagiasi, duplikasi dan replikasi dari hasil penelitian orang lain
yang menyebabkan karya ilmiah ini tidak otentik
3. Karya ilmiah ini, telah disusun dengan persetujuan dan bimbingan dari Dewan
Pembimbing dan telah diuji dihadapan Dewan Penguji Tugas Akhir Fakultas Pertanian
dan Peternakan Jurusan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya bertanggung
jawab sepenuhnya terhadap pernyataan ini.
Malang,

Mengetahui

Yang menyatakan,

Pembimbing Utama,

( Hany Handajani S.Pi, M.Si )

( Huzain Alfin S )

LEMBAR PENGESAHAN

KEANEKARAGAMAN JENIS MAKROZOOBENTOS DI EKOSISTEM MANGROVE
PANTAI BENTAR KABUPATEN PROBOLINGGO
JAWA TIMUR

HUZAIN ALFIN SYAHRONI
NIM : 05930004

Disusun dan dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Dekan

Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Nomor : E.6.1/32/SK/FPP-UMM/III/2012 dan rekomendasi Komisi Sarjana
Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM pada tanggal:.................................
Menyetujui :

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Hany Handajani, S.Pi, M.Si
NIP : 110.0309.0406

Budi Setyono, S.Pi
NIP : 19710818.200801.1.008

Malang,
An. Dekan

Ketua Jurusan Perikanan


Pembantu Dekan I

DR. Drh. Lili Zalizar. MS
NIPUMM : 19620330.198703.2.001

Sri Dwi Hastuti, S.Pi, M.Aqua.
NIPUMM : 110.9911.035

Skripsi Berjudul
KEANEKARAGAMAN JENIS MAKROZOOBENTOS DI EKOSISTEM MANGROVE
PANTAI BENTAR KABUPATEN PROBOLINGGO
JAWA TIMUR
Yang di persiapkan dan disusun oleh:
HUZAIN ALFIN SYAH RONI
NIM : 05930004

Telah di Pertimbangkan Didepan Penguji
Pada Tanggal :
dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima


Pembimbing Utama

Penguji Utama

Hany Handajani, S.Pi, M.Si
NIP : 110.0309.0406

Hariyadi, S.Pi, M.Si
NIP : 110.0203.0365

Pembimbing Pendamping

Penguji Pendamping

Budi Setyono, S.Pi
NIP : 19710818.200801.1.008

Dr.Ir.David Hermawan, Mp
NIP: 19640526199003
Malang :


Universitas Muhammadiyah Malang
Jurusan Perikanan – Budidaya Peraira
Fakultas Pertanian – Peternakan

Dr. Ir. Damat MP
NIP.196402281990031003

RINGKASAN

HUZAIN ALFIN SYAHRONI. 2012. Keanekaragaman Jenis Makrozoobenthos di Ekosistem
Mangrove Pantai Bentar Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Dibawah Bimbingan Hany
Handajani, S.pi, M.Si selaku pembimbing utama dan Budi Setyono,S.Pi selaku pembimbing
pendamping.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni – Juli 2010 dikawasan Ekosistem Mangrove
Pantai Bentar, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Tujuan Penelitian ini
adalah untuk mengetahui Keanekaragaman jenis Makrozoobentos pada ekosistem perairan
Mangrove Pantai Bentar Kabupaten Probolinggo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Kegiatan penelitian ini
meliputi pengumpulan dan penyusunan data, analisa data dan interpretasi, selanjutnya data
dianalisa secara deskriptif mengenai kejadian yang terjadi pada saat penelitian. Lokasi penelitian
dibagi menjadi 3 stasiun dimana tiap stasiun terdiri dari 3 transek/kuadran dan jarak antar
kuadran 2,5 m. Pengambilan sampel Makrozoobenthos dilakukan dengan kedalaman ± 20 cm.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan Makrozoobenthos yang telah ditemukan
terdiri dari 3 kelas, 6 ordo, 7 famili, 8 genus dan 8 spesies. Kepadatan Makrozoobenthos yang
ditemukan di Perairan Mangrove Pantai Bentar dari masing-masing stasiun dari yang tertinggi
sampai yang terendah yaitu Stasiun I dengan jumlah 27 Ind/1m² dengan kondisi substrat lumpur
berpasir, rata-rata suhu 34 °C ; salinitas 26 ppt ; pH 8 ; bahan organik tanah 5,44% ; TOM
5603,75 ppm. Kepadatan kedua yaitu stasiun II dengan jumlah 26 Ind/1m² dengan kondisi
substrat berlumpur, rata-rata suhu 31°C ; salinitas 27 ppt ; pH 8 ; bahan organik tanah 4,21% ;
TOM 6178,87 ppm. Kepadatan terakhir yaitu stasiun III dengan jumlah 23 Ind/1m² dengan
kondisi substrat lumpur berbatu, rata-rata suhu 28 °C ; salinitas 30 ppt ; pH 8 ; bahan organic
tanah 6,48% ; TOM 6389,01 ppm.
Kepadatan setiap organisme untuk semua stasiun didapat stasiun I kepadatan tertinggi adalah
spesies Arenaius Cribrarius sebesar 6 ind/m² dan kepadatan terendah adalah Chione Granulate 1
ind/m². Stasiun II kepadatan tertinggi adalah spesies Arenaius Cribrarius dan Nerita Plicata
sebesar 7 ind/m² dan kepadatan terendah adalah Anadara Granosa,Clypeomorurus coralium dan
Planaxis Savignyi 1 ind/m². Stasiun III kep[adatan tertinggi adalah spesies Arenaius Cribrarius
12 ind/m² dan kepadatan terendah adalah Clypemorus Coralium, Synalpheus laevimanus dan
Anadara Granosa 1 ind/m².
Dapat disimpulkan bahwa kepadatan makrozoobenthos tertinggi terdapat di stasiun I dan
kepadatan terendah terdapat di stasiun III. Faktor ekologis yang paling berpengaruh untuk
kehidupan makrozoobenthos adalah bahan organik, TOM dan tekstur tanah. Di perlukan adanya
penyuluhan untuk masyarakat sekitar agar tidak membuang limbah sembarangan (pantai) karena
akan mempengaruhi ekosistem organisme (makrozoobenthos) yang ada di perairan tersebut.

ABSTRACT

HUZAIN ALFIN SYAHRONI, 2012. Type variety of macro zoo benthos is in territorial
Ecosystem of Mangrove of coastal of Bentar Sub-Province of Probolinggo east Java. Main
counselor by Hany Handajani, S.pi, M.Si., and Budi Setyono, S.pi.

This research is conducted in Juni-Juli 2002 in area territorial ecosystem of Mangrove
coastal of Bentar, district of Gending, and sub-province of Probolinggo, East Java. Target of this
research is to know type variety of macro zoo benthos at ecosystem territorial water of Mangrove
coastal of Bentar sub-province of Probolinggo.
Method, which used in this research, is survey method. Activity of this research is cover
gathering and compilation of data, data analysis and interpretation. Hereinafter, data analyzed
descriptively regarding occurrence that happened at the time of research. Research location
divided to become 3 stations where every station consist of 3 transect/ quadrant and distance
between quadrants 2,5m. Intake of macro zoo benthos sample conducted with deepness ± 20cm.
From result of research, which has been conducted, obtained macro zoo benthos, which have
been found to consist of 3 class, 6 ordo, 7 family, 8 genus and 8 species. Density of found macro
zoo benthos in territorial water of Mangrove of coastal of Bentar every station from highest
station until low station that is station 1 with amount 27 Ind/1m2 with condition of sandy mud
substrate, temperature mean 34oC; salinities 26ppt; pH 8; organic materials of land 5,44%; TOM
5603,75ppm. Second density that is station of II with amount 26 Ind/ 1m2 with condition of
muddy substrate, temperature mean 31oC; salinities 27ppt; pH 8; organic materials of land
4,21%; TOM 6178,87ppm. Last density that is station of III with amount 23 Ind/ 1m2 with
condition of mud substrate have stone, temperature mean 28oC; salinities 30ppt; pH 8; organic
materials of land 6,48%; TOM 6389,01ppm.
Density every organism to all station obtained by station of I has highest density, which is
Arenaius Cribrarius species by 6 Ind/m2 and lower density is Chione Granulate 1Ind/m2. Station
of II highest density is Arenaius Cribrarius and Nerita Plicata species by 7 Ind/m2 and lower
density is Anadara Granosa, Clypeomorurus Coralium and Planaxis Savignyi by 1 Ind/m2.
Station of III highest density is Arenaius Cribrarius species by 12 Ind/m2 and lower density is
Clypeomorurus Coralium, Synalpheus Laevimanus species and Anadara Granosa 1 Ind/m2.
Conclusion that highest density of macro zoo benthos is there are in station of I, and lower
density there are in station of III. Ecologies factor that most influence to macro zoo benthos life
is organic material, TOM and land texture. Needed by the existence of counseling to society in
order to not throw away waste promiscuously (coastal) because will influence organism
ecosystem (macro zoo benthos) that exist in territorial water.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrokhim
Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan rahmatNya akhirnya
kami dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : KEANEKARAGAMAN JENIS
MAKROZOOBENTOS DI EKOSISTEM MANGROVE PANTAI BENTAR KABUPATEN
PROBOLINGGO JAWA TIMUR.
Tujuan penyusunan skripsi ini adalah dalam rangka menyelesaikan rangkaian Tugas
Akhir guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian dan
Peternakan Jurusan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang.
Sehubungan dengan semua ini, maka pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :
1.

2.

3.
4.
5.
6.

Ayah, Ibu dan keluarga yang telah memberikan dorongan semangat baik moril
maupun materiil, serta motivasi, do’a yang tulus dan sabar menanti ananda untuk
menyelesaikan kuliah sehingga ananda dapat menggapai cita-cita amin.
Ibu Hany Handajani, S.Pi, M.Si selaku pembimbing utama dan Bapak Budi Setyono,
S.Pi,selaku pembimbing pendamping yang telah sabar dalam memberikan bimbingan
hingga terselesaikan skripsi ini.
Bapak Dr. Ir. Damat, M.P. Selaku Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang.
Ibu Sri Dwi Hastuti, S.Pi, M.Aqua. Selaku Ketua Jurusan Perikanan Fakultas
Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bapak Ir Suyatno Nitiharjo
Yang tak lelah membimbing dan memberi motifas
untuk terus semangat dan berkarya
Teman-teman sekalian baik teman sanggar seni Jalu yang selalu member
semangat,baik pada saat latian dan susah senang bersama , maupun teman Komunitas
yang ada di UMM yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi hingga
laporan ini bisa terselesaikan.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah mereka berikan kepada kami. Mudahmudahan semua ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis untuk jalan meretas kehidupan dan
masa depan yang lebih baik dan penuh harapan atas ridho Allah SWT. Amin. Atas kritik dan
saran dari pembaca kami ucapkan terima kasih.

Malang, April 2012

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………

i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………..

iii

CURICULLUM VITAE…………………………………………………………………

iv

SURAT PERNYATAAN………………………………………………………………... vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..

ix

DAFTAR TABEL………………………………………………………………………..

xi

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………….

xiii

RANGKUMAN………………………………………………………………………….

xiv

I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………..

1

1.1

Latar Belakang…………………………………………………………………… 1

1.2

Rumusan Masalah………………………………………………………………… 2

1.3

Tujuan Penelitian…………………………………………………………………. 3

1.4

Manfaat Penelitian………………………………………………………………... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………. 4
2.1

Deskripsi Umum Tentang Makrozoobenthos……………………………………... 4

2.1.1 Makrozoobenthos…………………………………………………………………. 4
2.1.2 Morfologi…………………………………………………………………………. 5
2.1.3 Makanan………………………………………………………………………….. 6
2.1.4 Adaptasi………………………………………………………………………….. 7
2.1.5 Potensi Ekonomis Makrozoobenthos…………………………………………….. 7
2.2

Ekologi Daerah Pasang Surut……………………………………………………. 8

2.3

Pasang Surut……………………………………………………………………… 9

2.4

Suhu……………………………………………………………………………… 10

2.5

Gerakan Ombak………………………………………………………………….. 10

2.6

Salinitas…………………………………………………………………………..

11

2.7

Derajat Keasaman (pH)…………………………………………………………..

12

2.8

Substrat…………………………………………………………………………..

12

2.9

Pola Penyebaran………………………………………………………………….

13

2.10

Penegasan Istilah....................................................................................................

14

III. MATERI DAN METODE…………………………………………………………..

16

3.1

Waktu dan Tempat………………………………………………………………

16

3.2

Materi dan Alat.....................................................................................................

16

3.2.1. Materi Penelitian....................................................................................................

16

3.2.2. Alat Penelitian........................................................................................................

16

3.2.3. Bahan Penelitian.....................................................................................................

17

3.3. Metode Penelitian………………............................................................................... 17
3.3.1. Metode Pengambilan Sampel……………………………………………………… 17
3.3.2. Mengetahui Jenis Sedimen………………………………………………………… 18
3.3.3. Analisis Labolatorium............................................................................................... 22
3.4. Analisa Data................................................................................................................. 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………….

26

4.1

Keadaan Lokasi Penelitian……………………………………………………….

4.1.1

Keadaan Umum…………………………………………………………………. 27

4.1.2

Keadaan Stasiun…………………………………………………………………

28

4.1.3 Keadaan Stasiun III………………………………………………………………

29

26

4.2

Komposisi Makrozoobenthos……………………………………………………. 29

4.3

Kepadatan Makrozoobenthos…………………………………………………….

32

4.3.1. Keanekaaaragaman Makrozoobenthos..................................................................... 36

4.3.2. Keragaman Makrozoobenthos.................................................................................

37

4.3.3. Indeks Dominansi....................................................................................................

39

Pola Distribusi Makrozoobenthos……………………………………………….

40

4.5 Faktor Ekologis Makrozoobenthos…………………………………………………..

41

4.4

4.5.1 Tekstur Tanah............................................................................................................ 41
4.5.2

Kualitas Air……………………………………………………………………… 43

4.5.3

Bahan Organik Tanah……………………………………………………………. 46

4.5.4

Bahan Organik Total (TOM)…………………………………………………….. 48

4.6

Hubungan Antara Kepadatan Makrozoobenthos dengan Faktor Ekologis………. 49

4.6.1

Makrozoobenthos dengan Suhu…………………………………………………. 50

4.6.2

Makrozoobenthos dengan Salinatas……………………………………………… 51

4.6.3

Makrozoobenthos dengan pH (Derajat Keasaman)……………………………… 52

4.6.4

Makrozoobenthos dengan Bahan Organik Tanah ( %)………………………….. 53

4.6.5 Makrozoobenthos dengan Total Organic Matter (TOM) (ppm)……………………. 55

V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………….

56

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………. 56
5.2 Saran…………………………………………………………………………………. 57

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………

58

LAMPIRA – LAMPIRAN………………………………………………………………

61

DAFTAR TABEL

Tabel
Tabel 1.Tekstur Tanah......................................................................................................

19

Tabel 2. Klasifikasi Makrozoobenthos dan Jumlah Masing-Masing Spesies…………..

30

Tabel 3. Kepadatan dan Kepadatan Relatif Makrozoobenthos………………………….

32

Tabel 4. Keanekaragman Makrozoobenthos......................................................................

36

Tabel 5. Keragaman Makrozoobenthos.............................................................................. 37
Abel 6. Indek Dominansi................................................................................................... 39
Tabel 7. Poladistribusi Makrozoobenthos........................................................................... 40
Tabel 8. Tipe Tekstur Tanah……………………………………………………………… 42
Tabel 9. Sebaran suhu di Semua Stasiun…………………………………………………. 43
Tabel 10.Sebaran Salinitas di Semua Stasiun....................................................................... 45
Tabel 11. Sebaran pH di Semua Stasiun............................................................................... 45
Tabel 12. Hasil Analisis Bahan Organik Tanah (%)……………………………………… 47
Tabel 13. Hasil Analisis Total Organik Matter (ppm)……………………………………. 48
Tabel 14. Faktor Ekologis Makrozoobenthos…………………………………………….. 49

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Hal

Gambar 1.

Denah Transek...........................................................................................

25

Gambar 2.

Stasiun I………………………………………………………………….

28

Gambar 3. Stasiun II ……………………………………………………………………

28

Gambar 4. Komposisi Makrozoobenthos Stasiun I…………………………………….

33

Gambar 5. Komposisi Makrozoobenthos Stasiun II ……………………………………

34

Gambar 6. Komposisi Makrozoobenthos Satiun III ……………………………………

35

Gambar 7.

Hubungan antara Kepadatan Makrozoobenthos dengan Suhu…………..

50

Gambar 8.

Hubungan antara Kepadatan Makrozoobenthos dengan Salinitas……….

51

Gambar 9.

Hubungan antara Kepadatan Makrozoobenthos dengan pH……………..

52

Gambar 10.

Hubungan antara Kepadatan Makrozoobenthos dengan
Bahan Organik Tanah……………………………………………………. 53

Gambar 11.

Hubungan antara Kepadatan Makrozoobenthos dengan
Total Organic Matter (TOM)…………………………………………….. 55

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Hal

Lampiran 1.

Peta Probolinggo…………………………………………………………. 61

Lampiran 2.

Denah Pantai Bentar……………………………………………………… 62

Lampiran 3.

Kepadatan spesies Makrozoobenthos……………………………………. 63

Lampiran 4.

Pola Distribusi Makrozoobenthos Ekosistem Mangrove
Pantai Bentar……………………………………………………………… 64

Lampiran 5. Contoh Perhitungan Analisa Data…………………………………………
Lampiran 6.

65

Dokumentasi spesies Makrozoobenthos yang ditemukan
selama penelitian di Perairan Mangrove Pantai Bentar
Probolinggo………………………………………………………………

68

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Perikanan di Rawa Pening. Leaflet: Dinas Peternakan
dan Perikanan Kabupaten Semarang. Semarang.
Arisandi, P.2001. Partisipasi Masyarakat Kinci Utama Mengembalikan Kualitas Air Kali
Surabaya: http//www.Ecoton@ecoton.or.id. Diakses tanggal 18 juni 2010 jam 20.30wib.
Asdak, C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta
Barnes, D R. 1987. Invertebrate Zoology. College Publishing the Dryden Press. USA.
Basmi, H. Johan. 1999. Ekosistem Perairan: Habitat dan Biota. FPIK IPB. Bogor.
Brotowidjoyo, M. dan Tribuwono, J. 1991. Pengantar Lingkungan Perairan dan Budidaya Air.
Penerbit Liberty. Jakarta
Cummins. 1975. http://coastguardmove.blogspot.com/2009/08/pemanfaatan makrozoo benthossebagai.html (Diakses pada hari Rabu, 12 Agustus 2009)
Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S. P. dan Sitepu, M. J. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah
Pesisir Pantai dan Lautan Secara Terpadu. PT PRADNYA PARAMITA. JAKARTA.
Desmukh, I. 1992. Ekologi dan Biologi Tropika. Terjemahan Kuswata Kartawinata dan Sarkat
Danimiharja. Yayasan obor Indonesia. Jakarta.
Dharma, B. 1988. Siput dan Kerang Indonesia ( Indonesian Shells ). PT. Sarana Graha. Jakarta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Freeman, W. 1948. Handbook for Shell Collectors. USA: United States of America Press.
Gabbi, G. 1999. Shells: Guide to The Jewels of the Sea. Peripress. Japan.
Hakim, L. M. 2005. http://ilmukelautan.com/biologi-kelautan/biologi-hewan-laut. (Diakses pada
bulan Oktober 2005)
Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.
Hutabarat, S, & S. M. Evans, 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Isnaeni, W. 2002. Fisiologi Hewan. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Jasin, M. 1984. Sistematik Hewan. Penerbit Sinar Wijaya Surabaya.
Krebs, C.J. 1985. Ecology : The Experimental Analysis of Distribution and Abundance. Third
Edition. New York: Harper and Row Publisher Inc.

Kaswadji, R. 2001. Keterkaitan Ekosistem Di Dalam Wilayah Pesisir. Sebagian bahan kuliah
SPL.727 (Analisis Ekosistem Pesisir dan Laut). Fakultas Perikanan danKelautan IPB. Bogor.
Luciana, L. 2002. Studi Ekologis Komunitas Moluska pada Perairan Pantai Desa Tulehu
Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku. Skripsi Fakultas Perikanan
Universitas Brawijaya.
Mann, K. H. 1982. Ecology of coastal waters. A system approach. Blackwell Scientific
Publishing, Oxford.
Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. UI Press.
Jakarta.
Moore, R. C, C. G. Laliker, & A. G. Fischer. 1952. Invertebrate Fossil. Mc Graw. Hill Book
Company Inc. NewYork.
Mulyanto. 1992. Manajemen Lingkungan. LUW. Fakultas Perikanan. Universitas Brawijaya.
Malang.
Ngabekti, S. 2004. Limnologi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Nybakken, J.W. 1982. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia. Jakarta.
Nybakken, J. 1992. Biologi Laut. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Terjemahan Tjahjono Samingan. Edisi Ketiga. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
Pirzan, Andi Marsambuana dan Pong-Masak, Petrus Rani. 2008. Hubungan Keragaman
Fitoplankton dengan Kualitas Air di Pulau Bauluang, kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Balai
Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros 90512.
Pratiwi, N, Krisanti, Nursiyamah, I. Maryanto, R. Ubaidillah, & W. A. Noerdjito. 2004. Panduan
Pengukuran Kualitas Air Sungai. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Purborini, D.H. 2005. Stuktur Dan Komposisi Tumbuhan Di Kawasan Rawapening Kabupaten
Semarang Jawa Tengah. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Romimohtarto, K. Dan Juwana, S. 2001. Biologi Laut. Penerbit Djambatan. Jakarta
Ramli, D. 1989. Ekologi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Rawindra, A.U. 2005. Distribusi Plankton Pada Ekosisitem Sungai Tuntang Kabupaten
Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Setyobudiandi, I. 1997. Makrozoobentos. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soegianto, A. 1994. Ekologi Kwantitatif metode Analisis Populasi Komunitas. Usaha Nasional.
Surabaya.
Sudjana. 1992. Metode Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung.

Suin, N.M. 1989. Ekologi Hewan Tanah. Bumi Aksara. Jakarta
Susanto, P. 2000. Pengantar Ekologi Hewan. Departemen Pendidikan Nasional. . Jakarta.
Suwignyo, S. B Widigdo, Y Wardianto, M Krisanti. 1998. Avertabrata Air. Jilid 2. Institut
Pertanian Bogor. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Bogor
Tim Taksonomi Hewan. 2002. Taksonomi Hewan I. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Welch, S. 1952. Limnology. Mc Graw Hill Book Company 42. New York.
Widiastuti, E. 1983. Kualitas Air Kali Talung Rintingan dan Kelimpahan Hewan
Makrozoobentos. Thesis Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Winanto. 1999. Apakah Moluska Itu. Pewarta Ocean Tahun IV. Lembaga Oseanologi Nasional.
Jakarta
Zoer’aini D. I. 1997. Prinsip Ekologi dan Organisasi. Balai Pustaka. Jakarta