Validitas Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas

3.8.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.8.2.1. Validitas Instrumen

Validitas instrumen merupakan pernyataan tentang sejauh mana alat ukur pengukuran, tes, instrumen mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur dengan benar apa yang ingin diukur Murti, 2003: 166. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji person product moment dengan menggunakan Statistical Package for Social Science SPSS. Uji validitas dilakukan pada 30 responden ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan dengan karakteristik yang hampir sama dengan ibu balita yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diluar dari sampel penelitian. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dalam hal ini kuesioner dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor total Notoatmodjo, 2010: 166. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment Notoatmodjo, 2005:131. Pertanyaan kuesioner dalam uji validitas dikatakan valid jika harga r hitung r tabel pada nilai signifikansi 5. Sebaliknya, pertanyaan dikatakan tidak valid jika harga r hitung r tabel pada nilai signifikansi 5. Adapun ringkasan hasil uji validitas sebagaimana yang disajikan dalam tabel berikut. Tabel. 3.3: Hasil Uji Validitas Kuesioner No Pertanyaan r hitung r tabel 5 30 Keterangan Pertolongan Persalinan 1 0,542 0,361 Valid 2 0,514 0,361 Valid 3 0,599 0,361 Valid 4 0,393 0,361 Valid ASI Eksklusif 1 0,551 0,361 Valid 2 0,621 0,361 Valid 3 0,654 0,361 Valid Penimbangan Balita 1 0,533 0,361 Valid 2 0,504 0,361 Valid 3 0,504 0,361 Valid Perilaku Cuci Tangan 1 0,825 0,361 Valid 2 0,790 0,361 Valid 3 0,552 0,361 Valid 4 0,837 0,361 Valid 5 0,840 0,361 Valid 6 0,417 0,361 Valid Perilaku Merokok 1 0,713 0,361 Valid 2 0,464 0,361 Valid 3 0,464 0,361 Valid 4 0,373 0,361 Valid Jenis Lantai 1 0,463 0,361 Valid 2 0,463 0,361 Valid Status Imunisasi 1 0,602 0,361 Valid 2 0,440 0,361 Valid 3 0,474 0,361 Valid 4 0,520 0,361 Valid 5 0,363 0,361 Valid 6 0,772 0,361 Valid 7 0,639 0,361 Valid Status BBLR 1 0,320 0,361 Valid Status Gizi 1 0,789 0,361 Valid 2 0,789 0,361 Valid Sumber: Data primer, 2014 Dari 4 pertanyaan pertolongan persalinan, 3 pertanyaan ASI eksklusif, 3 pertanyaan penimbangan, 6 pertanyaan cuci tangan, 4 pertanyaan perilaku merokok, 2 pertanyaan jenis lantai, 7 pertanyaan status imunisasi, 1 pertanyaan status BBLR, dan 2 pertanyaan status gizi didapatkan r hitung r tabel 0,361, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan kuesioner adalah valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. 3.8.2.2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini menunjukan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten atau tetap asas ajeg bila dilakukan pengukuran yang dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoatmodjo, 2010: 168. Uji reliabilitas dilakukan pada 30 responden ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan. Dari 4 pertanyaan pertolongan persalinan r alpha = 0, 722, 3 pertanyaan ASI eksklusif r alpha = 0,666, 3 pertanyaan penimbangan r alpha = 0, 703, 6 pertanyaan cuci tangan r alpha = 0,868, 4 pertanyaan perilaku merokok r alpha = 0, 711, 2 pertanyaan jenis lantai r alpha = 0, 633, 7 pertanyaan status imunisasi r alpha = 0, 806, 1 pertanyaan status BBLR r alpha = 0,656, dan 2 pertanyaan status gizi r alpha = 0,775 didapatkan hasil r alpha r tabel 0,361, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan kuesioner adalah reliabel, sehingga kuesioner dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Adapun ringkasan hasil uji reliabiltas sebagaimana yang disajikan dalam tabel berikut. Tabel 3.4: Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel r cronbachs alpha r tabel 5 30 Keterangan Pertolongan persalinan 0, 722 0,361 Valid ASI eksklusif 0,666 0,361 Valid Penimbangan balita 0, 703 0,361 Valid Perilaku cuci tangan 0,868 0,361 Valid Perilaku merokok 0, 711 0,361 Valid Jenis lantai 0, 633 0,361 Valid Status imunisasi 0, 806 0,361 Valid Status BBLR 0,656 0,361 Valid Status gizi 0,775 0,361 Valid 3.8.3. Teknik Pengambilan Data 3.8.3.1.

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Penyakit Skabies pada Santri Perempuan di Pesantren Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh utara

21 158 71

Hubungan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat Pada Keluarga Di Desa Simalingkar Kecamatan Pancurbatu

3 49 85

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

7 84 63

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SORONG Hubungan Perilaku Hidup Bersih Sehat Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Sorong Propinsi Papua Barat Tahun 2015.

0 2 14

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabu

0 1 18

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toro

0 1 12

PENDAHULUAN Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.

0 3 4

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA Hubungan asupan energi, protein dan perilaku hidup Bersih dan sehat (phbs) dengan kejadian pneumonia Pada balita di puskesmas tawangsari Kabupaten sukoha

1 6 18

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA Hubungan Status Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.

1 4 18

Hubungan Phbs (Perilaku Hidup Bersih Sehat) Pengasuh Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Mangkang 2010. - UDiNus Repository

0 0 2