Kesimpulan Saran HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Dampak longyam terhadap kualitas air

ketersediaan makanan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kehidupan dan pertumbuhan ikan Hickling 1971. Persamaan regresi berat ikan dengan suhu Y = - 71.103 + 3.621 X 1 Dari hasil persamaan regresi diatas terlihat bahwa hubungan antara berat ikan dengan suhu sangan kurang hal ini dapat dilihat dari hasil r 2 yaitu sebesar 0.009 Persamaan regresi berat ikan dengan faktor kimia Y = - 298.380 + 46.026 X 1 + 4.609 X 2 +2.383 X 3 + 3.243 X 4 + 156.236 X 5 – 1.478 X 6 Dari hasil persamaan regresi diatas terlihat bahwa hubungan antara berat ikan dengan pH, DO, COD, BOD, NH 3 , CO 2 kurang erat hal ini dapat dilihat dari hasil r 2 yaitu sebesar 0.385. Dari hasil analisis anova terhadap berat ikan pada pengamatan hari ke 45 memberi pengaruh nyata dan pengamatan hari ke 90 memberi pengaruh nyata dimana P  0.05. Hasil uji lanjut Newman – Keuls terhadap berat ikan pada pengamatan hari ke 45 menunjukkan bahwa berat ikan A 14.47 berbeda dengan A 40 26.53 = A 25 27.87 dan pengamatan hari ke 90 menunjukkan bahwa berat ikan A 16.00 berbeda dengan A 25 52.27 berbeda dengan A 40 73.07. 4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

19 1. Budidaya longyam berpengaruh terhadap kualitas air, namun kualitas air masih layak untuk pertumbuhan ikan, karena mortalitas ikan tergolong tinggi 100 . Budidaya longyam berpengaruh terhadap peningkatan kelimpahan plankton dan kelimpahan plankton tertinggi diperoleh pada perlakuan A 40 kolam dengan 40 ekor ayam sebesar 163.500 indm 2 pada pengamatan hari ke 45. 2. Hubungan kualitas air dan kelimpahan plankton tidak berpengaruh terhadap suhu hubungannya lemah yaitu 0,326 tetapi memberikan pengaruh terhadap faktor kimia hubungannya kuat yaitu 0,982. 3. Budidaya longyam berpengaruh terhadap total bakteri, E. coli, Proteus, Salmonella dan C. perfringens pada air kolam dan berpengaruh terhadap total bakteri, E. coli pada daging ikan. Peningkatan kadar protein 28,67, kadar lemak 15,58 dan berat ikan 73,07. 4. Hubungan kualitas air dan total bakteri pada air kolam tidak berpengaruh terhadap suhu hubungannya lemah yaitu 0,010 tetapi memberikan pengaruh terhadap faktor kimia hubungannya kuat yaitu 0,932. Kualitas air dan total bakteri pada daging ikan tidak berpengaruh terhadap suhu hubungannya lemah yaitu 0,057 tetapi memberikan pengaruh terhadap faktor kimia hubungannya kuat yaitu 0,624. Kualitas air dan berat ikan tidak berpengaruh terhadap suhu hubungannya lemah yaitu 0,009 dan tidak berpengaruh terhadap faktor kimia hubungannya lemah yaitu 0,385.

4.2 Saran

20  Disarankan kepada para peternak dan petani ikan jambal siam untuk melakukan budidaya longyam dengan menggunakan ayam 40 ekor, karena dapat memberikan nilai tambah terhadap ikan meningkatkan berat ikan dan memberikan nilai ekonomis yang cukup baik. DAFTAR PUSTAKA Boney, A.D. 1975. Phytoplankton. Edward Arnold Publishers Limited. London Boyd, C.E. dan F.Lichkoppler. 1979. Water Quality Management In Ponds Fish. Culture. International Center for Aqriculture Aqricultural Experiment Station Auburn University, Auburn, Alabama. Bremner, A.S. 1977. Poultry Meat Hygienies and Inspection. Bailliere Tyndall. London Djarijah, A.S. 2000. Budidaya Ikan Patin. Kanasius. Yogyakarta. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1987. Kumpulan Perundang- undangan di Bidang Makanan dan Minuman Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Fardiaz, S., 1989. Keamanan Pangan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. ------------ . 1992. Polusi Air dan Polusi Udara. Penerbit Kanasius. Yogyakarta. Gunawan . 1994. Komposisi dan Kelimpahan Plankton di Sungai Cisiih Banten Selatan, Jawa Barat dalam Prosiding Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Perairan Tawar. Hickling, C.F. 1971. Fish Culture. Faber and Faber, London. Huet, M. 1975. Text Book of Fish Culture Breeding and Cultivation of Fish. Fishing News Book Ltd. London. Krebs, C.J. 1978. Ecology: The Experimental Analysis of Distribution and Abundance. Harper and Row. New York. USA. Lee, C.D., S.B. Wang and C.L. Kuo. 1978. Benthic Macro Invertebrate and Fish as Biological Indicators of Water Quality, With Reference to Community 21 Diversity Index in International Conference on Water Pollution Control in Developing Countries, Bangkok. Meliya. B. 2001. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Patin Siam. Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan BBAT, Jambi. Menklh. 1988. Keputusan Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep- 02 MENKLH 1988 Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan Hidup. Kantor Menteri KLH. Jakarta. Mintarjo, K., Sunaryanto, Utamaningih dan Hermiyaningsih, 1984. Persyaratan Tanah dan Air dalam Pedoman Budidaya Tambak. Dirjen Perikanan. Balai Budidaya Air Payau, Jepara. Pescod, M.B. 1973. Investigation of Rational Effluent and Stream Standard for Tropical Countries. U. S. Army Research and Development Group for Cast. APU. San Fransisco. Als. Bangkok. Poole, R.W. 1974. An Introduction to Quantitative Ecology. Mc. Graw Hill Book Company. New York. USA. . Samuel, Z.N dan Akrimi. 1995. Kelimpahan dan Komposisi Fitoplankton di DAS Batanghari Bagian Hilir, Propinsi Jambi dalam Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Sedana, I.P., 1996. Prinsip Dasar Kualitas Air dan Pengelolaannya. Fakultas Perikanan. Universitas Riau tidak diterbitkan. Susanto, H dan K. Amri. 2002. Budidaya Ikan Patin. Penerba Swadaya. Jakarta. Waterlow, J. C., J. Crvioto, and J.M.L. Stephen, 1960. Protein Malnutrition in Man. In C. B. Anfinsen, K. Bailey, M. L. Anson, and J. T. E. Edsall Eds.. Advances in Protein Chemistry. Academic Press, New York. BIODATA Nama : Ir. N. Ira Sari Tempattgl lahir : Jakarta 15 September 1961 Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil 22 Instansi : Fakultas Perikanan Universitas Riau Pekanbaru PangkatGolongan : Lektor KepalaIV-a Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Negeri No. 9 Pekanbaru, tamat tahun 1973 2. Sekolah Menengah Pertama Negeri No. 1 Pekanbaru, tamat tahun 1977 3. Sekolah Menengah Pembangunan Pertama Pekanbaru, tamat tahun 1980 4. Fakultas Perikanan Universitas Riau Pekanbaru, tamat tahun 1985 23 24