Pembuatan media Ekstrak Kentang Gula EKG Proses Fermentasi

commit to user 20

1. Pembuatan media Ekstrak Kentang Gula EKG

Dalam pembuatan media cair EKG Ekstrak Kentang Gula, diperlukan bahan dan alat-alat. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat media cair EKG antara lain kentang, gula pasir, dan air. Sedangkan alat- alat yang digunakan untuk membuat media cair yaitu panci, kompor, saringan dan pisau. Untuk pembuatan media cair EKG 1 liter, dibutuhkan 300 gram kentang dan 15 gram gula pasir. Kentang yang digunakan bermutu baik dan harus sehat, tidak ada cacat fisik. Mula-mula kentang ditimbang sesuai kebutuhan seperti lampiran 2, lalu dikupas sampai kulit bersih, kemudian dicuci dan dipotong dadu. Siapkan panci yang berisi 1 liter air. Masukan kentang ke dalam panci yang berisi air. Setelah mendidih, masukkan gula pasir dan diaduk-aduk seperti lampiran 3. Masak sampai kentang menjadi empuk. Setelah kentang menjadi empuk, saring air rebusan kentang. Ambil airnya saja, kentang dibuang. Kemudian dinginkan ekstrak kentang plus gula tersebut. Media cair EKG siap digunakan setelah dingin.

2. Proses Fermentasi

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik tanpa oksigen. Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal Anonim, 2011. Perbanyakan Corynebacterium sp. menggunakan proses fermentasi sederhana. Dengan menggunakan rangkaian aerator, kalii permanganas KMnO 4 , glass wall, media cair EKG Ekstrak Gula Kentang yang sudah diberi starter bakteri Corynebacterium sp. dan yang terakhir air. Kalii permanganas KMnO 4 yang digunakan berbentuk butiran berwarna ungu seperti lampiran 1. Butiran KMnO 4 dilarutkan air dengan perbandingan 1 gramliter air. Rangkaian fermentasi tersebut dihubungakan dengan menggunakan selang untuk mentransfer udara ke setiap bagian, rangkaian commit to user 21 seperti gambar 1. Aerator berfungsi sebagai pemompa udara ke rangkaian fermentasi, yaitu ke cairan KMnO 4 . Cairan KMnO 4 sebagai fermentor. Setelah udara keluar dari cairan KMnO 4 , masuk ke dalam botoljerigen yang berisi glass wall. Glass wall berfungsi sebagai penyaring udara apabila ada cairan KMnO 4 yang ikut kelur dari botol KMnO 4 . Udara hasil fermentasi KMnO 4 dan penyaringan dari glass wall kemudian masuk ke dalam botol yang berisi media EKG Ekstrak Kentang Gula yang sudah di inokulasi dengan bakteri Corynebacterium sp. Di rangkaian terakhir ada botol yang berisi air sebagai kontrol. Sebelum botol yang berisi media cair EKG Ekstrak Kentang Gula di pasang dalam rangkaian fermentasi, media cair EKG diinokulasi dengan stater bakteri Corynebacterium sp seperti lampiran 4. Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri inokulasi terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi Dwijoseputro, 1994. Inokulasi staterisolat bakteri Corynebaacterium sp. ke dalam EKG dilakukan di ruangan steril, yaitu di dalam LAF Laminar Air Flow. Dalam 2 liter EKG diberi 1 tabung reaksi test tube staterisolat bakteri Corynebacterium sp. Cara menginokulasi bakteri Corynebacterium sp. ke dalam EKG adalah dengan memberikan air steril ke dalam tabung reaksi yang berisi bakteri Corynebacterium sp., kemudian di gojog berlahan sampai bakteri dalam tabung reaksi larut dalam air steril. Setelah itu air steril yang berisi larutan bakteri Corynebacterium sp. masukan ke dalam botol yang berisi EKG Ekstrak Kentang Gula, seperti lampiran 5 pada lampiran. EKG yang sudah diinokulasi bakteri Corynebacterium sp. siap di rangkai dalam rangkaian fermentasi. commit to user 22 Perbanyakan bakteri Corynebacterium sp. dengan rangkaianproses seperti diatas tersebut diinkubasi selama 14 hari telah memenuhi standard mutu untuk siap digunakan. Inkubasi merupakan suatu teknik perlakuan bagi mikroorganisme yang telah diinokulasikan pada madia padat atau cair, kemudian di simpan pada suhu tertentu untuk dapat melihat pertumbuhannya. Bila suhu inkubasi tidak sesuai dengan yang diperlukan, biasanya mikroorganisme tidak dapat tumbuh dengan baik Anonim, 2011. Bakteri Corynebacterium sp. yang diinkubasi setelah 14 hari siap dipanen. Bakteri yang baru dipanen dari proses fermentasi didiamkan beberapa saat agar tidak mengalami prose fermentasi lagi, seperti lampiran 7. Bakteri Corynebacterium sp. yang sudah tidak mengalami fermentasi ditandai dengan tidak adanya lagi buih busa udara diatas cairan bakteri Corynebacterium sp. seperti lampiran 8 pada lampiran dan bakteri Corynebacterium sp. siap digunakan. Bakteri Corynebacterium sp. yang sudah jadi dikemas seperti lampiran 8. Agens hayati bakteri Corynebacterium sp. yang sudah dibuat hanay bertahan sampai 2 tahun, setelah 2 tahun efektivitasnya akan menurun.

3. Cara aplikasi