Dengan nilai D-W sebesar 1,843 dimana angka tersebut berada diantara d
U
dan 4-d
U
1,763 ≤ 1,998 ≤ 2,237, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
autokorelasi.
5.3. Uji Hipotesis
Variabel Koefisien
Regresi t
hitung
Signifikansi Konstanta -0,81
Ukuran dewan komisaris 0,001
0,316 0,753
Profitabilitas 0,002 2,420
0,017 Struktur kepemilikan
-0,008 -0,533
0,595 Ukuran perusahaan
0,029 4,647
0,000 R
2
0,419 Adjusted R
2
0,396 F statistik
18,368 0,000
Sumber : Data diolah 1.
Uji F merupakan uji model secara keseluruhan diperoleh nilai F
hitung
untuk sebesar 18,368 dengan taraf sig 5. Oleh karena itu F
hitung
F
tabel
, maka model regresi fit.
2. Koefisien determinasi R
2
Berdasarkan hasil uji regresi diketahui bahwa nilai adjusted R Square sebesar 0,396 sehingga dapat diinterpretasikan bahwa variabel
ukuran dewan komisaris, profitabilitas, struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap keinginan keluar sebesar
39,6. Sedangkan sisanya sebesar 60,4 dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.
3. Uji t menunjukkan bahwa untuk variabel profitabilitas dan ukuran
perusahaan mempunyai nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 p0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa H
ditolak, artinya variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR. Sedangkan variabel ukuran dewan komisaris dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap terhadap
pengungkapan CSR karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 p0,05
5.4. Pembahasan
1. Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan CSR
Dari hasil analisis data di atas, variabel ukuran dewan komisaris memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,753. Hal ini
menunjukkan bahwa H diterima dan H
1
ditolak artinya ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Semakin besar
jumlah dewan komisaris, belum tentu perusahaan mengungkapkan CSR lebih luas.
2. Profitabilitas terhadap Pengungkapan CSR
Dari hasil analisis data di atas, variabel profitabilitas memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,017. Hal ini menunjukkan bahwa H
ditolak dan H
2
diterima artinya profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi,
perlu melaporkan lebih banyak informasi dalam laporan tahunannya. 3.
Struktur Kepemilikan terhadap Pengungkapan CSR Dari hasil analisis data di atas, variabel struktur kepemilikan
memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,595. Hal ini menunjukkan bahwa H
diterima dan H
3
ditolak artinya struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Dari
koefisien regresi menunjukkan nilai -0,008, artinya perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2010 cenderung memiliki struktur
kepemilikan terkonsentrasi sehingga akan mengungkapkan CSR lebih luas. 4.
Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR Dari hasil analisis data di atas, variabel ukuran perusahaan memiliki
tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa H
ditolak dan H
4
diterima artinya ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.