96
4.6 Absorpsi Beton
Pengujian absorpsi beton bertujuan untuk mengetahui tingkat penyerapan air dari beton yang dicetak dan pengaruh air perendaman terhadap beton – beton
tersebut baik beton normal maupun beton ringan variasi. Untuk memperoleh nilai absorpsi maka dilakukan penimbangan terhadap
benda uji silinder saat sebelum direndam dan kemudian ditimbang ketika akan dilakukan pengujian baik uji tekan maupun uji tarik belah. Dari perbedaan berat
kedua kondisi tersebut maka di dapat selisih berat, kemudian dibagikan dengan berat paling ringan, kemudian diubah ke bentuk persentase, maka akan diperoleh
nilai absorpsi beton. Nilai absorpsi dapat dihitung dengan rumus:
Absorpsi =
B B
A −
X 100 Dimana: A = Berat beton sebelum direndam kg
B = Berat beton setelah direndam kg
Universitas Sumatera Utara
97
Tabel 4.7 Absorbsi Rata –rata Beton Normal dan Beton ringan Variasi
Jenis Beton
Simbol Bend
a Uji Absorbsi
Absorbsi Rata-rata
BN
L am
a Per en
d am
an 2
8 Har
i
1 1.08949416
3 1.22297552
2 1.40296180
8 3
1.17647058 8
BR 1
2.53232758 6
2.312722193 2
1.94594594 6
3 2.45989304
8
BRS 1
2.93193717 3
2.484388906 2
2.10526315 8
3 2.41596638
7
BRF 1
2.63991552 3
2.334627843 2
2.23404255 3
3 2.12992545
3
BRS1 1
2.94736842 1
2.734080742 2
2.62329485 8
3 2.63157894
7
BRF1 1
2.40837696 3
2.483998934 2
2.43128964 1
3 2.61233019
9
BRS2 1
1.95473251 2.582949633
2 2.89256198
3 3
2.90155440 4
Universitas Sumatera Utara
98 BRF2
1 2.62054507
3 2.744665746
2 2.57997936
3 3.03347280
3 BRSF1
1 2.07253886
2.23290129 2
2.07253886 3
2.55362614 9
BRSF2 1
2.55362614 9
2.25715193 2
2.15384615 4
3 2.06398348
8
Gambar 4.12 Grafik persentase absorbsi Beton Normal dan Beton Ringan
Variasi
Universitas Sumatera Utara
99 Ket :
0 = Beton Normal 5.5+1SB = 5 Slag, 5 Fly Ash + 1 Serat Baja
5.5+2SB = 5 Slag, 5 Fly Ash + 2 Serat Baja
10 = 10 Slag Fly Ash 10+1 = 10 Slag Fly Ash + 1 Serat Baja
10+2 = 10 Slag Fly Ash + 2 Serat Baja
Dari hasil pengujian absorbsi silinder beton diatas terjadi peningkatan nilai absorbs jika dibandingkan dengan beton normal. Nilai absobsi tertingi pada
beton variasi BRF1 sebesar 2.744.
Universitas Sumatera Utara
100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 1.
Beton ringan adalah beton yang mempunyai berat jenis antara 800 kgm³ - 1840 kgm³. beton ringan yang dibuat pada penelitian ini
memenuhi persyaratan berat jenis beton ringan sesuai dengan SNI 03-
2461-2002, yaitu:
a. BRN
= 1661.017 kgm³ b.
BRS = 1685.499 kgm³
c. BRS1
= 1698.682 kgm³ d.
BRS2 = 1716.572 kgm³
e. BRF
= 1666.667 kgm³ f.
BRF1 = 1685.310 kgm³
g. BRF2
= 1703.389 kgm³ h.
BRSF1 = 1714.689 kgm³
i. BRSF2
= 1726.930 kgm³ 2.
Kuat tekan optimum didapat pada beton ringan dengan variasi BRSF2 dengan kuat tean 12.073 Mpa. Kenaikan kuat tekan ini terjadi akibat
kandungan silika yang terdapat pada fly ash dan slag tinggi ditambah dengan serat baja fiber steel 2 dari berat semen.
3. Hasil pengujian kuat tekan terjadi penurunan pada beton ringan.
Penurunan tertinggi terdapat pada BRN tanpa variasi sebesar 33.517 ,
Universitas Sumatera Utara