BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Ekstraksi
Hasil ekstraksi dari buah senduduk diperoleh ekstrak kental sebanyak 390 gram.
4.2 Hasil Formulasi Sediaan Lipstik
Variasi konsentrasi pewarna ekstrak buah senduduk yang digunakan menghasilkan perbedaan warna lipstik. Lipstik dengan konsentrasi pewarna
ekstrak buah senduduk dengan konsentrasi 12,5 dan 15 berwarna merah muda, konsentrasi pewarna ekstrak buah senduduk 17,5 dan 20 berwarna
merah, dan ekstrak buah senduduk 25 berwarna merah maron. Aroma lipstik adalah aroma khas parfum stroberi.
4.3 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan 4.3.1 Homogenitas Sediaan
Hasil pemeriksaan homogenitas menunjukkan bahwa seluruh sediaan lipstik memiliki pengolesan yang merata pada kulit punggung tangan. Hasil uji
homogenitas dapat dilihat pada Lampiran 7.
4.3.2 Titik lebur lipstik
Hasil pemeriksaan titik lebur lipstik menunjukkan bahwa seluruh sediaan lipstik melebur pada suhu 52ºC. Lipstik yang baik memiliki titik lebur sebaiknya
Universitas Sumatera Utara
di atas 50
o
C, hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki titik lebur yang baik Vishwakarma, dkk., 2011.
Data pemeriksaan titik lebur dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Data pemeriksaan titik lebur
Sediaan Suhu ºC
1 52
2 52
3 52
4 52
5 52
6 52
Keterangan: Sediaan 1 : Formula tanpa ekstrak buah senduduk
Sediaan 2 : Formula dengan konsentrasi ekstrak buah senduduk 12,5 Sediaan 3 : Formula dengan konsentrasi ekstrak buah senduduk 15
Sediaan 4 : Formula dengan konsentrasi ekstrak buah senduduk 17,5 Sediaan 5 : Formula dengan konsentrasi ekstrak buah senduduk 20
Sediaan 6 : Formula dengan konsentrasi ekstrak buah senduduk 22,5 4.3.3 Kekuatan lipstik
Uji kepatahan dengan menggunakan alat seberat 4 gram. Hasil pemeriksaan kekuatan lipstik menunjukkan adanya perbedaan kemampuan
sediaan lipstik menahan beban. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan konsentrasi ekstrak buah senduduk yang digunakan, semakin tinggi konsentrasi
ekstrak buah senduduk dalam sediaan lipstik, maka semakin sedikit dasar lipstik yang digunakan. Hal ini menyebabkan lipstik dengan ekstrak senduduk 22,5
lebih mudah patah dibandingkan sediaan lipstik lain yang menggunakan ekstrak buah senduduk dengan konsentrasi yang lebih rendah.
Universitas Sumatera Utara
Data pemeriksaan kekuatan lipstik dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2
Data Pemeriksaan Kekuatan Lipstik
Sediaan Penambahan Beratgram
1 104
2 93
3 60
4 86
5 86
6 86
7 86
8 80
Keterangan: Sediaan 1 : Formula tanpa ekstrak buah senduduk
Sediaan 2 : Lipstik pembanding Sediaan 3 : Lipstik pembanding
Sediaan 4 : Formula dengan konsentrasi ekstrak senduduk 12,5 Sediaan 5 : Formula dengan konsentrasi ekstrak senduduk 15
Sediaan 6 : Formula dengan konsentrasi ekstrak senduduk 17,5 Sediaan 7 : Formula dengan konsentrasi ekstrak senduduk 20
Sediaan 8 : Formula dengan konsentrasi ekstrak senduduk 22,5
Hasil pemeriksaan kekuatan lipstik menunjukkan bahwa sediaan lipstik patah pada penekanan dengan penambahan berat 80-86 gram. Hal ini
menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki kekuatan yang baik. Kesimpulan ini diambil dengan membandingkan berat beban yang digunakan
pada pengujian lipstik menggunakan ekstrak buah senduduk dengan dua sediaan lipstik yang beredar di pasaran, dimana lipstik yang beredar dipasaran patah pada
penekanan dengan penambahan berat 60 gram dan 93 gram.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Stabilitas Sediaan
Data pengamatan dari sediaan selama 30 hari dapat dilihat pada Tabel 4.3 di
bawah ini: Tabel 4.3
Data pengamatan perubahan bentuk, warna, dan bau sediaan
Keterangan: b : baik
m : merah
p : putih mm
: merah maron md : merah muda
bk : bau khas
Hasil uji stabilitas sediaan lipstik menunjukkan bahwa seluruh sediaan yang dibuat tetap stabil dalam penyimpanan pada suhu kamar selama 30 hari
pengamatan. Parameter yang diamati dalam uji kestabilan fisik ini meliputi perubahan bentuk, warna dan bau sediaan. Dari hasil pengamatan bentuk,
didapatkan hasil bahwa seluruh sediaan lipstik yang dibuat tidak terjadi perubahan bentuk dari bentuk awal pencetakan sampai 30 hari pada penyimpanan suhu
Pengamatan Sediaan
Lama pengamatan hari 1
5 10
15 20
25 30
Bentuk 1
b b
b b
b b
b 2
b b
b b
b b
b 3
b b
b b
b b
b 4
b b
b b
b b
b 5
b b
b b
b b
b 6
b b
b b
b b
b
Warna 1
p p
p p
p p
p 2
md md
md md
md md
md 3
md md
md md
md md
md 4
m m
m m
m m
m 5
m m
m m
m m
m 6
mm mm
mm mm
mm mm
mm
Bau 1
bk bk
bk bk
bk bk
bk 2
bk bk
bk bk
bk bk
bk 3
bk bk
bk bk
bk bk
bk 4
bk bk
bk bk
bk bk
bk 5
bk bk
bk bk
bk bk
bk 6
bk bk
bk bk
bk bk
bk
Universitas Sumatera Utara
kamar. Bertambahnya konsentrasi ekstrak buah senduduk yang digunakan maka bertambah pekat warna lipstik yang dihasilkan. Lipstik dengan konsentrasi ekstrak
buah sendududk 12,5 dan 15 memberikan warna merah muda, konsentrasi 17,5 dan 20 memberikan warna merah, sedangkan konsentrasi 22,5
memberikan warna merah maron. Bau yang dihasilkan dari seluruh sediaan lipstik adalah bau khas dari parfum yang digunakan yaitu parfum stroberi. Bau sediaan
tetap stabil dalam penyimpanan selama 30 hari pengamatan pada suhu kamar.
4.3.5 Uji Oles
Sediaan lipstik dikatakan mempunyai daya oles yang baik jika sediaan memberikan warna yang intensif, merata dan homogen saat dioleskan pada kulit
punggung tangan. Berdasarkan uji oles diperoleh hasil bahwa sediaan yang memiliki daya oles yang sangat baik adalah sediaan 3, 4 dan 5 yaitu lipstik dengan
konsentrasi ekstrak buah senduduk 17,5, 20, 22,5, hal ini ditandai dengan empat kali pengolesan sediaan telah memberikan warna yang intensif, merata dan
homogen saat dioleskan pada kulit punggung tangan. Sedangkan, sediaan 1 dan 2 dengan konsentrasi 12,5 dan 15 memberikan warna yang intensif dan merata
setelah 6 kali pengolesan, karena warna sediaan terlalu muda sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan 1 dan 2 memiliki daya oles yang kurang baik
dibandingkan sediaan 3, 4 dan 5.
4.3.6 Pemeriksaan pH
Hasil pemeriksaan pH menunjukkan bahwa sediaan 1 tanpa ekstrak buah senduduk adalah 6,5 sedangkan sediaan yang dibuat dengan menggunakan ekstrak
buah senduduk memiliki pH berkisar antara 3,7 – 3,9. pH ini mendekati pH
Universitas Sumatera Utara
fisiologis kulit bibir yaitu ± 4. Dengan demikian formula tersebut dapat digunakan untuk sediaan lipstik Balsam, 1972.
Diperoleh pH sediaan lipstik masing-masing konsentrasi dengan tiga kali perlakuan, hasil dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4 Data pengukuran pH sediaan
Sediaan pH
1 6,5
2 3,9
3 3,8
4 3,8
5 3,8
6 3,7
Keterangan: Sediaan 1 : Formula tanpa ekstrak buah senduduk
Sediaan 2 : Formula dengan konsentrasi ekstrak buah senduduk 12,5 Sediaan 3 : Formula dengan konsentrasi ekstrak buah senduduk 15
Sediaan 4 : Formula dengan konsentrasi ekstrak buah senduduk 17,5 Sediaan 5 : Formula dengan konsentrasi ekstrak buah senduduk 20
Sediaan 6 : Formula dengan konsentrasi ekstrak buah senduduk 22,5 4.4 Hasil Uji Iritasi
Data hasil uji iritasi pada sediaan terhadap 10 orang panelis dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5 Data uji iritasi
Pengamatan Panelis
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Kulit kemerahan Kulit gatal-gatal
Kulit bengkak Keterangan: 0
: tidak terjadi iritasi +
: kulit kemerahan ++
: kulit gatal-gatal +++
: kulit bengkak
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji iritasi yang dilakukan pada 10 panelis yang dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan lipstik yang dibuat pada kulit lengan
bawah bagian dalam selama tiga hari berturut-turut, menunjukkan bahwa semua panelis memberikan hasil negatif terhadap parameter reaksi iritasi yang diamati
yaitu adanya kulit merah, gatal-gatal, ataupun adanya pembengkakan. Dari hasil uji iritasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan lipstik yang dibuat aman
untuk digunakan Ditjen POM, 1985.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Hasil Uji Kesukaan Hedonic Test
Data uji kesukaan terhadap 30 orang panelis dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6
Data Uji Kesukaan Hedonic Test Panelis
Sediaan 1
2 3
4 5
1 5
7 9
6 8
2 6
7 9
8 7
3 3
5 6
7 8
4 7
5 8
7 8
5 7
5 8
6 8
6 3
5 9
9 7
7 6
9 9
9 8
8 7
8 8
8 7
9 4
4 8
5 4
10 2
5 8
5 4
11 9
8 7
8 9
12 6
9 7
8 7
13 5
8 9
9 9
14 9
7 8
9 8
15 9
8 9
9 8
16 9
7 8
3 9
17 9
8 6
9 9
18 5
9 9
9 7
19 7
7 7
8 8
20 7
9 8
8 7
21 5
9 7
8 9
22 7
8 9
8 9
23 8
5 9
9 9
24 3
6 6
8 9
25 8
7 9
8 9
26 7
8 9
9 6
27 7
8 8
9 8
28 6
5 9
9 7
29 5
5 4
9 8
30 8
7 3
9 9
Total 189
208 233
234 233
Keterangan: Amat sangat suka = 9 Tidak suka
= 3 Sangat suka
= 8 Sangat tidak suka = 2
Suka = 7 Amat sangat tidak suka
= 1 Agak suka
= 6 Netral
= 5 Agak tidak suka
= 4
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data nilai uji kesukaan Hedonic Test terhadap 30 orang panelis diperoleh bahwa:
- Sediaan 1 memiliki total nilai 189
- Sediaan 2 memiliki total nilai 208
- Sediaan 3 memiliki total nilai 233
- Sediaan 4 memiliki total nilai 234
- Sediaan 5 memiliki total nilai 233
Berdasarkan data uji kesukaan Hedonic Test terhadap 30 orang panelis, diketahui bahwa sediaan lipstik dengan konsentrasi ekstrak buah senduduk 17,5
dan 20 dan 22,5 termasuk kategosri suka. Hal ini karena warna mudah ke luar pada saat dioles dan memberikan warna yang merata. Konsentrasi ekstrak buah
senduduk 12,5 dan 15 termasuk kategori agak suka. Hal ini karena warna yang dihasilkan terlalu muda dan sukar memberikan warna pada saat dioleskan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Ekstrak buah senduduk dapat digunakan sebagai pewarna dalam formulasi sediaan lipstik. Variasi konsentrasi pewarna ekstrak buah senduduk yang
digunakan dalam formulasi menghasilkan perbedaan kepekatan warna sediaan lipstik.
Hasil penentuan mutu fisik sediaan menunjukkan bahwa seluruh sediaan yang dibuat stabil dalam penyimpanan selama 30 hari, tidak menunjukkan adanya
perubahan bentuk, warna dan bau, homogenitasnya baik, titik lebur 52ºC, kekuatan lipstik baik dan pH berkisar antara 3,7-3,9.
Hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa sediaan lipstik dengan konsentrasi ekstrak buah senduduk 17,5, 20 dan 22,5 termasuk kategori suka, dan
sediaan lipstik dengan konsentrasi ekstrak buah senduduk 12,5, 15 dan termasuk kategori agak suka.
4.2 Saran
Disarankan untuk dilakukan penelitian selanjutnya mengenai pemanfaatan pewarna alami ekstrak buah senduduk untuk formulasi sediaan kosmetik lainnya,
seperti eye shadow.
Universitas Sumatera Utara