6 X
6
= Jarak tanam anatar kentang 0,685
7 X
7
= Bibit 0,736
8 X
8
= Pupuk 0,690
9 X
9
= modal 0,657
Dengan melihat anti image correlation diketahui ke 9 variabel menunjukkan kriteria angka MSA lebih besar dari 0,5, yang berarti semua
variabel masih bisa diprediksi untuk dianalisa lebih lanjut. Dari kedua hasil pengujian di atas, semua variabel mempunyai korelasi yang cukup tinggi dengan
variabel lain, sehingga analisis layak untuk dilanjutkan dengan mengikutkan 9 variabel. Perhitungan secara manual dapat dilihat pada lampiran 4.
3.5.2 Ekstraksi Faktor
Dalam penelitian ini metode ekstraksi yang digunakan adalah Principal Component Analysis Analisis Komponen Utama. Di dalam Principal
Component Analysis jumlah varians data dipertimbangkan yaitu diagonal matriks korelasi, setiap elemennya sebesar satu dan full variance dipergunakan untuk
dasar pembentukan faktor, yaitu variabel-variabel lama, yang jumlahnya lebih sedikit dan tidak berkorelasi lagi satu sama lain, seperti variabel-variabel asli yang
memang saling berkorelasi.
Tabel 3.12 Komunalitas No
Variabel Initial
Extraction
1 X
1
= Pupuk Kandang 1,000
0.522 2
X
2
= Luas lahan 1,000
0,286 3
X
3
= Pestisida 1,000
0,475 4
X
4
= Kesuburan Tanah 1,000
0,519 5
X
5
= Tenaga Kerja 1,000
0,721 6
X
6
= Jarak tanaman antar kentang 1,000
0,567 7
X
7
= Bibit 1,000
0,602
Universitas Sumatera Utara
8 X
8
= Pupuk 1,000
0.806 9
X
9
= Modal 1,000
0,643
Tabel 3.13 Initial Eigenvalue
Faktor atau komponen
Initial Eigenvalues Total
of Variance Cumulative
1 2,810
31,220 31,220
2
1,329 14,770
45,990
3 1.003
11,142 57,132
4 0,944
10,489 67,621
5 0,781
8,676 76,297
6
0,687 7,635
83,932
7
0,556 6,180
90,111
8 0,496
5,509 95,620
9 0,394
4,380 100,00
Sumbangan Masing-Masing Faktor Terhadap Varians Seluruh Variabel Asli
Faktor atau Komponen
Extraction Sums of Squared Loadings Total
of Variance Cumulative
1 2,810
31,220 31,220
2 1,329
14,770 45,990
3 1,003
11,142 57,135
Komunalitas pada dasarnya adalah jumlah varians bisa dalam persentase dari suatu variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
Universitas Sumatera Utara
a. Untuk variabel pupuk kandang, nilai komunalitasnya adalah 0.522 atau sekitar
52,2 varians dari variabel pupuk kandang bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
b. Untuk variabel luas lahan, nilai komunalitasnya adalah 0,286 atau sekitar
28,6 varians dari variabel luas lahan bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
c. Untuk variabel pestisida, nilai komunalitasnya adalah 0,475 atau sekitar 47,5
varians dari variabel pestisida bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. d.
Untuk variabel kesuburan tanah, nilai komunalitasnya adalah 0,519 atau sekitar 51,9 varians dari kesuburan tanah bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
e. Untuk tenaga kerja, nilai komunalitasnya adalah 0,721 atau sekitar 72,1
varians dari variabel tenaga kerja bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. f.
Untuk variabel jarak tanaman antara kentang, nilai komunalitasnya adalah 0,567 atau sekitar 56,7 varians dari variabel jarak tanaman antara kentang
bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. g.
Untuk variabel bibit, nilai komunalitasnya adalah 0,602 atau sekitar 60,2 varians bibit bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
h. Untuk variabel pupuk, nilai komunalitasnya adalah 0,806 atau sekitar 80,6
varians dari variabel pupuk bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. i.
Untuk variabel modal, nilai komunalitasnya adalah 0,643 atau sekitar 64,3 varians dari variabel modal bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
Pada tabel 3.13 menunjukkan nilai eigen value untuk setiap faktor, yang pada awalnya terdiri dari 9 faktor yaitu sebanyak variabel aslinya. Suatu eigen value
menunjukkan besarnya sumbangan dari faktor terhadap varians seluruh variabel asli. Kemudian diproses berikutnya dipilih faktor-faktor yang eigen value nya
minimal 1. Ternyata ada 3 faktor atau komponen yang eigen value nya lebih dari 1 yaitu faktor 1, 2, dan 3 masing-masing dengan eigen value nya adalah 2,810;
1,329 dan 1
Universitas Sumatera Utara
3.5.3 Menentukan Banyaknya Faktor