10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Hakikat Pembelajaran Penjas
a. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan merupakan investasi jangka pajang yang besar artinya bagi generasi penerus bangsa. Dengan demikian pendidikan memegang peranan yang
sangat penting bagi kelangsungan kehidupan suatu bangsa karena berkaitan langsung dengan kualitas pembangunan sumber daya manausia. Contoh kecilnya,
dengan pendidikan kita bisa mengembangkan diri, kecerdasan, pengendalian diri
dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat.
Pendidikan Jasmani menurut Rosdiani 2013, hlm. 23 “Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang
direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neumuskuler, perseptual, kognitif, dan
emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional”. Sedangkan menurut Supandi 1992, hlm. 1
“Pendidikan Jasmani adalah proses interaksi sistematik antara anak didik dan lingkungan yang dikelola melalui
pengembangan jasmani secara efektif dan efisien menuju pembentukan manusia yang seutuhnya
”. Dengan demikian, Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan
sosial, penalaran, stabilitas emosional, pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani terpilih yang direncanakan secara
sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan Pendidikan Jasmani menurut Rosdiani 2013, hlm. 26
“Pendidikan Jasmani bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi
anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial, emoional, dan moral”. Singkatnya
Pendidikan Jasmani bertujuan untuk mengembangkan potensi setiap anak setinggi-tingginya.
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada bab II pasal 4 disebutkan bahwa
“Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan ”.
Pendidikan Jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa Pendidikan
Jasmani memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional turut
dikembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada
perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut dikembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung.
Pengertian Pendidikan Jasmani menurut Suherman 2000, hlm. 20 “Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi
aktivitas manusia berupa sikap, tindak, dan karya yang diberi bentuk, isi dan arah menuju kebulatan pribadi sesuai dengan cita-cita kemanusiaan
”. Definisi Pendidikan Jasmani dari pandangan holistic ini cukup banyak
mendapat dukungan dari para ahli Pendidikan Jasmani lainnya. Mengingat akan pentingnya pelajaran Pendidikan Jasmani terutama pada Sekolah Dasar seperti
yang telah diuraikan di atas, maka kita perlu untuk menguasai terlebih dahulu terhadap pengertian dari Pendidikan Jasmani tersebut.
b. Tujuan Pendidikan Jasmani