BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorum Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara USU, Medan. Laboratorium Fisiologi FK USU
memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan penelitian, seperti bangku dengan ukuran 19 inch untuk melakukan Harvard Step Test, alat timbangan berat
badan, alat pengukur tinggi badan, dan stopwatch. Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara terletak di lantai 2 Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Gedung Fakultas Kedokteran USU berlokasi di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Jl.Dr.Mansur.
5.1.2. Distribusi Frekuensi Indeks Kebugaran Badan IKB Menurut Jenis Minuman
Tabel 5.1. Distribusi frekuensi minuman isotonik terhadap IKB Frekuensi
Persen Kesanggupan kurang
7 70
Kesanggupan sedang 1
10 Kesanggupan cukup
Kesanggupan baik Kesanggupan sangat baik
2 20
Total 10 100
Pada tabel 5.1, pada minuman isotonik terdapat 7 orang memiliki kesanggupan kurang, 1orang memiliki kesanggupan sedang, dan 2 orang memiliki kesanggupan
cukup .
Tabel 5.2. Distribusi frekuensi minuman beroksigen terhadap IKB Frekuensi
Persen Kesanggupan kurang
4 40
Kesanggupan sedang 3
30 Kesanggupan cukup
2 20
Kesanggupan baik Kesanggupan sangat baik
1 10
Total 10 100
Pada tabel 5.2, pada minuman beroksigen terdapat 4 orang memiliki kesanggupan kurang, 3orang memiliki kesanggupan sedang, 2 orang memiliki kesanggupan
cukup, dan 1 orang memiliki kesanggupan baik.
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi minuman yang mengandung vitamin C terhadap IKB
Frekuensi Persen
Kesanggupan kurang 1
10 Kesanggupan sedang
3 30
Kesanggupan cukup 3
30 Kesanggupan baik
1 10
Kesanggupan sangat baik 2
20 Total 10 100
Pada tabel 5.3, pada minuman yang mengandung vitamin C terdapat 1 orang memiliki kesanggupan kurang, 3orang memiliki kesanggupan sedang, 3 orang
memiliki kesanggupan cukup, 1 orang memiliki kesanggupan baik, dan 2 orang memiliki kesanggupan sangat baik.
Tabel 5.4. Distribusi frekuensi air mineral terhadap IKB Frekuensi
Persen Kesanggupan kurang
5 50
Kesanggupan sedang 1
10 Kesanggupan cukup
Kesanggupan baik 2
20
Kesanggupan sangat baik 2
20 Total 10 100
Pada tabel 5.4, pada air mineral terdapat 5 orang memiliki kesanggupan kurang, 1orang memiliki kesanggupan sedang, 2 orang memiliki kesanggupan cukup, dan
2 orang memiliki kesanggupan sangat baik.
Tabel 5.5. nilai modus IKB setiap kelompok sampel Modus
IKB Keterangan
Minuman isotonik 1
Kesanggupan kurang Minuman beroksigen
1 Kesanggupan kurang
Minuman yang mengandung vit.C 3
Kesanggupan cukup Air mineral
1 Kesanggupan kurang
Pada tabel 5.5, terlihat nilai modus IKB pada minuman yang mengandung vitamin C dengan nilai yang paling sering muncul adalah 3 yaitu kesanggupan cukup,
sedangkan pada minuman isotonik, minuman beroksigen dan air mineral nilai yang paling sering muncul adalah 1 yaitu kesanggupan kurang.
Tabel 5.6. nilai mean IKB setiap kelompok sampel Mean
IKB Keterangan
Minuman isotonik 43.80
Kesanggupan kurang Minuman beroksigen
54.83 Kesanggupan sedang
Minuman yang mengandung vit.C 70.58
Kesanggupan cukup Air mineral
57.95 Kesanggupan sedang
Pada tabel 5.6, nilai mean IKB sampel yang diberikan minuman isotonik adalah 43.80 yang berarti kesanggupan kurang, nilai mean IKB sampel yang diberikan
minuman beroksigen adalah 54.83 yang berarti kesanggupan sedang, nilai mean IKB sampel yang diberikan minuman yang mengandung vitamin C adalah 70.58
yang berarti kesanggupan cukup, sedangkan nilai mean IKB sampel yang diberikan air mineral adalah 57.95 yang berarti kesanggupan sedang. Dari nilai
rata-rata IKB yang didapat, terlihat bahwa minuman yang mengandung vitamin C memiliki nilai rata-rata IKB yang paling besar, dan minuman isotonik memiliki
nilai rata-rata IKB yang paling kecil.
5.1.3. Hasil Statistik