Kesejahteraan dan Kemandirian Anak Binaan

5.4. Kesejahteraan dan Kemandirian Anak Binaan

Untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan yayasan dalam melakukan pelayanan dan pembinaan terhadap anak binaan, maka keberhasilan tersebut biasanya dapat dilihat dari tingkat keberhasilan yayasan dalam membimbing, mendidik, dan membina anak binaannya. Yayasan memberikan pelayanan dan pembinaan melalui program-programnya dengan baik, sehingga tujuan dari program yang telah direncanakan sebelumnya dapat tercapai yaitu mensejahterakan dan memandirikan anak binaan YPAC Medan. Melalui tabel- tabel berikut ini akan diuraikan distribusi responden terhadap kesejahteraan dan kemandirian yang telah diperoleh. Tab el 24 Ada Tidaknya Perubahan Yang Dialami Responden Selama Berada di Yayasan No. Kategori Frekuensi 1. Ada 20 100 2. Tidak ada Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer Berdasarkan data pada Tabel 24 di atas dapat diketahui bahwa seluruh responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 20 responden 100 sudah mengalami perubahan atau perkembangan selama berada di YPAC Medan. Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden dapat dikemukan bahwa proses pemberian pelayanan sosial dan pembinaan yang diberikan oleh yayasan sudah berjalan dengan baik. Hal ini berarti bahwa yayasan telah mampu Universitas Sumatera Utara melaksanakan tugas dan fungsinya karena pelayanan sosial dan pembinaan telah memberikan pengaruh positif terhadap anak binaan. Perubahan atau perkembangan yang dirasakan oleh responden antara lain : dapat bersosialisasi dengan baik di dalam lingkungan sosial, adanya perkembangan fisik yang meningkat, dapat menulis dan membaca, serta mengetahui secara mendalam jenis keterampilan yang digeluti, dan telah mengerti tentang ajaran agama yang dianut pada masing-masing responden. Selanjutnya, data mengenai jenis pelayanan yang paling utama yang dapat membuat responden termotivasi dalam mengembangkan bakat dan minatnya, dapat dilihat pada Tabel 25 berikut ini. Tab el 25 Jenis Pelayanan dan Pembinaan Yang Paling Utama Yang Membuat Responden Termotivasi Dalam Mengembangkan Bakat dan Minat No. Kategori Frekuensi 1. Layanan Assessment 2. Layanan Rehabilitasi Medis 6 30 3. Layanan Rehabilitasi Pendidikan 11 55 4. Layanan Rehabilitasi Pravokasional 3 15 5. Layanan Rehabilitasi Sosial Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer Berdasarkan pada Tabel 25 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 11 responden 55 menyatakan bahwa jenis pelayanan dan pembinaan yang paling utama dalam memotivasi Universitas Sumatera Utara mereka untuk dapat mengembangkan bakat dan minat mereka adalah pada saat mengikuti layanan rehabilitasi pendidikan. Adapun pelayanan yang diberikan berupa : kegiatan belajar-mengajar dikelas yang dilakukan secara terencana, terarah dan intensif, dengan tujuan agar dapat meningkatan pengetahuan dan kecerdasan anak binaan serta mengarahkan anak binaan pada bakat dan minat yang ingin mereka kembangkan. Sedangkan, 6 responden 30 menyatakan bahwa jenis pelayanan dan pembinaan yang paling utama dalam memotivasi mereka untuk dapat mengembangkan bakat dan minat adalah pada saat mengikuti layanan rehabilitasi medis. Adapun pelayanan yang diberikan adalah berupa : latihan fisioterapi, okupasi terapi dan hidro terapi, yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi koordinasi gerak tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Sementara itu, 3 responden 15 menyatakan bahwa jenis pelayanan dan pembinaan yang paling utama dalam memotivasi mereka untuk dapat mengembangkan bakat dan minat mereka adalah pada saat mengikut i layanan rehabilitasi pravokasional. Anak binaan diberikan bekal pengetahuan keterampilan, sehingga dapat mengembangkan bakat dan minat mereka. Seperti, keterampilan menjahit, melukis, mewarnai lukisan, bernyanyi, dan lain-lain. Mereka berharap bekal pengetahuan keterampilan yang telah diberikan tersebut nantinya bisa mereka aplikasikan untuk digunakan sebagai bekal hidup mandiri dan sebagai mata pencaharian setelah keluar dari yayasan. Selanjutnya, data tentang tanggapan responden mengenai keadaan dalam bersosialisasi di lingkungan sosial, dapat dilihat pada Tabel 26 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tab el 26 Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Dalam Bersosialisasi di Lingkungan Sosial No. Kategori Frekuensi 1. Baik 20 100 2. Cukup baik 3. Kurang baik Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer Berdasarkan data pada Tabel 26 di atas dapat diketahui bahwa seluruh responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 20 responden 100 menyatakan bahwa kemampuan dalam bersosialisasi di lingkungan sosial adalah baik. Dengan bekal yang mereka peroleh dari berbagai pelayanan yang ada di YPAC Medan, tingkat kepercayaan diri mereka semakin tinggi. Mereka tidak lagi malu dengan kondisi keterbatasan fisik yang ada pada diri mereka. Selanjutnya, data tentang tanggapan responden mengenai tingkat kemandirian selama menerima pelayanan dan pembinaan, dapat dilihat pada Tabel 27 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tab el 27 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemandirian Selama Menerima Pelayanan dan Pembinaan No. Kategori Frekuensi 1. Sudah mandiri 18 90 2. Kurang mandiri 2 10 Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer Berdasarkan pada Tabel 27 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 18 responden 90 menyatakan bahwa selama menerima pelayanan dan pembinaan di YPAC Medan mereka sudah memiliki perkembangan yang baik, sehingga sangat membantu kemandirian mereka pada saat beraktivitas di dalam yayasan maupun di luar yayasan. Contohnya, dengan rutin mengikuti pelayanan rehabilitasi medis fisioterapi mereka dapat berjalan kembali walaupun dengan langkah yang masih lambat . Selain itu, dengan pelayanan rehabilitasi medis okupasi terapi juga sangat membawa dampak positif bagi mereka dimana walaupun dengan memiliki keterbatasan fungsi tangan, tetapi mereka dapat dilatih secara mandiri dalam memegang pulpen, pinsil, gunting, dan alat-alat lain guna menunjang proses kegiatan pelayanan pendidikan. Ditambah lagi, mereka juga sudah terlatih dalam memakai baju, celana dan sepatu dengan cara kemampuan serta keterampilan mereka masing-masing. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, data mengenai sudah belumnya responden mendapatkan keterampilan yang menjadi bekal setelah keluar dari yayasan, dapat dilihat pada Tabel 28 berikut ini. Tabel 28 Sudah Belumnya Responden Mendapatkan Keterampilan Yang Menjadi Bekal Setelah Keluar Dari Yayasan No. Kategori Frekuensi 1. Sudah ada 16 80 2. Belum ada 4 20 Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer Berdasarkan pada Tabel 28 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 16 responden 80 menyatakan bahwa sudah mendapatkan keterampilan untuk dijadikan bekal setelah keluar dari yayasan, sehingga bisa hidup mandiri dengan bekal yang telah diperolehya. Secara umun, hal ini juga sangat berpengaruh terhadap sosialisasi mereka di tengah-tengah masyarakat nantinya. Sedangkan, ada 4 responden 20 yang menyatakan bahwa belum mendapatkan atau menguasai keterampilan yang telah diberikan oleh yayasan. Ada kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh sikap responden yang tidak sungguh- sungguh atau fokus terhadap pelayanan pravokasional yang diberikan, sehingga mereka kurang mampu dalam memahami jenis keterampilan yang diajarkan. Universitas Sumatera Utara

BAB VI PENUTUP

Dokumen yang terkait

Pola Asuh Keluarga yag Memiliki Anak Tunagrahita di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan

7 95 103

Pengaruh Pelayanan Pusat Rehabilitasi Anak Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan Terhadap Keterampilan Penyandang Tuna Grahita

12 125 92

Manfaat Terapi Wicara Bagi Anak Tuna Daksa dengan Mampu Didik Terhadap Interaksi Sosial Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Jakarta

4 30 143

Pengaruh dukungan sosial dan bimbingan agama islam terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan

0 15 145

Pengaruh religiusitas terhadap kecerdasan emosional remaja tuna daksa di SLB D-D1 YPAC Jakarta

0 7 0

PEMBELAJARAN INSTRUMEN KEYBOARD PADA SISWA PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

4 29 129

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PENDAHULUAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 18

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13

Pola Asuh Keluarga yag Memiliki Anak Tunagrahita di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan

0 0 10