Berdasarkan hasil output tersebut maka rumus persamaan regresinya adalah Y = a + b Pembahasan

a. Variabel konflik kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 dibawah lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung -3,716 t tabel 0,67761 artinya jika variabel konflik kerja meningkat sebesar satu satuan unit maka kepuasan kerja Y akan menurun sebesar 0,527 satuan unit. b. Variabel beban kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,019 dibawah lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung -2,400 t tabel0,67761 artinya jika variabel beban kerja meningkat sebesar satu satuan unit maka kepuasan kerja Y akan menurun sebesar 0,235 satuan unit c. Variabel waktu kerja berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja Y hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,217 di atas lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung 1,244 t tabel artinya walaupun ditingkatkan variabel waktu kerja sebesar satu satuan maka kepuasan kerja tidak tidak akan mengalami peningkatan atau penurunan. d. Berdasarkan hasil output tersebut maka rumus persamaan regresinya adalah Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +e Y = 25,158 – 0,527X 1 – 0, 235X 2 + 0,122X 3 + e Penyisipan faktor error e dalam model mewakili himpunan pengaruh dari variabel-variabel yang diabaikan. Dimungkinkan pengaruh semua variabel tersebut sangat kecil sehingga faktor error digunakan untuk mewakili kesalahan- kesalahan dalam pengukuran, pencatatan, pengumpulan maupun pengolahan data. Universitas Sumatera Utara Karena ketidaksempurnaan spesifikasi bentuk matematis model. Bentuk linier dari persamaan regresi hanyalah sebagai pendekatan dari bentuk persamaan yang sebenarnya. Faktor error antara lain termasuk pula sebagai faktor koreksi akibat kesalahan karena pendekatan linier semacam ini. Situmorang et al,2010:149

4.4 Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa : 1. Konflik Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai medis pada RSUD dr, Djoelham Binjai, hal ini disebabkan karena : a. Para pegawai medis pada RSUD dr. Djoelham Binjai merasa adanya keterbatasan sumber daya pada rumah sakit tersebut sehingga sumber daya rumah sakit yang meliputi alat-alat kesehatan, sarana prasarana rumah sakit seperti gedung yang memadai, ruang perawat, ruang rawat inap, sistem informasi dan komunikasi yang dimiliki rumah sakit harus digunakan secara bersama-sama hal ini dapat menimbulkan konflik yang berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja mereka. Ditambah lagi mereka dalam bekerja sering menghadapi tekanan-tekanan psikologis yang tinggi dan menghadapi pekerjaan yang beresiko tinggi. b. Terjadinya perbedaan pendapat diantara para pegawai, perbedaan pendapat kadang kala dapat memicu konflik diantara mereka. Perbedaan pendapat tersebut seringkali ditemukan pada saat mereka akan menangani seorang pasien, jika para pegawai medis Universitas Sumatera Utara tersebut tidak didampingi dokter seringkali terjadi konflik karena penganan pasien tersebut dengan cara yang dikehendaki oleh orang lain dan bukan seperti cara yang dikehendakinya. c. Beberapa pegawai merasa tidak mampu bekerja dengan baik bersama rekan kerjanya, hal ini mungkin disebabkan karena perbedaan persepsi diantara mereka dapat juga dikarenakan perbedaan tingkat pendidikan dan umur antara pegawai yang satu dengan yang lainnya. Selain itu perbedaan kepribadian diantara pegawai-pegawai tersebut juga berpngaruh tehadap timbulnya konflik yang mengakibatkan kepuasan mereka dalam bekerja pun menurun. d. Masih ada ketidakharmonisan dalam bekerja diantara para pegawai-pegawai di RSUD dr. R. M. Djoelham Binjai. Ketidakharmonisan ini mungkin saja berasal dari masalah-masalh pribadi yang berimbas pada suasana kerja di kantor. Hal ini sesuai dengan teori dari Ivancevich yang menyatakan bahwa konflik muncul ketika seseorang menerima pesan yang tidak sebanding berkenaan dengan perilaku yang diharapakan. 2. Beban kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada pegawai medis RSUD dr. R. M. Djoelham Binjai. Hal ini disebabkan karena beberapa pegawai yang menjadi responden dalam penelitian ini menganggap tugas mereka terlalu banyak dan tidak sesuai dengan jumlah pegawai yang ada dan tidak sesuai dengan pertambahan pasien. Dengan tugas Universitas Sumatera Utara yang banyak tersebut tentu saja mereka tidak dapat bekerja secara maksimal sehingga kepuasan mereka terhadap pekerjaannya pun rendah. Para pegawai juga sering mendapat tugas secara tiba-tiba, baik itu dari pasien maupun tugas lain dalam rumah sakit. Selain itu pegawai medis di rumah sakit merasa pekerjaan mereka monoton dan banyak mengalami tekanan dan beberapa dari mereka memiliki keterampilan yang kurang memadai. Situasi tersebut dapat membuat pegawai mengalami perasaan tertekan dan stres, sehingga pegawai merasa bosan dan jenuh dalam tugasnya yang berakibat pada menurunnya kepuasan kerja mereka. 3. Waktu kerja berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai medis di RSUD dr. R. M. Djoelham Binjai, berdasarkan pengamatan yang dilakukan terlihat bahwa waktu kerja yang dimiliki oleh setiap pegawai sudah ditetapkan sejak awal dan sudah terjadwal sehingga kemungkinan penambahan jam kerja atau pengurangan jam kerja sangat kecil, pengaturan jam kerja pada pegawai rumah sakit ini dilakukan dengan sistem shif dengan tiga kali perputaran shift perharinya. Bagi pegawai yang mendapat shift pagi tentu saja tidak akan mendapatkan shift malam begitu juga sebaliknya sehingga dengan adanya system shif secara berganti-ganti ini tidak mempengaruhi kepuasan kerja pegawai medis secara signifikan karena jam kerja yang dimiliki setiap pegawai sama dengan jumlah jam kerja yang dimiliki pegawai lain di instansi pemerintahan lainnya. Selain itu setiap pegawai akan mendapatkan shift kerja di malam hari, hal ini bukan menjadi hal yang memberatkan lagi bagi mereka karena sudah merupakan kebiasaan dan Universitas Sumatera Utara keharusan sehingga mereka menjalaninya dengan senang hati. Selain itu para pegawai beranggapan bahwa waktu yang mereka miliki cukup untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, jadi dalam melakukan pekerjaan itu mereka tidak terlalu buru-buru. Dari hasil penelitian diatas, konflik kerja dan beban kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja pegawai di RSUD dr. R. M. Djoelham Binjai. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konflik kerja dan beban kerja yang dirasakan oleh pegawai, maka kepuasan kerja pegawai akan menurun atau sebaliknya, semakin rendah tingkat konflik kerja dan beban kerja maka semakin tinggi kepuasan kerja pegawai. Pada Tabel 4.14 di atas, dapat dilihat bahwa variabel konflik memiliki nilai terendah -0,572. Hal ini dapat disebabkan bahwa indikator konflik kerja menjadi aspek penting yang mempengaruhi meningkatnya stress kerja pegawai. Adanya konflik kerja akan membuat seorang pegawai merasa bosan dan tertekan terhadap pekerjaannya sehingga pegawai tersebut akan merasa jenuh dengan lingkungan kerja di tempat kerjanya dimana pegawai tersebut bekerja. Apabila dalam hal ini seorang pegawai makin mengalami stress kerja yang tinggi kemungkinan terburuknya adalah pegawai tersebut tidak dapat fokus dalam melakukan pekerjaannya maupun pegawai tersebut berniat untuk pindah keluar dari tempat kerjanya. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN