menghasilkan model umur pahat sehingga pengembangan model Taylor yaitu
:
7.
Dari analisis RSM kondisi pemotongan optimum yang diperoleh untuk kondisi pada penelitian ini adalah pada laju pemotongan V=225 mmin,
laju pemakanan f=0.148mmrev,kedalaman potong a=1.1 mm dan laju pemotongan V=200 mmin, laju pemakanan f=0.16 mm, kedalaman
potong a=1.1mm.
8.
Volume yang terbuang Qc pada kondisi pemotongan optimum yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan data pengujian maka kondisi
pemotongan optimum yang yang paling tepat adalah pada laju pemotongan 200 mmin laju pemakanan 0.16 mmrev dan kedalaman
potong 1.1 mm dengan volume pembuangan geram 161.02 cm
3
.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan kiranya perlu dilakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan umur pahat Tc terhadap permukaan benda kerja
Ra dan volume pembuangan geram Qc. Pada proses pemesianan laju tinggi yang dilakukan pada bahan berkekerasan tinggi yang dilakukan dalam konsep
pemesinan kering yang selanjutnya mengacu kepada design manufaktur pahat
CBN terhadap ketiga konsep pemesinan termaju. Selain itu proses pemesinan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan mesin CNC yang lebih presisi.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
C. H. Che Haron, A. Ginting and J. H. Goh.
Wear of coated and uncoated carbides in turning tool steel. Journal of Materials Processing Technology 2 October
2001, Pages 49-54.
E. Aslan. Experimental investigation of cutting tool performance in high speed cutting of
hardened X210 Cr12 cold-work tool steel 62 HRC
.Material and design 26 200521-27
G. Sutter, Chip geometries during high-speed machining for orthogonal cutting conditions. International Journal of Machine Tools Manufacture 45
2005 719–726 J.A. Arsecularatnea, L.C. Zhanga, C. Montross. Wear and tool life of tungsten
carbide, PCBN and PCD cutting tools International Journal of Machine Tools Manufacture 46 2006 482–491
Kalpakjian. S. Manufacturing Process for Engineering and Technology, third Edition, Addison Wesley Publishing Company.1995.
Montgomery, D.C, Design and Analysis of Experiments, 5th Edition, JohnWiley Sons. Inc. 2001
Rochim T, teori dan teknologi permesinan, HEDS. 1993. Schultz, H. ;and Moriwaki, T. High speed Machining. Annals of the CIRPP. 1992.
Sreejith, P.S and Ngoi, B.K.A.. Dry machining, machining of the future. J. Mater.Proc. Technologi. 2000.
Tugrul O¨ zel, Yig˘it Karpat. Predictive modeling of surface roughness and tool wear in hard turning using regression and neural networks. International
Journal of Machine Tools Manufacture 45 2005 467–479 T. Ozel
a ,
Y. Karpat b
, A. Srivastava 3 c
Hard turning with variable micro- geometry PcBN tools CIRP Annals - Manufacturing Technology 2008
Universitas Sumatera Utara
W. Gresik, T. Wanat. Surface finish generated in hard turning of quenched alloy steel parts using conventional and wiper ceramic insert. Journal of
Materials Processing Technology 2006 Yong Huang
a , Ty G. Dawson
. Tool crater wear depth modeling in CBN hard
turning
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN :
DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH
a :
Kedalaman potong depth of cut mm
T
o
:
Tebal serpihan sebelum pemotongan mm
T
c
:
Tebal serpihan setelah pemotongan mm
t :
Temperatur potong
o
C
C :
Panas spesifik specific heat JKg
o
C
d :
Diameter rata-rata benda kerja mm
d
m
:
Diameter akhir benda kerja mm
d
o
:
Diameter mula benda kerja mm
E :
Modulus elastisitas modulus of elasticity MPa
f :
Laju suapan mmrev
G :
Modulus elastisitas geser shear modulus MPa
Ro :
Radius Serpihan mm
Lf :
Panjang bidang kontak pahat-serpihan mm
L :
Panjang bidang gesek serpihan mm
hc :
Rasio serpihan
Wn :
Lebar kawah pemutus serpihan pada pahat mm
S :
Panjang bidang sisi pahat mm
n :
Putaran mesin rpm
Ra :
Kekasaran Permukaan m
h :
Tinggi kontour kekasaran permukaan m
V
B
:
Aus sisi pahat mm
KT :
Kedalaman aus kawah pahat mm
r
c
:
Radius ujung pahat mm
Tc :
Umur Pahat menit
V : Kecepatan potong cutting speed mmin
V
c
:
Kecepatan alir serpihan chip flow velocity mmin
Universitas Sumatera Utara
Z :
Kecepatan penghasilan geram rate of metal removal cm
3
mnt
:
Koefisien pemuaian panas thermal expansion coef.
o
C
:
Berat spesifik specific weigth kNm
3 o
:
Sudut sadak pahat
o n
:
Sudut pembentuk kawah pemutus serpihan pada pahat
o
λs :
Sudut miring pahat oblique inclination angle
o
u
:
Tegangan tarik ultimate tensile strength MPa
y
:
Tegangan geser tensile yield strength MPa
:
Poissons ratio
:
Density gcm
3
Ф :
Sudut patah serpihan
o
Kr :
Sudut potong utama
o
K :
Konduktiftas termal WmK
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara