Tahap Perencanaan Pengajaran Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar

c. Tahap sesudah pengajaran, tahap ini dilakukan setelah pertemuan tatap muka dengan peserta didik yang meliputi : 1 Penilaian pekerjaan siswa. 2 Membuat perencanaan untuk berikutnya. 3 Menilai kembali kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung. Dari uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa kegiatan belajar mengajar dapat dikelompokkan kedalam tiga tahap, yaitu : 1 tahap perencanaan pengajaran 2 tahap pelaksanaan pengajaran 3 tahap evaluasi kegiatan belajar mengajar.

a. Tahap Perencanaan Pengajaran

Perencanaan pengajaran adalah suatu proses analisa dari kebutuhan dan tujuan belajar, mengembangkan materi, kegiatan belajar mengajar, kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik, mencoba merevisi penilaian peserta didik. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh A.Rohani dan Achmadi 1990:33. Berdasarkan pendapat tersebut maka pengertian perencanaan pengajaran adalah pemikiran tentang pengetrapan prinsip- prinsip umum mengajar di dalam pelaksanaan tugas mengajar, dalam suatu interaksi pengajaran yang meliputi identifikasi karakteristik dan kemampuan awal peserta didik, pemilihan bahan metode pengajaran, pemilihan sarana pengajaran dan strategi evaluasi. 1 Identifikasi karakteristik dan kemampuan awal peserta didik Karakteristik dan kemampuan awal adalah pengetahuan dan ketrampilan yang relevan termasuk di dalamnya latar belakang informasi karakteristik awal peserta didik pada saat akan mengikuti suatu proses mata pelajaran Abdul Gafur, 1981 : 59 . Tujuan mengetahui karakteristik dan kemampuan awal peserta didik adalah untuk mengukur apakah peserta didik akan mampu mencapai tujuan belajar atau tidak, sampai dimana minat peserta dididk terhadap mata ajaran yang akan dipelajari Mudhofir, 1986 : 101. Dalam menganalisis karakteristik awal terbagi menjadi tiga yaitu: a Karakteristik atau keadaan yang berkenan dengan kemampuan awal “ prerequisite skill “ seperti kemampuan intelektual dan kemampuan berfikir. b Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial budaya. c Karakteristik yang berhubungan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian, seperti : sikap, perasaan, minat dan sebagainya Abdul Gafur, 1981 : 58. Untuk mengetahui karakteristik dan kemampuan awal, ada beberapa teknik yang dapat dilakukan menurut Abdul Gafur 1981 : 62 , adalah sebagai berikut : 1. Menggunakan catatan atau dokumen yang tersedia seperti STTB, test IQ dan test masuk. 2. Menggunakan test awal atau test pra syarat. 3. Mengadakan konsultasi individu. 4. Menyampaikan angket. 2 Pemilihan Metode Mengajar Metode mengajar adalah kesatuan langkah kerja yang dikembangkan oleh guru berdasarkan pertimbangan rasional tertentu, masing-masing jenisnya bercorak khas dan semuannya berguna untuk mencapai tujuan pengajaran Hadari Nawawi, 1985 : 123 . Dasar pemikiran mengajar menurut Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani tediri dari lima hal yaitu : 1 Relevansi dengan tujuan, 2 Relevansi dengan rohani, 3 Relevansi dengan kemampuan mengajar, 4 Relevansi dengan keadaan peserta didik, 5 Relevansi dengan situasi proses belajar mengajar 1990 : 11. Banyak macam metode pengajaran, masing –masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ketepatan metode pengajaran adalah jika metode tersebut dapat mendukung dan didukung oleh faktor –faktor proses belajar mengajar. Adapun macam metode menurut J.J Hasibuan 1986 : 13-31 sebagai berikut : 1 Metode ceramah, 2 Metode tanya jawab, 3 Metode diskusi, 4 Metode kerja kelompok, 5 Metode pemberian tugas belajar 6 Metode simulasi, 7 Metode demonstrasi. 3 Pemilihan Sarana Pendidikan Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yanga dapat digunakan pengajar dalam usahanya untuk mencapai tujuuan pendidikan yang telah di rumuskan Suryobroto 1982 : 29 . Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar. Sarana pendidikan dapat memperlancar proses belajar mengajar dan akan dapat mencapai tujuan belajar mengajar secara efektif dan efisien jika sarana yang ada tersebut dilakukan pemilihan yangt sesuai dengan kebutuhan. Dasar pemilihan menurut sarana pendidikan menurut Abdul Gafur 1998 : 111 terdiri dari ; 1 Tujuan, 2 Materi, 3 Karakteristik sarana, 4 Kemampuan peserta didik dan 5 biaya. Sementara Suhasini Arikunto 1983 : 199 menyatakan dasar pemilihan sarana pendidikan terdiri dari : 1 Kondisi, kemampuan dan minat peserta didik, 2 tersedianya fasilitas, 3 Alokasi waktu. Dari kedua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dasar pemilihan saranan pendidikan adalah : 1. Tujuan 2. Materi 3. Kemampuan dan minat peserta didik 4. Alokasi waktu 3 Strategi Evaluasi Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses belajar mengajar karena dengan evaluasi dapat ditentukan tingkat keberhasilan suatu program, sekaligus juga dapat diukur hasil –hasil yang dicapai. Amtembun memberikan pengertian evaluasi mata pelajaran adalah penilaian terhadap mata pelajran yang diajarkan kepada siswa apakah mata pelajaran tersebut dikuasai atau tidak 1974 : 171 . Untuk dapat mencapai evaluasi mata pelajaran secara efektif dan efisien, maka pada evaluasi mata pelajaran matematika materi Bilangan Bulat perlu diadakan perencanaan, yaitu menentukan strategi evaluasi yang tepat. Menurut C.L Pasaribu 1983 : 137 dalam menentukan strategi evaluasi yang dilakukan selama proses belajar mengajar, meliputi : 1. Tujuan evaluasi 2. Segi–segi yang akan dinilai, aspek–aspek pengetahuan dan keterampilan siswa. 3. Alat penilaian dan pelaksanaan penilaian. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menyusun strategi evaluasi yang tepat akan dapat mencapai evaluasi yang efektif dan efisien.

b. Tahap Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DI SD NEGERI NO 101802 NAMORAMBE TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 19

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Tentang Perkalian Dan Pembagian Bilangan Bulat Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kela

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BILANGAN BULAT MELALUI PENERAPAN METODE KUMON Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bilangan Bulat Melalui Penerapam Metode Kumon Kelas II SD Negeri Kebonharjo, Polanharjo Klaten Tahun Pelajaran

0 0 15

Studi tentang proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat di SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2012-2013.

0 2 133

Kebiasaan belajar siswa-siswi kelas VII SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar.

1 3 79

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

1 6 193

Diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remidial bagi siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2012/2013 dalam penyelesaian soal pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

0 1 142

Materi Bilangan Bulat BILANGAN BULAT

0 5 24

Diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remidial bagi siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2012/2013 dalam penyelesaian soal pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat - USD Repository

0 0 140

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 - USD Repository

2 4 191