BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1.Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi Rinitis Alergi pada mahasiswa FK USU
tahun ajaran 20142015. Distribusi prevalensi Rinitis Alergi berdasarkan jenis kelamin dan kewarganegaraan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode cross-sectional, yaitu pengamatan terhadap sekumpulan objek dalam kurun waktu tertentu.
4.2.Waktu dan Tempat Penelitian
4.2.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli - Oktober tahun 2014.
4.2.2. Tempat penelitian Penelitian akan dilakukan di kampus Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Medan dan Rumah Sakit Pendidikan FK USU.
4.3.Populasi dan Sampel
4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswadi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun ajaran 2014.
4.3.2. Sampel Dikarenakan keterbatasan waktu dan kondisi, maka tidak semua populasi
dapat diteliti, tetapi akan digunakan sampel sebagai generalisasi dari penelitian. Jumlah sampel yang akan digunakan akan dikira menggunakan formula
Sastroasmoro, 2010: n =
Z
α 2
PQ d
2
Keterangan n
= besar sampel Z
α
= nilai Z pada derajat kemaknaan power P
= proporsi penyakit atau keadaan yang akan dicari Q
= 1−P d
= tingkat ketepatan relatif yang dikehendaki Perhitungan besar sampel mahasiswa FK USU adalah seperti di bawah ini.
n = 1,96² ∗ 0,51 − 0,5
0,05 ²
n = 384 orang Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95 dan tingkat
ketepatan relatif yang diinginkan sebesar 5, maka jumlah sampel Universitas Sumatera Utara yang diperoleh dengan memakai rumus tersebut adalah sebanyak
384. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Sampel tersebut kemudian didistribusikan sama rata pada mahasiswa
FK USU secara umum. a. Mahasiswa T.A. 2011: 14 x 384 = 96.
b. Mahasiswa T.A. 2012: 14 x 384 = 96. c. Mahasiswa T.A. 2013: 14 x 384 = 96.
d. Mahasiswa T.A. 2014: 14 x 384 = 96.
4.4.Teknik Pengumpulan Data
4.4.1. Data primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan
wawancara. Responden akan diberikan kuesioner untuk diisi dan diwawancarai secara singkat. Hasil kuesioner akan dikutip pada hari yang sama.
4.4.2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan adalah kuesioner RA ECRHS II kuesioner
terlampir. Dengan jumlah 3 pertanyaan berserta beberapa subpertanyaan penjelas. Pertanyaan pertama dalam kuesioner rinitis alergi dalam ECRHS meliputi gejala
alergi hidung yang muliputi gejala rinitis, apakah musiman walaupun tahunan, dan alergen apapun yang berkaitan dengan gejala. Pertanyaan kedua adalah
pertanyaan yang sama dengan pertanyaan yang diadopsi oleh ISAAC. Pertanyaan tersebut berfungsi untuk mempertahankan kesamaan dan kepastian terhadap
pertanyaan sebelumnya. Pertanyaan ketiga berfungsi untuk menanyakan riwayat penggunaan obat yang dapat menekan gejala rinitis alergi. Diagnosa rinitis alergi
dapat ditegakkan apabila terdapat salah satu “YA” pada pertanyaan nomor 1-3. Keusioner yang dipakai telah dilakukan validasi terhadap 20 mahasiswa
pada Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia Medan dengan jumlah 10 mahasiswa dan 10 mahasiswi. Data validasi diolah dengan SPSS.
Informed consent akan diberi bersamaan dengan kuesioner tersebut. Pengisian kuesioner oleh mahasiswa akan dipandu oleh peneliti untuk
memastikan mahasiswa mengerti maksud dari masing-masing pertanyaan dalam kuesioner.
4.5.Pengolahan dan Analisa Data
Data yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara akan dikumpulkan dan dianalasis secara deskriptif menggunakan program komputer yaitu SPSS
Statistical Product and Service Solution. Hasil akan disajikansecara deskriptif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi gejala Rinitis Alergi berdasarkan riwayat
keluarga atopi, usia, jenis kelamin, kewarganegaraan dan ada tidaknya komplikasi asma.
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN