Prosedur Pengadaan Barang Atau Jasa Yang Memerlukan Penyedia Barang Atau Jasa Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Kerja Praktek

Saat terjadinya krisis ekonomi di dalam negeri ini, banyak pihak –pihak yang merasa dirugikan. Bukankah sudah banyak dibicarakan oleh para petinggi yang mengambil kebijakan publik, pondasi perekonomian Indonesia cukup kokoh, yang berarti sekalipun ada krisis ekonomi yang telah melanda di berbagai belahan dunia lain tidak perlu di khawatirkan. Oleh karena itu para pelaku usaha pada umumnya meyakini pernyataan yang telah di sampaikan kepada publik mempunyai dasar yang kuat.

Dalam suasana seperti ini, maka para pakar mulai mengeluarkan pendapatnya atau mengenai pandangannya, jika aktivitas bisnis dalam pengelolaanya tidak dilandasi oleh norma (baik norma hukum ataupun norma sosial) dalam menjalankan bisnis konsekuensi yang akan muncul terjadinya keterpurukan perekonomian nasional yang menjadi ketakutan berbagai pihak yang sulit untuk dihindari.

Sekiranya apa yang telah diprediksikan oleh para pakar tersebut mempunyai alasan yang mendasar, artinya di satu sisi jalannya proyek yang sudah direncanakan dengan matang berarti dana yang dibutuhkan untuk itu telah tersedia, yang sebagaimana telah diketahui dalam tatanan bisnis secara global. Satu hal yang sering dijadikan acuan para pelaku bisnis adalah adanya transparasi.


(2)

Hal ini tentunya menjadi menarik, sebab pihak dapat mengetahui secara jelas dan terbuka proyek apa yang sedang dan akan dikerjakan oleh pemerintah.

Dengan adanya hal ini kita dapat mengetahui secara terperinci akan hal-hal yang sedang terjadi dalam pengadaan barang ini serta proyek – proyek yang sedang diikuti, hal apa saja yang harus kita ketahui dalam mengikuti proses pengadaan barang dan jasa ini. Tentunya jika kita telah mengikuti tata cara atau syarat –syarat serta ketentuan yang telah di tentukan maka kita tidak akan mengalami kesalahan dalam melakukan kegiatan atau dalam pelaksanaannya secara nyata.

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 17 tanggal 28 Mei 1990 pasal 5 ayat 1, bidang usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah perusahaan yang memberikan pelayanan jasa listrik kepada masyarakat disamping memperoleh laba, dan dijelaskan bahwa sifat usaha PT. PLN (Pesero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ini menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip akuntansi. Dalam mengusahakan dan menyediakan tenaga listrik dalam jumlah yang memadai.

Dalam mengembangkan usahanya PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten melakukan perencanaan dan pembangunan penyedia tenaga listrik dengan persetujuan menteri pertambangan dan energi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.


(3)

Karena setiap perusahaan hidup dari pelanggannya. Karena itu pelanggan merupakan satu – satunya alasan keberadaan suatu perusahaan, dengan demikian kepuasan pelanggan wajib menjadi prioritas setiap perusahaan. Berfokus pada pelanggan melalui usaha memahami kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka merupakan kunci memenangkan persaingan global yang demikian ketat.

Perbedaan antara barang dan jasa seringkali sukar dilakukan. Hal ini dikarenakan penyedian barang sering kali disertai dengan jasa – jasa tertentu dan sebaliknya pengadaan suatu jasa sering kali juga melibatkan barang - barang yang melengkapinya meskipun demikian jasa dapat didefinisikan sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat di tawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. Contoh jasa di PT. PLN adalah pegawai frontdesk, jasa operator, administrasi, jasa keamanan atau satpam, pengemudi atau supir, pemborong, penyediaan air.

Pengadaan barang dan jasa adalah kegiatan pengadaan di PLN yang dibiayai dengan APLN (anggaran perusahaan listrik Negara) atau yang dibiayai dengan sumber dana dari pinjaman atau hibah luar negeri dan atau pinjaman dalam negeri (Non APLN), proses pengadaan barang dan jasa yang dimulai dari pembentukan panitia atau pejabat pengadaan sampai dengan penunjukan penyedia barang atau jasa dengan cara lelang baik penunjukan langsung maupun secara lelang sesuai dengan yang diberikan. Contoh barang yang akan di adakan yaitu seperti KWH meter, trafo, kabel dan sebagainya yang diperlukan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.


(4)

Oleh Karena itu penulis tertarik akan pembahasan mengenai pengadaan barang ini dan jasa dan penulis pun menjadi berminat untuk mengambil bahan ini sebagai bahan untuk suatu laporan kerja praktek yang berjudul “ PROSEDUR PENGADAAN BARANG ATAU JASA YANG MEMERLUKAN PENYEDIA BARANG ATAU JASA PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN”

1.2Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud penulis melakukan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah kerja praktek jenjang DIII program studi akuntansi.

Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah

1. Untuk mengetahui prosedur pengadaan barang dan jasa ? 2. Untuk mengetahui sumber pengadaan ini dibiayai ?

3. Untuk mengetahui syarat-syarat penyedia barang atau jasa ? 4. Untuk mengetahui cara pelaksanaan pengadaan barang atau jasa ? 5. Untuk mengetahui ketentuan-ketentuan pengadaan barang atau jasa


(5)

1.3Kegunaan Kerja Praktek

Dengan adanya penelitian atau kerja praktek ini diharapakan dapat memberikan manfaat dan kegunaannya antara lain :

1. Bagi Penulis

a. Agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru terutama dalam bidang pengadaan ini.

b. Memberikan pengalaman baru dalam kerja praktek ini. 2. Bagi Instansi

a. Agar memberikan sumbangan pikiran yang berarti dalam aktivitasnya.

b. Untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam mengambil keputusan mengenai pengelolaan dan proses pengadaan.

1.4Metode Kerja Praktek

Metode pengumpulan data yang penulis lakukan meliputi langkah – langkah sebagai berikut :

1. Penelitian lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data primer yang di peroleh dengan cara :


(6)

a. Pengamatan langsung (Observation)

Yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung seperti melakukan pencatatan secara langsung di lokasi untuk memperoleh data yang diperlukan.

b. Wawancara (Interview)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pernyataan – pernyataan kepada pihak – pihak yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Pihak –pihak yang berkaitan disini yaitu petugas atau pejabat serta karyawan yang bersangkuatan untuk memperoleh pemahaman mengenai kegiatan instansi.

c. Dokumentasi

Bukti –bukti dan dokumen –dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian yang diperlukan penulis untuk dijadikan bahan dalam pembuatan laporan.

2. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teori sebagai bahan masukan bagi penulis. Data tersebut dapat diperoleh dari buku literature, catatan kuliah serta tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini dibagi dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut :


(7)

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti baik pribadi (responden) maupun dari suatu instansi yang mengolah data untuk keperluan penelitian, seperti dengan melakuaknj wawancara secara langsung dengan pihak – pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

b. Data Sekunder

Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melaui media lain yang bersumber dari litelature, buku – buku serta catatan – catatan kuliah yang menunjang penelitian.

Kerja praktek tersebut dilaksanakan dalam satu periode kerja. Kerja praktek tersebut dilaksanakan selama dua puluh lima hari, pelaksanaannya disesuaikan dengan waktu kerja yang terdapat di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.


(8)

1.5Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang beralamat di Jalan Asia Afrika No.63 Bandung. Adapun kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli sampai 5 Agustus 2011, hari kerja praktek yang berlaku dari hari senin sampai dengan jumat waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek dimulai pukul 08.00 -16.00.


(9)

9 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan 2.1.1 Sejarah Perusahaan

Awal kelistrikan di bumi parahyangan sudah ada sejak masa pemerintahan kolonial Belanda bercokol di tataran tanah Sunda. Pada tahun 1905 di Jawa Barat khususnya Kota Bandung berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik milik Pemerintah Kolonial Belanda yang bernama Bandoengsche Electriciteit Maatschappij (BEM). Dalam perjalanannya, tanggal 1 Januari 1920 BEM berubah menjadi perusahaan perseroan dengan nama Gemeenschpplijk Electriciteit Bedrif Voor Bandoeng (GEBEO). Penggantian ini dikukuhkan dengan akte pendirian Notaris Mr.Andriaan Hendrik Van Ophusein dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Desember 1949.

Ketika pemerintahan Jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia antara rentang waktu 1942-1945 terjadi perubahan kembali terhadap perusahaan perseroan yang ditetapkan oleh kolonial Belanda ini. Pada saat itu, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah Jepang yang bernama Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan Wilayah kerja seluruh pulau Jawa.

Pemerintah Indonesia baru benar-benar mengawali pengelolaan penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditanganinya langsung setelah Kemerdekaan RI, tepatnya pada tahun 1957. Salah satunya ditandai dengan


(10)

pengambilalihan GEBEO oleh Pemerintah Indonesia tanggal 27 Desember 1957 yang kemudian dikukuhkan melalui Peraturan Pemerintah No.86 Tahun 1958 j.o. Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1959.

Pada tahun 1961 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN melalui Peraturan Pemerintah No.67. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang.

Pada tahun 1970-an, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menjelaskan bahwa status PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Mengacu pada pengumuman PLN Eksploitasi No.05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.

Badan Hukum PLN mengalami perubahan kembali dari Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) setelah adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.23 Tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994. Perubahan itu turut mengubah nama Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994. Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No.28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari


(11)

2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat diubah menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat.

Wilayah kerja PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat tidak hanya menjangkau Jawa Barat saja, tetapi juga Propinsi Banten, maka melalui Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 120.K/010/DIP/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten hingga saat ini yang masih menempati bangunan lawas bernilai sejarah yang beralamat di JL. Asia Afrika No.63 Bandung.

2.1.2 Visi, Misi dan Motto Perusahaan Visi

Diakui sebagai Perusahaan kelas dunia yang bertumbuh-kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

Misi

 Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

 Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.  Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.


(12)

Motto

PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten memiliki motto dalam melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan kelistrikan, yaitu “Electricity For A Better Life” atau Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik. Untuk mewujudkan visi misi perusahaan, PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten mengembangkan wawasan bersama sebagai panduan dalam bekerja dan berkarya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai perusahaan yang terdiri dari rasa Saling Percaya, Integritas, Peduli, dan Pembelajar.

2.1.3 Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

PT PLN (Persero) memiliki logo yang terdiri dari tiga elemen:  Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen lainnya melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PT PLN (Persero) bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan bermasyarakat, selain itu warna kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.


(13)

 Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu, petir pun melambangkan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warna merah melambangkan kedewasaan PT PLN (Persero) sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan bersama tiap insane perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman.

 Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dilahirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi utama yang seiring dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan seterti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu, biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.


(14)

2.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan

Struktur organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten secara umum:

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

General Manajer

Kepala Audit Internal

Manajer Keuangan

Manajer Komunikasi, Hukum dan Administrasi

Deputi Manajer Akuntansi

Deputi manajer Pengelolaan Biaya Manajer Niaga

Manajer Distribusi

Manajer SDM dan organisasi Manajer Perencanaan

Deputi Manajer Pengendalian


(15)

Dilihat dari struktur organisasi di atas, Manajer Keuangan membawahi Deputi Manajer Pengelolaan Biaya, Deputi Manajer Pengendalian Anggaran dan Deputi Manajer Akuntansi. Adapun Struktur Organisasi pada Bagian Akuntansi di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten secara khususnya sebagai berikut:

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bagian Akuntansi Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten SUPERVISOR AKUNTANSI BIAYA SUPERVISOR AKUNTANSI UMUM SUPERVISOR AT, PDP DAN MATERIAL UMUM DM. AKUNTANSI AM. AKUNTANSI

JURU UTAMA AKUNTANSI BIAYA JURU UTAMA AKUNTANSI UMUM JURU UTAMA AT, PDP DAN

MATERIAL JURU AKUNTANSI BIAYA JURU AKUNTANSI UMUM JURU AKUNTANSI AT, PDP, MAT


(16)

2.3 Uraian Tugas Perusahaan

Secara struktural bagian ini dipimpin oleh seorang Deputi Manajer sistem akuntansi. Adapun deskripsi jabatan berdasarkan struktur organisasi di atas, yaitu: 1. Deputi Manager Akuntansi

Deputi Manager Akuntansi bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan akuntansi. Tugas yang dilakukan oleh Deputi Manager Akuntansi adalah melaksanakan kegiatan administrasi keuangan sesuai dengan kebijaksanaan pimpinan mecakup bidang – bidang penyusunan anggaran yang menggunakan metodologi dan data yang akurat, pembelanjaan dan pengendalian keuangan; baik konstruksi maupun pengusahaan, tata usaha langganan, sistem pelaporan dan akuntansi juga membuat laporan dalam bidangnya.

2. AM Akuntansi (Ahli Madya Akuntansi)

AM Akuntansi berperan sebagai penasihat Deputi Manager Akuntansi dan pengawas dalam pelaksanaan kegiatan yang ada di akuntansi. Adapun tugas AM Akuntansi adalah sebagai berikut:

a Menerima LP (Laporan Pemeliharaan dan KL (Laporan Keuangan)

b Melaksanakan inventarisasi fisik material, AT dan PDP, Rekening Listrik Kas dan bank sampai pembuatan pendataan.


(17)

3. Supervisor Akuntansi Biaya

Supervisor Akuntansi Biaya merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap biaya operasi. Tugas-tugasnya antara lain:

a. Menerima LHP Internal Auditor, Akuntan Publik dan SPI serta memverifikasi, memonitor serta menerima Surat Tanggapan Cabang atas LHP Internal Auditor, Akuntan Publik dan SPI untuk selanjutnya dilaporkan ke Deputy Manajer Akuntansi (DMAK).

b. Menerima LP dan LK dari cabang – cabang serta mendistribusikan LP dan LK Cabang keseluruh Staf Akuntansi untuk verifikasi dan memonitor dan menerima hasil verifikasi dari Staf Akuntansi untuk selanjutnya dikirim ke cabang/unit.

c. Melaksanakan inventarisasi Fisik Material, AT dan PDP, rekening listrik, Kas dan Bank sampai pembuatan dan penandatanganan BA.

d. Melaksanakan tugas lainya sesuai perintah dari atasan.

4. Supervisor Akuntansi Umum

Supervisor Akuntansi Umum merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap akuntansi umum seperti piutang, utang, dll. Tugas-tugasnya antara lain: a. Mengevaluasi dan verifikasi J-01 dan J-02.

b. Mengevaluasi dan verifikasi nota dinas masuk dan nota dinas keluar, ke wilayah atau distribusi lain.

c. Mengevaluasi dan verikasi hasil rekonsiliasi utang pajak, J-24, piutang pegawai, piutang rekening ristrik, bank, dana pensiun, YPK.


(18)

d. Mengevaluasi dan verifikasi pembuatan LP KD bulanan, triwulan, semester dan tahunan.

e. Melaksanakan inventarisasi Fisik Material, AT dan PDP, rekening listrik, Kas dan Bank sampai pembuatan dan penandatanganan BA.

f. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah dari atasan.

5. Supervisor Akuntansi AT (Aktiva Tetap), PDP (Pekerjaan Dalam Pelaksanaan) dan Material

Supervisor Akuntansi AT (Aktiva Tetap, PDP (Pekerjaan Dalam Pelaksanaan) dan Material merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap AT, PDP dan Material. Tugas-tugasnya antara lain:

a. Menerima laporan cabang – cabang untuk selanjutnya didistribusikan ke Staf Akuntansi AT dan PDP untuk diproses lebih lanjut.

b. Menerima hasil verifikasi dari Staf Akuntansi AT dan PDP mengenai Daftar B, C, D, E, F, DPAT dan PMAT.

c. Meneliti usulan relokasi/penghapusan dari cabang (AE 1 + 1.1) diteruskan ke Staf Akuntansi AT dan PDP untuk dibuat dan diverifikasi usulan relokasinya (AE 2.2.1 dan AE 3.3.1).

d. Melaksanakan inventarisasi Fisik Material, AT dan PDP, rekening listrik, Kas dan Bank sampai pembuatan dan penandatanganan BA.

e. Membuat Laporan Hasil Inventarisasi.


(19)

6. Juru Utama Akuntansi Biaya

Juru Utama Akuntansi Biaya adalah orang yang mengelola laporan-laporan mengenai biaya yang dikeluarkan. Tugas-tugasnya antara lain:

a. Memonitor piutang rekening listrik serta mencocokan data akuntansi dengan data bagian niaga, cabang dengan GL Magic untuk selanjutnya digabung sebagai bahan menyusun Laporan Keuangan (LK) Unit Bisnis Distribusi (UBD) Jawa Barat dan Banten.

b. Memonitor Biaya Penyambungan (BP). c. Memonitor uang jaminan langganan.

d. Verifikasi LP dan LK cabang serta melaporkan hasil verikasi kepada Supervisor Akuntansi Biaya.

e. Melaksanakan inventarisasi Fisik Material, AT dan PDP, rekening listrik, Kas dan Bank sampai pembuatan dan penandatanganan BA.

f. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah dari atasan.

7. Juru Utama Akuntansi Umum

Juru Utama Akuntansi Umum adalah orang yang mengelola laporan-laporan mengenai akuntansi umum seperti piutang, utang, dll. Tugas-tugasnya antara lain:

a. Mengentri transaksi kas/bank.

b. Pembentukan nota hasil entry, selanjutnya mengcopy ke disket lalu diserahkan kepada Juru Akuntansi Umum untuk dibuatkan nota ke cabang/wilayah.


(20)

c. Membuat laporan listrik pedesaan untuk selanjutnya dilaporkan ke PT. PLN (Persero) pusat.

d. Membuat laporan pemeliharaan (HR/HK) untuk selanjutnya dilaporkan ke PT. PLN (Persero) pusat.

e. Verifikasi LP dan LK cabang serta melaporkan hasil verifikasi kepada Supervisor Akuntansi Umum.

f. Melaksanakan inventarisasi Fisik Material, AT dan PDP, rekening listrik, Kas dan Bank sampai pembuatan dan penandatanganan BA.

g. Melaksanakan tugas lainya sesuai dengan perintah dari atasan.

8. Juru Utama Akuntansi AT (Aktiva Tetap), PDP (Pekerjaan Dalam Pelaksanaan) dan Material

Juru Utama Akuntansi AT (Aktiva Tetap), PDP (Pekerjaan Dalam Pelaksanaan) dan Material adalah orang yang mengelola laporan-laporan mengenai AT, PDP dan Material yang ada. Tugas-tugasnya antara lain:

a. Membuat laporan aktiva tetap dengan menginput dan memverifikasi lalu diproses kedalam aplikasi AT – DTE.

b. Memonitor laporan Daftar F setelah dicocokan dengan LP, PMAT dan DPAT selanjutnya hasilnya dilaporkan.

c. Memverifikasi LP dan LK cabang serta melaporkan hasil verifikasi ke Supervisor Akuntansi AT dan PDP.

d. Melaksanakan inventarisasi Fisik Material, AT dan PDP, Rekening Listrik, Kas dan Bank sampai pembuatan dan penandatanganan Berita Acara (BA).


(21)

e. Melaksanakan tugas lainya sesuai perintah dari atasan.

9. Juru Akuntansi Biaya

Juru Akuntansi Biaya adalah orang yang mengerjakan laporan-laporan mengenai biaya yang dikeluarkan. Tugas-tugasnya antara lain:

a. Membantu tugas-tugas Juru Utama Akuntansi Biaya. b. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah atasan.

10.Juru Akuntansi Umum

Juru Akuntansi Umum adalah orang yang mengerjakan laporan-laporan mengenai akuntansi umum seperti piutang, utang, dll. Tugas-tugasnya antara lain: a. Membantu tugas-tugas Juru Akuntansi Umum.

b. Melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan perintah atasan.

11.Juru Akuntansi AT (Aktiva Tetap), PDP (Pekerjaan Dalam Pelaksanaan) dan Material

Juru Akuntansi AT (Aktiva Tetap), PDP (Pekerjaan Dalam Pelaksanaan) dan Material adalah orang yang mengerjakan laporan-laporan mengenai AT, PDP dan Material yang ada. Tugas-tugasnya antara lain:

a. Membantu tugas-tugas Juru Akuntansi AT, PDP dan Material. b. Melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan perintah atasan.


(22)

2.4 Kegiatan Perusahaan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 17 tanggal 28 Mei 1990 pasal 5 ayat 1, bidang usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah memberikan pelayanan jasa listrik kepada masyarakat disamping memperoleh laba, dan dijelaskan bahwa sifat usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ini adalah menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip akuntansi.

Maksud didirikannya PT PLN (Persero) adalah untuk mengusahakan, menyediakan tenaga listrik dalam jumlah yang memadai dengan tujuan:

1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

2. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.

3. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi

4. Penyediaan tenaga listrik untuk kebutuhan masyarakat.

Lapangan usaha PT PLN (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 17 tanggal 28 Mei 1998 pasal 6 adalah sebagai berikut:

"Dengan mengindahkan prinsip ekonomi dan terjaminnya keselamatan kekayaan negara, PT PLN (Persero) menyediakan tenaga listrik yang meliputi kegiatan pembangkitan, transmisi dan pembangunan tenaga listrik".

Dalam mengembangkan usahanya PT PLN (Persero) melakukan perencanaan dan pembangunan penyediaan tenaga listrik dengan persetujuan


(23)

Menteri Pertambangan dan Energi PT PLN (Persero). Dalam mengusahakan tenaga listrik, PT (Persero) PLN mempunyai 3 sasaran yaitu:

a. Meningkatkan jumlah pelanggan b. Meningkatkan daya terpasang

c. Meningkatkan jumlah kWh kepada pelanggan

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah satuan administrasi yang tidak memiliki fasilitas pembangkit dan transmisi. Unit ini membeli energinya dari unit PLN lainnya yang diterima di Gardu Induk (GI). Seluruh pulau Jawa yang menyerap hampir 80% volume penjualan tenaga listrik seluruh Indonesia dikelola oleh empat PLN distribusi yang berfungsi sebagai unit koordinatif. Salah satu distribusi tersebut adalah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang memiliki wilayah kerja meliputi seluruh Jawa Barat dan Banten.

Luas wilayah kerja PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (PLN DJBB) menjangkau lebih dari 42.196 km² yang meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, kecuali Tangerang. Wilayah dan beban kerja yang sedemikian besarnya, dikelola oleh Unit-unit Pelaksana Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) dan Area Pengatur Distribusi (APD), dengan komposisi sebagai berikut :

 Area Pelayanan Jaringan (APJ) : 16 Unit  Area Pengatur Distribusi (APD) : 1 Unit  Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) : 90 Unit


(24)

 Kantor Pelayanan (KP) : 191 KP Adapun Unit-unit Pelaksana tersebut adalah 1. APD Bandung

2. APJ Bandung 3. APJ Banten Utara 4. APJ Banten Selatan 5. APJ Bekasi

6. APJ Bogor 7. APJ Cianjur 8. APJ Cimahi 9. APJ Cirebon 10.APJ Depok 11.APJ Garut 12.APJ Karawang 13.APJ Majalaya 14.APJ Purwakarta 15.APJ Sukabumi 16.APJ Sumedang 17.APJ Tasikmalaya


(25)

Fungsi masing-masing cabang tersebut adalah untuk mendistribusikan tenaga listrik kepada konsumen, membangun jaringan distribusi, pelayanan langganan dengan sistem pembendaharaan serta melaporkan kegiatannya dengan membuat laporan realisasi dan pertanggungjawaban kepada pimpinan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Tenaga listrik yang disalurkan kepada konsumen adalah tenaga listrik yang dibangkitkan dari beberapa pusat tenaga listrik yang ada di Jawa Barat, dari pusat tenaga listrik tersebut ditransmisikan lagi ke gardu-gardu induk, kemudian ditransmisikan lagi ke gardu-gardu cabang dan akhirnya sampai kepada konsumen.

2.4.1 Tujuan dan Strategi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Tujuan dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi adalah mampu memberikan kepuasan kepada tiga pemeran utama perusahaan yaitu pelanggan, karyawan dan pemegang saham. Dalam pencapaian sasaran kinerja yang disepakati dengan cara memberdayakan unit-unit kerja yang berhubungan langsung dengan pelanggan.

Strategi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pengatur Distribusi Bandung adalah mengoptimalkan sumber daya perusahaan yang berada dalam kendali manajemen dengan harapan segera memberikan peningkatan kinerja perusahaan, disertai dengan melaksanakan rencana restrukturisasi perusahaan secara efisien.


(26)

2.4.2 Fungsi dan Peranan PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten

Fungsi dan peranan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah sebagai sarana untuk mengatur dan mengendalikan sistem distribusi tenaga listrik agar proses penyaluran tenaga listrik dari sumber tenaga sampai ke konsumen dapat berjalan lancar, aman dan handal dengan mutu tegangan yang baik dan dalam batas frekuensi yang diijinkan.

2.4.3 Produk Perusahaan

Produk yang dihasikan dan dijual oleh PT. PLN (Persero) adalah energi listrik yang bisa dipergunakan untuk menjalankan mesin dan penerangan. Berdasarkan tujuan pemakaian listrik, maka energi listrik yang dihasilkan dan dijual kepada pelanggan dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu :

 Golongan tarif S = Kepentingan Sosial  Golongan tarif R = Rumah Tangga  Golongan tarif B = Bisnis

 Golongan tarif I = Industri

 Golongan tarif P = Pemerintah dan Penerangan Jalan Umum

Berdasarkan Kepres No. 83 tahun 2001, ditambahkan golongan tarif baru, yaitu :

 Golongan tarif T = Traksi/Kereta Listrik


(27)

 Golongan tarif M = Multiguna

Golongan tarif ini diperuntukan bagi pengguna tenaga listrik dengan persyaratan khusus atau spesifik, serta memberi nilai tambah bagi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten maupun bagi pelanggan. Transaksi multiguna sangat menguntungkan karena dibuat berdasarkan kesepakatan perjanjian tersendiri. Jenis transaksi multiguna ini terdiri dari :

 Transaksi Energi Listrik (TEL), meliputi multiguna ekspor; impor; musiman; prabayar; beban dapat diatur; listrik hari libur.

 Transaksi Non Energi Listrik, yaitu penyediaan tingkat keandalan layanan, penyediaan fasilitas ketenagalistrikan dan penyediaan layanan jasa kelistrikan.


(28)

43 4.1 Kesimpulan

1. Bahwa dalam proses pengadaan barang dan jasa di PT PLN (Persero) panitia pengadaan barang dan jasa mengumumkan pendaftaran untuk pelelangan barang dan jasa untuk perusahaan jasa pemborong yang berminat melalui media cetak, media elektronik (e-procurement PLN) dan papan pengumuman. Persyaratan untuk perusahaan yang ikut serta dalam pelelangan pengadaan barang dan jasa harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu kepada panitia dan setelah itu mengisi formulir dokumen kualifikasi lalu di evaluasi oleh panitia pengadaan barang dan jasa setelah itu pengumuman hasil kualifikasi calon penyedia barang dan jasa melaui papan pengumuman yang ditujukan kepada para calon penyedia barang dan jasa.

2. Bahwa sumber pengadaan barang atau jasa dibiayai seluruhnya oleh Departemen pemerintahan seperti BUMN, BUMD wajib menyediakan administrasi dalam mendukung pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Kegiatan pengadaan barang dan jasa di PLN yang dibiayai dengan APLN (anggran perusahaan listrik Negara) atau yang dibiayai dengan sumber dana dari pinjaman/hibah luar negeri dan atau pinjaman dari luar negeri (Non APLN), sepanjang tidak diatur dalam naskah pemberian pinjaman (guide lines) dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku yang


(29)

dilaksanakan penyedia barang dan jasa, meliputi pengadaan barang, jasa pemborongan, jasa konsultansi, dan jasa lainnya.

3. Syarat-syarat penyedia barang atau jasa diatur berdasarkan KEPRES No. 80 tahun 2003 :

a. Memenuhi ketentuan perundang undangan untuk menjalankan usaha atau kegiatan sebagai penyedia barang atau jasa.

b. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan untuk menyediakan barang atau jasa.

c. Dalam waktu empat tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan menyediakan barang atau jasa di pemerintahan atau swasta.

4. Dalam pelaksanaannya pengadaan barang atau jasa dapat dilakukan dengan :

a. Pelelangan umum, dimana penyedia barang atau jasa harus lulus kualifikasi kurang dari 3, baru dilakukan pengumuman dan proses kualifikasi untuk penyedia barang tau jasa baru.

b. Penunjukan langsung, panitia atau pejabat pengadaan melakukan kualifikasi terhadap penyedia barang atau jasa yang akan ditunjuk untuk pekerjaan kompleks.

5. Swakelola juga dapat dilakukan oleh pengguna barang atau jasa dan instansi pemerintah non swadana.


(30)

2.2Saran

1. Dalam pelaksanaannya harus lebih teliti dalam penyeleksian baik calon peserta atau dalam mengajukan penawaran.

2. Sebaiknya barang atau jasa akan diikut sertakan seleksi kembali.

3. Untuk kelancaran kinerja para pegawai dalam kegiatan operasional perusahaan, diperlukan pegawai yang benar-benar berkualitas dan lebih ditingkatkan disiplin kinerja para pegawai untuk mendapatkan efesiensi waktu agar tidak terjadi keterlambatan.


(31)

LAPORAN KERJA PRKATEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Diploma III

Program Studi Akuntansi

Oleh :

ARIENDI GANTHINA 21309042

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(32)

iii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sang Maha Kuasa, pemberi rahmat dan karunia karena atas segala ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Prosedur Pengadaan Barang atau Jasa Yang Memerlukan Penyedia Barang atau Jasa Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten” ini. Shalawat serta salam terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarganya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai bukti penulis telah menyelesaikan kegiatan kerja praktek di instansi tertentu dalam periode yang telah ditentukan. Laporan ini berisi rincian kegiatan proses pengadaan barang atau jasa.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan berbagai bantuan, bimbingan, dukungan serta do‟a dari berbagai pihak terutama untuk kedua orangtua atas do‟a yang diberikan Mamah dan Alm Apa tercinta kepersembahkan semua ini untuk kalian. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.


(33)

iii sekaligus sebagai wali dosen Ak6.

4. Sri Dewi Anggadini SE.,M.Si selaku ketua Program Studi Akuntansi yang selalu membuat hati menjadi tenang.

5. Adi Rachmanto,S.Kom. selaku dosen pembimbing yang telah banyak mencurahkan, perhatian, kesabaran dengan penuh kasih sayang dan waktunya, untuk mengarahkan dan memberikan nasehat pada penulis.

6. Bapak Dadang Kartiwa selaku Deputi Manajer Akuntansi serta Dosen pembimbing perusahaan yang telah memperkenankan dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek di PT PLN (Persero) DJBB

7. Bapak Prabowo selaku dosem pembimbing yang telah memberi masukan dan dukungan serta do‟a kepada penulis.

8. Seluruh Staff akuntansi perusahaan yang telah memberikan bimbingan mengenai kegiatan – kegiatan yang dilakukan di Bagian Akuntansi perusahaan dan memberikan bantuan pencarian data dalam penyusunan laporan kerja praktek.

9. Ibu Siti selaku Staff PSDM yang telah memabntu pengurusan perizinan pelaksanaan kerja praktek.

10.Seluruh Staff dan pegawai PT PLN (Persero) DJBB yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.


(34)

iii

13.Amih, Babeh, T„Imel, A Viko yang senantiasa mencurahakan do‟a yang selalu membantu penulis hingga selesai, dan selalu sabar setiap hari rumah di buat ricuh anak-anak.

14.Sahabat saya Wina Oktaviani (Leutik), Siti Aisah (Icih), Adrian Agung (Mang Engkos), Agan Sofian Hakim (Bayi Piglet), Bany Akbar (Luis Nani), Lingga Layasresa (Abah), Mulki (Iteuk) yang selalu memberi masukan pada saya. 15.Seluruh sahabat dan rekan – rekan 3AK6 yang tidak dapat disebutkan satu

persatu yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan dorongan dan bantuan dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama PT PLN (Persero) DJBB Serta bagi penulis yang menjadi pengalaman berharga di kemudian hari.

Bandung, Desember 2011


(35)

(36)

Nama lengkap : Ariendi Ganthina Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 18 Agustus 1992

Agama : Islam

Alamat : Jl. Ermawar No 24/22 Bandung, 40113 INDONESIA

Handphone : 082116262338

Telepon : 022-76779900

Email : yayangmirda@yahoo.com

PENDIDIKAN

1997-2003 : SD Pardomuan Bandung.

2003-2006 : SMP KARTIKA SILIWANGI III-I Bandung. 2006-2009 : SMA KARTIKA SILIWANGI III-I Bandung. 2009-Sekarang : Universitas Komputer Indonesia Jurusan Akuntansi


(1)

PROSEDUR PENGADAAN BARANG ATAU JASA YANG

MEMERLUKAN PENYEDIA BARANG ATAU JASA

PADA PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

LAPORAN KERJA PRKATEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Diploma III

Program Studi Akuntansi

Oleh :

ARIENDI GANTHINA 21309042

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sang Maha Kuasa, pemberi rahmat dan karunia karena atas segala ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Prosedur Pengadaan Barang atau Jasa Yang Memerlukan Penyedia Barang atau Jasa Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten” ini. Shalawat serta salam terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarganya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai bukti penulis telah menyelesaikan kegiatan kerja praktek di instansi tertentu dalam periode yang telah ditentukan. Laporan ini berisi rincian kegiatan proses pengadaan barang atau jasa.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan berbagai bantuan, bimbingan, dukungan serta do‟a dari berbagai pihak terutama untuk kedua orangtua atas do‟a yang diberikan Mamah dan Alm Apa tercinta kepersembahkan semua ini untuk kalian. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.


(3)

iii

2. Prof. Dr. Hj Umi Narimawati Dra.,SE.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

3. Ely Suhayati SE.,M.Si., Ak ,selaku ketua Program Studi Akuntansi, sekaligus sebagai wali dosen Ak6.

4. Sri Dewi Anggadini SE.,M.Si selaku ketua Program Studi Akuntansi yang selalu membuat hati menjadi tenang.

5. Adi Rachmanto,S.Kom. selaku dosen pembimbing yang telah banyak mencurahkan, perhatian, kesabaran dengan penuh kasih sayang dan waktunya, untuk mengarahkan dan memberikan nasehat pada penulis.

6. Bapak Dadang Kartiwa selaku Deputi Manajer Akuntansi serta Dosen pembimbing perusahaan yang telah memperkenankan dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek di PT PLN (Persero) DJBB

7. Bapak Prabowo selaku dosem pembimbing yang telah memberi masukan dan dukungan serta do‟a kepada penulis.

8. Seluruh Staff akuntansi perusahaan yang telah memberikan bimbingan mengenai kegiatan – kegiatan yang dilakukan di Bagian Akuntansi perusahaan dan memberikan bantuan pencarian data dalam penyusunan laporan kerja praktek.

9. Ibu Siti selaku Staff PSDM yang telah memabntu pengurusan perizinan pelaksanaan kerja praktek.

10.Seluruh Staff dan pegawai PT PLN (Persero) DJBB yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.


(4)

iii

11.Seluruh Dosen dan Staff Universitas Komputer Indonesia Jurusan Akuntansi.

12. Mirda Triyadi Kusumah terimaksih atas dorongan, do‟a dan selalu

memberikan kasih sayang.

13.Amih, Babeh, T„Imel, A Viko yang senantiasa mencurahakan do‟a yang selalu membantu penulis hingga selesai, dan selalu sabar setiap hari rumah di buat ricuh anak-anak.

14.Sahabat saya Wina Oktaviani (Leutik), Siti Aisah (Icih), Adrian Agung (Mang Engkos), Agan Sofian Hakim (Bayi Piglet), Bany Akbar (Luis Nani), Lingga Layasresa (Abah), Mulki (Iteuk) yang selalu memberi masukan pada saya. 15.Seluruh sahabat dan rekan – rekan 3AK6 yang tidak dapat disebutkan satu

persatu yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan dorongan dan bantuan dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama PT PLN (Persero) DJBB Serta bagi penulis yang menjadi pengalaman berharga di kemudian hari.

Bandung, Desember 2011


(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama lengkap : Ariendi Ganthina Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 18 Agustus 1992 Agama : Islam

Alamat : Jl. Ermawar No 24/22 Bandung, 40113 INDONESIA

Handphone : 082116262338 Telepon : 022-76779900

Email : yayangmirda@yahoo.com

PENDIDIKAN

1997-2003 : SD Pardomuan Bandung.

2003-2006 : SMP KARTIKA SILIWANGI III-I Bandung. 2006-2009 : SMA KARTIKA SILIWANGI III-I Bandung. 2009-Sekarang : Universitas Komputer Indonesia Jurusan Akuntansi