1. Waktu
Pengalokasian waktu yang kurang baik menyebabkan ketidaksesuaian antara waktu dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran RPP dengan
penerapan PPR yang sebenarnya. 2.
Instrumen penelitian Terlalu banyak instrumen penelitian menyebabkan siswa mengeluh dan
cenderung mengerjakan instrumen dengan tidak sungguh-sungguh sehingga hasil refleksi dan kuesioner kurang optimal.
3. Aksi
Aksi yang ditulis oleh siswa baru berupa aksi batin atau niat yang diperoleh dari hasil refleksi siswa. Jadi tindakan nyata dalam kehidupan
sehari-hari belum dapat dilihat. 4.
Nilai hemat Nilai hemat tidak dapat dilihat secara langsung dalam proses pembelajaran
di dalam kelas. Sikap hemat baru dapat dilihat dari hasil refleksi dan kuesioner yang di isi oleh siswa.
C. Saran
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan sebagai bahan untuk meningkatkan 3C dalam kegiatan
pembelajaran, diantaranya adalah sebagai berikut :
1 Bagi Sekolah
PPR dapat digunakan sebagai salah satu pembelajaran yang inovatif, karena pada PPR tidak hanya mengembangkan aspek competence saja,
tetapi juga conscience dan compassion siswa. 2
Bagi Kampus PPR digunakan untuk referensi tambahan pembelajaran inovatif yang
nantinya dapat diterapkan dalam perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Subagya, C. 2008. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Tim Redaksi
Kanisius. Isjoni. 2009. Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sukamto, S. dkk. 2006. Ekonomi SMA kelas X. Jakarta: Yudhistira. Susilo, 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher Firdaus, Y. 2005. Pelajaran Ekonomi SMA untuk kelas X. Jakarta : Erlangga.
Hj. Sukwiaty. Ekonomi Kelas X. 2006. Jakarta . Yudhistira Nopirin. Ekonomi
Moneter. 2007. Yogyakarta ; BPFE. Kusumah, Wijaya dan Dwitagama, Dedi 2009. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Indeks P3MP dan LPM Universitas Sanata Dharma. 2009. Pedoman Model
Pembelajaran Berbasis Paradigma Pedagogi Ignasian. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Tim Redaksi Kanisius. 2008. Paradigma Pedagogi Reflektif : Alternatif Solusi menuju idealisme Pendidikan Kristiani. Yogyakarta : Kanisius
Tim Ignatius. Pengertian PPR dan Dinamikanya. Modul disajikan dalam seminar 3-5 September 2010. tidak diterbitkan
Sumber dari Internet: ------http:www.youtube.comwatch?v=aBjVvyYmBe4A.
Video budaya
konsumtif di Yogyakarta. Diakses pada tanggal 5 Januari 2012 pukul 11.53 WIB.
95 Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Mata Pelajaran : Ekonomi
KelasSemester : X2
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi :
6. Memahami konsumsi dan investasi
Kompetensi Dasar :
6.1 Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
Indikator :
a. Competencekompetensi:
Siklus 1: 1
Mendeskripsikan pengertian konsumsi 2
Menjelaskan fungsi konsumsi 3
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi Siklus II :
1 Mendeskripsikan pengertian tabungan
2 Menjelaskan fungsi tabungan
3 Menghitung konsumsi dan tabungan
4 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan
b. Consciencesuara hati:
1 Memiliki sikap hidup hemat dalam kehidupan sehari-hari
2 Memiliki sikap dan minat yang baik pada pembelajaran ekonomi
c. Compassionbelarasa:
96 1
Memiliki semangat bekerja sama dengan sesama teman ketika memecahkan masalah dalam kelompok.
1. Tujuan Pembelajaran
a. Competence:
1 Siswa mampu mendeskripsikan pengertian konsumsi
2 Siswa mampu menjelaskan fungsi konsumsi
3 Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumsi 4
Siswa mampu mendeskripsikan pengertian tabungan 5
Siswa mampu menjelaskan fungsi tabungan 6
Siswa mampu menghitung konsumsi dan tabungan 7
Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan
b. Consciencesuara hati:
1 Memiliki sikap hidup hemat dalam kehidupan sehari-hari
c. Compassionkepedulian kepada orang lain
1 Memiliki semangat bekerja sama dengan sesama teman ketikaa
memecahkan masalah dalam kelompok.
2. Materi Ajar
: a.
Pengertian Konsumsi dan Tabungan
Kegiatan konsumsi merupakan pembelanjaan barang dan jasa yang dipakai langsung untuk memuaskan keinginan konsumen.
Konsumsi dalam cakupan makro ekonomi adalah konsumsi nasional yang mempunyai fungsi menghubungkan antara laju pengeluaran dengan
pendapatan nasional. Namun harus diakui, bahwa tambahan laju pengeluaran konsumsi tidak berarti tambahan pendapatan. Sebab, tidak
semua pendapatan digunakan untuk konsumsi. Sebagian lagi d igunakan
97 untuk tujuan investasi. Contoh kegiatan konsumsi adalah rumah tangga
melakukan kegiatan konsumsi jasa seperti potong rambut dan perawatan kecantikan, atau rumah tangga mengonsumsi barang yang tidak tahan
lama seperti makanan segar dan surat kabar. Tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak digunakan untuk
kegiatan konsumsi. Tabungan ialah sisa dari pendapatan yang telah digunakan untuk pengeluaran pengeluaran konsumsi. Dalam lingkup
makro ekonomi saving dapat didefinisikan sebagai bagian daripada pendapatan nasional per tahun yang tidak dikonsumsi.
Apa yang menentukan besarnya pendapatan yang akan digunakan untuk kegiatan konsumsi dan menabung? Jawabannya adalah
besarnya disposable income, yaitu pendapatan setelah dikurangi pajak. Jika disposable income meningkat maka rumah tangga memiliki uang
yang lebih banyak untuk konsumsi. Jadi konsumsi berubah-ubah sesuai dengan perubahan disposable income.
b. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
Pengeluaran konsumsi meliputi semua pengeluaran rumah-rumah tangga keluarga dan perseorangan serta lembaga- lembaga swasta bukan
perusahaann untuk membeli barang dan jasa-jasa yang yang langsung dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pengeluaran
konsumsi dari semua rumah tangga ini dinamakan pengeluaran agregat dan tabungan semua rumah tangga dinamakan tabungan agregat.
Seorang ahli ekonomi bernama Keynes berpendapat bahwa pengeluaran
98 seseorang
untuk konsumsi
dan tabungan
dipengaruhi oleh
pendapatannya. Fungsi Konsumsi menunjukkan hubungan antara
konsumsi dan semua faktor yang menentukan besarnya konsumsi. Hubungan tersebut merupakan hubungan yang paling penting dalam
ekonomi makro. 1
Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi dalam rumah tangga dalam
perekonomian dengan
pendapatan nasional
pendapatan disposibel perekonomian tersebut.
2 Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat
hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian
tersebut. 3
Fungsi konsumsi dan tabungan mempunyai persamaan sebagai berikut :
Fungsi konsumsi : C = a + bYd Fungsi tabungan : S = -a + 1-bYd
Dimana : a
= konstanta yang menunjukkan tingkat konsumsi pada saat disposable income adalah 0
b =
konstanta yang menunjukkan MPC C
= tingkat konsumsi
Yd = tingkat disposable income
99 S
= tingkat tabungan
c. Konsumsi sebagai fungsi dari disposable income
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumsi berubah-ubah sesuai dengan perbuahan dispasable income. Selanjutnya disposable
income yang diberi simbol Yd dan konsumsi diberi simbol C.
d. Average Propensity to Consume dan Average Propensity to Save
Average Propensity to Consume APC adalah total konsumsi dibagi dengan disposable income. Dalam bentuk rumus dapat ditulis sebagai
berikut :
Average Propensity to Save APS adalah total tabungan dibagi dengan disposable income. Dalam bentuk rumus dapat ditulis sebagai berikut :
e. Marginal Propensity to Consume dan Marginal Propensity to Save
Marginal Propensity to Consume MPC adalah perubahan konsumsi sebagai akibat perubahan disposable income. Dalam bentuk rumur
dituliskan sebagai berikut :
Marginal Propensity to Save MPS adalah perubahan tabungan sebagai akibat perubahan disposable income.
Yd C
APC
Yd C
MPC
Yd S
MPS
Yd S
APS
100 Sementara itu pendapatan disposabel sama dengan konsumsi seseorang
ditambah dengan tabungannya sehingga fungsi pendapatan dapat dinyatakan sebagai berikut .
f. Bentuk Fungsi Konsumsi
Terdapat 4 ciri penting dari fungsi konsumsi, yaitu sebagai berikut : 1
Terdapat tingkat impas break even level dari pendapatan, yaitu tingkat dimana seluruh disposable income rumah tangga
digunakan untuk kegiatan konsumsi. 2
Di bawah tingkat impas, konsumsi rumah tangga lebih besar daripada disposable income, sehingga rumah tangga melakukan
pinjaman atau menggunakan tabungan sebelumnya. Kegiatan ini disebut dissaving.
3 Di atas tingkat impas, sebagian dari disposable income
digunakan untuk kegiatan konsumsi dan sisanya ditabung. 4
Setiap peningkatan disposable income akan menyebabkan kegiatan konumsi meningkat. Tetapi, besarnya peningkatan
konsumsi lebih rendah daripada peningkatan disposable income. Jika menggunakan konsep APC dan MPC, fungsi konsumsi memiliki
ciri sebagai berikut : 1
Pada tingkat impas, APC = 1. Di bawah tingkat impas, APC 1 Yd = C + S
101 dan diatas tingkat impas, APC 1.
2 MPC lebih besar dari nol, tetapi lebih kecildari satu 0 MPC
1 pada setiap tingkat disposable income. MPC adalah kemiringan fungsi konsumsi. Begitu pula sebaliknya jika
kemiringan fungsi tabungan disebut MPS.
g. Faktor faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan
1 Kekayaan yang telah terkumpul
2 Sikap berhemat
3 Suku bunga
4 Kondisi Perekonomian
5 Program Dana Pensiun Pemerintah
h. Contoh Cara Menghitung Konsumsi dan Tabungan
Keseimbangan pendapatan nasional dicapai pada tingkat pendapatan Rp 4.000 milyar. Apabila pendapatan bertambah maka pertambahan tersebut
akan dipakai untuk keperluan pengeluaran konsumsi sebesar 75. Dari informasi tersebut diminta :
1 Fungsi konsumsi dan tabungan
2 Berapa besarnya konsumsi dan tabungan pada tingkat pendapatan Rp
4.800 milyar.
Jawab : 1
Keseimbangan pendapatan nasional
102 YE =
Rp 4.000 milyar =
MPC = b = 75 = 0,75 Fungsi konsumsi :
C = a + b Y Sementara syarat ekulibrium adalah Y = C sehingga
Y =
a + 0,75 Y 0,25 Y
= a
0,25 400 =
a a
= 1.000
Jadi fungsi konsumsi : C = a + b Y
C = 1000 + 0,75 Y Sementara fungsi tabungan :
S = -a + 1-b Y S = -1.000 + 1-0,75 Y
S = -1000 + 0,25 Y 2
Pada tingkat pendapatan Y = 4.800 milyar, besarnya konsumsi adalah sebagai berikut
C = 1000 + 0,75 Y = 1.000 + 0,75 4.800
= 1.000 + 3600 = Rp 4.600 milyar
Sementara besarnya pendapatan :
103 S = -1.000 + 0,25 Y
= -1.000 + 0,25 4.800 = - 1.000 + 1.200
= Rp 200 milyar
C. Nilai Kemanusiaan
:
Hemat
Kerjasama
D. Metode Pembelajaran
:
Ceramah
Diskusi
Game scramble
Kasus
E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Siklus 1
1. PENDAHULUAN
a Guru mengucapkan salam pembuka 2’
b Guru menyampaikan SK dan KD yang akan dicapai para siswa 2’
c Guru membagi Pretest guna mengetahui sejauh mana pengetahuan
siswa tentang materi yang akan dibahas konsumsi. 10’
1 Konteks :
a Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali materi
pelajaran pada pertemuan sebelumnya. 2’ b
Siswa diajak untuk mencermati konteks-konteks dalam hidupnya guna mengenali faktor-faktor yang berpotensi mendukung proses
pembelajaran yaitu : 5’ 1
Apakah siswa melakukan kegiatan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari?
104 2
Apa saja kegiatan konsumsi yang dilakukan? 3
Bagaimana pola konsumsi para siswa, apakah cenderung boros dan konsumtif ?
2. KEGIATAN INTI
2 Pengalaman :
a Guru menjelaskan materi tentang pengertian konsumsi, fungsi
konsumsi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi. 30’
b Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang masing-masing
terdiri dari 5 orang. 2’ c
Guru menggunakan media belajar berupa permainan scramble untuk memfasilitasi siswa bekerja sama dalam kelompok.
d Guru menjelaskan aturan permainan 3’
Setiap kelompok dibagi satu lembar kertas manila besar
berisi kotak-kotak, pertanyaan dan satu buah amplop.
Di dalam amplop berisi huruf-huruf yang nantinya akan digunakan untuk merangkai dan menjawab semua
pertanyaan.
Huruf-huruf tersebut harus disusun dan di tempel pada kotak hingga semua habis dan harus membentuk kata-kata
yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disajikan.
c Guru membahas satu persatu pertanyaan pada game tersebut
dengan cara tanya jawab dengan siswa. 5’ d
Guru memutar video tentang “aksi stop budaya konsumtif di Yogyakarta” 1’
3. PENUTUP 10 menit
a. Guru menyimpulkan materi hari ini 5’
3 Refleksi:
8’ Guru memberikan pertanyaan refleksi kepada siswa :