Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

70

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis proses keputusan pembelian dan kepuasan konsumen Minute Maid Pulpy, dapat disimpulkan bahwa konsumen Minute Maid Pulpy tergolong pada konsumen dewasa muda profesional. Hal ini telah sesuai dengan target pasar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Awalnya konsumen tertarik terhadap minuman sari buah karena rasa dahaga. Kemudian konsumen tergerak untuk mencari informasi mengenai minuman sari buah yang akan dikonsumsinya. Informasi yang ada di benaknya timbul dalam bentuk keinginan untuk mengkonsumsi Minute Maid Pulpy yang diwujudkan dengan proses pembelian. Setelah mengkonsumsi, konsumen merasa puas dan memperoleh manfaat dengan mengkonsumsi Minute Maid Pulpy. Dari hasil identifikasi, konsumen termasuk konsumen habitual buyer yaitu konsumen yang merasa puas setelah mengkonsumsi Minute Maid Pulpy sebanyak 25,826 persen. Konsumen merasa puas mengkonsumsinya karena kebiasaan yang diturunkan oleh keluarganya. Sehingga kelompok konsumen ini akan tetap loyal dengan mengkonsumsi Minute Maid Pulpy serta tidak akan pindah mengkonsumsi produk lain. Pada perhitungan nilai Costumer Satisfaction Index CSI diperoleh nilai 74,71 persen. Artinya konsumen merasa puas atau dapat dikatakan very good terhadap atribut-atribut yang diujikan terhadap produk minuman sari buah Minute Maid Pulpy. 7.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang dapat direkomendasikan kepada PT Coca-Cola Amatil Indonesia PT CCAI, diantaranya : 1. PT Coca-Cola Amatil Indonesia seharusnya tetap mempertahankan posisisnya agar tidak ada atribut yang berpindah ke kuadran I. Sementara itu, perusahaan harus mempertahankan atribut yang berada pada kuadran II bulir buah, kualitas, kandungan nutrisi, manfaat, mutu dan kehalalan, serta keamanan dan kesehatan. Bahkan akan lebih baik jika atribut yang berada pada kuadran III harga, rasa asam buah, aroma khas buah, tekstur, varian 71 rasa, kemasan, dasar kemasan atau label, kuantitas, kemudahan mendapatkan, iklan atau promosi, dan layanan konsumen dan kuadran IV informasi label dapat berpindah ke kuadran II. 2. Selain pemahaman karakteristik pembelian konsumen dan pengukuran tingkat kepuasan konsumen, perusahaan diharapkan bersedia mendengarkan dan menanggapi keluhan konsumen agar kepuasan konsumen meningkat. 3. PT CCAI sebaiknya melakukan analisis perilaku konsumen, seperti analisis tingkat kepuasan konsumen secara berkala melalui pengadaan riset perilaku konsumen dengan menyediakan kotak keluhan dan saran pelanggan di setiap outlet. 4. Sebaiknya PT CCAI tetap mempertahankan kualitas produk secara keseluruhan, misalnya dengan tidak mengurangi bulir buah, karena bulir buah merupakan atribut yang dianggap penting serta merupakan keunikan dari minuman sari buah Minute Maid Pulpy. 72 DAFTAR PUSTAKA Aaker, D.A. 1997. Mananging Brand Equity: Capitalizing on the Value of a brand name. Seven Edition. The free press: New York. Artayati, H. 2009. Analisis Proses Pengambilan Keputusan Pembelian dan Kepuasan konsumen Cimory Yoghurt Drink di Cimory Shop Bogor. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Majanemen. Institut Pertanian Bogor. Engel JF, et al. 1994a. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam Jilid 1. Budiyanto FX, penerjemah; Jakarta: Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Consumer Behaviour Sixth Edition. Engel JF, et al. 1994b. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam Jilid 2. Budiyanto FX, penerjemah; Jakarta: Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Consumer Behaviour Sixth Edition. Haryono, D.I. 2011. Analisis Proses keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Minuman Isotonik Fatigon Hydro Kota Bogor Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Majanemen. Institut Pertanian Bogor. Ikhwan. A.M. 2007. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Gumati Cafe Bogor. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Majanemen. Institut Pertanian Bogor. Kotler P, Amstrong G. 2005. Manajemen Pemasaran. Sudut pandang Asia. Jakarta : Penerbit Airlangga. Maulidiyanti, A.N. 2010 Analisis Kepuasan Konsumen Minuman Sari Buah Jeruk Minute Maid Pulpy Orange Studi Kasus di Giant Botani Square, Bogor. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Majanemen. Institut Pertanian Bogor. Putri. 2009. Analisis Sikap dan Kepuasan Konsumen terhadap Minuman Susu Fermentasi Probiotik Studi Kasus: Giant Botani Square Bogor. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Majanemen. Institut Pertanian Bogor. Putriwindani, R.M. Analisis Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Madu Pramuka di PT Madu Pramuka serta Implikasinya terhadap Bauran Pemasaran. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Majanemen. Institut Pertanian Bogor. Rangkuti, F. 2006. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 73 Rusni. 2006. Keterkaitan Proses keputusan Pembelian Fruit Tea Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dengan Strategi Pemasaran PT Sinar Sosro. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Simamora, B. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Simanjuntak. 2010. Analisis Proses Keputusan Pembelian dan Tingkat Kepuasan Konsumen KaFC Kabupaten Bogor Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Majanemen. Institut Pertanian Bogor. Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta : Ghalia Indonesia Suprapto. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Rineka Cipta : Jakarta. Tampubolon, VBR. 2006. Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Pasta Gigi Konsumen Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Majanemen. Institut Pertanian Bogor. Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Yulianto, T. 2010. Analisis Sikap dan Preferensi Konsumen Terhadap Minuman Probiotik Jenis Yoghurt Kasus Konsumen Yakult dan Vitacharm di Kota Bogor. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Yofa, R.D. 2010. Analisis Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan konsumen dalam Pembelian Susu Sehat Kasus konsumen Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Majanemen. Institut Pertanian Bogor. . 74 74 Lampiran 1. Tabel Pembobotan Proses Pengenalan Kebutuhan 1. Tingkat kepentingan mengkonsumsi minuman sari buah Sangat rendah rendah Cukup tinggi tinggi Sangat tinggi 2. Tingkat keinginan mengkonsumsi minuman sari buah Sangat rendah rendah Cukup tinggi tinggi Sangat tinggi 3. Motivasi pertama kali mengkonsumsi minumans sari buah kebiasaan melihat orang beli Gaya hdup sehat Coba-coba Manfaat kesehatan 4. Manfaat yang dicari dengan mengkonsumsi minuman sari buah Lain-lain kesehatan kepraktisan Kesegaran tubuh Pengganti jus jeruk 5. Kondisi biasa mengkonsumsi minuman sari buah Tidak tentu pusing Daya tahan tubuh turun Merasa haus Cuaca panas Kesimpulan: 4+4+5+4+5=225=4,4 Jadi, diperoleh hasil bahwa proses pengenalan kebutuhan memiliki keterlibatan tinggi. Lampiran 2. Tabel Pembobotan Proses Pencarian Informasi Pencarian informasi khusus sebelum membeli minuman sari buah ya Tidak 1 2 3 4 5 Sumber informasi mengenal minuman sari buah Majalah Billboard Teman Supermarket Televisi 1 2 3 4 5 Sumber informasi yang paling mempengaruhi sebelum membeli minuman sari buah Majalah Billboard Teman Supermarket Televisi 1 2 3 4 5 Sumber informasi tsb dalam mempengaruhi konsumen Sangat tidak tertarik Tidak tertarik Cukup tertarik tertarik Sangat tertarik 1 2 3 4 5 Kesimpulan: 5+5+5+3=4,5 75 Jadi, diperoleh hasil bahwa sebelum melakukan proses pembelian minuman sari buah adalah pencarian informasi dipersempit. Lampiran 3. Tabel Pembobotan Evaluasi Alternatif Pengetahuan responden tentang MMP MSB banyak pilihan rasa MSB penghilang dahaga MSB dengan bulir jeruh alami Pertimbangan utama dalam memutuskan membeli MMP Lain-lain Kesegaran Rasa Isi Harga Kesimpulan, berdasarkan pembobotan diperoleh hasil bahwa proses evaluasi alternatif termasuk evaluasi cermat. Lampiran 4. Tabel Proses Pembelian Pihak yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian Minute Maid Pulpy Lain-lain Pakar kesehatan Teman Keluarga Diri sendiri Peran individu dalam proses pengambilan keputusan pembelian Minute Maid Pulpy Pemilik ide Pemberi pengaruh Pihak yang memutuskan Pembeli Pengkonsumsi Hari pembelian MMP Hari kerja Akhir pekan Tidak tentu Varian rasa MMP yang biasa dibeli MMPT MMPM MMPO Jumlah pembelian MMP dalam sekali membeli 15 11-15 6-10 1-5 Jarak dari tempat tinggal ke tempat pembelian MMP 1000 m 500-1000 meter 100-500 meter 1-100 meter Ukuran MMP yang sering dibeli 1000 ml 350 ml Transaksi pembelian MMP Kredit Tunai 76 Tempat biasan membeli MMP Minimerket Pd. Asongan Grosir Warung Outlet Kesimpulan, berdasarkan pembobotan diperoleh hasil bahwa proses proses pembelian MMP termasuk pembelian tidak terencana Lampiran 5. Pembobotan Evaluasi Pasca Pembelian Keinginan untuk mengkonsumsi kembali MMP Tidak Ya Keinginan untuk merekomendasikan MMP Tidak Ya Varian MMP yang akan direkomendasikan MMPT MMPM MMPO Tindakan yang akan diambil jika MMP tidak tersedia di tempat biasa membeli Tidak jadi beli Mengganti Cari ke tempat lain Tindakan yang diambil jika terjadi kenaikan harga MMP Tidak membeli lagi Tetap membeli Kesesuaian harga dengan manfaat yang diperoleh Tidak sesuai Sesuai Kesimpulan, berdasarkan pembobotan diperoleh hasil bahwa proses evaluasi alternatif termasuk konsumen mengutamakan kepuasan dan dirasa penting oleh konsumen. 77 ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN MINUMAN RASA BUAH MINUTE MAID PULPY PT COCA COLA AMATIL INDONESIA Studi Kasus di Wilayah Kota Bogor Hari Tanggal : Nomor Kuisioner :

A. SCREENING

1. Apakah Anda mengetahui minuman Minute Maid Pulpy? a. Ya lanjut ke pertanyaan berikutnya

b. Tidak STOP terima kasih atas partisipasi Anda