Subyek dan Obyek Penelitian

a. Pejabat Pertanahan Kabupaten Demak, dan; b. Dua orang PPAT daerah kerja di wilayah Kabupaten Demak. Sedangkan yang menjadi obyek permasalahan dalam penulisan ini adalah : peranan Kantor Pertanahan Kabupaten Demak dalam upaya meningkatkan pendaftaran hak atas tanah, penyebab rendahnya minimnya tingkat pendaftaran hak atas tanah di Kabupaten Demak sampai saat ini dan upaya yang dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Demak untuk mengatasi minimnya pendaftaran hak atas tanah di wilayahnya tersebut, sebagaimana yang diamanatkan oleh UUPA dan Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, termasuk penelitian hukum, teknik pengumpulan data merupakan salah satu tahapan dalam proses penelitian dan sifatnya mutlak untuk dilakukan karena data merupakan elemen-elemen penting yang mendukung suatu penelitian. Jenis dan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini, terdiri dari data primer dan data sekunder : a. Data primer merupakan data yang diperoleh dengan cara langsung dari sumber di lapangan melalui penelitian. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan cara : 1 Wawancara yaitu untuk memperoleh informasi langsung dengan cara bertanya langsung kepada nara sumber yang telah ditentukan. 2 Quesioner dipergunakan untuk memperoleh data atau keterangan dari responden mengenai pendaftaran hak atas tanah. Quesioner ini sifatnya tertutup yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk dijawab oleh responden untuk memperoleh data yang diinginkan dari pemilik tanah baik yang sudah bersertipikat maupun yang belum bersertipikat. b. Data sekunder yaitu data yang diperlukan untuk melengkapi dan mendukung data primer . Data sekunder dapat diperoleh dari : 1 Bahan hukum primer, yaitu berupa undang-undang maupun peraturan perundang-undangan lainnya, yaitu : a Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945; b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria; c Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1988, yang telah beberapa kali diubah dan terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional; d Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan pendaftaran tanah.