Grafik Pengukuran Lapangan Stasiun 1

4.2.2 Grafik Pengukuran Lapangan Stasiun 1

4.2.2.1 Melati Pertiwi _ 26020216120015 4.2.2.1.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut 4.2.2.1 Melati Pertiwi _ 26020216120015 4.2.2.1.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Ketika suhu permukaan daratan meningkat pada siang hari, udara di atas permukaan darat meningkat pula akibat konduksi. Tekanan udara di atas daratan menjadi lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin. Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke daratan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin laut, dimana kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Namun pada malam hari ketika daratan mengalami penurunan suhu udara, maka pada laut masih pada suhu yang tinggi. Pada malam hari daratan menjadi dingin lebih cepat daripada lautan, karena kapasitas panas tanah lebih rendah daripada air. Akibatnya perbedaan suhu yang menyebabkan terjadinya angin laut lambat laun hilang dan sebaliknya muncul perbedaan tekanan yang berlawanan karena tekanan udara di atas lautan yang lebih panas itu menjadi lebih rendah daripada daratan, sehingga terjadilah angin darat. Untuk suhu udara di laut, penurunannya cenderung lebih tajam. Pada suhu di darat terdapat perbedaan yang drastic namun perbandingannya dengan perbedaan suhu yang terjadi di laut 1:3.

4.2.2.1.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Dari data yang diperoleh mengenai suhu udara laut dan suhu air laut yang telah dibuat grafik, didapatkan kesimpulan bahwa suhu udara di laut cenderung lebih stabil daripada suhu air laut. Suhu udara di laut cenderung lebih stabil dengan suhu di

angka yang tinggi yaitu antara 30-35 o

C. Sedangkan untuk suhu air laut berkisar antara 0-

35 o C. Untuk suhu air laut, lebih sering mengalami penurunan dan kenaikan yang tajam daripada suhu udara air laut. Hal tersebut disebabkan karena pada suhu air laut, semakin

ke dalam atau semakin bertambahnya kedalaman pada laut, suhu udara air laut semakin dingin.

Suhu air laut lebih dominan pada suhu rendah dikarenakan air laut itu dinamis. Karena itu, air laut mengalami upwelling dan downwelling. Pada peristiwa tersebut, tidak Suhu air laut lebih dominan pada suhu rendah dikarenakan air laut itu dinamis. Karena itu, air laut mengalami upwelling dan downwelling. Pada peristiwa tersebut, tidak

4.2.2.1.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Untuk selisih antara suhu udara darat dengan suhu di laut. Pada waktu tertentu mengalami selisih yang drastic. Waktu tersebut antara lain pada pagi hari sebelum terbit matahari pada pukul 04.45-05.45 WIB. Pada siang hari yaitu ketika matahari sudah tidak tepat di atas kepala pada pukul 14.00 WIB. Pada malam hari pada pukul 20.30-21.30 WIB.

Masing-masing waktu selisih tersebut berdurasi 1jam. Selisih suhu udara di darat dengan suhu di laut terbesar pada suhu 30 o

C. Untuk range selisih suhu udara yang tertinggi yang satu dengan yang lain sama, yaitu 2jam30menit. Selisih suhu udara berkisar

antara 25-30 o C. Sedangkan untuk suhu minimum atau suhu normalnya yaitu antara 0 C-

5 o C. Selisih suhu tersebut dikarenakan angin darat dan angin laut yang terjadi.

4.2.2.1.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Untuk selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut selama pengamatan yang tertinggi pada jam 19.00-19.15 WIB. Pada jam tersebut selisih antara suhu udara di laut

dengan suhu air laut mencapai 12 o

C. Hal tersebut karena air memiliki sifat susah untuk melepaskan kalor yang telah diserap pada saat siang hari. Saat siang hari, air laut menyerap kalor yang dipancarkan oleh matahari. Sedangkan saat malam hari, udara di laut akan lebih rendah daripada suhu air laut.

Hal tersebut karena suhu udara di air laut tetap mengunci atau mempertahankan kalor yang telah diserap selama panas matahari menyinari bumi.

Namun, selisih udara rata-rata atau normal yang terjadi yaitu berkisar antara 0 o C - 2 C. Selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut pada malam hari tinggi karena saat malam

hari, suhu air laut masih tinggi karena sifat air yang tidak mudah melepaskan maupun menyerap kalor. Sehingga, ketika suhu udara di laut sudah berubah menjadi dingin, maka suhu air laut masih tetap hangat.

pukul 07.00-07.15 WIB. Fluktuasi kecepatan angin sangat bervariasi pada setiap jamnya. Kecepatan angin sangat ditentukan oleh gradient.

Tekanan semakin besar nilai gradient tekanannya maka kecepatan semakin besar. Dimana yang mengindikasikan perbedaan tekanan yang besar pula antara daratan dan lautan. Pada pagi dan siang hari angin yang berhembus adalah angin laut. Sedangkan pada malam angin yang berhembus adalah angin darat. Pada stasiun satu kecepatan angin yang terjadi relative kencang yaitu 0-7 m/s.

4.2.2.1.6 Grafik Vektor Angin

Dari wind rose yang dibuat, didapatkan hasi data berupa kecepatan angin dan arah angin yang dominan yang terjadi pada periran Teluk Awur, Jepara pada tanggal 29-

30 April 2017. Kita dapat menentukan besarnya kecepatan angin yang berhembus dari masing-masing warna pada wind rose yang telah dibuat yang menunjukkan besarnya kecepatan angin yang terjadi saat itu. Perbedaan warna yang terjadi menandakan perbedaan rentang knots untuk kecepatan angin. Dari wind rose diketahui untuk warna abu-abu menandakan rentang knots 1-4, warna kuning untuk4-7, warna merah 7-11, biru 11-17, hijau tua 17-21, dan hijau tosca untuk lebih dari 22. Untuk mengetahui kecepatan angin yang terkuat pada daerah mana maka dapat dilihat dari warnanya.

Apabila pada salah satu arah angin terdapat angin terkuat maka pada arah tersebutlah angin terkuat tersebut berhembus. Pada stasiun satu, angin terkuat pada arah barat laut. Hal tersebut karena pada arah barat laut terdapat wind rose yang berwarna hijau tosca pada interval 8 %. Sedangkan untuk arah angin yang dominan dapat dilihat dari windrose yang memiliki panjang interval yang paling panjang diantara yang lainnya. Untuk stasiun satu ini, arah angin dominan berada pada arah barat laut. Hal tersebut karena pada wind rose menunjukkan panjang interval sampai dengan 20 %.

4.2.2.2 Bernardus B.A.S _ 26020216120016 4.2.2.2.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Dari grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara dapat dilihat adanya perbedaan suhu pada dua wilayah tersebut yaitu suhu udara di darat dan suhu udara di laut. Suhu udara di daratan dan suhu udara pada

Perbedaan suhu karena perbedaan ketinggian jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan perubahan suhu karena perbedaan letak lintang.

Pada data grafik yang telah disajikan. Diketahui grafik yang berwana biru merupakan data suhu yang ada di daratan. Dan grafik berwarna merah merupakan data suhu udara di laut. Keduanya menunjukan hubungan yang benar dimana pada malam hari daratan lebih dingin dibandingkan lautan. Karena sifat daratan yang cepat menerima panas

dan cepat menerima dingin.

4.2.2.2.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Dari grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara dapat dilihat bahwa adanya perbedaan suhu pada dua permukaan yaitu suhu udara di laut dan suhu air laut. Grafik yang berwarna biru menunjukkan suhu udara di laut dan merah suhu air di laut. Pada udara di laut pada siang hari cenderung lebih rendah dari pada suhu air laut. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor pada suhu salah satunya adalah ketinggian dan intesitas cahaya. Suhu air laut dibanding dengan udara secara kuantitatif lebih kecil dibandingkan dengan suhu udara di atas air laut pada saat malam hari.

Hal ini disebabkan karena intesitas cahaya yang diterima dan selain karena intensitas cahaya dapat juga. Disebabkan karena adanya pengaruh ketinggian yang memiliki suatu keterkaitan. Mengenai tekanan juga. Alasan mengapa suhu di atas permukaan laut itu lebih besar. Dibandingkan dengan suhu di dalam air laut dikarenakan.

4.2.2.2.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Dari grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara saat pengukuran suhu udara dan suhu di laut terjadi selisih yang berbeda. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh pada intesitas cahaya matahari yang menyebabkan suhu pada air laut. Justru lebih besar dibandingkan dengan suhu udara di darat. Panas yang didapatkan oleh daratan dapat diserap oleh tanah sehingga mereduksi pantulan kembali panas ke atmosfer. Sedangkan suhu pada air laut lebih besar dikarenakan partikel air tidak memiliki kemampuan untuk mengabsorbsi panas.

Namun ketika waktu malam hari. Suhu pada air justru lebih dingin

4.2.2.2.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Dari grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara. Saat pengukuran suhu udara dan suhu di laut terjadi selisih yang berbeda. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh pada ketinggian dan tekanan. Suhu air laut dibanding dengan udara secara kuantitatif lebih kecil. Dibandingkan dengan suhu udara di atas air laut.

Hal ini disebabkan karena intesitas cahaya yang diterima. Dan juga karena adanya pengaruh ketinggian. Dimana yang memiliki suatu keterkaitan mengenai tekanan juga. Alasan mengapa suhu di atas permukaan laut itu lebih besar dibandingkan dengan suhu di dalam air laut dikarenakan adanya radiasi kembali ke atmosfer. Dan juga kareana dan atau pantulan.

4.2.2.2.5 Grafik Kecepatan angin

Dari grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara. Saat pengukuran kecepatan angin yang menggunakan alat anemometer. Pada pengukuran kecepatan angin dilakukan di daerah yang agak terbuka. Berdasarkan dari data yang dipantau. Mengenai kecepatan angin diketahui selama 24 jam.

Didapat bahwa kecepatan angin pada stasiun 1 adalah sebesar 1.35m/s. Menunjukan bahwa angin pada saat pengambilan data tenang. Hal ini juga bisa disebabkan karena selama satu hari tersebut tidak terjadi hujan. sedangkan kekuatan anginnya sebesar 2.54 knot. Untuk mengetahui kecepatan angin yang terkuat pada daerah mana maka dapat dilihat dari warnanya.

4.2.2.2.6 Grafik Vektor Angin

Dari grafik yang telah dibuat berdasarkan data yang didapat dari Perairan Teluk Awur, Jepara. Bersamaan dengan mengukur parameter lainnya didapatkan. Bahwa rata-rata arah angin datang dari arah barat laut. Namun angin juga datang dari arah utara. Dan juga dari arah timur.

Grafik vektor angin dibuat dengan menggunakan windrose. Angin yang memiliki kekuatan yang tinggi atau dominan memiliki kekuatan yang tinggi datang dari arah selatan. Untuk membuat peta vektor angin, data yang diperlukan adalah data yang

4.2.2.3 Hanifa Zuhaira _ 26020216120017 4.2.2.3.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Berdasarkan dari data lapangan stasiun 1 yang diperoleh, didapatkan grafik antara suhu udara di darat dan suhu udara di laut. Dari grafik dapat dilihat bahwa suhu udara di darat dan suhu udara di laut saling berselang seling kenaikan dan penurunannya. Jika suhu udara di darat sedang mengalami kenaikan, maka suhu udara di laut mengalami penurunan. Namun kenaikan dan penurunan suhu tersebut untuk suhu di darat cenderung lebih stabil daripada suhu udara di laut. Untuk suhu udara di laut, penurunannya cenderung lebih tajam.

Terlihat bahwa dari pukul 07.00-12.30 pergerakkan grafik suhu udara di darat vs suhu udara di laut relatif sama. Lalu pada pukul 12.30-13.00 kedua grafik, baik grafik suhu udara di darat dan suhu udara di laut, suhu menunjukkan penurunan yang sangat

drastis, dari suhu 30 o C menjadi 0

C. Lalu pada pukul 13.45-14.00 kedua grafik kembali mengalami kenaikan menjadi 30 o

C. Dari pukul 14.00-07.15 pada keesokkan harinya pergerakkan grafik suhu udara di darat relatif stabil, walaupun mengalami fluktuasi,

dengan suhu berkisar dari 25 o C-35

C. Sedangkan grafik suhu udara di laut kembali mengalami penurunan pada pukul 20.45 dengan suhu menjadi 0 o C dan kembali naik pada

pukul 17.30 menjadi 32 o

C. Dan lagi, grafik suhu udara di laut kembali mengalami

penurunan pada pukul 20.45 dengan suhu menjadi 0 o C, lalu kembali naik menjadi 30 C pada pukul 21.30. Sekali lagi grafik suhu udara di laut kembali mengalami penurunan

pada pukul 04.45 menjadi 0 o C lalu kembali naik menjadi 28 C pada pukul 05.45.

4.2.2.3.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Berdasarkan data lapangan stasiun 1 terlihat bahwa grafik suhu air laut

menunjukkan pergerakkan yang relatif stabil pada suhu berkisar antara 28 o C-33 C, walaupun mengalami fluktuasi. Sedangkan grafik suhu udara di laut mengalami

penurunan sebanyak empat kali. Penurunan suhu pertama terjadi pada pukul 12.30 dengan

suhu 0 o C lalu suhu kembali naik menjadi 30 C pada pukul 14.00. Grafik suhu udaa di laut kembali mengalami penurunan pada pukul 17.00 menjadi 0 o C lalu kembali naik menjadi

30 o C pada pukul 17.45. Setelah itu, grafik suhu udara di laut kembali mengalami penurunan, namun tidak setajam sebelumnya pada pukul 19.00.

telah dibuat grafik, didapatkan kesimpulan bahwa suhu udara di laut cenderung lebih stabil daripada suhu air laut. Suhu udara di laut cenderung lebih stabil dengan suhu di

angka yang tinggi yaitu antara 30-35 o C.Sedangkan untuk suhu air laut berkisar antara 0-

35 o C. Untuk suhu air laut, lebih sering mengalami penurunan dan kenaikan yang tajam daripada suhu udara air laut. Hal tersebut disebabkan karena pada suhu air laut, semakin

ke dalam atau semakin bertambahnya kedalaman pada laut, suhu udara air laut semakin dalam. Sedangkan untuk suhu udara air laut cenderung lebih panas karena suhu udara pada air laut terpengaruhi oleh suhu udara pada daratan yang suhu udaranya lebih tinggi daripada suhu udara air laut.

4.2.2.3.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Berdasarkan data lapangan stasiun 1 terlihat bahwa grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut mengalami fluktuasi yang cukup agak stabil. Pada pukul 07.00-

C. Pada pukul 07.15 suhu sempat turun menjadi 1 o

07.15 grafik mengalami sedikit kenaikan menjadi 4 o

C. Pada pukul 07.45-12.30 pergerakkan grafik. Didapat selisih antara suhu udara di laut dengan suhu air laut cukup stabil. Namun pada pukul 18.30 grafik selisih antara suhu udara di laut dengan suhu

C. Dan suhu turun kembali menjadi 2 o

air laut sempat mengalami peningkatan yang sangat tajam, dari 2 o C menjadi 11

C pada pukul 19.15. Setelah itu dari pukul 19.15 sampai

07.15 pada hari keesokkannya, grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut cukup stabil walaupun mengalami fluktuasi. Untuk selisih antara suhu udara darat dengan suhu di laut, pada waktu tertentu mengalami selisih yang drastic. Selisih suhu udara di darat

dengan suhu di laut terbesar pada suhu 30 o

C. Untuk range selisih suhu udara yang tertinggi yang satu dengan yang lain sama, yaitu 2jam30menit. Selisih suhu udara berkisar

antara 25-30 o C.

4.2.2.3.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Berdasarkan data lapangan stasiun 1 grafik selisih suhu udara di laut dengan

suhu air laut dari pukul 07.00-13.45 relatif stabil dengan suhu berkisar dari 0 o C-5 C, walaupun mengalami fluktuasi. Pada pukul 13.45 suhu mengalami peningkatan tajam, hal

ini dapat dilihat dari grafik yang sebelumnya menunjukkan pada suhu 0 o C menjadi 30 C.

19.00-19.15 WIB. Pada jam tersebut selisih antara suhu udara di laut dengan suhu air laut mencapai 12 o C.

Hal tersebut karena air memiliki sifat susah untuk melepaskan kalor yang telah diserap pada saat siang hari. Saat siang hari, air laut menyerap kalor yang dipancarkan oleh matahari. Sedangkan saat malam hari, udara di laut akan lebih rendah daripada suhu air laut. Hal tersebut karena suhu udara di air laut tetap mengunci. Ataupun mempertahankan kalor yang telah diserap selama panas matahari menyinari bumi.

4.2.2.3.5 Grafik Kecepatan angin

Dari grafik kecepatan angin, kecepatan angin yang tertinggi pada 7m/s. Kecepatan angin yang tertinggi pada jam 19.45-20.00 WIB. Dan kecepatan terendah pada pukul 07.00-07.15 WIB. Fluktuasi kecepatan angin sangat bervariasi pada setiap jamnya. Kecepatan angin sangat ditentukan oleh gradient tekanan semakin besar nilai gradient tekanannya maka kecepatan semakin besar yang mengindikasikan perbedaan tekanan yang besar pula antara daratan dan lautan.

Pada pagi dan siang hari angin yang berhembus adalah angin laut. Sedangkan pada malam angin yang berhembus adalah angin darat. Grafik kecepatan angin yang paling besar dan paling tinggi terlihat di arah Barat Laut. Sedangkan kecepatan angin yang paling kecil terlihat dari arah Barat Daya. Untuk mengetahui kecepatan angin yang terkuat pada daerah mana maka dapat dilihat dari warnanya.

4.2.2.3.6 Grafik Vektor Angin

Pada stasiun 1, angin lebih dominan berhembus ke arah barat laut dan tenggara. Angin merupakan aliran udara dalam jumlah yang besar. Diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Pergerakan angin terjadi pada tempat udara bertekanan tinggi ke tempat udara bertekanan rendah. Pada bentuk yang paling sederhana, arah mata angin berubah karena adanya sistem tekanan tinggi dan sistem tekanan rendah di sekitarnya.

Semakin besar perbedaan tekanan antara kedua sistem, semakin besar pula energi potensialnya. Kecepatan angin yang dominan terjadi di sebelah barat laut dengan nilai 6-7 knots. Adapun penyebab perbedaan tekanan udara adalah intensitas panas

4.2.2.4 Dinda Teodora Pasaribu _ 26020216120032 4.2.2.4.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Berdasarkan hasil praktikum di lapangan, data yang diperoleh menunjukkan bahwa suhu udara di darat dan suhu udara di laut memiliki fluktuasi yang berbeda – beda. Hal ini didasarkan pada grafik yang telah dibuat. Suhu udara di darat cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan suhu udara dilaut pada saat siang hari. Hal ini dapat terjadi karena di darat cenderung memantulkan radiasi matahari sekitar 40%. Sedangkan di laut cenderung untuk menyerap dari radiasi matahari sehingga suhu udara dilaut lebih kecil jika dibanding suhu udara di darat.

Sedangkan suhu udara di laut lebih tinggi dibandingkan dengan suhu udara di darat pada saat pagi hari dan malam hari. Hal ini dikarenakan suhu udara di laut yang stabil. Dibandingkan dengan suhu udara di darat yang cenderung memiliki fluktuasi yang cukup besar. Adapun penurunan yang signifikan terjadi pada pukul 13.00 – 14.00, 17.00 –

17.15, 21.15 dan 05.00 – 05.15. Dikarenakan pengambilan data pada waktu tersebut terlewatkan oleh praktikan dan dianggap nol (0).

4.2.2.4.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Berdasarkan hasil praktikum di lapangan, data yang diperoleh menunjukkan bahwa suhu udara di laut dan suhu air laut memiliki fluktuasi yang berbeda – beda. Hal ini didasarkan pada grafik yang telah dibuat. Walaupun pada grafik terlihat bahwa fluktuasi tidak terlalu signifikan. Suhu air laut cenderung lebih tinggi pada pagi hari sampai sore hari dibandingkan dengan suhu udara di laut. Hal ini dapat terjadi karena laut pada pagi hari – sore hari terkena sinar matahari (radiasi matahari) dan radiasi matahari tersebut diserap oleh air laut sehingga mengakibatkan terjadinya kenaikkan suhu dari air laut.

Sedangkan pada malam hari suhu udara di laut lebih tinggi dibadingkan dengan suhu air laut karena suhu udara di laut. Dimana mendapatkan angin yang bersuhu panas dari daratan. Sehingga terjadinya kenaikan suhu udara di laut. Adapun penurunan yang signifikan terjadi pada pukul 13.00 – 14.00, 17.00 – 17.15, 21.15 dan 05.00 – 05.15. Dikarenakan pengambilan data pada waktu tersebut terlewatkan oleh praktikan dan dianggap nol (0).

Berdasarkan grafik, selisih udara di darat dengan suhu udara di laut tertinggi terjadi pada pagi hari menjelang siang hari dan malam hari menjelang pagi hari. Hal ini dapat terjadi karena pada waktu tersebut terjadi penurunan dan kenaikan suhu yang signifikan. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh pada intesitas cahaya matahari yang menyebabkan suhu pada air laut justru lebih besar dibandingkan dengan suhu udara di darat.

Panas yang didapatkan oleh daratan dapat diserap oleh tanah sehingga mereduksi pantulan kembali panas ke atmosfer, sedangkan suhu pada air laut lebih besar dikarenakan partikel air tidak memiliki kemampuan untuk mengabsorbsi panas. Namun ketika malam hari, suhu pada air justru lebih dingin dibandingkan dengan suhu di udara. Hal ini dikarenakan karena tekanan pada daratan meningkat sehingga mengalami penguapan dan suhunya lebih besar. Sedangkan pada air laut suhunya rendah karena tidak ada cahaya matahari atau menerima panas, dan juga dikarenakan pada angin laut yang terjadi pada malam hari. Adapun perbedaan yang signifikan terjadi pada pukul 13.00 –

14.00, 17.00 – 17.15, 21.15 dan 05.00 – 05.15 dikarenakan pengambilan data pada waktu tersebut terlewatkan oleh praktikan dan dianggap nol (0).

4.2.2.4.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil praktikum lapangan di Jepara, telah dibuat selisih dari suhu udara di laut dengan suhu air laut untuk mengetahui seberapa besar perbedaan. Yaitu dari suhu udara di laut dengan suhu air laut. Berdasarkan grafik yang telah dibuat selisih udara di laut dengan suhu air laut tertinggi. Terjadi pada pagi hari menjelang siang hari dan sore hari menjelang malam hari. Hal ini dapat terjadi karena adanya transisi dari pagi menuju siang dan sore menuju malam yang memiliki fluktuasi yang tinggi dikarenakan dari sumber utama panas bumi yaitu matahari.

Hal ini dikarenakan adanya pengaruh pada ketinggian dan tekanan. Suhu air laut dibanding dengan udara secara kuantitatif lebih kecil dibandingkan dengan suhu udara di atas air laut. Hal ini juga disebabkan karena intesitas cahaya yang diterima dan juga karena adanya pengaruh ketinggian, yang memiliki suatu keterkaitan mengenai tekanan juga. Alasan mengapa suhu di atas permukaan laut itu lebih besar dibandingkan dengan suhu di dalam air laut dikarenakan adanya radiasi kembali ke atmosfer atau pantulan. Adapun perbedaan yang signifikan terjadi pada pukul 13.00 – 14.00, 17.00 –

4.2.2.4.5 Grafik Kecepatan angin

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil praktikum lapangan di Jepara, telah dibuat grafik untuk kecepatan angin. Kecepatan angin tertinggi terjadi pada siang hari menjelang sore hari dan malam hari menjelang pagi dini hari. Hal ini dapat terjadi karena adanya angin darat dan angin laut, pada siang hari terjadi angin laut yaitu angin yang bertiup dari laut ke darat. Angin laut tersebut terjadi karena suhu di darat yang tinggi akibat dari panas matahari sehingga udara di atas daratan lebih cepat panas dan naik. Saat suhu tinggi maka tekanan di tempat dimana udara naik akan rendah sehingga udara di laut (angin) bergerak menuju darat. Sedangkan pada malam hari menjelang pagi dini hari suhu udara di darat cenderung lebih rendah dibanding suhu di laut sehingga terjadi angin darat.

Angin darat merupakan angin yang bertiup dari darat ke laut yang diakibatkan kareana suhu udara di darat cenderung lebih rendah dibandingkan suhu udara dilaut. Dimana saat matahari sudah tidak lagi memancarkan panasnya. Daratan yang lebih cepat menyerap panas matahari, akan melepaskan panas itu dengan lebih cepat pula. Maka suhu di atas daratan segera menjadi lebih dingin, dibandingkan dengan suhu di atas lautan. Karena suhu di atas lautan lebih panas, maka udara di sana terdorong ke atas. Karena tekanan udara di atas lautan lebih rendah ( banyak tempat kosong yang ditinggalkan oleh udara yang naik ), maka udara dingin dari atas daratan pun mengalir pada lautan untuk mengisi daerah yang kosong tersebut, sehingga terjadilah angin darat. Hal ini dikarenakan sifat pada angin yang selalu bergerak dari tekanan yang tinggi menuju tekanan yang rendah. Adapun fluktuasi yang signifikan pada pukul 19.45 – 20.30 terjadi karena ada nya data yang tidak ada sehingga pada waktu tersebut dijadikan nol (0).

4.2.2.4.6 Grafik Vektor Angin

Berdasarkan data yang telah didapat dari praktikum lapangan di Jepara, telah dibuat grafik vektor angin. Berdasarkan pengamatan, arah angin bergerak dari tenggara menuju barat laut. Hal ini terjadi karena adanya angin darat dan angin laut. Ketika malam hari angin bergerak dari tenggara menuju barat laut. Hal ini terjadi karena angin tersebut merupakan angin darat. Angin darat merupakan angin yang bergerak dari daratan menuju laut.

Berdasarkan lokasi praktikum daratan berada didaerah tenggara dan laut Berdasarkan lokasi praktikum daratan berada didaerah tenggara dan laut

4.2.2.5 Galih Tristianto _ 26020216130075 4.2.2.5.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Berdasarakan grafik pada stasiun 1, grafik suhu udara di darat dengan suhu udara di laut terlihat menunjukkan perbedaan. Dari grafik tersebut, dapat dilihat bahwa di malam hari suhu udara di darat lebih kecil dibandingkan dengan suhu udara dilaut. Penyebab dari hal ini adalah bisa saja karena pada malam hari udara di darat tidak terkena sinar matahari, sedangkan udara dilaut dapat lebih panas karena suhu udara di laut lebih lama untuk menerima dan melepaskan panas dari pada suhu udara di darat sehingga dapat terjadi bahwa suhu udara di darat lebih dingin dibandingkan dengan suhu udara di laut. Pada siang hari suhu udara di darat cenderung lebih panas dibandingkan dengan suhu udara di laut karena saat siang hari didapati matahari langsung menyinari dalam sudut tegak lurus dengan permukaan sehingga suhu akan cepat naik ditambah juga karena pelepasan dan penerimaan suhu udara di darat jauh lebih cepat dibandingkan suhu udara di laut oleh sebab itu suhu udara di darat lebih tinggi dibandingkan dengan suhu udara di laut.

Gambar grafik tersebut juga menunjukkan bahwa suhu udara di laut lebih stabil dibandingkan suhu udara di darat. Hal ini diketahui dari suhu udara di laut hanya

bergerak di kisaran 28 sampai 33 o

C. Sedangkan suhu udara di darat grafiknya lebih berubah-ubah. Saat pagi hari suhu udara berkisar dibawah 30 o

C, suhu dapat dibawah 30

C, dikarenakan pada saat itu suhu masih sedikit terpengaruh oleh matahari dan masih banyak terpengaruh oleh dinginnya malam hari yang mengakibatkan suhu udara di darat masih dibawah 30 o

C. Sedangkan pada siang hari suhu udara lebih banyak terkena sinar matahari. Di darat lebih cepat menerima panas yang menyebabkan suhu di darat dapat

naik mencapai 35 o C dan membuat suhu berada di atas 30

C. Tetapi pada malam hari suhu udara kembali ke bawah 30 o C hal ini dikarenakan intensitas sinar matahari mulai

4.2.2.5.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Grafik suhu udara di laut dan suhu air laut di stasiun 1 terlihat stabil dan tidak terlalu berbeda. Suhu air laut rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan suhu udara di laut. Hal ini dikarenakan suhu air laut lebih dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang menuju permukaan air laut. Sedangkanwaktu terjadinya perubahan siang dan malam pada saat matahari mulai terbit dan saat matahari akan terbenam suhu air laut lebih rendah dibandingkan suhu udara di laut. Hal ini dikarenakan saat matahari terbenam air laut akanmenerima lebih sedikit radiasi sinar matahari, hal ini membuat penyokong suhu akan berkurang dan mengakibatkan suhu udara di laut menjadi lebih tinggi. Saat malam hari suhu udara di laut lebih dingin kembali dibandingkan suhu air laut, dikarenakan ada pengaruh dari angin yang bergerak dari darat ke laut yang membawa udara dingin dari darat yang mempengaruhi udara di laut.

Dilihat dari grafik keduanya, sama-sama menunjukkan perubahan suhu yang cenderung stabil. Suhu udara di laut tidak terlalu banyak selisih dari 15 menit pengukuran sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan pada suhu udara di laut lebih cenderung mempertahankan suhunya dari pengaruh pengaruh luar, walaupun ada beberapa hal yang membuat suhu udara di laut berubah tetapi tidak terlalu banyak. Sedangkan pada grafik suhu air laut ada sedikit suhu yang berubah drastis pada pukul 19.00 yang mencapai suhu

20 o C. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kedalaman karena setiap kedalaman memiliki suhu yang berbeda, semakin dalam maka suhu akan lebih dingin. Mungkin saja pada saat itu

terjadi pengadukan dari dalam yang membuat suhu dingin ke dekat permukaan dan pada saat itu sedang ada pengambilan sampel.

4.2.2.5.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Pada grafik selisih suhu udara di darat dengan suhu udara di laut terlihat stabil

pada selisih suhu dibawah 5 o C, tetapi ada beberapa selisih yang lebih dari 5

C. Pada pukul 13.45 terlihat selisih mencapai 30 o

C, hal ini dikarenakan ada data yang hilang. Hilang data ini dikarenakan pada saat jam tersebut data suhu yang diambil hanya data suhu udara di laut dengan menggunakan thermometer tetapi dengan anemometer tidak diambil hal ini menyebabkan data yang diambil hilang. Terlihat bahwa ada 2 grafik lagi

yang melebihi selisih 5 o C yaitu pada pukul 21.00 dan pukul 5.00.

suhu udara di darat. Perbedaan sifat dan karakteristik dari air dan udara adalah penyebab cukup besarnya nilai selisih antara suhu udara yang ada di darat dan dilautan yaitu

sebesar 5 o C.

4.2.2.5.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut terlihat sangat tidak teratur. Suhu naik turun dan tidak stabil. Kadang–kadang tinggi dan kadang–kadang rendah. Terutama pada pukul 19.00 terlihat bahwa grafik suhu udara di laut sangat jauh dengan suhu air laut. Grafik ini walaupun terlihat tidak teratur tetapi rata–rata perbedaan

suhu tidak lebih dari 4 o C, hanya ada beberapa yang melebihi suhu 4

C. Selisih suhu

tertinggi terlihat pada pukul 19.00 dengan lebih dari 11 o C tetapi kurang dari 12 C. Hal ini di karenakan pada saat tersebut terjadi pergantian angin antara angin

darat dan angin laut yang menyebabkan suhu dapat berubah secara drastis. Walaupun suhu berubah sangat cepat tetapi dalam 15 menit berikutnya kembali normal. Hal tersebut dapat terjadi karena pada waktu–waktu berikutnya suhu udara telah stabil. Karena adanya angin dari darat ke laut. Bisa juga dikarenakan adanya pengadukan dengan air laut dalam dengan permukaan.

4.2.2.5.5 Grafik Kecepatan angin

Kecepatan angin yang didapat menunjukkan perbedaan tiap waktunya.

Kadang –kadang tinggi dan juga kadang–kadang rendah. Hal ini karena sifat angin yang selalu dinamis dan bergerak tidak menentu. Selain itu dapat dilihat bahwa ada data yang 0. Data 0 ini didapat karena ada kehilangan data saat pengambilan data kecepatan angin. Angin dari grafik ini tidak menentu sebab angin yang selalu bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan apalagi pada stasiun 1 dekat dengan daratan yang banyak terhalang oleh pohon dan bangunan.

Perubahan kecepatan angin, dapat disebabkan karena gradient barometris.

Perbedaan tekanan udara antara dua tempat akan menghasilkan angin. Semakin besar perbedaan tekanan udara, maka angin yang bertiup pun akan semakin kencang atau kuat. Selain itu, relief permukaan bumi juga dapat mempengaruhi kecepatan angin. Relief yang tidak rata menjadi penghambat bagi aliran atau tiupan angin. . Di daerah perbukitan aliran

4.2.2.5.6 Grafik Vektor Angin

Grafik vektor angin yang terbentuk kebanyakan menuju ke arah barat laut. Menunjukkan arah angin tersebut dominan ke arah barat laut. Arah angin dominan barat laut. Dikarenakan pada saat pengambilan data terjadi angin muson timur yang membuat angin dari timur ke barat atau dari benua Australia menuju benua Asia. Hal ini membuat angin lebih dominan menuju ke arah Asia atau ke arah barat laut.

Tetapi arah angin juga sebagian ke arah tenggara. Hal ini dikarenakan pada bulan April atau pada waktu praktikum lapangan sedang terjadi pergantian dari angin muson. Yaitu muson barat dengan angin muson timur yang membuat angin tersebut ada sebagian yang masih menuju tenggara. Pada bentuk yang paling sederhana, arah mata angin berubah karena adanya sistem tekanan tinggi dan sistem tekanan rendah di sekitarnya. Semakin besar perbedaan tekanan antara kedua sistem, semakin besar pula energi potensialnya

4.2.2.6 Samudera Adi B _ 26020216140111 4.2.2.6.1 Grafik Suhu udara di darat vs Suhu udara di laut

Berdasarkan praktikum lapangan yang telah dilakukan di pantai Teluk Awur Jepara didapatkan data suhu udara rata-rata di darat dan suhu udara rata-rata di laut. Berdasarkan hasil yang diperoleh kedua parameter suhu tersebut menunjukkan adanya perbedaan nilai suhu pada kedua wilayah tersebut. Suhu udara rata-rata di darat lebih rendah dibanding suhu udara rata-rata dilaut. Dikarenakan suhu udara pada pagi hari dan malam hari pun berbeda. Pada pagi hari terjadi angin darat menyebabkan suhu di laut lebih besar dan pada malam hari terjadi angin laut.

Dimana yang menyebabkan suhu pada darat lebih besar karena mengalami penguapan. Fluktuasi suhu udara rata-rata di kedua wilayah ini tidak terlalu signifikan. Karena Indonesia merupakan negara tropis yang suhunya tidak terlalu ekstrem. Namun pada grafik tersebut terlihat 4 kali penurunan tajam itu dikarenakan pada jam-jam tersebut. Data yang diperoleh tidak ada yang kemungkinan karena human error ataupun alat yang digunakan bermasalah.

4.2.2.6.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut 4.2.2.6.2 Grafik Suhu udara di laut vs Suhu air laut

Suhu udara berbeda karena media yang diukur pun berbeda yaitu daratan attau padat dan di perairan atau air. Kecenderungan ini dikarenakan media yang diukur berbeda yaitu udara dan air, jadi air lebih bisa mempertahankan suhunya atau tidak mudah terpengaruh oleh intensitas matahari. Misalnya dan karena media air memantulkan kembali radiasi sinar matahari sehingga pada permukaan air akan terasa lebih panas, sedangkan media padat/tanah akan menyerap radiasi sinar mataharinya. Fluktuasi suhu udara rata-rata di kedua wilayah ini tidak terlalu signifikan karena Indonesia merupakan negara tropis yang suhunya tidak terlalu ekstrem. Namun pada grafik tersebut terlihat 4 kali penurunan tajam itu dikarenakan pada jam-jam tersebut data yang diperoleh tidak ada yang kemungkinan karena human error ataupun alat yang digunakan bermasalah.

4.2.2.6.3 Grafik selisih suhu udara darat dengan suhu di laut

Berdasarkan praktikum lapangan yang telah dilakukan di pantai Teluk Awur Jepara saat pengukuran suhu udara dan suhu di laut terjadi selisih yang berbeda. Hal ini dikarenakan karena adanya pengaruh pada intesitas cahaya matahari yang menyebabkan suhu pada air laut justru lebih besar. Jika dibandingkan dengan suhu udara di darat. Panas yang didapatkan oleh daratan dapat diserap oleh tanah sehingga mereduksi pantulan kembali panas ke atmosfer. Sedangkan suhu pada air laut lebih besar dikarenakan partikel air tidak memiliki kemampuan untuk mengabsorbsi panas.

Pada malam hari, suhu air lebih dingin dibanding udara karena tekanan di darat meningkat dan menyebabkan penguapan yang berpengaruh pada suhu meningkat. Pada air laut tidak menerima cahaya matahari yang merupakan sumber panas. Sehingga menyebabkan suhu air menurun. Selisih suhu udara di darat dan di laut tidak terjadi fluktuasi yang signifikan dan cenderung stabil. Namun terdapat 3 titik grafik naik dan turun secara tajam tersebut dikarenakan tidak diperoleh data pada jam-jam tersebut.

4.2.2.6.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut 4.2.2.6.4 Grafik selisih suhu udara di laut dengan suhu air laut

Selisih antara suhu udara di laut dan suhu air laut dapat menyebabkan terjadinya angin darat dan angin laut. Angin laut adalah udara yang bergerakan dari lautan ke daratan. Angin Laut terjadi pada siang hari, saat matahari mulai memancarkan panasnya. Daratan adalah benda padat yang dapat menyerap panas matahari, jauh lebih cepat daripada lautan yang merupakan benda cair. Hal Ini disebabkan oleh suhu di atas daratan yang lebih tinggi daripada suhu di atas lautan, udara di atas daratan pun lebih cepat menjadi panas dan naik. Tempat yang ditinggalkan tekanannya lebih rendah, sehingga akan segera diisi udara dari lautan yang berpindah tempat ke atas daratan. Maka terjadilah angin laut. Angit Laut mulai terjadi pada siang hari sekitar pukul 09.00 WIB, Makin siang, embusannya semakin kuat. Embusan angit laut paling kuat, terjadi sekitar pukul 15.00 WIB sore hari.

4.2.2.6.5 Grafik Kecepatan angin

Berdasarkan praktikum lapangan yang telah dilakukan di pantai Teluk Awur Jepara pengukuran kecepatan angin digunakan alat anemometer. Pada pengukuran kecepatan angin dilakukan di daerah yang agak terbuka dan tidak terhalang apapun baik pohon ataupun bangunan, karena faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kecepatan angin. Berdasarkan dari data yang dipantau mengenai kecepatan angin diketahui selama

24 jam bahwa kecepatan angin pada stasiun 1 adalah sebesar 1,35 m/s menunjukan bahwa angin pada saat pengambilan data tidak terlalu kencang. Hal ini juga bisa disebabkan karena selama satu hari tersebut tidak terjadi hujan.

Perubahan kecepatan angin, dapat disebabkan karena gradient barometris. Perbedaan tekanan udara antara dua tempat akan menghasilkan angin. Semakin besar perbedaan tekanan udara, maka angin yang bertiup pun akan semakin kencang atau kuat. Sebagaimana yang dirumuskan dalam hukum Stevenson, yaitu kekuatan angin yang bertiup berbanding lurus dengan gradien barometernya. Semakin besar gradien Perubahan kecepatan angin, dapat disebabkan karena gradient barometris. Perbedaan tekanan udara antara dua tempat akan menghasilkan angin. Semakin besar perbedaan tekanan udara, maka angin yang bertiup pun akan semakin kencang atau kuat. Sebagaimana yang dirumuskan dalam hukum Stevenson, yaitu kekuatan angin yang bertiup berbanding lurus dengan gradien barometernya. Semakin besar gradien

4.2.2.6.6 Grafik Vektor Angin

Berdasarkan praktikum lapangan yang telah dilakukan di pantai Teluk Awur Jepara didapatkan hasil rata-rata arah angin datang dari arah barat laut. Namun, selain itu angin juga datang dari arah utara dan juga dari arah timur. Grafik vektor angin dibuat dengan menggunakan windrose. Terlihat bahwa angin yang terkuat dari arah selatan. Pada stasiun 1, angin lebih dominan berhembus ke arah barat laut dan tenggara. Angin merupakan aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Pergerakan angin terjadi pada tempat udara bertekanan tinggi ke tempat udara bertekanan rendah. Pada bentuk yang paling sederhana, arah mata angin berubah karena adanya sistem tekanan tinggi dan sistem tekanan rendah di sekitarnya. Semakin besar perbedaan tekanan antara kedua sistem, semakin besar pula energi potensialnya. Kecepatan angin yang dominan terjadi di sebelah barat laut dengan nilai 6-7 knots.

Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Adapun penyebab perbedaan tekanan udara adalah intensitas panas matahari. Udara yng terkena panas matahari akan mengambang sehingga tekanan udara menjadi rendah, sedangkan daerah yang tidak mendapat sinar matahari tekanan udaranya tinggi. Oleh karena itu, udara bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi menuju daerah yang bertekanan udara rendah.