Utilization of the media internet as information source for ornamental plant farmers in Bogor

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI SUMBER
INFORMASI PADA PETANI TANAMAN HIAS
DI BOGOR

RATIH SITI AMINAH

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pemanfaatan Media Internet
sebagai Sumber Informasi pada Petani Tanaman Hias di Bogor adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2013
Ratih Siti Aminah
NRP. I35210011

RINGKASAN
RATIH SITI AMINAH. Pemanfaatan Media Internet sebagai Sumber Informasi pada
Petani Tanaman Hias di Bogor. Dibimbing oleh NINUK PURNANINGSIH dan
KRISHNARINI MATINDAS.
Tanaman hias merupakan salah satu produk pertanian yang perlu dikembangkan.
Untuk mengembangkan pertanian tanaman hias, para petani memerlukan informasi
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhannya. Untuk memperoleh informasi diperlukan
sumber informasi yang tepat. Salah satu sumber informasi yang kini banyak
dipergunakan adalah media internet. Di Indonesia saat ini media internet sudah banyak
dipergunakan masyarakat untuk berbagai bidang pembangunan, termasuk dalam
pengembangan dan pembangunan bidang pertanian.
Saat ini informasi tentang pembangunan dan pengembangan pertanian di
Indonesia masih sangat terbatas. Dalam mengembangkan usaha taninya, petani
memerlukan informasi yang tepat dan dapat dimanfaatkan untuk mendukung tugas dan
fungsinya. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pertanian bidang
hortikultura khususnya tanaman hias adalah mengetahui sejauhmana petani tanaman

hias memanfaatkan media internet sebagai sumber informasi teknik budidaya,
pemasaran dan pemilihan jenis tanaman hias. Media internet didefinisikan sebagai
jaringan luas komputer yang dengan perizinan dapat saling berkoneksi antara satu
dengan lainnya untuk menyebarluaskan dan membagikan digital files, serta
memperpendek jarak antar negara.
Penelitian ini menganalisis karakteristik petani tanaman hias, motif menggunakan
media internet, persepsi tentang media internet dan pemanfaatan media internet sebagai
sumber informasi oleh petani tanaman hias; menganalisis hubungan karakteristik petani
tanaman hias dengan pemanfaatan media internet sebagai sumber informasi,
menganalisis hubungan antara motif petani dengan pemanfaatan media internet sebagai
sumber informasi dan menganalisis hubungan antara persepsi petani
dengan
pemanfaatan media internet sebagai sumber informasi tanaman hias. Penelitian
dilakukan di Perhimpunan Florikultura Indonesia Cabang Kota Bogor. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh petani tanaman hias yang menggunakan media internet
sebagai sumber informasi. Jumlah populasi 35 petani. Data dikumpulkan melalui
kuesioner, observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi pada bulan Juni sampai
Desember 2012. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri atas data primer dan
data sekunder. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif dan analisis
statistik inferensial. Statistik deskriptif dipergunakan untuk menjelaskan data secara

umum dengan menggunakan frekuensi, persentase, skor dan total skor. Analisis statistik
inferensial dipergunakan untuk melihat hubungan antara variabel X dan Y dengan uji
rank Spearman dan Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia petani tanaman hias didominasi usia
sedang 35-51 tahun dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar
petani berpendidikan formal rendah SMA dan sebagian besar petani pernah
mengikuti pendidikan non formal. Pada karakteristik sumber pembelajaran, sebagian
besar petani menjadikan teman sebagai sumber pembelajaran, sebagian besar petani
berskala usahatani rendah (