13
4. Pengaduk Helical- Ribbon Pengaduk jenis Helical- Ribbon memiliki bentuks eperti pita ribbon yang
dibentuk dalam sebuah bagian yang bentuknya seperti baling- baling helicopter dan ditempelkan kepusat sumbu pengaduk helical. Pengaduk jenis
ini memiliki rpm yang rendah dan digunakan untuk bahan-bahan dengan viskositas tinggi. Ada pun beberapa jenis pengaduk helical-ribbon adalah
sebagai berikut: ribbon impeller, double ribbon impeller, helical screw impleller, sigma impleller, dan z-blades.[13] Bentuk dari jenis pengaduk
tersebut dapat dilihat pada gambar 2.8 berikut ini :
Gambar 2.8 : Pengaduk Helical Ribbon [13]
2.3. Elemen Pemanas
Elemen pemanas listrik merupakan mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi panas melalui proses Joule Heating. Prinsip kerja elemen panas
adalah arus listrik yang mengalir pada elemen menjumpai resistansinya, sehingga menghasilkan panas pada elemen.[14] Pembuatan elemen pemanas harus memenuhi
beberapa persyaratan antara lain : Gambar 2.7 : Pengaduk Turbin [9]
Universitas Sumatera Utara
14
- Harus tahan lama pada suhu yang dikehendaki, Sifat mekanisnya harus kuat
pada suhu yang dikehendaki, Koefisien muai harus kecil, sehingga perubahan bentuknya pada suhu yang dikehendaki tidak terlalu besar, Tahanan jenisnya
harus tinggi, Koefisien suhunya -
Harus kecil, sehingga arus kerjanya sedapat mungkin konstan. Trip heater adalah elemen pemanas yang terbuat dari kumparan kawatpita
bertahanan listrik tinggi yang kemudian dilapisi oleh isolator tahan panas dan pada bagian luar dilapisi oleh plat logam berbahan kuningan, aluminium ataupun stainless
steal yang kemudian dibentuk menjadi lempengan heater berbentuk strepe.[14] Adapun salah satu bentuk dari elemen pemanas tersebut diperlihatkan pada gambar
2.9 dibawah ini :
Gambar 2.9 : Elemen Pemanas Pada Mesin Mixer
2.4. Plastik
Plastik adalah polimer rantai-panjang dari atom yang mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau monomer” hal tersebut
merupakan pendapat dari Septera 2013. Sejarahnya, tahun pada 1920 Wallace Hume Carothers, ahli kimia lulusan Universitas Harvard, mengembangkan nylon
yang pada waktu itu disebut Fiber 66. Pada tahun 1940-an nylon, acrylic, polyethylene, dan polimer lainnya digunakan untuk menggantikan bahan-bahan alami
yang waktu itu semakin berkurang. inovasi lainnya dalam plastik yaitu penemuan
Universitas Sumatera Utara
15
polyvinyl chloride PVC. Ketika mencoba untuk melekatkan karet dan metal, Waldo Semon, seorang ahli kimia di perusahaan ban B.F. Goodrich menemukan PVC.
Sedangkan pada tahun 1933 Ralph Wiley, seorang pekerja lab di perusahaan kimia Dow secara tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu polyvinylidene chloride
atau populer dengan sebutan saran dan pada tahun yang sama, dua orang ahli kimia organik bernama E.W. Fawcett dan R.O. Gibson yang bekerja di Imperial Chemical
Industries Research Laboratory menemukan polyethylene. pada tahun 1938 seorang ahli kimia bernama Roy Plunkett menemukan teflon. [15]
Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul, adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-
kesatuan berulang itu setara dengan monomer, yaitu bahan dasar pembuat polimer. Akibatnya molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang
sangat besar. Sebagai contoh, polimer poli feniletena mempunyai harga rata-rata massa molekul mendekati 300.000. Hal ini yang menyebabkan polimer tinggi
memperlihatkan sifat sangat berbeda dari polimer bermassa molekul rendah, sekalipun susunan kedua jenis polimer itu sama. [3] Adapun klasifikasi polimer
berdasarkan ketahanan terhadap panas dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut : 1. Polimer Termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan
didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang
berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang baru. Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik ini tidak
memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear atau bercabang. [13] Bentuk struktur termoplastik diperlihatkan
pada gambar 2.10 berikut.
Gambar 2.10 : Struktur bercabang thermoplastic [13]
Universitas Sumatera Utara
16
Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut.
o
Berat molekul kecil
o
Tidak tahan terhadap panas.
o
Jika dipanaskan akan melunak.
o
Jika didinginkan akan mengeras.
o
Mudah untuk diregangkan.
o
Fleksibel.
o
Titik leleh rendah.
o
Dapat dibentuk ulang daur ulang.
o
Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
o
Memiliki struktur molekul linearbercabang. Contoh plastik termoplastik sebagai berikut:
o
Polietilena PE = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum,
pipa saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.
o
Polivinilklorida PVC
= pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu,
sarung tangan dan botol detergen.
o
Polipropena PP = karung, tali, botol minuman, serat, bak air,
insulator, kursi plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan permadani.
o
Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.
2. Polimer Termosetting Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika
polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk
cetak pertama kali pada saat pembuatan. Bila polimer ini rusakpecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi. Plomer termoseting memiliki ikatan
– ikatan silang yang mudah dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin banyak ikatan silang pada polimer
Universitas Sumatera Utara
17
ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar
rantai polimer.[13] Bentuk struktur termoplastik diperlihatkan pada gambar 2.11 berikut.
Gambar 2.11 : Struktur ikatan silang thermosetting [13]
Sifat polimer termoseting sebagai berikut:
o
Keras dan kaku tidak fleksibel
o
Jika dipanaskan akan mengeras.
o
Tidak dapat dibentuk ulang sukar didaur ulang.
o
Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
o
Jika dipanaskan akan meleleh.
o
Tahan terhadap asam basa.
o
Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul. Contoh plastik termoseting :
o Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi,
radio, perekat plywood. Dalam teknik otomotif banyak sekali bahan-bahan yang digunakan dalam
kendaraan otomotif baik bahan logam ferro ataupun logam non-ferro, bahan non logam seperti plastik, karbon, kaca, bahan pelumas dan lain-lain. Penggunaan bahan
logam baik ferro atau non-ferro banyak di aplikasikan pada komponen-komponen yang harus kuat dan tahan terhadap tekanan dan suhu yang tinggi seperti mesin, bodi
Universitas Sumatera Utara
18
dan kerangka chasis kendaraan dan lain-lain. Sedangkan penggunaan bahan non logam berguna pada komponen-komponen yang kekuatannya tidak terlalu kuat
namun lebih mementingkan faktor keindahan, dan bobot komponen. Penerapan bahan non logam ini banyak ditemukan pada komponen interior ataupun pada komponen
kendaraan otomotif modern seperti dashboard, tempat duduk, bumper atau bahkan pada bodi kendaraan yang tergolong modern semua bagian dari bodi kendaraan
terbuat dari bahan non logam seperti carbon atau serat karbon yang memiliki bobot ringan namun dengan kekuatan yang cukup kuat apabila dibandingkan dengan bahan
plastik. Plastik merupakan sebuah bahan yang paling populer dan paling banyak digunakan sebagai bahan pembuat komponen otomotif selain bahan logam berupa
besi. Plastik merupakan sebuah zat kimia buatan yang memiliki kekuatan bervariasi dan ketahanan terdapat suhu yang bervariasi pula. Plastik merupakan bahan recycle
atau bahan yang bisa didaur ulang, maka dari itulah banyak cara pengolahan- pengolahan plastik. Selain itu plastik juga merupakan bahan kimia yang sulit
terdegradasi atau terurai oleh alam, membutuhkan waktu beratus-ratus atau bahkan ribuan tahun untuk menguraikan plastik oleh alam.[5]
2.4.1. Macam – Macam Polymer
Terdapat dua macam polymer yang terdapat di kehidupan yaitu polymer alami dan polymer buatan atau polymer sintesis.[4]
1. Polimer Alami Alam juga menyediakan berbagai macam polymer yang bisa langsung
digunakan oleh manusia sebagai bahan. Polymer tersebut ialah : Kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut dan lain sebagainya.
2. Polimer Sintetis Semakin meningkatnya dan beragamnya kebutuhan manusia menyebabkan
manusia harus mencari jalan untuk mencukupinya dengan cara membuat kebutuhannya tersebut. Termasuk juga polymer, manusia membuat polymer
melalui reaksi kimia sintesis yang tidak disediakan oleh alam. Ada banyak
Universitas Sumatera Utara
19
sekali macam-macam polymer sintesis hasil rekayasa manusia diantaranya adalah :
- Tidak terdapat secara alami : Nylon, polyester, polypropilen, polystiren
- Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
- Polimer alami yang dimodifikasi : seluloid, cellophane bahan dasarnya dari
selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya.
Berdasarkan jumlah rantai karbonnya : • 1 ~ 4 Gas LPG, LNG
• 5 ~ 11 Cair bensin • 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
• 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi oli, gemuk • 25 ~ 30 Padat parafin, lilin
• 1000 ~ 3000 Plastik polistiren, polietilen dan lain-lain.
2.4.2. Proses Pengerjaan Produk Berbahan Baku Plastik
Ada banyak cara yang bisa digunakan dalam memperoleh plastik, dengan menggunakan metode berbeda-beda dan alat yang berbeda-beda pula. Adapun cara
memperolehnya adalah sebagai berikut : [16] 1. Proses Injection Molding
Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis karena gaya gravitasi
dimana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan
oleh sekrup injeksi yang juga berfungsi sebagai plunger melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras
dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidraulik yang tertanam dalam rumah cetkan selanjutnya diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat
proses pendinginan produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan
Universitas Sumatera Utara
20
menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan,[16] proses injection moulding diperlihatkan pada gambar 2.12 berikut :
Gambar 2.12 : Proses Injection Molding [16]
2. Proses Ekstrusi Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap.
Keuntungan dari proses ekstrusi adalah bisa membuat benda dengan penampang yang rumit, bisa memproses bahan yang rapuh karena pada proses ekstrusi hanya
bekerja tegangan tekan, sedangkan tegangan tarik tidak ada sama sekali. Aluminium, tembaga, kuningan, baja dan plastik adalah contoh bahan yang paling
banyak diproses dengan ekstrusi. Contoh barang dari baja yang dibuat dengan proses ekstrusi adalah rel kereta api. Khusus untuk ekstrusi plastik proses
pemanasan dan pelunakan bahan baku terjadi di dalam barrel akibat adaya pemanas dan gesekan antar material akibat putaran screw.[16] Proses ekstruksi
diperlihatkan pada gambar 2.13 berikut :
Gambar 2.13 : Proses Ekstruksi [16]
Universitas Sumatera Utara
21
Variasi dari ekstrusi plastik 1. blown film
2. flat film and sheet 3. ekstrusi pipa
4. ekstrusi profil 5. pemintalan benang
6. pelapisan kabel 3. Proses Blow Molding
Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produk- produk berongga botol dimana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi
dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan gas. Pada dasarnya blow molding adalah pengembangan dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme
cetakan dan peniupan. [16] Proses blow molding diperlihatkan pada gambar 2.14
berikut :
Gambar 2.14 : Proses Blow Molding [16]
4. Proses Thermoforming Thermoforming adalah proses pembentukan lembaran plastik termoset dengan
cara pemanasan kemudian diikuti pembentukan dengan cara pengisapan atau penekanan ke rongga mold. Plastik termoset tidak bisa diproses secara
Universitas Sumatera Utara
22
thermoforming karena pemanasan tidak bisa melunakkan termoset akibat rantai tulang belakang molekulnya saling bersilangan. Contoh produk yang diproses
secara thermoforming adalah bakelit.[16] Proses thermoforming diperlihatkan pada gambar 2.15 berikut :
Gambar 2.15 : Proses Thermoforming [16]
5. Proses Calendering
Calendaring adalah sebuah proses dimana lembaran – lembaran dari material thermoplastik dibuat dengan cara melewatkan polimer halus yang dipanaskan
diantara dua buah rol atau lebih. Dalam proses calendering, plastik dibuat menjadi gulungan antara dua rol yang membuatnya ke sebuah yang kemudian lewat sekitar
satu atau lebih tambahan gulungan sebelum melepas sebagai film berkelanjutan. Kain atau kertas dapat diberi umpan melalui gulungan yang terakhir, sehingga
mereka menjadi diresapi dengan plastik. [16] Proses calendering diperlihatkan pada gambar 2.16 berikut :
Gambar 2.16 : Proses Calendering [5]
Universitas Sumatera Utara
23
6. Proses Casting
Casting pada plastik adalah proses pembentukan produk plastik dengan cara memasukan plastik panas kedalam cetakan kemudian cetakan diberikan tekanan.
Tetapi berbeda dengan proses injeksi. Material plastik yang biasa digunakan adalah PE,PVC,ataupun PP.[16] Proses casting diperlihatkan pada gambar 2.17
berikut :
Gambar 2.17 : Proses Casting [16] 7.
Proses Pemintalan Pembentukan fiber dilakukan dengan temperatur di atas titik leleh polyester,
dengan bantuan gear pump yang menentukan ukuran fiber yang keluar melalui spinneret. Spinneret disini akan menentukan cross section atau bentuk dari fiber
yang diinginkan, seperti bulat, segitiga, dan lain-lain.Fiber tipe ranting atau single straind di lewatkan melalui sebuah wadah yang berisi resin, kemudian fiber
tersebut di putar mengelilingi mandrel yang bergerak arah radial dan tangensial.[16] Proses pemintalan diperlihatkan pada gambar 2.18 berikut :
Gambar 2.18 : Proses Pemintalan [16]
Universitas Sumatera Utara
24
2.4.3. Sifat, Jenis dan Kegunaan Plastik
Dewasa ini banyak ditemukan varian baru dalam dunia teknik mengenai macam-macam plastik, masing-masing plastik memiliki sifat dan kegunaan yang
berbeda-beda.[4] Adapun macam-macam dari plastik itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. PET PolyEtylene Terephthalate
Menurut Septera 2013 “PET bersifat jernih, kuat, tahan bahan kimia dan panas, serta mempunyai sifat elektrikal baik yang Jika. Pemakaiannya
dilakukan secara berulang, terutama menampung air panas, lapisan polimer botol meleleh mengeluarkan zat karsinogenik dan dapat menyebabkan
Kanker.” PET digunakan sebagi pembungkus minuman berkarbonasi soda, botol juice buah, peralatan tidur dan fiber tekstil. PET memiliki sifat tidak
tahan panas, keras, tembus cahaya transparan, memiliki titik leleh 85ºC. [5] bentuk struktur dapat dilihat pada gambar 2.19 berikut :
Gambar 2.19 : Struktur ikatan Polymer PET [5] 2.
PP Polypropylene Krisnadwi 2013 mengungkapkan “Polypropylene merupakan plastik
polymer yang mudah dibentuk ketika panas, rumus molekulnya adalah - CHCH3-CH2-n.” PP sendiri memiliki sifat yang tahan terhadap bahan kimia
atau Chemical Resistance namun ketahuan pukul atau Impact Strengh rendah, transparan dan memiliki titik leleh 165°C. PP banyak digunakan pada kantong
plastik, film, mainan, ember dan komponen-komponen otomotif [5], bentuk struktur dapat dilihat pada gambar 2.20 berikut :
Gambar 2.20 : Struktur ikatan Polymer PP [5]
Universitas Sumatera Utara
25
3. PE Polyethylene
PE memiliki monomer etena CH
2
= CH
2
, PE bila ditinjau dari jenis rantai karbonnya ada dua macam yaitu Polyetylene linier dan Polyetylene
bercabang. PE memiliki sifat-sifat diantaranya adalah permukaannya licin, tidak tahan panas, fleksibel, transparantidak dan memiliki titik leleh sebesar
115°C. Maka dari itulah PE banyak digunakan sebagai kantong plastik, botol plastik, cetakan, film dan pada dunia modern digunakan untuk pembungkus
kabel.[5] Bentuk struktur dapat dilihat pada gambar 2.21 berikut :
Gambar 2.21 : Struktur ikatan Polymer PE [5] 4.
PVC PolyVinyl Cloride Menurut Krisnadwi 2013 “PVC adalah Polyvinyl Chloride – Rumus
molekulnya adalah -CH
2
– CHCl -n. Ini merupakan resin yang liat dan keras yang tidak terpengaruh oleh zat kimia lain.” Sifat dari PVC ini sendiri adalah
keras, kaku, dapat bersatu dengan pelarut, memiliki titik leleh 70°-140° C. Kegunaan dalam kehidupan adalah sebagai pipa plastik paralon, peralatan
kelistrikan, dashboard mobil, atap bangunan dan lain-lain,[5] bentuk struktur dapat dilihat pada gambar 2.22 berikut :
Gambar 2.22 : Struktur ikatan Polymer PVC [5]
Universitas Sumatera Utara
26
5. PS Poly Styrene
Menurut Septera 2013 “Mengandung bahan bahan Styrine yang berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang
berakibat pada masalah reproduksi dan sistem saraf.” Sifat-sifat yang dimiliki oleh PS adalah kaku, mudah patah, tidak buram dan memiliki titik leleh 95°C.
PS banyak digunakan sebagai penggaris plastik, cardridge printer, rambu- rambu lalu lintas dan gantungan baju.[5] Bentuk struktur dapat dilihat pada
gambar 2.23 berikut :
Gambar 2.23 : Struktur ikatan Polymer PS [5]
2.5. Fiber Glass
Produk fiberglass banyak digunakan di dunia industri saat ini. Fiberglass merupakan bahan yang ringan, mudah dibentuk dan dapat diaplikasikan pada
berbagai sisi bodi kendaraan, hp atau benda-benda lain. Fiberglass banyak digunakan pada interior maupun eksterior kendaraan. Sebagai contoh pada mobil,
Fiberglass dapat diaplikasikan pada eksteriormobil seperti bumper, side skirt, spoiler, penutup atas kaca dan lain sebagainya. Sedangkan pada interior mobil,
pada berbagai tujuan khusus, fiberglass digunakan pada pembuatan dudukan atau rumah audio visual hal ini lebih banyak dilakukan pada modifikasi mobil.
Adapun pengertian fiberglass sendiri adalah kaca cair yang ditarik menjadi serat
Universitas Sumatera Utara
27
tipis dengan garis tengah sekitar 0,005 mm – 0,01 mm. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, yang kemudian diresapi dengan resin
sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi. Fiberglass sendiri dinilai lebih menguntungkan dibandingkan logam diantaranya produk fiberglass lebih
mudah dibuat, lebih murah dan lebih ringan. Fiberglass merupakan bahan paduan atau campuran beberapa bahan kimia
bahan komposit yang bereaksi dan mengeras dalam waktu tertentu. Bahan ini mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan bahan logam, diantaranya : lebih
ringan, lebih mudah dibentuk, dan lebih murah. Fiberglass atau serat kaca telah dikenal orang sejak lama, dan bahkan peralatan-peralatan yang terbuat dari kaca
mulai dibuat sejak awal abad ke 18. Mulai akhir tahun 1930-an, fiberglass dikembangkan melalui proses filament berkelanjutan continuous filament proces
sehingga mempunyai sifat-sifat yang memenuhi syarat untuk bahan industri, seperti kekuatannya tinggi, elastis, dan tahan terhadap temperatur tinggi [5]. .lihat
pada gambar 2.24 berikut.
Gambar 2.24 Serat Fiber Glass [5]
Universitas Sumatera Utara
28
fiber merupakan material penguat yang berubah serat berdasarkan pembentukan serat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. serat alam natural fiber yaitu serat yang terbuat dari tanaman,hewan maupun
sumber-sumber mineral lainnya. b.
Serat buatan yaitu serat yang terbuat dari campuran bahan kimia.
2.5.1. Sifat Material Komposit
Sifat material komposit di pengaruhi oleh jenis serat dan arah sera yang digunakan antara lain :
a. serat glass
b. serat aramid
c. serat carbon
d. serat boron
adapun arah serat yang digunakan : 1.
serat satu arah 2.
serat dua arah serat satu arah mempunyai kekuatan dan kekakuan dalam arah – x yang lebih
tinggi dari serat dua arah, tetapi kekuatan dan kekakuannya pada –y lebih rendah. Serat dua arah mempunyai kemampuan bentuk yang lebih baik
dari serat satu arah
Universitas Sumatera Utara
29
2.6. Karakteristik
Karakterisasi dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa campuran polimer. Karakterisasi yang dilakukan berupa uji tarik Kekuatan tarik,dan Regangan.
2.6.1. Tegangan Stress
Apabila sebuah batang atau plat dibebani sebuah gaya maka akan terjadi gaya reaksi yang sama dengan yang arah berlawanan. Gaya tersebut akan diterima
sama rata oleh setiap molekul pada bidang penampang batang tersebut. Jadi tegangan adalah suatu ukuran intensitas pembebanan yang dinyatakan oleh gaya dan dibagi
oleh luas di tempat gaya tersebut bekerja. Tegangan ada bermacam-macam sesuai dengan pembebanan yang diberikan.
Komponen tegangan pada sudut yang tegak lurus pada bidang ditempat bekerjanya gaya disebut tegangan langsung. Pada pembebanan tarik akan terjadi
tegangan tarik maka pada beban tekan akan terjadi tegangan tekan. Biasanya dinyatakan dalam bentuk persentasi atau tidak dengan persentasi. Besarnya tegangan
menunjukkan apakah bahan tersebut mampu menahan perubahan bentuk sebelum patah. Makin besar tegangan suatu bahan maka bahan itu mudah dibentuk.[7]
Tegangan stress juga didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang bekerja
pada benda dengan luas penampang benda. Secara matematis dituliskan:
σ
max
=
� �
……………………………………………….. 2.1 Ket :
σ = Kekutan Tarik Nmm
2
F = Beban Maksimum Newton ∆
= Luas penampang awal mm
2
2.6.2. Regangan Strain
Universitas Sumatera Utara
30
Regangan adalah suatau bentuk tanpa dimensi untuk menyatakan perubahan bentuk persentasi atau tidak dengan persentasi. Besarnya regangan menunjukkan
apakah bahan tersebut mampu menahan perubahan bentuk sebelum patah. Makin besar regangan suatu bahan maka bahan itu mudah dibentuk.[7] Regangan juga
didefinisikan sebagai perbandingan antara penambahan panjang benda terhadap panjang mula-mula. Pertambahan panjang yang terjadi akibat perlakuan yang
diberikan pada sampel sehingga pertambahan panjang sampel setiap satuan. Regangan dirumuskan sebagai berikut :
ε =
∆� �
.......................................................................................................2.2 Ket :
ε = regangan elongation ΔL = pertambahan panjang mm
L = panjang awal mm
Bila suatu bahan dikenakan beban tarik yang disebut tegangan gaya persatuan luas, maka bahan akan mengalami perpanjangan regangan. Kurva
tegangan terhadap regangan merupakan gambaran karakteristik dari sifat mekanik suatu bahan. Berikut adalah grafik hubungan tegangan-regangan yang diperlihatkan
pada gambar 2.28 :
Gambar 2.25 : Grafik Hubungan Tegangan-Regangan [5]
Universitas Sumatera Utara
31
Grafik tegangan regangan merupakan gambaran karakteristik suatu bahan yang mengalami tarikan. Jika suatu spesimen yang akan digunakan untuk beban yang
tidak boleh melebihi batas luluhnya maka tegangan yang diizinkan tidak boleh melebihi dari batas proposionalnya yakni: pada saat terjadinya mulurluluh. Batas
proporsional ini disebut juga dengan batas elastisitas yang artinya apabila spesimen di tarik maka akan mengalami pertambahan panjang, jika beban dilepaskan pada batas
elastisitas ini maka sepesiemen akan kembali kekeadaan semula.[7]
Universitas Sumatera Utara
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mesin mixer peralatan yang sangat penting yang digunakan pada proses percampuran dua atau lebih material dalam suatu industri yang berbahan dasar
thermoplastik dan serbuk powder. Bahan jenis serbuk dapat dicampur menggunakan mixer statis yang lebih murah dalam penggunaan serta mudah dalam pemasangan
[1,2]. Proses percampuran dimaksudkan untuk mendapatkan suatu campuran homogen dari beberapa material baik liquid, solid dan pasta. Kehomogenan suatu
campuran dipengaruhi berbagai faktor, diantarnya ukuran partikel yang lebih seragam akan menghasilkan kehomogen yang lebih baik dibandingkan ukuran yang tidak
seragam [3]. Proses percampuran merupakan bagian penting yang dilakukan dalam suatu industri kimia dan [4]. Percampuran polymer dengan elemen dilakukan untuk
tujuan tertentu seperti memperbaiki sifat mekanis campuran [5]. Sifat mekanis seperti kekuatan tarik dan impak dipengaruhi oleh parameter percampuran seperti temperatur
dan kecepatan pengaduk. Parameter temperatur percampuran dipengaruhi oleh komposisi campuran, seperti komposisi HDPE menyebabkan perubahan temperatur
dan waktu pemrosesan [4]. Temperatur merupakan parameter yang penting pada proses percampuran dua atau lebih material, tingginya temperatur proses dapat
mengakibatkan proses percampuran terjadi pada kondisi material mencair atau meleleh. Metode percampuran pada kondisi mencair lebih menguntungkan dibanding
Universitas Sumatera Utara
2
metode lain pada pembuatan nano komposit polyurethane
dan montmorillonite
[6]. Sifat mekanis campuran diperoleh melalui pengujian tarik sampel campuran, pembuatan sampel dapat dilakukan menggunakan metode injeksi
molding . Parameter yang mempengaruhi kualitas sampel diantaranya temperatur dan
tekanan, Alfian Hamsi [7] telah meneliti mengenai pengaruh jenis binder terhadap kualitas sampel hasil injeksi
molding . Beberapa penelitian mengenai percampuran
polypropylene dengan material lain menggunakan mixer telah dilakukan. Alfian
Hamsi [8] telah melakukan penelitian percampuran 4PP pada aspal dan pengaruhnya terhadap kekuatan tekan dan rendam air
. Dari uraian diatas maka
peneliti menggunakan serat fiber glass untuk melihat pengaruh temperatur percampuran terhadap kehomogenan dan sifat mekanis campuran
polypropylene ,
Polyethyelen dan
fiber glas menggunakan mixer buatan sendiri.
1.2. Batasan Masalah