Injeksi Ranitidin tepat indikasi dengan keadaan hipersekresi asam lambung pada pasien pasca bedah.
4.3.3 Pengkajian Tepat Obat
Pemberian IVFD RL tepat obat untuk jalan masuknya obat injeksi, karena
pasien masih menggunakan obat injeksi.
. Pemberian injeksi seftriakson tidak tepat obat sebagai antibiotik pasca operasi karena tidak dilakukannya uji kultur terlebih dahulu. Menurut Standar
Pelayanan Medis Buku 4, antibiotik yang digunakan untuk terapi fraktur adalah antibiotika golongan sefalosforin dan golongan quinolon akan tetapi sebaiknya
sebelum menentukan jenis antibiotik yang digunakan, harus dilakukan uji sensitivitas kultur kuman jasad renik terlebih dahulu. Kelompok bakteri,
meskipun berasal dari jenis yang sama, dapat bervariasi sensitifitasnya terhadap antibiotik. Informasi tentang antibiotik terhadap mikroorganisme penginfeksi
menjadi sangat penting untuk seleksi obat yang tepat Brunton, et al., 2006. Pemberian Injeksi Ketorolak sudah tepat obat sebagai analgetik pasca
operasi. Ketorolak termasuk golongan obat AINS dengan kerja sebagai analgetik. AINS bekerja menghambat enzim siklooksigenase yang secara langsung
menghambat biosintesis prostaglandin dan tromboksan dari asam arakidonat
Sweetman, 2007; Depkes RI, 2007.
Pemberian Injeksi Ranitidin sudah tepat obat sebagai Anti Histamin Penghambat Reseptor H
2
AH
2
untuk mencegah ulkus yang dapat disebabkan oleh injeksi ketorolak Gol. AINS. Ranitidin bekerja dengan menghambat
reseptor H
2
yang merangsang sekresi asam lambung
4.3.4 Pengkajian Tepat Dosis
Universitas Sumatera Utara
Ketepatan dosis meliputi ketepatan cara pemberian, lama pemberian, saat pemberian dan interval dosis. Adapun kajian ketepatan dosis dapat dilihat pada
Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Pengkajian Tepat Dosis Tangal 5 Mei 2011
Jenis Obat Bentuk Sediaan
Kekuatan Sediaan
Regimen Dosis
Route Pemberian
Lama Pemberian
Saat Pemberian
Interval Pemberian
IVFD RL Infus
Ano- nim
c
, 2000
500 mlbotol
Pramudi- anto,
2008 2,5 mlkg
BBjam Pramudia
nto, 2008 iv Anonim
c
, 2000
Karena digunakan
sebagai jalan obat
maka tetap digunakan
selama pengguna-
an obat iv lainnya
Anonim
c
, 2000
Sebelum pengguna-
an obat iv lainnya
Tergantung dosis
indivi-dual Pramudian
to, 2008
Seftriakson Injeksi Depkes
R.I., 2007
1 gvial Depkes
R.I., 2007
1-2 g Depkes
R.I., 2007
iv Depkes R.I., 2007
7-14 hari Depkes
R.I., 2007 Diberikan
perlahan- lahan
Setiap 12 jam
DepkesR.I. , 2007
Ketorolak Injeksi 30
mg ampul Sweetman,
2007 injeksi
30 mg ampul
Dosis lazim 10-
30 mg setiap 4-
6 jam mak-
simum 120 mg
per hari Sweetma
n, 2007 Iv 2
hari Sweetman,
2007.
30 menit sebelum
mengingin kan efek
analgesik Tatro,
2003 Setiap 4-6
jam Sweetman,
2007
Universitas Sumatera Utara
Ranitidine injeksi
50 mg ampul
Dosis lazim
untuk dewasa
50 mg setiap 12
jam Mehta,
2006. iv Depkes
R.I., 2007 Lama
pemberian 2 minggu
Anderson, et al.,
2002; Mehta,
2006 Diberikan
perlahan tidak
kurang dari 2 menit
Sweetman, 200
Setiap 12 jam
Ander-son, et al., 2002;
Mehta, 2006
IVFD Ringer Laktat berbentuk infus dengan kekuatan sediaan 500 mlbotol. Menurut MIMS 2008, dosis Infus Ringer Laktat adalah 2,5 mlkg
BBjam. Perhitungan dosis ini berlaku bila pasien menjalani puasa sehingga untuk mencegah terjadinya dehidrasi maka dosis perlu disesuaikan. Dalam hal ini, infus
RL hanya digunakan sebagai jalan obat sehingga dosis yang diberikan dianggap tepat.
Seftriakson berbentuk injeksi dengan kekuatan sediaan 1 gvial. Dosis lazim untuk dewasa = 1-2 g setiap 12 jam Roach, 2007. Pemberian iv secara
lambat 3-5 menit dan melalui infus 20-60 menit dengan interval pemberian setiap 12 jam Sweetman, 2007; Anderson, et al., 2002. Dosis pemberian pada pasien 1
g12 jam. Jadi dosis yang diberikan sudah tepat. Ketorolak berbentuk injeksi dengan kekuatan sediaan 30 mgampul. Dosis
lazim untuk dewasa 10-30 mg setiap 4-6 jam maksimum 120 mg per hari Sweetman, 2007. Lama pemberian 2 hari dengan interval setiap 4-6 jam sesuai
kebutuhan Sweetman, 2007.
Berdasarkan literatur pemberian injeksi ketorolak seharusnya 30 mg6 jam, akan tetapi melihat kondisi pasien yang tidak mengalami
nyeri hebat maka pemberian injeksi ketorolak 30 mg8 jam bila diperlukan sudah tepat .
Universitas Sumatera Utara
Ranitidin berbentuk injeksi dengan kekuatan sediaan 50 mgampul. Dosis
lazim untuk dewasa 50 mg setiap 12 jam Mehta, 2006. Lama pemberian 2 minggu dengan interval setiap 12 jam Anderson, et al., 2002; Mehta, 2006.
Dosis pemberian pada pasien 50 mg12 jam sudah tepat.
4.3.5 Pengkajian Waspada Efek Samping