Menggunakan Air Bersih Indikator PHBS 1. Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan

2.1.3.4.4. Menggunakan Air Bersih

Air merupakan zat yang memiliki peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Dalam tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa sekitar 55-60 berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65, sedangkan bayi sekitar 80. Menurut perhitungan WHO, di negara-negara maju tiap orang memerlukan air sekitar 60-120 liter per hari, sedangkan di negara berkembang termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air sekitar 30-60 liter per hari. Air bersih bermanfaat bagi tubuh agar terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, cacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan. Banyaknya manfaat air dalam kehidupan manusia menjadikan kualitas air sangat menentukan kesehatan bagi manusia. Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut: 1. Syarat fisik Persyaratan fisik untuk air bersih dan sehat adalah bening tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau 2. Syarat bakteriologis Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen. Cara untuk mengetahui air terkontaminasi oleh bakteri patogen adalah dengan memeriksa sampel air tersebut. Apabila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri bakteri E. coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan 3. Syarat kimia Air minum yang sehat harus mengandung zat dan dalam jumlah tertentu. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di dalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. 2.1.3.4.5. Mencuci Tangan dengan Sabun Kedua tangan kita sangat penting untuk membantu menyelesaikan berbagai pekerjaan. Makan dan minum sangat membutuhkan kerja dari tangan. Jika tangan kotor maka tubuh akan sangat berisiko terhadap masuknya mikroorganisme. Cuci tangan dapat berfungsi untuk menghilangkanmengurangi mikroorganisme yang menempel di tangan. Cuci tangan harus dilakukan dengan menggunakan air bersih dan sabun. Dengan menggunakan sabun, kuman yang menempel di tangan dapat mati terbunuh. Kebiasaan cuci tangan sebelum makan menggunakan air dan sabun memiliki peranan penting dalam kaitannya dengan pencegahan penyakit. Karena dengan mencuci tangan menggunakan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri, dan parasit lainnya pada kedua tangan. Berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan cuci tangan menggunakan sabun diantaranya diare, kolera, disentri, typus, kecacingan, penyakit kulit, flu burung atau severe acute respiratory syndrome SARS dan infeksi saluran pernapasan akut ISPA. Beberapa waktu yang tepat untuk mencuci tangan diantaranya: 1. Saat tangan terasa kotor setelah memegang uang, binatang, berkebun, dll 2. Setelah buang air besar 3. Setelah menceboki bayi atau anak 4. Sebelum makan dan menyuapi anak 5. Sebelum memegang makanan 6. Sebelum menyusui bayi 7. Sebelum menyuapi anak 8. Setelah bersin, batuk, dan membuang ingus 9. Setelah bermain, memegang, dan memberi makan hewan peliharaan. Cara yang tepat untuk mencuci tangan adalah sebagai berikut: 1. Cuci tangan dengan air mengalir dan gunakan sabun 2. Gosok tangan setidaknya selama 15-20 detik 3. Bersihkan bagian pergelangan tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan kuku 4. Basuh tangan sampai bersih dengan air yang mengalir 5. Keringkan dengan handuk atau alat pengering lain 6. Gunakan tisuhanduk sebagai penghalang ketika mematikan kran air.

2.1.3.4.6. Kebersihan Jamban

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Penyakit Skabies pada Santri Perempuan di Pesantren Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh utara

21 158 71

Hubungan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat Pada Keluarga Di Desa Simalingkar Kecamatan Pancurbatu

3 49 85

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

7 84 63

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SORONG Hubungan Perilaku Hidup Bersih Sehat Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Sorong Propinsi Papua Barat Tahun 2015.

0 2 14

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabu

0 1 18

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toro

0 1 12

PENDAHULUAN Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.

0 3 4

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA Hubungan asupan energi, protein dan perilaku hidup Bersih dan sehat (phbs) dengan kejadian pneumonia Pada balita di puskesmas tawangsari Kabupaten sukoha

1 6 18

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA Hubungan Status Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.

1 4 18

Hubungan Phbs (Perilaku Hidup Bersih Sehat) Pengasuh Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Mangkang 2010. - UDiNus Repository

0 0 2