PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA MAHASISWA DI RUANG KULIAH

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN
MATA PADA MAHASISWA DI RUANG KULIAH

OLEH:
RAJA FERNANDO A.R.A.J
NIM 201110330311009

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

i

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN
MATA PADA MAHASISWA DI RUANG KULIAH

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
RAJA FERNANDO A.R.A.J
201110330311009

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas berkah,
rahmat, karunia, kesehatan dan kemudahan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Intensitas Penerangan
Terhadap Kelelahan Mata Pada Mahasiswa Di Ruang Kuliah”.
Penelitian dalam tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi
persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter
pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi bukan
semata-mata atas usaha penulis sendiri namun juga karena bantuan dan motivasi
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih
kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang atas bimbingannya selama di FK UMM.
2. dr. Alfa Sylvestris Sp.M selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan selama penyusunan skripsi ini.
3. dr. Rubayat Indradi M.OH selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan selama penyusunan skripsi ini.
4. dr. Rahayu Sp.S selaku penguji yang telah memberikan masukan dalam
skripsi ini.
5. Ungkapan khusus tiada tara kepada Papa Akhmad Khaerom dan Mama

Nailul Muna yang telah memberikan kasih sayang yang tak terhingga,
motivator, guru dan pahlawan terbesar bagi penulis menjalani hari untuk
mencapai cita-cita serta dukungan baik secara moril maupun materil dan

v

mendoakan yang tak pernah putus buat penulis untuk meraih gelar sarjana
kedokteran.
6. Laksita Anindhita Putri selaku teman hidup yang selalu ada disamping
penulis, tidak bosan-bosannya membantu penulis selama ini dan
memberikan motivasi serta doa sehingga penulis bisa mencapai semua.
7. Kedua adik saya, Ade Unedo K.A.J dan Akhsay Deone M.A.J yang saya
sayangi, terima kasih atas doa dan dukungannya yang tiada henti-hentinya
buat penulis.
8. Erdiyan, Rofwiun, Deta, Zhafranto, Isa selaku sahabat-sahabat yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh Staf TU Fakultas Kedokteran UMM yang telah membantu secara
administrasi selama perkuliahan sampai dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Seluruh Staf Perpustakaan kampus 2 UMM yang telah membantu dalam
proses peminjaman buku.

11. Teman-teman khususnya angkatan 2011 yang telah memberikan motivasi
dan doa bagi penulis.
12. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih
telah membantu proses penyusunan skripsi ini.

Malang,

Penulis

vi

Agustus 2015

ABSTRAK
Jabbar, Raja Fernando A.R.A. 2015, Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap
Kelelahan Mata Pada Mahasiswa Di Ruang Kuliah, Fakultas kedokteran,
Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I): dr. Alfa Sylvestris
Sp.M, Pembimbing (II): dr. Rubayat Indradi M.OH
Latar belakang: Menurut Pascarelli tahun 2014, dikatakan bahwa 60 juta orang
di dunia menderita masalah mata dan jumlahnya meningkat 1 juta per tahun.

Menurut Asosiasi Optometri Amerika, salah satu faktor yang menyebabkan
munculnya kelelahan mata adalah intensitas penerangan yang tidak memenuhi
standart SNI. Kelelahan mata terjadi karena otot pada mata bekerja secara intensif
saat intensitas penerangan tidak memenuhi standart sehingga timbul stress pada
musculus cilliaris.
Tujuan: Mengetahui pengaruh intensitas penerangan terhadap kelelahan mata
pada mahasiswa di Ruang Kuliah.
Metode: Jenis penelitian ini merupakan desain penelitian observasional analitik
dengan menggunakan studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 225
orang yang diambil secara acak menggunakan proporsional random sampling.
Analisis statistik yang digunakan adalah uji regresi binary logistik.
Hasil penelitian :Intensitas penerangan pada seluruh ruangan kuliah yang berada
di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dikategorikan tidak
sesuai dengan standart SNI 2001. Dari 225 responden, sebanyak 22,7 %
mengalami kelelahan mata dan 77,3 % tidak mengalami kelelahan mata.
Berdasarkan hasil uji regresi binary logistic didapatkan Koefisien regresi bernilai
negative sebesar -0.421 dengan nilai sig. (p) yaitu 0,000 yang lebih kecil dari
0,05.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara intensitas
penerangan terhadap kelelahan mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang yang berada di ruang kuliah.
Kata kunci :Intensitas penerangan, kelelahan mata.

vii

ABSTRACT
Jabbar, Raja Fernando A.R.A. 2015. The Effect of Light Intensity Towards Eye
Fatigue of Students in Lecture Rooms, Medical Faculty, Muhammadiyah
Malang University. Advisor (I):dr. Alfa Sylvestris,Sp.M,Advisor (II): dr.
RubayatIndradi, M.OH
Background: Based on Pascarelli in 2014, there said that 60 million people in
this world are suffering from eye problems. The number increases to 1 million per
year. According to the American Optometric Association, one causative factor of
eye fatigue is the light intensity that doesn’t meet SNI standard. Eye fatigue
occurs because eyes’ muscle work intensively when the light doesn’t meet the
standard; hence stress occurs on the musculus cilliaris.
Objective: To find out the effect of light intensity towards eye fatigue of student
in lecture rooms.
Methods: This research design was observational analytic with cross sectional
study. The sample of this research was 225 people that is randomly selected by

using proportional random sampling. The statistical analysis used the test of
binary logistic regression.
Results:Light intensity in all lecture rooms of Medical Faculty in Muhammadiyah
Malang University didn’t meet the standard of SNI 2001. From 225 respondents,
22,7% suffered from eye fatigue and 77,3 % didn’t suffer from eye fatigue. Based
on the binary logistic regression, the result was regression coefficient - 0,421 with
significant value (p) of 0,000.
Conclusion:There is significant effect toflight intensity towards eye fatigue of
students in the lecture room at Medical Faculty of Muhammadiyah Malang
University.
Keyword :Light intensity, eye fatigue

viii

DAFTAR ISI

JUDUL DEPAN ..................................................................................................... i
JUDUL DALAM ................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
LEMBAR PENGUJIAN ...................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BIODATA PENULIS ........................................................................................ xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………...... .1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian………….………………………….…………….…. 3
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................ ..3
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian………………….……………….…….…………... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA……………………..……….….…………….. 5
2.1 Intensitas Penerangan…..…..……………….................………….….. 5
2.1.1 Definisi Intensitas Penerangan …..……….……......................... 5

2.1.2 Sumber Penerangan…...………………….……......................... 5
2.1.3 Sistem Penerangan .......................................................................6
2.1.4 Standart Intensitas Penerangan……………………………....... .8
2.2 Mata……….………………………………………………………….10
2.2.1 Anatomi Mata ............................................................................11

ix

2.2.2 Fisiologi Mata ............................................................................17
2.3 Kelelahan Mata ......................................................................................18
2.3.1 Pengertian Kelelahan Mata ........................................................18
2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kelelahan Mata ........................... 19
2.3.3 Gejala Kelelahan Mata .............................................................. 25
2.3.4 Pencegahan Kelelahan Mata ..................................................... 26
2.4 Penelitian Lain Tentang Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan
Mata ………………………………………………………………….. 26
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN .... 29
3.1 Kerangka Konseptual .......................................................................... 29
3.2. Hipotesis ............................................................................................. 30
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 31

4.1 Jenis Penelitian .... ............................................................................... 31
4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian .............................................................. 31
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 31
4.3.1 Populasi ................................................................................ 31
4.3.2 Sample Penelitian ................................................................. 31
4.3.3 Besar Sample ........................................................................ 31
4.3.4 Teknik Sampling .................................................................. 32
4.4 Karakteristik Sample Penelitian .......................................................... 34
4.4.1 Kriteria Inklusi ..................................................................... 34
4.4.2 Kriteria Ekslusi..................................................................... 34
4.5 Variabel Penelitian .............................................................................. 35
4.6 Definisi Oprasional ............................................................................. 35
4.7 Instrumen Penelitian ........................................................................... 36
4.8 Prosedur Penelitian .............................................................................. 37
4.9 Alur Penelitian..................................................................................... 40
4.10 Analisis Data ..................................................................................... 40
BAB 5 HASIL PENELITIAN ............................................................................ 42
5.1 Data Umum Demografi Responden .................................................... 42
5.2 Hasil Pengujian ................................................................................... 44
5.2.1 Intensitas Penerangan ........................................................... 45


x

5.2.2 Gangguan Kelelahan Mata ……………………………….. 49
5.2.3 Keterkaitan Antara Intensitas Penerangan Dengan
Jawaban Kuisioner, Usia Dan Jenis Kelamin Pada
Mahasiswa Yang Mengalami Gangguan
Kelelahan Mata ........................................................................... 50
5.2.4 Pengaruh Antara Intensitas Penerangan Dengan Adanya
Gangguan Kelelahan Mata Pada Mahasiswa ....................... 55
BAB 6 PEMBAHASAN ...................................................................................... 64
BAB 7 PENUTUP................................................................................................ 70
7.1 Kesimpulan.......................................................................................... 70
7.2 Saran .................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72
LAMPIRAN ......................................................................................................... 76

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Intensitas Penerangan Yang Direkomendasikan ................................. 8

Tabel 4.3

Jumlah Sampel Masing-Masing Ruang Kuliah ................................. 33

Tabel 5.1

Usia Responden ................................................................................ 41

Tabel 5.2

Jenis kelamin responden .................................................................... 42

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Intensitas Penerangan di Ruang
Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang ............................................................................................... 43

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Adanya Gangguan Kelelahan Mata Pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang .................................................................... 48

Tabel 5.5

Tabulasi Silang Antara Intensitas Penerangan Dengan Adanya
Gangguan Kelelahan Mata ................................................................ 56

Tabel 5.6

Hosmer and Lemeshow Test ............................................................ 59

Tabel 5.7

Overall Model Fit .............................................................................. 60

Tabel 5.8

Model Summary ................................................................................ 61

Tabel 5.9

Menguji Koefisien Regresi 1ogistik ................................................. 62

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2.1

Anatomi Bagian Luar Pada Mata ......................................... 11

Gambar 2.2.1

Anatomi Bagian Dalam Pada Mata ...................................... 13

Gambar 2.2.1

Anatomi Saraf Optik ............................................................ 16

Gambar 2.2.1

Anatomi Otot Mata .............................................................. 17

Gambar 4.7

Lux Meter ............................................................................. 34

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 5.1

Distribusi Frekuensi Usia Responden ......................................... 42

Grafik 5.2

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden .......................... 43

Grafik 5.3

Distribusi Frekuensi Gangguan Kelelahan Mata ....................... 49

Grafik 5.4

Pengaruh Antara Intensitas Penerangan Dengan
Adanya Gangguan Kelelahan Mata Pada Mahasiswa................ 58

xiv

DAFTAR SINGKATAN

AAPOS

:American Association for Pediatric Ophthalmology and
Strabismus

AOA

: American Optometric Association

BSN

: Badan Standart Nasional

FK UMM

: Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Malang

Kep.Menkes

: Keputusan Menteri Kesehatan

PT

: Perseroan Terbatas

RK

: Ruang Kuliah

RSNI

: Rancangan Standart Nasional Indonesia

SNI

: Standart Nasional Indonesia

Sig

: Signifikan

SPSS

: Statistical Product and Service Solutions

UB

: Universitas Brawijaya

WHO

: World Health Organization

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

Kuesioner Penelitian ............................................................................................. 76
Data Penelitian ...................................................................................................... 82
Output Hasil Uji Validitas.................................................................................... 87
Output Hasil Analisa Data ................................................................................... 90
Surat Ijin Penelitian .............................................................................................. 97
Kartu Konsultasi Tugas Akhir .............................................................................. 98
Dokumentasi Penelitian ...................................................................................... 100

xvi

BIODATA PENULIS

Penulis bernama Raja Fernando A.R.A.J, yang lahir di Pasuruan pada
tanggal 17 Juni 1991, beragama Islam, dan bertempat tinggal di Jalan Raya
Gading No. 29 Winongan Pasuruan.
Penulis melaksanakan pendidikan dasar di SDN Winongan Lor I Pasuruan
sejak tahun 1997, dan menamatkan pada tahun 2003. Penulis kemudian
melanjutkan pendidikan menengah pertamanya di SMPN 8 Pasuruan dan
menamatkannya pada tahun 2006. Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan
menengah atasnya di SMAN 4 Pasuruan, dan tamat pada tahun 2009.Pada tahun
2011 penulis melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang hingga saat ini.

xvii

72

DAFTAR PUSTAKA
AAPOS, 2012, Meibom Gland Dysfunction and treatment, viewed 14 April 2015,
.
American Optometric Association, 2006,Computer Vision Sindrome,Viewed 23
November 2014, < http://www.aoa.org/x5374.xml >.
Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Rineka, pp. 134-185.
Cahyono, 2005, Informasi Biologi Mata dan Penglihatan, viewed 30 November
2014,.
Davey, Patrick, 2005, At a Glance Medicine,Jakarta: EMS, pp. 109.
Dewoto, Hedi R, 2012, Farmakologi dan Terapi, Histamin dan anti alergi, 5th edn,
Departemen Farmakologi dan Terapeutik, Jakarta: FK UI, pp. 281.
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 2014, Instruksi Kerja Penggunaan Lux
Meter Lutron Lx 107 Laboratorium Perancangan Kerja Dan Ergonomic
Jurusan Teknik Industri, pp. 7, viewed tanggal 01 April 2015,
.
Firmansyah, Fathoni, 2010, Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan
Mata Pada Tenaga Kerja Di Bagian Pengepakan PT. Ikapharmindo
Putramas Jakarta Timur, Skripsi, Universitas Sebelas Maret Surakarta, pp.
42,viewed 24 November 2014. .
Guyton AC,2007,Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 11th edn, Jakarta: EGC, pp 646.
Hanum, Iis Faizah, 2008, Efektivitas Penggunaan Screen Pada Monitor Komputer
Untuk Mengurangi Kelelahan Mata Pekerja Call Centre Di PT INDOSAT
NSR Tahun 2008,phd Thesis,Universitas Sumatera Utara, pp. 17, viewed
21 December 2014,.
Haeni, Noer, 2009, Analisis Faktor-faktor Yang Menpengaruhi Kelelahan Mata,
Skripsi, Universitas Indonesia, pp. 2, viewed 8 November 2014,
.
Isselbacher, Kurt, 2009, Harrison: Prinsip – Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Vol 1,
Jakarta: EGC, pp 123.

72

73

Ilyas, Sidarta, Yulianti S.R, 2008, Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Jakarta: FK UI,
pp. 61-305.
Kariadi, Sri Hartini KS, 2009, Diabetes Siapa Takut? Panduan Lengkap Untuk
Diabetisi Keluarganya dan Profesional Medis, Bandung: Qanita, pp. 62.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002, pp. 28, viewed 5 November 2014.
.
Maryamah, Siti, 2011,Faktor- Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Keluhan
Kelelahan Mata Pada Pengguna Komputer Di Bagian Outbound Call
Gedung Graham Telkom BSD Tangerang tahun 2011,Skripsi, pp. 18.
Murti, B, 2006, Sampel non-Probabilitas, Desain dan Ukuran Sampel Untuk
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan, Yogyakarta:
UGM Press, pp. 47-70.
Nugroho, Hengki DE, 2009,Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan
Mata Pada Tenaga Kerja di Laboratorium PT. Polypet Karya persada
Cilegon, Sripsi, pp. 28-29, viewed 24 November 2014,
.
Padmanaba, CGR, 2006, Pengaruh Penerangan Dalam Ruang Terhadap
Produktifitas Kerja Mahasiswa Desain Interior, Universitas Kristen Petra
Surabaya, Jurnal Petra,Vol 4 No 2, pp. 57-61, Viewed 1 november 2014.
.
Pascarelli, Emil, 2004,Dr. Pascarelli’s Complete Guide to Repetitive Strain Injury
(RSI),Navta Associates, Inc. New Jersey, pp. 40
Pearce , Evelyn C, 2009,Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, pp. 382.
Pratama, Turmaningsih Surya, 2010, Analisis Hubungan Umur dan Lama
Pemajanan Dengan Daya Dengar Berdasarkan Hasil Pemeriksaan
Audiometri Tenaga Kerja di Unit Produksi Central Processing Area JOB
P-PEJ Tuban Jawa Timur, Skripsi, Program D IV Kesehatan Kerja
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta, pp. 35, viewed
24
November
2014,
.
Purnama, Azmi Ervita, 2013,Hubungan Perilaku Anak Remaja Mengenai
Permainan Game Online Dengan Keluhan Kelelahan Mata Di Kelurahan
Padang Bulan Medan Tahun 2013. Skripsi. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara, pp. 4, Viewed 23 November
2014, .

74

Riordan P, Whitcher J.P, 2012, Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum, 17th edn.
Jakarta: EGC, pp. 5-125.
Rohen, JW ,Lutjen – Drecoll E, Yokochi C, 2006, Color Atlas Of Anatomy: A
Photographic Study Of The Human Body, 6th edn, Maryland: Lippincott
William & Wilkins, pp 133.
RSNI, No. 03-2396-2001 , Tata Cara Perancangan Penerangan Alami Siang Hari
Untuk Rumah Dan Gedung, pp. 2.
Ruslan, ahmadi, 2009, Fisika Kesehatan, Jogjakarta: Mitra Cendekia, pp.64.
Santoso, S, 2004, Buku Latihan SPSS Statistika Parametrik, Jakarta : PT
Elexmedia Komputindo, pp. 175.
Sastroasmoro, Sudigdo, 2011, Pemilihan Subyek Penelitian dalam Sudigdo
Sastroasmoro dan sofyan Ismael Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Klinis, 4th edn, Jakarta: CV Sagung Seto, pp 88-90.
Sloane, Ethel, 2005, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula, Cetakan I, Jakarta:
EGC, pp. 184-187.
SNI. No. 03-6575-2001, Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada
Bangunan Gedung, pp. 5-11.
Sucipto, Dita H, 2012, Alat Ukur Intensitas Cahaya, viewed 9 Mei 2015,
.
Suherman, Suharti K, 2012, Farmakologi dan Terapi, Adrenokortikosteroid, 5th
edn, Departemen Farmakologi dan Terapeutik, Jakarta: FK UI, pp. 513514.
Suma’mur, PK. 2009, Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja, Jakarta: Sagung
Seto, 396-417.
Supriati, Febriana, 2012, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol 1, No 2, Universitas
Diponegoro, pp 720-730 , viewed
2 November 2014, .
Swamardika, Alit IB, dkk, 2011, Penggunaan Filter Layar Monitor Menurunkan
Beban Kerja Dan Meningkatkan Produktivitas Operator Komputer,
Jakarta: Jurnal Ergonomi Indonesia, Vol. 2 No. 1, pp. 20 – 23.
Ventocilla, M, 2010, Contact Lens Complications, Michigan Collage of
Optometry, viewed 3April2015, .

75

Virtual Medical Center, 2015, The Eye And Vision, viewed 24 April 2015, <
http://www.myvmc.com/anatomy/the-eye-and-vision/>.
Watson, Roger, 2012, Anatomi dan Fisiologi untuk perawat, 10th edn, Jakarta:
EGC, pp. 114 – 115.
World Health Organization, 2003,Management Of Astenpia Disorder, WHO,
Switzerland, viewed 11 Mei 2015,
< http:// search. who.int/
search?q=asthenopia&ie=utf8&site=who&client=_en_r&proxystylesheet=
_en_r&output=xml_no_dtd&oe=utf8&getfields=doctype > .
Wibowo, Wahyu A, 2015, Pengukuran Intensitas Penerangan Di Tempat Kerja,
Multimeter Digital, viewed 22 April 2015, .
Yuda, 2009, Makalah Anatomi dan Fisiologi, pp. 9-10, viewed 2 November
2014, .

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Keluhan kelelahan mata merupakan salah satu masalah kesehatan di
Indonesia khususnya kesehatan mata yang prevalensinya pada usia sekolah masih
cukup tinggi. Di Indonesia saat ini masih tampak kurangnya perhatian di beberapa
daerah mengenai masalah kesehatan mata (Purnama, 2013). Menurut Pascarelli
tahun 2004, dikatakan bahwa hampir 60 juta orang di seluruh dunia menderita
masalah mata atau penglihatan dan jumlahnya meningkat 1 juta per tahun
(Pascarelli, 2004). Menurut World Health Organization, Kelompok tenaga kerja
merupakan salah satu bagian dari kategori resiko tertinggi kelelahan mata,
beberapa studi mengindikasikan bahwa 35 – 48% dari tenaga kerja menderita
problema tersebut akibat intensitas penerangan yang tidak sesuai standart (WHO,
2003).
Penelitian pada tenaga kerja di Laboratorium PT. Polyped Karya Persada
Cilegon Banten didapatkan 90 % dari 10 tenaga kerja mengalami kelelahan mata
karena intensitas penerangan yang tidak sesuai dengan standart (Nugroho, 2009).
Sedangkan pada penelitian Firmansyah (2010) dari 40 tenaga kerja didapatkan
sebanyak 25 orang mengalami kelelahan mata pada tenaga kerja di bagian
pengepakan PT. Ikapharmindo Putramas Jakarta Timur yang diakibatkan karena
intensitas penerangan pada ruangan yang tidak memenuhi standart (Firmansyah,
2010).

1

2

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Asosiasi Optometri Amerika
menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan munculnya
kelelahan mata, yaitu kelainan refraksi, intensitas penerangan, istirahat mata dan
bentuk objek, lama melihat objek (AOA, 2006). Menurut Padmanaba (2006)
faktor - faktor yang dapat mempengaruhi kelelahan mata diantaranya adalah
faktor usia, intensitas penerangan, silau, riwayat penyakit mata, kelainan refraksi,
ukuran pupil, lamanya Melihat, pengaruh obat – obatan (Padmanaba, 2006).
Intensitas penerangan yang kurang memenuhi persyaratan tertentu dapat
memperburuk

penglihatan,

karena

jika

penerangan

buruk

maka

dapat

mengakibatkan kelelahan pada mata, keluhan – keluhan pegal di daerah mata dan
kerusakan alat penglihatan. Jika di suatu ruangan kuliah memiliki Intensitas
penerangan yang kurang akan mempengaruhi keadaan fisik dari mahasiswa yang
akan berdampak pada kualitas dan hasil belajar mahasiswa (Suma’mur, 2009).
Sedangkan

untuk

mengurangi

munculnya

kelelahan mata, maka

dianjurkan untuk melakukan 3 hal antara lain yaitu dengan mengedipkan mata
maka akan terjadi proses istirahat mata dan pembasahan mata sehingga
penglihatan jelas , bernafas secara benar dan teratur sehingga terjadi relaksasi otot
mata, istirahat mata untuk memberikan waktu pemulihan pada mata yang lelah
(Swamardika, 2011).
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405 tahun 2002,
tentang persyaratan lingkungan kerja industri, intensitas penerangan di ruangan,
untuk jenis kegiatan pekerjaan rutin intensitas penerangan minimalnya adalah 300
Lux (Kep.Menkes, 2002). Menurut Standar Nasional Indonesia No. 03-6575-

3

2001, intensitas penerangan minimum yang diharapkan untuk ruangan kuliah
adalah 250 lux (SNI, 2001).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada
Mahasiswa Di Ruang Kuliah ”.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah Pengaruh intensitas penerangan terhadap kelelahan mata pada
mahasiswa di ruang kuliah?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intensitas
penerangan terhadap kelelahan mata pada mahasiswa di ruang kuliah.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.

Untuk mengetahui besarnya intensitas penerangan di ruang kuliah.

2.

Untuk mengetahui adanya kelelahan mata pada mahasiswa di ruang
kuliah.

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain adalah:
a. Manfaat Teoritis
Membuktikan

secara

teori

bahwa

intensitas

penerangan

mempengaruhi kelelahan mata pada mahasiswa di ruang kuliah.

4

b. Manfaat Aplikatif
1) Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapkan dan
mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan.
2) Bagi fakultas
Dapat dijadikan masukan untuk Fakultas Kedokteran agar lebih
memperhatikan kondisi fisik lingkungan ruang kuliah sehingga tercapai
proses belajar mengajar yang optimal dan nyaman.
3) Bagi mahasiswa
Dapat dijadikan masukan bagi mahasiswa tentang pentingnya pencahayaan
yang baik terhadap kesehatan mata. Sehingga dapat mencegah timbulnya
gejala kelelahan mata.

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA TENAGA KERJA DI LABORATORIUM PT. POLYPET KARYAPERSADA CILEGON

1 5 60

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHANMATA DAN PRODUKTIVITAS PADA Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata dan Produktivitas pada Pekerja Bagian Operator Jahit CV. Maju Abadi Garment Sukoharjo.

0 3 16

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PEGAWAI KANTOR KECAMATAN J, KABUPATEN KARANGANYAR

0 2 2

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PELINTINGAN Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada Karyawan Bagian Produksi Pelintingan Manual Di PT. Djitoe Indonesia Tobako.

0 1 17

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PELINTINGAN Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada Karyawan Bagian Produksi Pelintingan Manual Di PT. Djitoe Indonesia Tobako.

0 1 16

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA SISWA KELAS IV DAN V Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada Siswa Kelas IV Dan V Sekolah Dasar Negeri 02 Kuripan-Purwodadi.

0 1 15

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA SISWA KELAS IV DAN V Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada Siswa Kelas IV Dan V Sekolah Dasar Negeri 02 Kuripan-Purwodadi.

0 1 15

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA KARYAWAN DI BAGIAN Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Karyawan Di Bagian Pengepakan Pt. Air Mancur Karanganyar.

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Karyawan Di Bagian Pengepakan Pt. Air Mancur Karanganyar.

0 2 4

Pengaruh Masa Kerja dan Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada Pekerja Batik Tulis Laweyan Surakarta.

1 1 11