Pengembangan Organisasi Publik (Studi Korelasi antara Keterbukaan Manajemen dengan Partisipasi Anggota dalam Pengembangan Organisasi pada Koperasi Unit Desa "Godean" Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta)

Pengembangan Organisasi Publik
(Studi Korelasi antara Keterbukaan Manajemen dengan
Partisipasi Anggota dalam Pengembangan Organisasi pada
Koperasi Unit Desa "Godean" Kabupaten Sleman Daerah
Istimewa Yogyakarta)
Muchamad Zaenuri
Fakultas llmu Sosial dan Ilmu Politik
This is a descriptive and verificative research on the influence ofmanagement openness on members' participation in the organizalion development ofvillage-unit co-

operath)e (KUD) "Godean" in Sleman, Yogtakarla.
Through the process ofcollecting primary data dnd using descriptive stalistical analysis, it was found that the level of management openness in KUD "Godean" is still
meagre and, consequenlly, the members' participalion in the organization develop'
menl is also minimal.

In addition, d we analyze the data by using corelative statistic technique, we will
find that the more open the manogement in the KUD, (including the financial, personnel, ofrce and logistic management) the more participation will be foreseen in
de ve I op

ing t he or ganiz at ion.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah
Agaknya tidak akan pernah berhenti didengungkan, bahwa koperasi adalah salah satu
organisasi publik yang menjalankan fungsi sosial dan sekaligus fungsi ekonom i. Selain itu, koperasi
juga drpandang sesuai dengan alam Indonesia dan mampu rneningkatkan kesejahteraan rakyat
banyak. Penjelasan pasal 33 UUD 1945 dengan tegas menyebutkan bahwa "Perekonomian disusun
sebagai usaha bersatna berdasar atas asas kekeluargaan", di rnana bentuk usaha yang cocok adalah
koperasi. Pentingnya koperasi sebagai wadah untuk membina kemainpuan usaha golongan ekonomi

lemah. dengan jelas diungkapkan pula dalam GBHN. Di situ disebutkan bahwa dalam
pengembangan koperasi, prioritas utama diperuntukkan bagi pembinaan KUD dan koperasi primer
lainnya.

Bagi masyarakat lndonesian yang sebagian besar berada di pedesaan, dan sebagian besar
pelrdapatannya banyak bereantung pada fasilitas publik desa, maka ditentukan koperasi yang sesuai
dengan kondisi tersebut. Dalam hal ini pemerintah mengambil kebijaksanaan bahwa koperasi
yang perlu dikembangkan di pedesaan adalah Koperasi Unit Desa (KUD) yang perintisannya
teta[ iimulal sejak tahun 1971 di D.l. Yogyakarta dan perkembangan selanjutnya dituangkan

Jurnal


/DEA

Edrsi 5. Tahun l419/1999

r09

dalam Inpres No. 2 tahun 1978 tentang KUD.
Pertimbangan-pertimbangan yang dipakai untuk mengutamakan KUD adalah sebagai berikut
(Subyakto, dan Bambang Tri Cahyono, 1983):
1. KUD merupakan pusat pelayanan ekonomi bagi warga desa.
2. KUD merupakan wadah utama kegiatan ekonomi pedesaan yangdimiliki dan diaturoleh
seluruh warga desa sendiri.
3. Program KUD sejalan dengan program pembangunan khususnya pertanian.
Suatu hal yang prinsipil dalam Inpres No. 2 Tahun 1978 adalah tekad pemerintah untuk
memberi kesempatan kepada KUD agar dapat berkembang benar-benar sebagai organisasi ekonomi
rakyat yang demokratis, yang mereka atur s€ndiri untuk kepentingan mereka sendiri pula (Soejono,
1986).

KUD sebagai wadah kegiatan ekonomi pedesaan perlu mendapat pembinaan


dan

pengembangan agar KUD menjadi pusat pelayanan kegiatan perekonomiar di pedesaan yang berdaya
guna dan berhasil guna. Untuk memantapkan dan menumbuhkan swadaya KUD dikeluarkan lnpres
No.4 tahun 1984 sebagai pedoman pelaksanaan pembinaan dan pengembangan KUD (Sagimun,
1985). Dengan dikeluarkannya Inpres No.2 tahun 1978 dan selanjutnya Inpres No.4 tahun 1984,
terciptalah suasana yang sangat ideal dan baik sekali bagi KUD untuk maju dan berkembang serta
berperan aktif, bahkan untuk menjadi soko guru dalam perekonomian Indonesia.
Harapan pemerintah yang tertuang dalam kedua Inpres tersebut ternyata belum sepenuhnya

berhasil. Terbukti, banyak anggota KUD yang belum bisa membayar angsuran pinjaman kredit
atau masih mempunyai tunggakan merah (TM) (Harian "Kedaulalan Ral +2 SD
+l SD - +2SD
N4ean - +l Sl)
-l SD - Mean

,]SD --I

SD


-: -2 SD

)

3,42
20.39

55

5t.t9

62

5t I9

l4

20.39

ri0


IOTAL
Ketcrangan:

,\:

7,58

-t5.39
-

-3.8 r
t0.81

3.42

-6.39
-0.42

l5{).00


0.00

s2

s,.fp

57,46
236,85

r6.80

4,52

0.28
l.8rJ
2.00
0.05

|


I 1.62

I t6,86
40.83
0.113

I2.61

(/r - /jt)

Dari perhitungan statistik Ch i Kuadrat tersebut dihasilkan nilai X: hitung sebesar 3 2,63 (Xl
Nilai X'? hitung ini lalu dikonsultasikan dengan nilai X'? tabel untuk derajat kebebasan
(DB - 5) sebesar 1 1,07. Nilai X? h,,,"e ternyata lebih besar daripada nilai X'?di dalam tabel, atau
dengau kata lain X: hitungnya nelampaui batas kritis. Dari hasil analisis statistik ini dapatlah
ditarik kesimpulan bahwa Data Tingkat Kemudahan Pelayanan berdistribusi tidak nortnal karena
nrenyirnpang dari distribusi nortnal standar. Dengan urgkapan lain distribusi Data Tingkat
32,63).

Kemudahan Pelayanan adalah tidak nornral. Ketidaknormalan data tersebut menunjukkan meskipun

uji statistik akan tetap dilanjutkan, uamun hasil dari uji tersebut hanya dapat dilakukan pada

sampel saja atau tidak dapat digeneralisasi dalam populasi

Uji Normalittts Data Tingkat Penyebaran Infornnsr

Demikian juga perliitungan Chi Kuadrat ini dilakukan untuk data Tingkat Penyebaran
Irformasi. Adapun perhitungan statistik dengan menggunakan Chi Kuadrat untuk Data Tingkat
Penyebararr Informasi secara sisternatis dan Iebih rinci disajikarr dalam tabel berikut ini:
INTERVAL

> +2 SD

+ISD.+2SD
Mean - +l SD
-lSD - Mean
.2 SD -.ISD

6


li

Keterangan S=

3.42

2.58

20.3 9

-5.39

-5.t9

51.19
51.19

61
9


20.39

1

3.42

< -2 St)

TOTAL

S:

1p

!50

150.00

r5.81
20.39

3.42

S::ip

6.66
29.05

0.95
0.42

26-94
249,96

0.51

129.73
12.82

3.36
3.15

0.00

1.88

t0.87

(/i-rt,

Dari perhitungan statistik Chi Kuadrat tersebut dihasilkan nilai X2 hitung sebesar 10.87 (X!
= I0.87) Nilai Xr hitung ini lalu dikonsultasikan dengan nilai X'?tabel untuk derajat kebebasau
(DB - 5) sebesar I 1.07 Nilai Xr hitung ternvata lebih kecil daripada nilai Xrdi dalanr tabel- atau
dengan kata lain Xr hitungnya nrelampaui batas kritis. Dari hasil analisis statistik int dapatlah
ditarik kesimpulan bahu,a Data Tingkat Peuyebaran Informasi berdistribusi tidak normal kareua
tidak menvirrpang dari distribusi ronnal standar. Dengan istilah Iain distribusi Data Tingkat
lnfolmasi norrral Kenormalan data irri menjadikan data Tingkat Penyebaran Infonnasi telah
lumal IDEA Edisi 5- Tahun l4l9/1999

124

Melalui penelitian yang dilakukan diKUD "Godean" Kabupaten Sleman, diharapkan dapat
diketahui seberapa jauh keterbukaan di dalarn KUD tersebut.
Dalarn penelitian ini keterbukaan Manajemen digolongkan dalam tiga kategori pokok, yaitu:
Tingkat diperbolehkan anggota untuk rrengetahui manajemen KUD.
Tingkat kerrudahan pelayanan untuk mengetahui manajemen KUD.
Tingkat Penyebaran informasi tentang manajemen KUD.
Di dalarn kategori-kategori tersebut masing-rrasing dibagr lagi ke dalam item-item: bidang
keuangau, perbekalan, personalia dan bidang perkantoran.

Pada variabel Keterbukaan Manajemen yang dilihat nrelalui sub-variatrel "Tingkat
Diperboiehkannya Mengetahui Malajemen KUD" didapat hasil bahwa nilai rerata skornya dari
perhitungan statistik dasar adalah 30,57 (dari range 12 - 48). Nilai ini kalau kemudian ditransfer
ke dalam SS dengan range 0,00 - I0,00 didapat nilai 5,15. Dari nilai Tingkat Diperbolehkannya
Mengetahu i Manajemen KUD sebesar 5,15 bisa diinterpretasi bahwa Tingkat Diperbolehkannya
Mengetahui Manajemen KUD di KUD "Godean" ternyata masih kurang, dalam arti bahwa anggota
kurang diberi kesempalan seluas-luasnya untuk dapat mengetahui manajemen koperasi, atau dengan
kata lain pihak pengurus kurang konsisten menerapkan prinsip manajemen terbuka.
Pada sub-variabel "Tingkat Kemudahan Pelayanan" diperoleli hasil bahwa nilai rerata skor
dari perhitungan statistik dasar adalah 28,57 (dari range 1 1 - 44). Nilai ini kemudian kalau ditransfer
ke dalam SS dengan range 0,00 - I 0.00 didapat n ilai 5,32. Dari nilai tersebut dapat diinterpretasi
bahwa Tingkat Kemudahan Pelayanan bagi anggota yang ingin rnengetahui manajemen KUD
adalah masih kurang, hai ini berarti belum dirasakan oleh anggota bahwa untuk tnengetahui
manajemen KUD, pengurus sudah memberi pelayanan yang baik.
Sedangkan untuk sub-variabel "Tingkat Penyebaran Informasi" didapat nilai rerata skor
sebesar 24,37 (dari range 9 - 36). Nilai ini kalau kemudian ditransfer ke dalarn SS dengan range
0,00 - I 0,00 didapat nilai 5,69. Dari nilai tersebut dapat diinterpretasi bahwa Tingkat Penyebaran
Informasi tentarrg rnanajemen KUD sedang-sedang saja, dalam arti segala macam informasi tentang
nanajenren KUD belum dapat diterima oleh anggota secara keseluruhan, atau dengan kata lain
infonnasi tentang menejenren KtlD kurang diketahui oleh anggotanya.
Dan secara keseluruhan apabila ketiga sub-variabel tersebut digabung menjadi satu variabel
"Tingkat Keterbukaan Manajemen KUD" maka diperoleh nilai rerata skornya adalah 92 (dari
range 32 - 128). Nilai ini kemudian kalau ditransfer ke dalarn SS dengan range 0,00 - 10.00
didapatkan nilai sebesar 6.25. Dari nilai Tingkat Keterbukaan sebesar 6,25 ini bisa diinterpretasi
bahwa Tingkat Keterbukaan Manajemen KUD "Godean" ternyata sedang-sedang saja, dalam arti
tidak tinggi akan tetapi juga tidak rendah, Hal ini rnenunjukkan bahwa KUD "Godean" belurn
sepenuhnya menerapkan manajemen terbuka.

Analisis Tingkat Partisipasi Anggota dalam Kegiatan Pengembangan

Untuk mengetalrui seberapa tinggi Tingkat Partisipasi anggota dalarn kegiatan
Pengenrbangan KUD.juga masih diaplikasi statistik dasar guna mencari n ilai rerata datanya. Nilai

rerata ini kenrudian ditransfer ke dalam SS untuk diinterpretasi guna nrendapatkan kesimpular
penelitian yang d ikehendaki. Adapun nilai rerata skor Tingkat Partisipasi d idapat dari perh itungan
statistik dasar sebesar 47,96 (dari range l8 - 72). Nilai ini kalau kemudian ditransfer ke dalam SS
dengan range 0,00 - I0,00 didapat nilai sebesar5,55-Dari nilaiTingkar Partisipasi sebesar5.55
ini bisa diinterpretasi bahwa Tingkat Partisipasi anggota KUD "Godean" ternyata masilr kurang,
dalam arti anggota masih keiihatan apatis terhadap kegiatan pengembangan KUD.

.lurnal

IDEA

Edisi 5. Tahun l4l9/1999

126

Analisis Korelatif
Analisis Korelasi Product Moment
Besarnya koefisien korelasi dari variabel Keterbukaan Manajemen (X) yang terdiri dari
Tingkat diperbolehkannya al)ggota untuk mengetalrui lnanajemen KUD, Tingkat kemudahan
pelayanan KUD dalam menanggapi anggota yang akan mengetahui manajemen KUD, dan Tingkat
Penyebaran Informasi tentang manajemen oleh KUD;
terhadap Partisipasi anggota dalam
kegiatan pengernbangan KUD (Y) dapat diketahui dari hasil penghitungan komputer sebagai
berikut:

No. VARIABEL Xl

r
2
3
4

xl
X2
X3
Y

X2

X2

Y

1.0000

0,'t431 I.0000
0,'145',7 0-'t941 1.000
0,6807 0.6828 '7041

1.0000

Dari perhitungan di atas dapat dicocokkan dengan pengujian hipotesis, bahwa jika hasil
positif rnaka menunjukkan indikasi terbuktinya hipotesis. Perhitungan selanjutnya adalah dengan
menggunakan F test signifikasi untuk masing-masing variabel dengan menggunakan rumus:

r'?(n-n)

1-d

a.

Perhitungan signifikansi F,.,, untuk koefisien korelasi antara variabel

(0,68r), (r50 - 2)

I - (0,68r)r

=

Xl

dengan Y adalah:

(0.464)(148)
1

- 0,464

68,672

=

128.129

0,5 36

Apabila dibandingkan dengan harga kritik yang disyaratkan dalam tabel dalam taraf

b.

kepercayaan 959i' sebesar 3.91 maka didapatkan hasil F,* > F**, maka antara Tingkat
d iperbolehkannya mengetahui manajemen KUD dengan Tingkat partisipasi anggota dalam
kegiatan pengembangan. ada hubungan yang signifikarr.
Perhitungan signifikansi F,.., untuk koefisien korelasi antara variabel X2 dengan Y adalah:

lvnal lDH.

F-disi 5. Tahun 14l9/1999

r21

(

0.68i
r-

)r (

(0.464)(148.)

(0,683)r

68,968

:

150-:)

:

I - 0,464

127.0t

0.534

c.

Apabila dibandingkan dengan harga kritik yang dalarn tabel tingkat kepercayaan 9504 sebesar
3,91 rnaka didapat hasil F,.,, > F ,"*,. Dengan demikian antara Tingkat kemudahan pelavanan
untuk mengetahui manajemen KUD denga Tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan
pengembangan, ada hubungan yang signifikan.
Perhitungan signifikansi F,.", Lrntuk koefisien korelasi antara variabel X3 dengan Y adalah:

(0,704):

(ls0 - 2)

(0,496) (148)

t-(0,704)?

1-0,496

73,412
138,25

=
0,53 I

-:

Apabila dibandingkan dengan harga kritik dalam tabel dengan tingkat kepercayaan 95Yo
sebesar 3,91, maka didapat hasil F,*, > F. Dengan demikian antara variabel Tingkat
penyebaran informasi dengan Tingkat partisipasi anggota KUD dalam kegiatan
pengembangan, ada hubungan yang signifikan.
Analisis Korelasi Berganda
Koefisien korelasi berganda atau majemuk adalah pengukur dari kemampuan menjelaskan
sejumlah variabel secara bersama-sama (tidak secara terpisah). Dari perhitungan komputer diperoleh
harga R = 0,7523. Selanjutnya dilakukan uji signifikansi dengan perhitungan sebagai berikut:

F:

=

R'(N-(k+l)
(r - R,) (k)
(0,1523'(ts0 - 4)

(0,566) (148)

| - (0,7s23')(3)

(0,434) (3)

83,768

:

81,407

I,302

Jumal

lDl|

Edisi 5, Tahun

128

l4l9i

1999

Hasil yang diperoleh apabila d ibandingkan dengan F ,"n., pada taraf signifikansi 5 0% ternyata
F h ,,,",. > F ,^h"r (81 ,40'1 > 2,43\. Dengan dern ik ian ketiga sub variabel (X) yang ada secara bersama-

sama mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel Y. Dengan kata lain Tingkat
diperbolehkannya mengetahui nranajernen KUD, Tingkat kemudahan pelayanan untuk mengetahui
manajemen KUD dan Tingkat penyebaran informasi; secara bersama-sama berhubungan positif
dengan Tingkat partisipasi anggota dalarr kegiatan pengembangar organisasi KUD; hal ini berarti
dapat d ijelaskan dengan ungkapan lain bahwa Tingkat keterbukaan rnanajemen KUD berhubungarr
positifdengan Tingkat partisipasi arggota dalarn kegiatan peugernbangar organisasi Dergan teklik
korelasi ini juga dapat disimpulkan balrwa hubungan positif berarti semakin tinggi Tingkat
keterbukaan marajenren KUD semakin tinggi pula Tingkat pafiisipasi anggota dalanr kegiatan
pengembangan organisasi.
Anal

is

is Koefi s ie n D

eI

cnn in qs i

Setelah diketahui bahwa Keterbukaan manajemen berpengaruh terhadap Partisipasi anggota
dalam kegiatan pengembangan organisasi KUD, maka dapat dilanjutkan dengan pertanyaan sejaull
mana pengaruh dari variabel keterbukaan manajemen itu terhadap Partisipasi anggota.
Untuk keperluan inidipergunakan teknik analisis koefisien determinasi yang bertujuan untuk
melgetahui besanlya prosentase variabel terikat dipengaruhi oleh variabel lain secara bersama-sanra.
Dari hasil perhitungan komputer mengenai koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar :

R':= 0,5753 atau 51,531,'. Sedangkan untuk nrengetahui besarnya pengaruh variabel lain yang
lidak diteliti digunakan rumus I - R'? : I - 0,5753 :0.4241 . dengan demikian besarnya pengaruh
variabel Iain yang tidak diteliti sebesar 0,4247 atau 42,2'7Vo
Anctl

is

is Re gyesi Berganda

Dengan analisis ini dapat diketahui besarnya pengaruh perubahan yang diberikan oleh
variabel bebas terhadap variabelterikat. Dari perhitungan komputer dapat disajikan secara sistematis
dan rinci seperti tampak pada tabel berikut:
VAR

X]

IABF]I,

KOI'FISIF]N REGRT]SI

S'fANDAR ERROIi KOEF. RE(;RESI

0.425,i

0. t 366

0.348

0. t5

r

t6

0.2210

0.7348

NII,AI

i

I

I t5

2.296
3.126

Pengaruh variabel Xl tarhadap ){ Dari hasil perhitungan komputer diketalrui bahwa koefisien
regresi dari Xl sebesar 0,2455. Hasil uji signifikansi terhadap koefisien regresi tersebut
menghasilkan nilait hitung sebesar 3.1 15. Apabila dibandingkan dengan nilait padatabel sebesar'
I ,65 maka t hitung > ttabel (3,I 15 > 1,65), ini berartipengaruh dari variabel Xl terhadap Y adalah
signifikan Dan apabila ingin diketahui seberapa besar pengaruh dari variabel Xl terhadap Y
dapat dilihat pada angka koefisien regresin-"-a. Koefisien regresi sebesar 0.4255 rnernberi arti bahwa
sub variabel Tingkat d iperbo leh kannva mengetahui mana.jernen KUD berPengaruh terhadap Tingkat
panisipasi anggota dalanr kegiatan pengernbangan KUD sebesar 0,4255 atau 42.55%o: ini berarti
setiap perubaharr Tirgkat oartisipasi alggota dalam kegiatan pengelnbangarr KUD 100% maka
Tingkat diperbolehkannya anggota untuk tnengetahui manalemen KUD akan berubah 42.55 prosen

lurnal

IDA

Edisr 5. l-ahun I1l9/1999

129

Pcngaruh variabel .Y2 rerhadap I/- U ntuk variabe I X2 ini. dari hasil perhitungan kom puter didapat
nilai koefisien regresi sebesar 0.3481. Hasil uji signifikansi terhadap koefisien regresi tersebut
rr.renghasilkan n ilai t hitung sebe sar 2,296. Apabila d iband ingkan dengan n ilai t tabel sebesar I .65
naka t,,,,,,^u > t,,0.,(2.296> I,65),ini berarti pengaruhdari variabel X2 terhadap Y adalah sign ifikan
Dan apabila ingin diketahui seberapa besar pengaruh dari variabel X2 terhadap Y dapat dilihat
pada angka koefisien regresinya. Nilai koefisien regresi sebesar 0.3481 rremberi arti bahwa sub
variabel Tingkat kemudahan pelayanan berpengaruh terhadap Tingkat partisipasi anggota dalam
kegiatan pengembangan KUD sebesar 0,348 I atau 34.81o%: ini berarti setiap perubahan Tingkat
partisipasi anggota dalam kegiatan pengernbangan KUD I 00% maka Tingkai ketnudahan pelayanarr
akan berubah 34,8l prosen.
Pcnguruh vuriubel X3 rerhadap { Dem ikian j uga Llntuk variabel yang ketiga ini, setelah d ilaktrkan
dengan melalui perhitungan kornputer dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresinya adalah
0.7348 Hasil uji signifikansiterhadap koefisien regresi tersebut menghasilkan nilait hitung sebesar
3,326. Apabila dibandingkan dengan nilai t pada tabel sebesar I,65 maka t hitung > t tabel (3,326
> 1,65), ini berarti pengaruh dari variabel X3 terhadap Y adalah signifikan Dan apabila ingin
diketahui seberapa besar pengaruh dari variabel X3 terhadap Y dapat dilihat pada nilai koefisien
regresirya. N ilai koefisien regresi sebesar 0,7348 memberi rrakna bahwa sub variabel Tingkat
penyebaran informasi berpengaruh terhadap Tingkat partisipasi anggota KUD dalarn kegiatan
pengembangan sebesar 0,7i48 atau 73,48%; ini berarti setiap penrbahan Tingkat partisipasi anggota
dalam kegiatan pengembangan KUD 100% maka Tingkat pen