Panduan Umum Penyusunan Proposal, Protokol dan Laporan Akhir Penelitian

610.142
Ind
p

PANDUAN UMUM PENYUSUNAN
PROPOSAL, PROTOKOL DAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN

Disusun Olch:
Komisi Ilmiah Badan Litbangkcs

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
JL PERCETAKAN NEGARA NO.29 JAKARTA 10560
2013

PANDUAN UMUM
PENYUSUNAN PROPOSAL, PROTOKOL DAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN

Disusun Oleh :

Komisi lImiah Badan Litbangkes

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
JI. Percetakan Negara No.29, Jakarta 10560
2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT
karen a berkat kasih dan karuniaNya,
Panduan Umum Penyusunan Proposal,
Protokol dan Laporan Akhir Penelitian
ini

dapat

diselesaikan

dengan


baik.

Panduan ini merupakan penyempumaan
dari Edisi I dan Edisi II yang dilakukan oleh Komisi llmiah
Badan

Litbang

Kesehatan

dengan

komitmen

untuk

mewujudkan visi dan misi Badan Litbangkes . Buku ini
merupakan panduan untuk penyusunan proposal penelitian,
protokol penelitian dan laporan akhir penelitian. Diharapkan

dengan panduan ini penelitian yang diusulkan lebih berkualitas
dan menghasilkan output, outcome, benefit dan impact yang
sesuai

dengan

kebutuhan

stakeholders serta

mendukung

program pembangunan kesehatan.

Mengingat IPTEK bidang kesehatan memiliki sifat yang
dinamis dan berkembang sesuai dengan peradaban manusia,
maka

senantiasa


diperlukan

pemikiran

dan

upaya

pengembangan panduan ini . Panduan yang disempumakan ini
menjadi wujud dari sifat dinamis.

Kepada seluruh anggota Komisi Ilmiah yang telah bekerja
bersungguh-sungguh menyempumakan panduan

ini

ucapkan terima kasih dan penghargaan

sebesar-


yang

kami

besamya.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan
memberi petunjuk serta kekuatan kepada kita semua dalam
melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan.

Jakarta,

Oktober 2013

Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan

k・ウィ

セ@


Dr. r. Trihono, MSc
NIP 195402141980121001

11

DAFTARISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR lSI

BABI. PENDAHULUAN
BAB II. SISTEMATIKA PENULISAN
II.A.PROPOSAL
II.B.PROTOKOL
II.C.LAPORAN PENELITIAN

BAB III. PENJELASAN SISTEMATIKA
III .A.PENYUSUNAN PROPOSAL
1. Judul Penelitan
2. Identitas Pengusul

3. Ringkasan Penelitian
4. Latar Belakang
5. Masalah yang akan diteliti
6. Tujuan
7. Manfaat
8. Metode
9. Susunan Peneliti
10. Rencana Biaya yang dimintakan
11. Daftar Kepustakaan
III.B.PENYUSUNAN PROTOKOL
1. Judul
2. Identitas Pengusul
3. Daftar lsi
4. Ringkasan Penelitian
5. Pendahuluan

Hal

III


4
4

6
7
10
10

11
12
12
12
13
14
14
14
15
15
15
17

17
18
18
18
18
1lI

5.1. Latar Belakang
5.2. Perumusan Masalah Penelitian
5.3 . Pertanyaan Penelitian
5.4. Tujuan Peneliti
5.5. Manfaat Penelitian
6. Tinjauan Pustaka
7. Metode Penelitian
7.1 . Kerangka Teori
7.2. Kerangka Konsep
7.3. Hipotesis
7.4. Definisi Operasional Variabel
7.5. Disain penelitian
7.6. Tempat dan Waktu

7.7. Populasi dan Sampel
a. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
b. Besar sampeI
c. Cara Pemilihan Sampel
7.8 . Instrumen Pengumpul Data
7.9. Bahan dan Prosedur pengumpul data
7.10. Izin Peneli tian
7.11. Pengolahan dan Analisis Data
8. Etik Penelitian
9. Daftar Kepustakaan
10. Lampiran
11. Susunan Tim Peneliti
12. ladwal Penelitian
13. Rekapitulasi Biaya (Rincian Rencana
Anggaran)
14. Biodata Ketua Pelaksana dan Peneiiti
lV

18
20

20
21
21
23
24
24
24
25
27
28
29
29
20
30
31
31
34
34
34
35
36
37
37
38
38

39

15. Kesediaan Anggota Tim Peneliti
16. Persetujuan Atasan yang berwenang
III. C. LAPORAN PENELITIAN
1. SK penelitian
2. Susunan tim peneliti yang terlibat
3. Surat Persetujuan Etik
4. Persetujuan Atasan
5. Kata pengantar
6. Ringkasan eksekutif
7. Abstrak
8. Daftar lsi
9. Daftar Tabel, Gambar, Grafik atau Peta
10. Pendahuluan
11. Tinjauan Pustaka
12. Hasil
13. Pembahasan
14. Kesimpulan dan Saran
15. Daftar Kepustakaan
16. Lampiran
BAB IV. TATALETAK DAN CARAPENGETIKAN
LAPORAN
1. Pengetikan
2. Paginasi
3. Kutipan
BAB V. PLAGIAT
BAB VI. PENUTUP
BAB VII. DAFTAR PUSTAKA

39
39
41
41
41
41
42
42
42
43
44
44
44
44
45
46
46
47
48
49
50
50
50
51
54
56

v

LAMPIRAN
Lampiran 1. Sistematika penulisan protokol penelitian
Lampiran 2. Lembar Kelengkapan Protokol Penelitian
DIPA
Lampiran 3 Fonnulir Penilaian Protokol DIPA
Lampiran 4 Masukan, Perbaikan dan Saran
Lampiran 5. Fonnulir penilaian seleksi administratif
laporan penelitian kompetitif
Lampiran 6. Lampiran Fonn Proposal

Vi

57
59

60
61

62
63

Lampiran 7. Lampiran Fonn Protokol

65

Lampiran 8. Lampiran Laporan Penelitian

70

Lampiran 9. Contoh daftar isi

71

BABI
PENDAHULUAN
Penelitian merupakan kegiatan berkesinambungan dimulai
dari penyampaian ide yang dituangkan dalam bentuk proposal.
Selanjutnya disusun suatu protokol agar ide terse but dapat
dilaksanakan dan menghasilkan luaran yang diharapkan serta
disajikan dalam suatu laporan penelitian.

Pengembangan suatu ide penelitian, dihasilkan dari suatu
kajian yang menyeluruh dari hasil penelitian terdahulu dan di
bidang yang sesuai dengan kepakaran peneliti. Ciri penelitian
yang berkualiatas antara lain mempunyai daya ungkit bagi
pemecahan masalah terhindar dari aspek plagiat (lihat
lampiran), mengandung kebaharuan teknologi atau keaslian
infonnasi dan memberikan masukan bagi pengembangan di
bidang yang diteliti.

Luaran yang dihasilkan dari suatu

penelitian merupakan infonnasi ilmu pengetahuan dan atau
teknologi (IPTEK) yang bersifat asli, yang mempunyai
kebaharuan dan dapat digunakan sebagai dasar dalam dalam
penyusunan program atau kebijakan intervensi.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mempunyai
tanggung

jawab

membina

penelitian

kesehatan

yang

berkualitas. Untuk itu, diperlukan panduan umum penyusunan
proposal, protokol, dan laporan penelitian terutama penelitian
kesehatan yang meminta dana dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.

Dalam panduan umum penyusunan proposal, protokol selia
laporan hasil penelitian ini sistematika disesuaikan dengan
tujuan serta kegiatan yang tepat dalam pencapaian hasil
penelitian kesehatan . Selain itu hasil laporan penelitian pad a
hakekatnya terkait program, kebijakan serta hak kekayaan
intelektual. Kegiatan lanjutan dikembangkan sedemikian rupa
sehingga

diperoleh

luaran

yang

bermanfaat dan

dapat

diaplikasikan.

Mengingat berkembangnya jenis penelitian yang diajukan
meliputi pencapaian kegiatan bidang kesehatan yang sangat
bervariasi, maka dalam

panduan

ini

mencakup

bidang

penelitian kesehatan masyarakat, klinis (termasuk uji klinis
obat dan alat kesehatan), teknologi serta humaniora yang
penyusunannya memerlukan format tersendiri.

2

Pada akhir penelitian, laporan hasil penelitian akan dilakukan
penilaian sesuai dengan lampiran 3, di mana dilihat kaitan
antara tujuan penelitian dengan: program, kebijakan (prioritas
program kesehatan) atau pencapaian agenda riset diukur agar
hasil riset mempunyai hasil gun a yang optimal. Oleh karena
itu,

kajian

ruang

lingkup

yang

sangat

komprehensif

membantu untuk mencapai nilai kebaharuan atau orisinalitas
at au keunikan kearifan lokal tanpa melupakan manfaatnya
dalam

program

dan

pencapaian

iptek

kesehatan

yang

meningkatkan pencapaian status, pemerataan, kesinambungan
dan kualitas kesehatan masyarakat.

3

BABII
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika protokol penelitian dapat dilihat pada lampiran 1,
sedangkan

formulir/format

penilaian

protokol,

penilaian

laporan, penyusunan proposal, protokol , serta laporan hasil
penelitian, serta cover laporan hasil penelitian dapat dilihat
dalam lampiran 2, 3, 4, 5 dan 6. Setiap anggota tim penelitian
diwajibkan menandatangani kesediaan untuk melaksanakan
tugas dalam penelitian tersebut. Proposal, protokol dan
laporan akhir penelitian secara umum disusun sesuai dengan
lampiran tersebut.

Khusus

untuk penelitian

klinis

dan

kualitatif, format protokol perlu disesuaikan dengan panduan
yang disusun penelitian tersebut. Proposal dan protokol harus
disusun sesuai format panduan protokol penelitian klinis atau
penelitian kualititif. Dalam pelaksanaan penelitian dari awal
sampai

akhir,

semua anggota

penelitian

yang

terlibat

diwajibkan menulis semua kegiatan tersebut dalam log book.

II.A. PROPOSAL
Proposal merupakan suatu rencana kerja tertulis yang disusun
secara sistematis, dan diajukan untuk memperoleh dana.
Proposal adalah garis besar (outline) yang menjelaskan
4

tentang siapa (who), apa (what) mengapa (why), bagaimana

(how), dimana (where) , kapan (when), dan untuk siapa (jar
whom), penelitian terse but akan dilaksanakan. Proposal
merupakan dasar penyusunan protokol.
Berdasarkan

pengertian

terse but

maka

sistematika

penyusunan proposal meliputi:
1.

Judul penelitian

2.

Identitas pengusul

3.

Ringkasan penelitian

4.

Latar belakang

5.

Masalah penelitian

6.

Tujuan penelitian, dan

7.

Manfaat penelitian

8.

Metode penelitian secara ringkas

9.

Susunan peneliti

10. Rencana jumlah biaya yang dimintakan
Informasi

dalam

kerangka

proposal

terse but

sebaiknya

menampung ide-ide yang terkait dengan agenda riset.

5

II.B. PROTOKOL
Protokol disusun sangat rinci dari setiap tahapan penelitian
baik yang satu tahun atau tahapan yang bersifat multi years
(lebih dari 1 tahun). Protokol menjelaskan tentang siapa atau
apa, mengapa, bagaimana, kapan dan untuk siapa penelitian
ini akan dilaksanakan.
Protokol disusun dengan menggunakan format yang terdiri
dari elemen-elemen sebagai berikut:
1. Judul penelitian
2. Identitas pengusul penelitian
:3.

Daftar is;

4.

Ringkasan penelitian

5.

Pendahuluan (yang terdiri dari: latar belakang, masalah,
pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian).

6.

Metode penelitian (yang terdiri dari: kerangka teori/
hi potesis,

definisi

operasional

kerangka

konsep,

variabel,

disain penelitian, tempat dan waktu, populasi

dan sampel, instrument pengumpul data, bahan dan
prosedur kerja atau pengumpulan data, pengolahan dan
analisis data)
7.

Etik penelitian.,

8.

Daftar kepustakaan,

9.

Lampiran

6

10. Susunan tim peneliti,
11. ladwal penelitian,
12. Rekapitulasi biaya (Rincian Rencana Anggaran)
13. Biodata ketua pelaksana dan peneliti,
14. Persetujuan atasan yang berwenang
15. Kesediaan anggota tim peneliti

II.C. LAPORAN PENELITIAN
Laporan penelitian memberikan informasi kegiatan yang telah
dilaksanakan serta hasil yang telah dicapai sehingga 1uaran
yang akan diperoleh seyogyanya diungkapkan secara rinci dan
operasional seperti dalam protokol.
Bahan laporan penelitian terdiri sebagian dari protokol dan
dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan .
Laporan penelitian adalah laporan ilmiah lengkap dari suatu
penelitian setelah kegiatan penelitian berakhir.

Laporan

penelitian merupakan pertanggungjawaban ilmiah dan sebagai
dokumen tertulis lengkap dari kegiatan penelitian. Dokumen
ini merupakan bag ian penting dari proses penelitian yang
meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, penulisan
laporan, pemanfaatan dan publi1casi hasil penelitian, serta

evaluasi penelitian. Perlu di&arisbawahi bahwa laporan
penelitian tidak berhentil selesai setelah inenyusun laporan
7

administrasi (pertanggung jawaban penggunaan dana yang
diberikan), tetapi harus dilanjutkan dalam menyusun transkrip
untuk publikasi. Format transkrip harus disesuaikan dengan
jumallmajalah ilmiah tempat transkrip akan dimuatldituju.
Oleh karena itu format transkrip bukan bagian dari panduan
in!.

Menyusun laporan penelitian merupakan suatu keharusan bagi
peneliti yang melaksanakan

penelitian, dengan berprinsip

pada: kejujuran, etika, kaidah ilmiah, berdasar pada data dan
hasil , serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat
laporan penelitian :
Pemahaman terhadap kerangka teori dan kerangka
konsep penelitian
- Kecukupan bahan pustaka sebagai acuan dan bahan
pembahasan
- Kelengkapan data
- Analisis data sudah dilakukan seSUaI dengan tujuan
penelitian
Laporan penelitian disusun menurut urutan sebagai berikut.
1.
8

Judul Penelitian

2.

Susunan Tim Peneliti (sesuai dengan Surat Keputusan
Penelitian),

3.

Persetujuan Etik

4.

Persetujuan Atasan

(Mengetahui

Ketua

PPl

dan

Menyetujui Ketua Satker)
5.

Kata Pengantar

6.

Ringkasan Eksekutif

7.

Abstrak

8.

Daftar lsi

9.

Daftar TabellGambariGrafikiPetalLampiran

lsi laporan penelitian terdiri dari :
1.

Pendahuluan

2. Tinjauan Pustaka
3. Metode

4. Hasil
5. Pembahasan
6. Kesimpulan dan Saran

7. Daftar Kepustakaan
8. Lampiran

9

BAB Hl
PENJELASAN SISTEMATIKA
Sebelum menyusun proposal atau protokol perlu di fahami
terlebih dahulu luaran yang akan dicapai sehingga susunan
sistematikanya sesuai luaran. Luaran bisa berupa formulasi
dasar, formulasi terapan dan klinis, proses teknologi dan
teknologi produksi. Dasar penelitian harus berbasi s masalah
ke:;ehatar.
Agenda

(Prioritas
Riset

kebijakan

Kesehatan

Kementerian

Nasional,

Kesehatan,

laporan

Riskesdas,

Rjfaskes, Rikus, PDBK, SDKI) dan laporan penelitian
(termasuk

kajian

pustaka)

Badan

Litbangkes

Sistematika penyusunan proposal, protokol dan

lainnya.
laporan

pcnelitian dikembangkan berdasarkan esensi dan isi scsuai
luaran penelitian.

III A. PENYUSUNAN

PROPOSAL

Untuk memperoleh dana penelitian kesehatan yang terbatas,
proposal yang diajukan akan diseleksi oleh PPI menurut
relevansi masalah, tujuan, metode penelitian dan kelayakan.
Proposal terbaiklah yang akan diberi dana.

Oleh karena itu,

penyusunan proposal harus dilakukan dengan bahasa yang
ringkas (pad at dan jelas), teliti dan sejelas mungkin. Proposal
10

dibuat rangkap empat untuk diserahkan ke tim administraasi.
Sistematika penyusunan proposal meliputi:

l. Judul penelitian
2. Identitas pengusul
3. Ringkasan penelitian

4. Latar Belakang
5. Masalah penelitian
6. Tujuan penelitian
7. Manfaat Penelitian

8. Metode penelitian seeara ringkas

9. Susunan penelitian
10. Reneana jumlah biaya yang diminta
11. Daftar Kepustakaan

1. Judul Penelitian
Judul

meneerminkan

masalah,

tuiuan

penelitian

dan

menggambarkan seeara tepat kepada pembaea tentang ide
kune! dari penelitian yang akan dilaksanakan.

Judul harus

ringkas (singkat dan pad at), jelas dan maksimal terdiri dari 20
kata

(termasuk

kata

sam bung).

Setiap penelitian yang

diajukan wajib mencantumkan nomor kode dari PPI (kode
terlampir). Nomor kode penelitian diminta dari PPJ dan
diperlukan untuk administratif dan penelusuran penelitian,
11

yang isinya lembaga pengusul, bidang yang diusulkan, kode
penelitian dan urutan usulannya.

2. Identitas Pengusul
Pengusul adalah ketua pelaksana penelitian. Identitas terdiri
dari:

nama lengkap pengusul, gelar akademik, jabatan

fungsional

(khusus

keanggotaan

untuk

APKESI,

peneliti

dari

instansi/kantor,

balitbangkes),

alamat,

faksimili kantor dan e-mail. Untuk penelitian

telepon/

DIPA Badan

Litbangkes, disyaratkan ketua pelaksana adalah peneliti
Bagi penelitian dengan sumber dana lain

fungsional aktif.
disesuaikan

panduan masing-masing penyandang dana.

3. Ringkasan Penelitian
Ringkasan penelitian adalah uraian singkat dari latar belakang,
masalah yang akan diteliti, metoda pengumpulan data yang
akan

tempat

dilakukan,

dan

waktu

penelitian

serta

datalinfonnasil pengetahuan teknologi yang akan dihasilkan.
Penulisan ringkasan harus padat, singkat dan jelas, maksimal
250-300 kata, tanpa sub-judul.

4. Latar Belakang
Jelaskan

secara

singkat

latar

belakang

pada

proposal.

Penjabaran latar belakang penelitian meliputi komponenkomponen
12

masalah

yang

teridentifikasi,

perlu

diteliti

berdasarkan kajian pustaka dan

hasil

penelitian, topik

penelitian, pertanyaan penelitian, pertimbangan (justification)
fokus penelitian. lelaskan urgensi dan relevansi masalah
penelitian dengan mengacu prioritas kebijakan kesehatan dan
agenda riset kesehatan nasional.
Suatu penelitian penting untuk dilakukan : (1) apabila ada
masalah yang belum pernah diteliti atau sangat jarang diteliti
dan memang diperlukan penelitian untuk memecahkannya, (2)
hasilnya belum lengkap, (3) hasil kurang tajam analisisnya, (4)
hasil penelitian masih kontradiktif dan belum konsisten, serta
ISU-ISU

penting

lainnya

yang

belum

teridentifikasi

permasalahannya dan fisible untuk dilakukan.

5. Masalah yang akan diteliti
Rumuskan

masalah yang akan

diteliti

dengan kalimat

sesederhana mungkin tetapi jelas, masalah penelitian adalah
kesenjangan (gap) an tara fakta dan teori, antara kenyataan dan
harapan atau kejadian yang seharusnya, antara kebijakan dan
pelaksanaan.
Tidak semua masalah kesehatan memerlukan peneiitian,
misalnya ada masalah kesehatan yang dapat diselesaikan
melalui

perbaikan

manaJemen,

peningkatan

koordinasi,

pelatihan, dan pemenuhan ketersediaan sumber daya baik
13

manus la, teknologi yang lebih murah dan tepat guna.
Setelah masalah teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah
membatasi, memfokuskan, dan mendefinisikan masalah

dan

altematif pemecahannya yang menjadi fokus penelitian.
6. Tujuan
Tujuan terdiri

dari

tujuan

umum

dan

tujuan

khusus.

Pemyataan dalam Tujuan umum belum terukur ; sedangkan
pernyaaan pada tujuan khusus haruslah terukur.

Tujuan

khusus merupakan komponen tercapainya tujuan umum.
Dalam

menyusun

tujuan

hendaknya

diperhatikan

konsistensinya dengan j udul-masalah- kesi mpulan.

7. Manfaat
Penelitian harus menghasilkan manfaat. Tiga manfaat utama
yang

biasanya

dikemukakan

yaitu

manfaat

untuk

pengembangan ilmu, masyarakatlpopulasi penelitian dan
kebijakan eksekutifuntuk kemaslahatan masyarakat.

8. Metode
Metode

adalah

cara

mencapm

tujuan

penelitian

yang

diuraikan dengan langkah kegiatan yang akan dikerjakan.
Pad a

proposal,

metode

diuraikan

secara

ringkas

dan

disesuaikan dengan tujuan. Penelitian yang ingin memperoleh
angka prevalensi, maka gunakan rancangan kroseksional. Jika
14

diinginkan faktor risiko maka rancangan kohor atau kasus
kontrol lebih tepat. Jika ingin diketahui patologi/prosesl
mekanisme kejadian maka penelitian biomolekuler lebih tepat.
Penelitian kualitatif dapat menjelaskan fenomena yang terjadi
dan yang tidak dapat diungkapkan

dengan pernyataan

numerik (angka).

9. Susunan Peneliti
Susunan

peneliti

mencerminkan

kompetensi

pelaksana

penelitian. Oleh karena itu, latar belakang pendidikan, rekam
jejak, publikasi peneliti (peneliti utama dan anggota) dan
keahlian lainnya haruslah sesuai dengan masalah penelitian
yang akan dilaksanakan.

10. Rencana Biaya yang dimintakan
Biaya penelitian yang dimintakan terdiri dari jumlah dana
yang dimintakan kepada Badan Litbang Kesehatan dan dana
yang berasal dari institusi/lembaga lain. Jika ada dana dari
institusi/lembaga lain harus dijelaskan (dalam protokol)
peruntukannya. Alokasi dana terse but harus terpisah dari dana
Badan

Litbang

Kesehatan

agar

mudah

pertanggung-

jawabannya.

11. Daftar Kepustakaan
Cantumkan rujukan terbaru yang digunakan.

Gunakan
15

rujukan sepuluh tahun terakhir kecuali menyangkut masalah
"sejarah" atau "sumber asli pemyataan". Misalnya penemuan
pengaruh hipotiroksinemia pada awal kehamilan terhadap
gangguan

neuropsikomotor

bayi

yang

dilahirkan

yang

dipublikasikan tahun 1999.
Pencantuman rujukan mengikuti metode Vancouver, yaitu
penomeran menurut urutan rujukan yang digunakan atau
berdasarkan kemunculan dalam transkrip. Contoh penulisan
daftar pustaka:
Text book
DiOlU1e RA, Phero JC, Becker DE, editors. Management
of pain and anxiety in the dental office. Philadelphia:WB
Saunders:2002.
Dokumen Pemerintah
Canada.Environmental Health Directorate. Radiation
protection in dentistry; recommended safety procedure
for use of dental x-ray equipment. Safety code 30.0ttawa:
Ministry of health;2000.
Artikel dari jurnal
Haas AN,de Castro GD,Moreno T, Susin C, Albandar JM,
Oppermann RV, et al.Azithomycin as aadjuntive treatment
of aggressive periodontitis: 12-months randomized
clinical trial. J clin Periodontol. 2008 Aug: 35(8):696-704.
Referensi publikasi elektronik
Tasdemir T, Yesilyurt C, Ceyhanli KT, Celik O,Er K,
Evaluation of apical filling after root canal filling by 2
16

different techniques.l Can Dent Assoc [Jnternet].2009 Apr
[cited 2009 lun 14];75(3):[about 5pp.].Available from:
http://www.cda-adc.caljcdalvol-75Iissue-3/20 1. html.
III B. PENYUSUNAN PROTOKOL

Setelah proposal dianggap layak oleh PPJ untuk diberi dana,
maka peneliti harus menyusun protokol. Penyusunan protokol
harus disusun serinci mungkin dan lebih rinci daripada
proposal. Protokol merupakan penyamaan pemahaman dan
menjadi

pedoman

bagi

anggota

melaksanakan penelitian.

Kualitas

peneliti
data hasil

lain

untuk

penelitian

dimulai dari rincinya penyusunan protokol.
1. Judul

ludul

mencerminkan

masalah,

tujuan

penelitian

dan

menggambarkan secara tepat kepada pembaca tentang ide
kunci dari penelitian yang akan dilaksanakan.

ludul harus

ringkas (singkat dan padat), jelas dan maksimal terdiri dari 20
kata (tennasuk kata sam bung).

Setiap penelitian yang

diajukan wajib mencantumkan nomor kode dari PPJ (kode
terlampir). Nomor kode penelitian diminta dari PPJ dan
diperlukan untuk administratif dan penelusuran penelitian,
yang isinya lembaga pengusul, bidang yang diusulkan, kode
penelitian dan urutan usulannya.
17

2. Identitas Pengusul
Pengusul adalah ketua pelaksana penelitian. Identitas terdiri
dari: nama lengkap pengusul, gelar akademik, jabatan
fungsional
keanggotaan

(kbusus

untuk

APKESI,

peneliti

dari

instansi/kantor,

balitbangkes),

alamat,

faksimili kantor dan e-mail. Untuk penelitian

telepon/

OIPA Badan

Litbangkes, disyaratkan ketua pelaksana adalah peneliti
fungsional aktif.
disesuaikan

Bagi penelitian dengan sumber dana lain

panduan masing-masing penyandang dana.

3. Daftar lsi
Lihat lampiran (lampiran no 7)

4. Ringkasan Penelitian
Ringkasan penelitian adalah uraian singkat dari latar belakang,
masalah yang akan diteliti, metoda pengumpulan data yang
akan

dilakukan,

tempat

dan

waktu

penelitian

serta

datalinformasi/pengetahuan teknologi yang akan dihasilkan.
Penulisan ringkasan harus padat, singkat dan jelas, maksimal
250-300 kata, tanpa sub-judul.
5. Pendahuluan
5.1. Latar Belakang

Penjabaran latar belakang penelitian meliputi komponen18

komponen  masalah  yang  teridentifikasi,  perlu  diteliti 
berdasarkan  kajian  pustaka  dan  hasil  penelitian,  topik 
penelitian,  pertanyaan  penelitian,  pertimbangan  (justification)
fokus  penelitian.  Suatu  penelitian  penting  untuk  dilakukan: 
(1) apabila ada masalah yang belum pernah diteliti  atau  sangat 
jarang  diteliti  dan  memang  diperlukan  penelitian  untuk 
memecahkannya,  (2)  hasilnya  belum  lengkap,  (3) 

hasil 

kurang  tajam  analisisnya,  (4)  hasil  penelitian  masih 
kontradiktif dan  belum konsisten, serta  isu­isu penting lainnya 
yang  belum  teridentifikasi  permasalahannya dan  fisible  untuk 
dilakukan. 
Di  dalam  pendahuluan  disebutkan  alasan  pemilihan  topik 
penelitian yaitu  : 
relevan  dengan  urgensl  dan  aktualitas  masalah  
kesehatan,  
tidak duplikasi dengan penelitian lain,  
layak  untuk  diteliti/ditinjau  dari  ketersediaan  sumber  
daya  manusia,  peralatan,  dana,  dan  kemungkinan  
menemukan responden,  
memberikan  hasil  yang  dapat  dimanfatkan  oleh  
kementerian kesehatan atau  stakeholders lainnya,  
mempertimbangkan aspek etik penelitian.  
19

5.2.  Perumusan Masalah Penelitian
Tidak  semua  masalah  kesehatan  memerlukan  penelitian, 
misalnya  ada  masalah  kesehatan  yang  dapat  diselesaikan 
melalui  perbaikan  manajemen,  peningkatan  koordinasi, 
pelatihan,  dan  pemenuhan  ketersediaan  sumber  daya  baik 
manusia,  teknologi  yang  lebih  murah  dan  tepat  guna.  Setelah 
masalah teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah membatasi, 
memfokuskan,  dan  mendefinisikan  masalah  dan  alternatif 
pemecahannya yang menjadi fokus  penelitian. 

5.3.  Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dirumuskan berdasarkan kaj ian masalah, 
hasil  penelitian  terdahulu  dan  teori.  Pertanyaan  penelitian 
menjadi  landasan  untuk  menentukan  alternatif  pemecahan 
masalah,  dan  sebagai  pedoman  dalam  menyusun  tujuan 
penelitian,  memilih  metode  penelitian  dan  mengembangkan 
hipotesis (bila diperlukan). 
Contoh:  
Masalah yang ditemukan : Suplementasi  multi  gizi mikro saja  
pada ibu hamil tidak dapat berhasil optimal.  
Hasil  penelitian : Berat badan bayi  lahir tidak berbeda dengan  
ibu hamil yang menerima zat besi.  Disisi  lain ada fakta bahwa  
konsumsi zat gizi  makro masih rendah.  
20 

Teori  :  Status  gizi  tidak  cukup  hanya  dengan  zat  gizi  mikro,  
tapi juga harus terpenuhi zat gizi makro.  
Pertanyaannya Penelitian  :  
1)  Apakah  suplementasi  multi  gizi  mikro  dan  zat  glZl 
makro dapat menaikkan berat badan bayi  lahir, 
2)  Apakah dapat meningkatkan status gizi  ibu, 
3)  Apakah dapat menumnkan angka kematian ibu, 
4)  Apakah menurunkan angka stunting pada balita. 
Pertanyaan  penelitian  dapat  dijadikan  pedoman  untuk 
merancang penelitian.  Pertanyaan penelitian dapat merupakan 
pertanyaan  ulangan  dari  penelitian  yang  sudah  ada,  apabila 
masih berlaku untuk masa kini, tempat atau populasi. 

5.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian terdiri  dari  tujuan  umum dan tujuan khusus. 
Tujuan  hams  logis  dan  sistematis  sesuai  dengan  identifikasi 
dan  batasan masalah. 

Tujuan

umum

merupakan  pemyataan  spesifik  yang 

menggambarkan  luaran  yang  akan  dihasilkan  dari  penelitian 
yang diusulkan. 

Tujuan khusus merupakan  cerminan  komponen  atau  unsur 
yang  hams  dipenuhi  untuk  mencapai  tujuan  umum.  Tujuan 
khusus  tergambar dalam  kerangka  konsep  dan  searah  dengan 
21

variabel  yang  digunakan.  Tujuan  ini  langsung  berkaitan 
dengan  masalah  penelitian  dan  menunjukkan  variabelvariabel yang akan diperiksaldiukur.
Tujuan khusus dapat diukur, nyata, spesifik dan dapat dicapai
dalam waktu yang telah ditentukan. Tujuan khusus dinyatakan
dengan tindakan yang menggunakan kat a kerja (to), yang
tentu

saJa

sesual

dengan

pennasalahannya,

misalnya

mengukur (to assess, to measure), mengidentifikasi (to
identify), menentukan (to determine), membandingkan (to
compare).

5.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak
antara lain:
Penentu kebijakan sebagai masukan untuk penyusunan
kebijakan dan

program pembangunan

kesehatan

(evidenced base policy)

Masyarakat ilmiah (Iptek), sebagai masukan untuk
penelitian lebih lanjut untuk pengembangan ilmu
pengetahuan
hipotesis.

22

dan

teknologi

serta

pengembangan

Masyarakat  umum,  misalnya  dapat  diterapkan  dalam  
keluarga,  atau  untuk  bahan  penyuluhan  kesehatan  
kepada masyarakat,  
Masyarakat  industri,  dalam  bentuk  paten  atau  merek,  
termasuk  proses  dan  produk,  serta  penemuan  baru  di  
bidang ilmu pengetahuan.  
Peneliti,  institusi  penelitian  untuk  memperoleh  HAKI  
(bila diperlukan)  

Hasil­hasil  yang  akan  diperoleh  dari  penelitian  ini  perlu 
disebutkan  secara  spesifik,  dan  dengan  cara  bagaimana  hasil 
penelitian  dapat  dimanfaatkan  oleh  berbagai  stakeholders
diatas. 

6. Tinjauan Pustaka
Tinjauan  pustaka  merupakan  analisis  peneliti  terhadap  teori 
dan  hasil­hasil  penelitian  yang  dilakllkan  oleh  peneliti 
sebelumnya,  dan  merupakan  rincian  penjelasan  untuk 
mendukung  justifikasi  urgensi  penelitian.  Kristalisasi  kajian 
pustaka  menjadi  kerangka  teori  dan  menllntun  untuk 
pengembangan kerangka konsep. 

23 

7. Metode Penelitian
7.1. Kerangka Teori
Kerangka  teori  sebagai  pegangan  atau  pedoman  untuk 
memberikan  asumsi  atau  postulat,  prinsip,  teori,  konsep, 
preposisi  dan  definisi  operasional.  Kerangka  teori  merupakan 
kerangka  yang  dibangun  dari  berbagai  teori  yang  ada  dan 
saling berhubungan sebagai dasar untuk membangun kerangka 
konsep.  Kerangka  teori 

merupakan  kerangka  acuan 

komprehensif  mengenai  konsep,  prinsip,  atau  teori  yang 
digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang 
dihadapi .  Kerangka  teori  disampaikan  dengan  maksud  untuk 
memberikan  gambaran  tentang  kaitan  upaya  pengembangan 
dengan  upaya­upaya  lain  yang  mungkin  slldah  pernah 
dilakukan para ahli  untuk mendekati  permasalahan yang sarna 
at au  relatif  sama.  Dengan  demikian  pengernbangan  yang 
dilakukan memiliki landasan empiris yang kuat. 

7.2. Kerangka Konsep
Kerangka  konsep  penelitian  merupakan  uralan  ten tang 
hubungan  antara  variabel  bebas  dan  terikat 

yang  terkait 

dalam  masalah  yang  akan  diteliti,  sesuai  dengan  rumusan 
masalah  dan  kajian  pustaka.  Kerangka  konsep  penelitian 
harus dinyatakan dalarn  bentuk skerna at au diagram hubungan 
24 

antara  variabel  bebas  dan  variabel  terikat.  Penjelasan 
kerangka  konsep  penelitian  diperlukan  dalam  bentuk  narasi 
mencakup  identifikasi  variabel,  jenis  serta  hubungan  antar 
variabel,  berdasarkan kerangka teori.  Kerangka konsep  bukan

alur rencana kerja/kegiatan.
7.3. Hipotesis
Hipotesis  merupakan  suatu  pemyataan  tentang  hubungan 
an tara  varia bel  bebas  (independent) dan  variabel  terikat 

(dependent) yang  menjadi  pusat  perhatian.  Hipotesis  juga 
memberi  petunjuk  tentang  tipe  data  yang  harus  dikumpulkan 
dan  tipe  analisis  yang  harus  dilakukan  untuk  mengukur 
hubungan  yang  ada.  Hipotesis  tidak harus selalu ada dalam 
suatu  protokol  penelitian,  kecuali  dalam  suatu  penelitian 
untuk  mencan  pembuktian.  Dalam  menuliskan  hipotesis 
perlu merujuk pada kerangka konsep penelitian. 

25 

Kcrangka Konsep  Penelitian Eksperimen
Multizat gizi  mikro 

Ibu hamil  
Keiompok  

MiNセ@

セQ⦅b・イ。エ「、ョ

__
ャ。⦅ィゥイセ@

セ@
Multizat gizi  mikro +
Zat gizi  makro 

Ibu hamil 
Kelompok  II 

1

Berat badan lahir 

I

T

Zat gizi tunggal 

Ibu hamil 
kelompok  III 



I
Berat badan  lahir 

Pada  contoh  kerangka  konsep  eksperiman  ditunjukkan  tiga 
kelompok ibu hamil  yang masing­masing mendapat perlakuan 
yang  berbeda.  Kelompok  I,  ibu  hamil  diberi  suplemen  multi 
gizi  mikro,  kelompok  II  diberi  suplemen multi  zat  gizi  mikro 
dan gizi  makro  (energi)  dan kelompok III  diberi  suplemen zat 
besi.  Disain penelitian ini  ingin mengetahui efek suplementasi 
26 

zat  gizi  milao  kepada  ibu  hamil  terhadap  berat  badan  bayi 
lahir. 
Suplementasi  diberikan  secara  acak  (random)  dan  tersamar 

(blinding).

Status  kesehatan  Igizi  ibu  hamil  sebelum 

suplementasi  diseleksi  menurut  inklusi  dan  persyaratan 
tertentu. 
7.4. Definisi OperasionaJ Variabel
Definisi  operasional  merupakan  batasan  atau  pengertian 
tentang  variabel  yang  akan  diukur,  dan  ditetapkan  oleh 
peneliti  (bukan  definisi  dari  kamus  bahasa).  Definisi 
operasional 

dibuat  untuk 

memudahkan  dan 

menJaga 

konsistensi  pengumpulan  data,  menghindarkan  perbedaan 
interpretasi serta membatasi  ruang lingkup variabel. 
Variabel  adalah  sesuatu  yang  digunakan  sebagai  ciri,  sifat, 
atau  ukuran  yang  dimijiki  atau  didapatkan  oleh  satuan 
penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu.  Variabel 
adalah  fenomena  yang  dapat  berubah  nilainya  dan  terukur. 
Variabel  penelitian  yang  dikumpulkan  harus  jelas  antara 
variabel  bebas  (independent) dan variabel  terikat  (dependent).
Variabel  bebas  adalah  varia bel  yang  dianggap  mempengaruhi 
variabel  terikat.  Variabel  be b as  dapat  berupa jenis  perlakuan, 
faktor  risiko,  prediktor,  dan  kausa.  Varia bel  terikat  adalah 

27 

variabel  yang  dipengaruhi.  Contohnya  status  terinfeksi  HIV 
atau  tidak  terinfeksi  HIV,  merupakan  variabel  terikat. 
Pengukuran  variabel  dikelompokkan  menjadi  4  skala 
pengukuran, yakni:  a)  skala nominal,  b) skala ordinal, c) skala 
interval dan d)  skala ratio 
Variabel  yang  dimasukkan  dalam  definisi  operasional  adalah 
semua variabel  yang dikumpulkan dan dianalisis, dapat diukur 
secara  operasional  dan  dapat  dipertanggung jawabkan  (harus 
menggunakan referensi yang sudah baku). 
Untuk  memudahkan  sebaiknya  dibuat  matriks,  mencakup 
nama  variabel,  penjelasan  ten tang  variabel  terse but,  metoda 
pengukuran,  skala ukur,  pengkategorian, dan sumber referensi 
yang sudah baku. 
7.5.  Disain Penelitian
Disain  penelitian  yang  dipilih,  harus  dapat  menjawab  tujuan 
penelitian,  meminimalkan  kesalahan  dengan  memaksimalkan 
reliabilitas  dan  validitas.  Disain  penelitian  sangat  tergantung 
pada masalah penelitian, sejauh mana telah  diketahui  masalah 
tersebut,  dan  sejauh  mana  kemungkinan  sumber  data  bisa 
didapatkan. 
Disain  penelitian  untuk  jenis  intervensi  adalah  eksperimen 
dan  kuasi  eksperimen  dimana  peneliti  dapat  menciptakan 
28 

kondisi  dan  mengukur  pengaruh  dari  setiap  kondisi.  Disain 
penelitian  untuk  jenis  non­intervensi  (observasional)  adalah 

cross sectional, study cohort, case control. Pemilihan  disain 
penelitian  yang  tepat  akan  menghasilkan  kesimpulan 
penelitian yang sahih (valid) . 

7.6.  Tempat dan Waktu
Tempat penelitian adalah lokasi dan institusi dimana data akan  
diperoleh  (subyek  penelitian,  bahan/sampel  yang  diperiksa).  
Waktu  penelitian  dimulai  sejak  awal  penelitian  (protokol)  
sampai  laporan akhir penelitian selesai.  

7.7.  PopuJasi dan SampeJ
Populasi  penelitian  adalah  kumpulan  individu  subyek  
penelitian  (manusia,  hewan,  senyawa  atau  sistem).  Cara  
menentukan  populasi  penelitian,  tergantung  pad a  masalah  
yang di  teliti.  
Sampel  penelitian  adalah  bagian  dari  populasi  yang  dipilih  
untuk  memberikan  gambaran  karakteristik  populasi.  Sampel  
dapat  berupa individu, keluarga, hewan coba, tumbuhan dll.  
a.  Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria  inklusi  dan  eksklusi  dari  populasi  harus  dinyatakan  
dengan jelas dan logis.  Kriteria inklusi merupakan persyaratan  
umum  yang  harus  dipenuhi  oleh  subyek  agar  dapat  diikut  

29 

sertakan  dalam  penelitian. 

Persyaratan  Inl  biasanya 

mencakup  karakteristik  subyek,  termasuk  demografis  dan 
geografis,  serta  periode  waktu  yang  ditentukan.  Kriteria 
eksklusi, disebutjuga kriteria penolakan, adalah keadaan yang 
menyebabkan  subyek  yang  memenuhi  kriteria  inklusi  tidak 
dapat diikutsertakan dalam penelitian. 

Kriteria eksklusi bukan kebalikan dari kriteria inklusi.
Contoh  untuk  penelitian  klinis  uji  coba  malaria,  kriteria 
inklusi  dapat  terdiri  dari:  pasien  dengan  diagnosis  malaria 
tanpa  komplikasi,  berumur  15­50  tahun,  tidak  sedang 
hamillmenyusui,  tidak  alergi  pada obat yang  sedang  diuji  dan 
bersedia  berpartisipasi  dalam  penelitian.  Kriteria  eksklusi 
dapat mencakup adanya penyakit lain yang menyertai. 

b. Besar Sampel
Besar  sampel  dihitung  dengan  menggunakan  rumus  yang 
sesual  dengan  tujuan  penelitian,  dapat  melalui  perhitungan 
sendiri,  tabel,  atau  bantuan  piranti  lunak  komputer.  Bila 
tujuannya  untuk  menghitung  perbedaan  proporsi  maka 
gunakan rumus perhitungan  sampel  untuk bed a proporsi.  Bila 
tujuannya  untuk  menghitung  perbedaan  rata­rata,  gunakan 
rumus  perhitungan  sampel  untuk  beda  rata­rata.  Dalam 
memilih  rumus  perhitungan  besar  sampel  harus  diperhatikan 
30 

Jems  data  yang  akan  diuji  apakah  memiliki  skala  ratio, 
interval, ordinal atau nominal. 

c. Cara Pemilihan Sampel 
Untuk  mendapatkan  sampel  yang  seSUai  harus  memenuhi 
kriteria  inklusi  dan  eksklusi. 

Kriteria  inklusi  maupun 

eksklusi  harus  dinyatakan  dengan  jeias  dan  logis.  Cara 
penarikan  sampel  tergantung  dari  metode  penelitian  yang 
dipakai  (kualitatif,  kuantitatif dan  kombinasi)  dan  kelayakan 
(SDM,  kondisi  lapangan).  Dasar  penarikan  sampel  dapat 

probability

sampling,

dan  non

probability

sampling.

Probability sampling meliputi  (a)  simple random sampling, (b) 
sistematik random sampling, (c)  stratified random sampling,
(d)  cluster random sampling dan  (e)  multistage random

sampling.

Non

probability

sampling

ierdiri  dari  (a) 

convenience atau  accidental sampling, (b) purposive sampling,
(c)  judgment sampling, (d)  expert sampling dan  ( e)  quota

sampling

7.8.  Instrumen Pengumpul Data
Instrumen dan cara pengwnpulan data  harus dijelaskan secara 
nncl.  Instrumen  pengumpulan  data  penelitian  dapat  berupa 
alat  (harus  memenuhi  syarat  untuk  peralatan  penelitian), 
kuesioner  atau  formulir  untuk  observasi.  Alat  untuk  kegiatan 
31

pengumpulan  data  hams  divalidasi/kalibrasi  terlebih  dahulu 
sebelum digunakan untuk pengumpulan data.  Kuesioner untuk 
pengumpulan data hams diuji reliabilitasnya. 
Kuesioner  dapat  dikembangkan  sendiri  atau  menggunakan 
kuesioner  dari  sumber  lain  yang  sudah  mernpakan  milik 
publik  (public domain), namun  demikian  tetap  hams  melalui 
proses  uji  coba  yang  sesuai  dengan  target  subyek  penelitian. 
Dalam  penelitian  etnografis,  instrumen  penelitian  adalah 
peneliti  itu  sendiri. 
Cara pengumpulan data: 
I)  Data primer dikumpulkan dengan cara : 
­ pengamatanlpemeriksaanlpengukurandengan 
menggunakan  alat,  misalnya  jam,  skala,  mikroskop, 
spektrofotometer, 
wawancara 

dan 

mendalam 

timbangan 

berat 

menggunakan 

badan 

pedoman 

wawancara, tape recorder, voice recorder,
­ diskusi  kelompok  terfokus  (focus group discussion)
menggunakan pedoman diskusi dan tape recorder, 
­ teknik  pengumpulan  data  lain  yang  reIevan 
(misalnya  delphi technique, life history, mapping,
nominal group technique),

32 

2)   Data  sekunder  dikumpulkan  antara  lain  dengan  cara 
menggunakan  daftar  isian,  formulir  kompilasi  data, 
rekam medik dll. 
Pelatihan  tenaga  pengumpul  data  diperlukan  untuk 
memaksimalkan  kualitas  data  yang  dikumpulkan  dan 
mengurangl  adanya  bias  pengumpul  data.  Tenaga 
pengumpul  data  harus  memenuhi  kelayakan  dan  uji 
profesi at au  ketrampilan khusus lainnya. 
7.9.  Bahan dan Prosedur pengumpulan data
a.  Bahan 
Bahan penelitian adalah zat,  obat, alat dan suplai yang 
dibutuhkan dalam penelitian. 
b.  Prosedur Kerja 
Prosedur kerja  harus  menggunakan  metoda yang  baku 
atau  modifikasi,  dan  kemungkinan  untuk  dapat 
dikerjakan  (feasible). Tahapan  kerja  diuraikan  dengan 
jelas  dan  rinci,  serta  dianjurkan  untuk  menyertakan 
bagian  alur  kerja. 

Misalnya  penelitian  yang 

menggunakan  speslmen  manusia  atau  hewan  perlu 
diuraikan:  cara  pengambilan  spesimen  antara  lain 
peralatan  yang  digunakan,  tempat  pengambilan  pada 
bagian  tubuh,  tenaga  yang  melakukan,  frekuensi 
33 

pengambilan, 

perlakuan 

terhadap 

speslmen 

(pengawetan,  pengemasan,  penyimpanan,  pengiriman) 
dan  prosedur  pemeriksaanlpenentuan  laboratorium 
yang digunakan dan tenaga yang melaksanakan.  Untuk 
peneiitian  lapangan  dapat  disusun  oleh  peneliti 
disesuaikan dengan kondisi dilapangan.  Prosedur kerja 
dapat disusun dengan bagan alur kerja. 

7.10.  Izin Penelitian 
ljin  penelitian  diperoleh  dari  instansi  pemerintah  terkait 
(Kemendagri,  pemerintah  provinsi,  pemerintah  kab/kota) dan 
Iokasi  tempat  penelitian  dilakukan  (Rumah  Sakit,  Dinas 
Kesehatan, Puskesmas), sesuai  dengan peraturan yang berlaku. 
Ijin  penelitian  diajukan  ke  Pemerintah  Provinsi 

dan 

diteruskan ke  Pemerintah KablKota lokasi  penelitian 

7.11.  Pengolahan dan Analisis Data 
Harus  dijelaskan  rene a na  analisis  untuk  menjawab  tujuan 
khusus  penelitian.  Disamping  itu  juga  perlu  disebutkan  uji 
apa  yang  akan  digunakan  untuk  menjawab  masing­masing 
tujuan.  Uji  statistik  yang  dapat  digunakan  antara  lain  chi

square, I-test, anova, regresi,  korelasi  dan  sebagainya  di 
sesuaikan  dengan  jenis  data  (kategori,  kontinyu ,  dll)  dan 
tujuan  penelitian.  Piranti  lunak  (software) pengolah  atau 
34 

penganalisis  data  dan  versi  yang  digunakan  perlu  disebutkan 
misalnya  Fox-Base, SPSS, Epi Info, word analyzer

dan 

program  lain  yang  relevan.  Analisis  data  kualitatif dilakukan 
dengan cara kategorisasi  dan konseptualisasi,  naratif,  content,
dan taxonomy atau dengan pendekatan kualitatif lainnya. 

8.

Etik Penelitian

Semua  penelitian  yang  menggunakan  manUSla  atau  hewan 
sebagai  subyek penelitian harus mendapatkan persctujuan etik 
penelitian  dari  Komisi  Etik.  Perlakuan  pada  subyek  yang 
menggunakan  manusia  dan  hewan,  dampak  dan  cara 
mengatasi  dampak  juga  menjadi  pertimbangan  Komisi  Etik. 
Selain 

itu, 

sebelum 

penelitian 

dimuJai  Juga 

harus 

mendapatkan  persetujuan  dari  subyek  penelitian  setelah  yang 
bersangkutan 

mendapatkan 

penjelasan 

dari 

peneliti 

(persetujuan  setelah  penjelasan  atau  informed consent).
Format Naskah Penjelasan dan  Persetujuan setelah Penjelasan 
dapat  dibaca  dalam  Buku  Pedoman  Operasional  Komisi  Etik 
Penelitian  Kesehatan,  Badan  Litbangkes 

atau  etik 

penelitian  setempat.  Surat  Surat  Permohonan persetujuan etik 
diajukan  ke  Komisi  Etik  Penelitian  Kesehatan  oleh  pimpinan 
satuan kerja dan melampirkan tiga eksemplar protokol. 

35 

9. Daftar Kepustakaan
Semua  publikasi  yang  digunakan  sebagai  rujukan  tersebut 
harus  dituliskan  sesuai  dengan  kaidah  ilmiah.  Rujukan 
pustaka  yang  dituliskan  di  dalam  daftar  kepustakaan  hanya 
yang  terkait  langsung  dengan  isi  proposal.  Penulisan  rujukan 
dilakukan  dengan  metode  Vancouver  (penomeran  menurut 
urutan rujukan yang digunakan). 
Contoh penulisan  daftar pustaka: 

Text book
Dionne  RA,  Phero  1C,  Becker  DE,editors.Management  of 
pain  and  anxiety  in  the  dental  office.  Philadelphia: WB 
Saunders:2002. 
Dokumen Pemerintah
Canada.Environmental  Health  Directorate.  Radiation 
protection  in  dentistry;  recommended  safety  procedure  for 
use  of  dental  x­ray  equipment.  Safety  code  30.0ttawa: 
Ministry of health;2000. 
Artikel dari jurnal
Haas  AN,de  Castro  GD,Moreno  T,  Susin  C,  Albandar 1M, 
Oppermann RV,  et  al.Azithomycin  as  aadjuntive  treatmel 
of aggressive  periodontitis:  12­months randomized  clinical 
tria!.  J clin Periodontol. 2008 Aug:  35(8):696­704. 
Referensi publikasi elektronik
Tasdemir  T,  Yesilyurt  C,  Ceyhanli  KT,  Celik  D,Er  K, 
Evaluation  of  apical  filling  after  root  canal  filling  by  2 
different  techniques.J  Can  Dent  Assoc  (Internet].  2009 
Apr  [cited  2009  Jun  14];  75(3):  [about  5pp.].  Available 
from:http://www.cda­adc.caljcdalvol­75/issue­3/20I.htm!. 
36 

10. Lampiran
Berkas  yang  dilampirkan  dalam  protokol  penelitian  an t ara 
lain: 
Susunan tim  peneliti 
ladwal penelitian 
Rincian Rencana Anggaran 
Biodata Ketua Penelitian 
Kesediaan Anggota peneliti 
Persetujuan Atasan yang Berwenang 
Persetujuan Penyandang Dana, 
Rekomendasi dari  Stakeholder, 
Laporan  Kemajuan  Penelitian  (untuk  penelitian 
lanjutan), 
Kuesioner, 
Naskah penjelasan, 
Formulir Persetujuan Setelah Penjelasan, 
Prosedur 

PemeriksaanIPenentuan 

Analisis 

Laboratorium, 
Prosedur Penanganan Efek samping untuk Uji  Klinik, 

11. Susunan Tim Peneliti
Susunan  tim  peneliti  disajikan  dalam  bentuk  tabel  yang 
menguraikan  tentang  nama  anggota  tim,  kedudukan  di  dalam 
37 

tim  peneli tian,  keahlian  yang  relevan  dan  urman  tugasnya. 
Tim  peneliti  terdiri  dari  seorang ketua  peiaksana dan  anggota 
tim  peneliti 

menurut  kebutuhan  serta  konsultan  apabila 

diperlukan.  Ketua  pelaksana  bertanggung  jawab  atas  semua 
aspek  penelitian.  Para  peneliti  bertanggung  jawab  terhadap 
salah satu aspek sesuai dengan bidang keahliannya. 
12. Jadwal Penelitian
ladwal  kegiatan  disajikan  dalam  bentuk  tabel  (gancharl)
berisi  uraian  kegiatan  yang  akan  dilaksanakan,  tolok  ukur 
beserta  masing­masing  satuannya,  dan  target  kegiatan  per 
triwulan  dalam  jumlah  dan  persennya.  Uraian  kegiatan  perlu 
dituliskan  secara  berurutan  mulai  dari  persiapan  (pengurusan 
IJIll,  pengadaan  bahan  dan  alat,  perslapan  lapangan, 
penyusunan  kuesioner,  dan  lain­lain),  pelaksanaan  penelitian, 
pengolahan dan anal isis data, dan pembuatan laporan. 
13. Rekapitulasi Biaya (Rincian Rencana Anggaran)
Rincian  rencana  anggaran  disusun  berdasarkan  Jems 
pengeluaran  yaitu  (a)  belanja  honor  output  kegiatan,  (b) 
belanja  non  operasional,  (c)  belanja  bahan,  (d)  belanja 
perjaianan,  (e)  belanja jasa profesi  (untuk  nara  sumber  paket 
meeting  lintas  sektor)  yang  sesuai  dengan  peraturan  yang 
berlaku. 
38 

Untuk 

setiap 

pembelian, 

harus 

disebutkan 

macamljenis  (spesifikasi),  jumlah  yang  diperlukan,  harga 
satuan  dan  harga  keseluruhan.  Dalam  rencana  biaya  untuk 
perjalanan,  hams  menyebutkan  jumlah  orang  yang  akan 
bepergian,  tempat  tujuan,  frekuensi,  lama  dan  kategori 
transportasi  yang  akan  digunakan.  Rencana  anggaran  harus 
mencakup  semua  tahapan  kerja  seperti  yang  diuraikan  dalam 
rincian prosedur kerja. 

14. Biodata Ketua Pelaksana dan Peneliti 
Biodata  ketua  pelaksana  dan  peneliti  utama  penelitian  ditulis 
secara  berurutan:  nama  dilengkapi  dengan  gelar  kesarjanaan, 
alamat  yang  mudah  dihubungi  melalui  pos  surat,  telepon, 
faksimili  dan  e­mail,  riwayat  pendidikan  profesional,  riwayat 
pekerjaan,  riwayat  penelitian  dan  publikasi  dalam  majalah 
ilmiah  (nama  majalah, judul  artikel,  volume,  nomor,  halaman 
dan tahun).  Penelitian  dan  publikasi  dalam  majalah ilmiah  5 
(lima)  tahun  terakhir,  diutamakan  yang  berhubungan  atau 
terkait dengan  materi  permasalahan penelitia.11  yang  diusulkan 
agar dapat dilihat sebagai  track record.

15. Kesediaan Anggota Tim Peneliti 
Ketua  pelaksana  dan  anggota  tim  peneliti  inti  perlu 
memberikan  tanda  tangan  persetujuan  berpartisipasi  dan 
menjadi  anggota  APKESI. 

Hal  ini  merupakan  dokumen 
39 

pelengkap  dalam  menerbitkan  Surat  Keputusan  Susunan 
Anggota  Tim  Pelaksana  Penelitian.  Untuk  anggota  Peneliti 
Daerah  (NN)  persetujuan diberikan  pada waktu  pengumpulan 
data. 

16. Persetujuan Atasan yang Berwenang
Protokol  penelitian harus  ditandatangani oleh ketua pe\aksana 
dan  disetujui  oleh atasan yang  bersangkutan,  minimal  pejabat 
sejajar  eselon  II;  Ketua  Panitia  Pembina  llmiah  (PPI)  untuk 
Pusat  dan  Balai  Besar;  Kepala  Balai,  Kepala  Loka  atasan 
langsung  memberikan  paraf  mengetahui/menyetujui  pada 
tanda  tangan  ketua  pelaksana.  Hal  tersebut  dimaksudkan 
agar  protokol  yang  dibuat  oleh  tim  peneliti  dapat 
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan administratif. 
KHUSUS UNTUK PENELITIAN KLINIS DAN KUALITATIF
• PENELITIAN KLIN1S
MERUJUK

PAD A

PEDOMAN

PEMBUATAN

PROPOSAL SESUAI GOOD CLINICAL PRACTICE
(GCP)

YANG DAPAT DIAKSES PADA WEBSITE:

http://www.jda.gov/oc/gcp/guidance.htmIATAU MERUJUK

PADA PEDOMAN YANG DISUSUN OLEH PUSAT
TEKNOLOGI

TERAPAN

KESEHATAN

DAN

EPIDEMIOLOGI KLINIK TAHUN 2012
UNTUK PENELITIAN KLINIS : KETU A PELAKSAN A

40 

HARUS MEMILIKI SERTIFIKAT GCP


PENELITIAN KUALITATIF
UNTUK PENYUSUNAN PROPOSAL DAN PROTOKOL
METODE

PENELITIAN

HARUS

DISESUAIKAN

KAIDAH-KAIDAH PENELITIAN KUALITATIF

III C. LAP0 RAN PENELITIAN

Laporan  peneJitian  terlihat  pada  lampiran  3.  Dabm  laporan 
penelitian  setidaknya  terdapat  hal­hal  yang  secara  nyata 
dilaksanak