SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING LIA JAKARTA

  SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING LIA JAKARTA UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2016/2017 Mata Kuliah : Dasar- Dasar Filsafat Nama : Nina Suartika Hari/Tgl : Sabtu, 16 April 2016 NPM :2010410084 Dosen : Agus Wahyudin, M.Pd. Kelas :

  

1. Persona adalah tidak lagi di mengerti sebagai sebuah topeng. Apakah yang di maksud

topeng tersebut ? Jelaskan ?

  Topeng di dalam persona sesungguhnya merupakan sebuah media untuk menghadirkan pribadi seseorang di hadapan penonton. Dengan kata lain topeng merupakan sesuatu yang menunjukkan sisi lain dari seseorang. Belakang ini, banyak orang yang mengdeskripsikan topeng sebagai seseorang yang bermuka dua, artinya, sifat yang ada di luar berbeda dengan yang ada di dalam diri orang tersebut. Orang yang menggunakan topeng juga lebih diidentikan sebagai seseorang yang jahat atau buruk tabiatmya.

  2. Badan dan jiwa adalah elemen yang sama. Jelaskan lebih detail dengan contoh lain yang Anda ketahui ?

  Badan dan jiwa merupakan satu kesatuan yang ada di dalam diri manusia. Namun, badan lebih bersifat jasmani, bisa dilihat dan bisa dirasakan kehadirannya oleh orang lain. Misalnya saja bagian tubuh kita seperti dada, perut, tangan, kaki, itu adalah gambaran dari badan manusia. Namun jiwa merupakan sesuatu yang ada di dalam diri manusia, jiwa sifatnya tidak terlihat seperti suara hati atau empati. Jiwa bisa menimbulkan rasa di dalam diri manusia seperti rasa saying, rasa kasihan, dan sebagainya.

  3. Apakah yang di maksud dengan aliran monisme dan aliran dualisme ? jelaskan dan berikan contohnya ?

  Monoisme adalah aliran filsafat yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsure yang terpisah. Aliran ini memiliki tiga bentuk yakni materialism, teori identitas, dan idealism. Contoh dari materialism yaitu seseorang yang hanya memikirkan masalah materi seperti uang dan harta. Teori identits lebih menkankan pada aktivitas mental, yaitu cara berpikir menggunakan akal, dan tidak memikirkan masalah materi. Sedangkan idealisme kebalikannya dari materi. Orang yang berpikir idealisme lebih menekankan pada pengalaman, nilai dan makna. Semua itu tidak ada artinya jika dikaitkan dengan materi.

  4. Apakah perbedaan dari suara hati dan hati nurani ?

  Suara hati merupakan sesuatu yang keluar di pikiran kita. Biasanya berbentuk suara, namun tidak ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali diri kita sendiri. Sedangkan hati nurani merupakan perasaan yang ada di dalam diri kita. Jika suara hati berbunyi dan mempengaruhi diri kita maka hati nurani akan berbicara, baik itu melakukan verbal atau melalui perbuatan. Hati nurani lebih ditekankan pada rasa yang ada pada diri kita.

  5. Jelaskan hubungan manusia dan historitas ?

  Manusia memiliki hubungan yang erat dengan historitas karena historitas merupakan sejarah dari kisah hidup manusia. Manusia yang telah lahir di dunia namun tidak sampai bertahan lama pun tetap memiliki sejarah atau histori. Untuk itu, manusia tidak ada bisa bercerita jika tidak memiliki history.

  

6. Apakah yang dimaksud dengan kebebasan umum dan khusus? Jelaskan dan berikan

contohnya ?

  Dalam pengertian umum kebebasan bersifat negative, karena dikaitkan dengan kata “tidak”. Dalam pengertian ini bebas berarti “tidak ada paksaan, tidak ada hambatan, tidak ada halangan, atau tidak ada aturan”, dan lain sebagainya. Misalnya bebas uang sekolah berarti tidak membayar uang sekolah, atau dikatakan “ Ia bebas dari rumah” yang artinya “tidak ada larangan dari orang tuanya”.

  Sedangkan dalam pengertian khusus sumber kebebasan dilihat dalam diri manusia itu sendiri. Di sini arti kebebasan dikaitkan dengan tiga hal yakni penyempurnaan diri, kesanggupan untuk memilih dan memutuskan, dan kemampuan mengungkapkan berbagai dimensi manusia. Orang disebut bebas kalau ia mampu mengarahkan dirinya menuju kesempurnaan. Ia tidak mau berhenti pada status quo atas kemampuannya. Orang bebas selalu menginginkan perkembangan dalam dirinya. Melalui refleksi dan evaluasi ia mengetahui keburukan perbuatan dan perilakunya. Setelah mengetahui keburukannya ia mengupayakan perbaikan.

  7. Apakah yang dimaksud dengan kebebasan horizontal dan kebebasan vertikal? Jelaskan ? Dan berikan contohnya?

  Kebebasan horizontal yaitu kebebasan yang berkaitan dengan pilihan-pilihan yang tak berhubungan dengan moral atau hal-hal yang mendasar dalam hidup manusia. Pilihan-pilihan ini berkaitan dengan kesenangan atau kesukaan. Dengan kata lain kebebasan ini tidak etis. Contohnya, memilih antara makan bakso atau mie ayam, antara membeli mobil Toyota atau mobil Ford, dan sebagainya. Kebebasan vertical berkaitan dengan pilihan moral. Dalam kebebasan ini ada dasar yang dijadikan sebagai titik tolak pertimbangan. Pilihan yang muncul di dalamnya adalah antara paling memuaskan kepentingan pribadi atau kepedulian teerhadap sesame. Di sini keputusan harus diambil sesuai dengan tujuan. Contohnya, ketika kita memiliki uang lebih apakah mau dibelanjakan atau mau disumbangkan untuk masjid atau anak-anak yatim. Karena berkaitan dengan moral maka kita akan lebih memilih menyumbangkan uang tersebut ke masjid atau anak yatim dibandingkan menggunakannya untuk berbelanja.

  8. Mengapa manusia disebut satu-satunya mahluk yang mampu bertanya ? Jelaskan ?

  Karena esensi manusia adalah berpikir. Kegiatan utama mahluk berpikir adalah bertanya dan mempertanyakan segala hal, termasuk dirinya. Karena itu dengan mendalami hakikatnya, manusia mengungkapkan jati dirinya yaitu satu-satunya mahluk yang mampu bertanya.

  9. Mengapa manusia bersifat misteri ?

  Karena manusia juga memiliki sifat dinamis dan paradoksal. Semakin manusia didalami maka semakin sedikit pengetahuan tentangnya. Untuk itulah manusia bersifat misteri yang artinya tidak mudah ditebak, haanya dirinya dan Tuhan lah yang mengetahui mengenai dirinya sendiri.

  10. Apakah perbedaan filsafat dan ilmu ? Jelaskan ?

  Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewar pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis sedangkan filsafat timbul dari tidak tahu menjadi tahu. Filfasat juga memberikan penjelasan terakhir, yang mutlak dan mendalam sampai mendasar sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder.

  Referensi: Kasdin Sihotang “Filsafat Manusia Upaya Membangkitkan Humanisme”