Analisis Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN

Peran internal auditor pada Bank Permata Cabang Medan dalam tercapainya pengawasan yang efektif dapat dilihat dalam pelaksanaan tugasnya yaitu antara lain harus melakukan review dan memberikan tanggapan atas proposal kebijakan atau sistem dan prosedur yang baru, terutama kecukupan aspek-aspek pengendalian intern dan manajemen resiko sehingga didalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Apabila terdapat hal-hal yang bersifat kritikal, auditor internal dapat melakukan diskusi dan memberikan saran perbaikan.

F. Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan uraian tentang Audit Intern yang telah dijelaskan pada bab II, maka penulis mencoba memberikan suatu analisa dan penilaian atas kualitas fungsi auditor internal dalam menigkatkan efektivitas pengendalian internal dari hasil penelitian. Pembahasan dalam bab ini akan terbagi menjadi : 1. Kedudukan dan Independensi Auditor Internal 2. Peranan fungsi auditor internal dalam menigkatkan efektivitas pengendalian internal 1. Kedudukan dan Independensi Auditor Internal Kedudukan auditor internal sangat mempengaruhi luas pemeriksaan yang dapat dilakukannya dalam perusahaan. Semakin tinggi kedudukan auditor intern maka semakin luas pula cakupan pemeriksaan yang akan dilakukannya. Peran auditor intern yang independen sangat dibutuhkan manajemen untuk memberikan hasil pemeriksaan yang tidak dipengaruhi oleh pihak lain. Hal ini tentu tidak lepas dari kedudukannya dalam perusahaan. Kedudukan auditor intern yang independen akan memungkinkan auditor memberi pendapat dan saran tanpa terlibat dengan kegiatan yang diperiksanya. Kedudukan auditor intern yang berada di bawah pimpinan tertinggi perusahaan akan memerikan independensi yang tinggi untuk menjalankan audit pada seluruh bagian perusahaan yang ada dibawah pimpinan tersebut. Posisi tersebut dapat membuat auditor bertindak dengan tegas bila menemukan keadaan yang tidak sesuai. Pada Bab II telah dikemukakan beberapa alternatif kedudukan audit intern di dalam perusahaan yaitu : a. Internal auditor berada di bawah direktur keuangan. b. Internal auditor berada di bawah direktur utama yang merupakan staf dari direktur utama. c. Internal auditor merupakan staf dewan komisaris. Pada Bank Permata, bagian audit intern berada di bawah pengawasan langsung dari CEO Presiden Direktur. Meskipun demikian, audit intern pada perusahaan juga dapat berkomunikasi langsung dengan Komite Audit, Komisaris Bank Permata untuk melaporkan menginformasikan masalah- masalah yang signifikan serta masalah lainnya yang berkaitan dengan audit intern. Posisi seperti ini merupakan alternatif kedua dari kedudukan audit intern di atas, yang secara teroritis dianggap cukup baik yaitu dengan memiliki tingkat independensi yang tinggi. Audit intern yang dimiliki perusahaan dapat dikatakan sebagai staf CEO, sehingga pelaksanaan tugasnya akan mendapat dukungan penuh dari pimpinan yang cukup tinggi dalam perusahaan. Bagian audit intern perusahaan memiliki tingkat kebebasan yang memadai untuk memberi penilaian dengan objektif karena tidak terlibat dalam operasional perusahaan yang diperiksanya. Independensi yang cukup tinggi yang dimiliki audit intern pada perusahaan akan memberi kebebasan bagi audit intern untuk menjalankan wewenangnya. Secara garis besar adapun yang menjadi wewenang audit intern Bank Permata yaitu sebagai berikut: 1 Menyusun dan mengubah kebijakan dan prosedur audit intern serta ruang lingkup pekerjaan audit sesuai dengan Kebijakan Audit Intern Bank Permata. 2 Menguji, memeriksa, dan menilai kelengkapan, keakuratan, keabsahan, kepemilikan dan kewenangan akses kepada sumber daya Bank Permata, seperti catatan akuntansi serta SDM. 3 Memonitor, menindaklanjuti dan mengevaluasi langkah perbaikan yang diambil oleh manajemen auditee berdasarkan temuan audit. 4 Memberi masukan pada system development life cycle tentang system internal control dan risk management sebagai narasumber. 5 Memiliki akses langsung ke Komite Audit, Komisaris, CEO, dan anggota Direksi lainnya dalam kaitan dengan objek audit. 6 Menetapkan competency profile dan kegiatan performance indicator dalam Audit Intern melalui rekrutmen seleksi, promosi, rotasi, dan pendidikan profesional yang terus-menerus. Dari uraian di atas terlihat bahwa audit intern Bank Permata mempunyai pengaruh penting dalam perusahaan terutama dalam membantu manajemen untuk mewujudkan pengendalian intern yang baik pada perusahaan. Untuk itu, maka auditor intern juga harus mempunyai keahlian yang memadai dan pengalaman yang cukup agar dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam perusahaan. 2. Peranan fungsi auditor internal dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal Semakin besar skala operasi perusahaan maka kebutuhan akan fungsi audit intern dalam pelaksanaan pengendalian akan semakin meningkat. Fungsi audit intern dalam perusahaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pelaksanaan pengendalian operasional seperti mengurangi dan menghindari penyelewengan, pemborosan dan hal-hal yang dapat merugikan perusahaan. Untuk mendapatkan suatu pengendalian yang baik, diperlukan penerapan fungsi audit intern di dalam organisasi yang mempunyai tugas untuk melakukan pemeriksaan, penilaian serta memastikan bahwa pengendalian intern yang ditetapkan oleh perusahaan telah berjalan dengan baik. Namun agar pengendalian internal berjalan efektif dan efisien, setelah dilakukannya observasi ada beberapa masukan dalam kaitannya membandingkan antara prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen dengan praktek di lapangan. Beberapa contoh tersebut yaitu: 1. Adanya proses Call Back untuk transaksi yang bukan dilakukan oleh pemilik rekening dan merupakan transaksi dengan nominal besar sehingga dibutuhkan konfirmasi ulang via Telepon yang berguna untuk keamanan dana nasabah. Pada beberapa kasus, proses ini terkadang tidak diterapkan dengan baik, dimana beberapa nasabah selalu melakukan transaksi dengan nominal besar dan tidak dilakukan proses call back mengingat pihak yang akan di konfirmasi tidak bersedia untuk dikonfirmasi. Hal ini membuat suatu persetujuan untuk dijalankannya transaksi dengan catatan gagal konfirmasi 3 kali. Dalam hal ini proses transaksi tersebut tidak efektif mengingat transaksi sering dilakukan dan selalu dibuat persetujuan gagal callback. Dalam hali ini, perlu adanya suatu deviasi atau penyimpangan untuk nasabah yang tidak bersedia untuk dilakukan konfirmasi agar menjadi tanggung jawab pribadi dalam menjalankan transaksi sehingga tidak berakibat kepada komplain nasabah yang menyebabkan reputasi bank menjadi buruk. 2. Adanya surprise check terhadap fisik uang didalam khasanah untuk periode setiap bulannya, dimana proses ini diharuskan tidak dilakukan hanya di tanggal-tanggal akhir bulan dan juga tidak dilakukan ketika cabang telah melakukan penyetoran uang ke vendor, sehingga aktifitas ini memang didasarkan pada pengawasan yang baik terhadap fisik uang kas sehingga tidak ada penyelewengan atau tindakan fraud seperti fisik uang di khasanah dengan yang ada di rekap kas tidak sesuai atau selisih. Bila surprise check selalu dilakukan mendadak maka karyawan tidak akan berani untuk melakukan penyelewengan uang fisik kas walaupun hanya untuk beberapa hari. 3. Proses transaksi tarik setor, dimana nasabah tidak ingin melakukan transaksi pemindahbukuan agar transaksi yang dilakukannya tidak dapat di monitoring lebih lanjut, sehingga dilakukan transaksi tarik tunai kemudian setor kembali ke rekening tujuan nasabah, dalam prosedur yang telah ditetapkan proses ini harus disertakan dengan menunjukkan fisik uang kepada nasabah berapa pun nominal yang akan dijalankan walaupun akan disetor kembali ke rekening tujuan nasabah. Pada akhir hari teller membuat suatu laporan atas nasabah- nasabah yang melakukan transaksi tarik setor dan diketahui oleh Head of Area. Hal ini terkadang membuat proses jalannya transaksi menjadi lebih lama, sehingga nasabah melakukan transaksi memakan waktu lebih lama dan nasabah yang mengantri berikutnya juga menunggu lama untuk bertansaksi. Sehingga perlu adanya suatu pembaruan terhadap sistem dimana adanya menu khusus dalam sistem teller yang membuat suatu proses tarik setor tanpa harus memperlihatkan fisik uang kepada nasabah dan pelaporan transaksi ini langsung diterima oleh bagian Anti Money Laundry. Pelaksanaan fungsi audit intern Bank Permata disesuaikan pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern SPFAIB, yang merupakan bagian dari peraturan Bank Indonesia sehingga diharapkan kualitas audit dapat dikatakan telah memadai. Perusahaan telah membentuk suatu satuan kerja audit intern yang bertugas membantu manajemen dalam mengadakan penilaian atas pengendalian intern dan pelaksanaan operasi pada badan usaha yang bersangkutan dan disertai dengan pemberian rekomendasi ataupun saran perbaikan. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memastikan apakah pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan telah sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang telah ditetapkan. Jika dilihat dari fungsi audit intern yang dijalankan pada perusahaan, menurut penulis secara keseluruhan telah sesuai dengan fungsi audit intern yang telah diuraikan pada uraian teoritis, walaupun ada beberapa hal yang menjadi perhatian. Salah satu tugas audit intern pada Bank Permata yang paling penting yaitu melakukan penilaian, evaluasi dan konsultasi secara independen ke manajemen atas sistem internal control yang dijalankan perusahaan. Seperti yang telah dikemukakan dalam uraian teoritis, dengan adanya pengendalian intern yang selalu dinilai oleh audit intern maka akan menghasilkan operasional perusahaan yang sesuai dengan usaha pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian audit intern merupakan fungsi penting yang dibutuhkan untuk berperan dalam pelaksanaan pengendalian perusahaan. Audit intern pada Bank Permata mendorong para pegawainya untuk bekerja hati-hati dengan menghindari terjadinya penyelewengan ataupun penyimpangan. Audit intern Bank Permata menempatkan diri sebagai Strategic Business Partner bagi manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan, bukan hanya sebagai pihak yang mencari-cari kesalahan. Audit intern Bank Permata berada pada posisi yang bertanggung jawab langsung kepada CEO Direktur Utama, hal ini membuat pelaksanaan peran dan fungsinya menjadi lebih optimal karena dapat melakukan audit pada seluruh bagian perusahaan yang berada di bawah pimpinan perusahaan. Audit intern perusahaan tidak hanya bertanggungjawab untuk menginformasikan sifat dan dampak dari kelemahan pengendalian intern yang ditemukan dalam operasional bisnis, tetapi juga memberikan solusi praktis untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Audit intern juga menilai kualitas pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab manajemen lini. Karena peran dan tanggung jawab audit intern yang begitu penting bagi tercapainya tujuan perusahaan maka jumlah personil audit intern yang dimiliki harus sesuai dengan cakupan luas pemeriksaan yang harus dilakukannya. Tindak lanjut merupakan tindakan yang dilaksanakan oleh auditee sesuai dengan rekomendasi yang diajukan oleh audit intern dalam laporannya. Sehubungan dengan tindak lanjut, lazimnya diperlukan adanya pernyataan auditee mengenai tindakan yang diambil berdasarkan rekomendasi yang diajukan tersebut untuk menekankan komitmen auditee dalam melaksanakan perbaikan. Audit intern perusahaan memiliki wewenang untuk melakukan monitoring terhadap tindak lanjut hasil audit yang dilakukan auditee tersebut. Kegiatan monitoring dilakukan untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan telah dilakukan dengan memadai dan efektif. Dari penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa pimpinan perusahaan telah memberi perhatian yang cukup besar pada peranan audit intern. Kondisi tersebut tidak hanya dikarenakan oleh ketentuan Bank Indonesia yang mewajibkan pelaksanaan audit intern pada perbankan di Indonesia yang tertuang dalam SPFAIB tersebut, tetapi juga karena pimpinan perusahaan telah menyadari pentingnya peran audit intern bagi manajemen terutama dalam menjaga agar pengendalian dalam perusahaan berjalan dengan baik. Dengan demikian, perusahaan akan menerapkan pengendalian yang semakin baik di masa-masa yang akan datang karena penilaian dan tindakan perbaikan atas kelemahan dan kesalahan yang ditemukan selalu dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab terakhir ini, penulis akan mencoba memberikan beberapa kesimpulan yang berdasarkan pada pembahasan dalam bab-bab terdahulu yang berkaitan dengan peranan audit intern untuk mencapai pengendalian yang baik. Dan pada bab ini penulis juga akan mencoba memberikan saran yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan kemajuan dimasa yang akan datang bagi siapa saja yang memerlukannya. A. Kesimpulan Setelah membahas secara teoritis kemudian membandingkan dengan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Audit intern pada perusahaan yang merupakan staf dari CEO telah memiliki kedudukan yang cukup bagus, maka audit intern menjadi unsur yang cukup berpengaruh dalam pengendalian perusahaan. Dengan kedudukan audit intern yang seperti itu maka tingkat independensinya menjadi tinggi dan dapat menjaga obyektifitas dalam menjalankan fungsi pengawasan yang dilakukan pada seluruh bagian. 2. Audit intern melakukan pemeriksaan secara rutin dalam satu periode. Setiap unit kerja Bank Permata yang menjadi objek