Monografi Kecamatan Purbolinggo Sejarah Singkat Kecamatan Purbolinggo

Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Dewasa dan Anak-anak di Kecamatan Purbolinggo Tahun 2012. NO DESA Dewasa Anak-anak Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1. Taman Asri 896 752 497 687 2.832 2. Taman Sari 996 983 659 877 3.515 3. Taman Bogo 857 724 469 595 2.645 4. Taman Enda 1.645 1.726 849 1.368 5.588 5. Taman Dadi 1.158 1.143 503 628 3.432 6. Taman Fajar 1.310 1.077 439 671 3.497 7. Tegal Gondo 517 414 259 359 1.549 Jumlah 7.379 6.819 3.675 5.185 23.058 Sumber: Kantor Camat Purbolinggo 2012 3. Aspek Pertanian Tabel 9. Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah Ha di Kecamatan Purbolinggo Tahun 2012. NO DESA Sawah Bukan sawah Jumlah 1. Taman Asri 198.25 511.25 709.50 2. Taman Sari 215.70 874.30 1.090.00 3. Taman Bogo 180.80 415.20 596.00 4. Taman Enda 439.75 635.25 1.075.00 5. Taman Dadi 305.50 345.25 650.75 6. Taman Fajar 220.85 625.50 846.35 7. Tegal Gondo 136.40 334.00 470.40 Jumlah 1.697.25 3.740.75 5.438.00 Sumber: Kantor Camat Purbolinggo 2012 Tabel 10. Luas Tanaman Padi dan Jagung Tahun 2011Ha di Kecamatan Purbolinggo Tahun 2012. No Desa Padi Jagung 1 Taman Asri 185,75 70,50 2 Taman Sari 376,00 302,00 3 Taman Bogo 30,00 125,00 4 Taman Enda 310,00 215,00 5 Taman Dadi 315,00 68,00 6 Taman Fajar 280,25 320,00 7 Tegal Gondo 136,40 65,24 Jumlah 1633,40 1165,74 Sumber: Kantor Camat Purbolinggo 2012

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari pembahasan mengenai pelaksanaan program BLBU di Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Perencanaan dan Pelaksanaan BLBU di Kecamatan Purbolinggo, secara keseluruhan ditinjau dari segi ketepatan sasaran, ketepatan jumlah, ketepatan waktu, dan ketepatan bentuk termasuk dalam kategori efektif. 2. Berdasarkan pengukuran variable pelaksanaan program ini dengan tingkat persentase sebesar 73,61. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program Ini berjalan dengan efektif. 3. Dengan adanya Program BLBU di Kecamatan Purbolinggo ini membantu petani padi di daerah ini dalam penyediaan benih padi unggul bermutu. 4. Pemberian benih padi BLBU memberikan pengaruh positif kepada petani padi,kelompok tani, di Kecamatan Purbolinggo. 5. Bantuan Langsung Benih Unggul ini membantu dalam mengurangi biaya produksi padi, walaupun dalam pelaksanaannya berjalan dengan efektif tetapi produktifitas menurun. Hal ini terjadi karena hasil produksi padi ditentukan juga oleh faktor alam dan sistem irigasi di daerah tersebut.

B. Saran

Dari hasil uraian-uraian dan kesimpulan diatas, diberikan beberapa pemikiran yang kiranya dapat berguna untuk memperbaiki dan meningkatkan pencapaian efektivitas pelaksanaan Program BLBU di Kecamatan Purbolinggo sebagai berikut : 1. Agar pihak petugas BLBU tidak membebankan biaya operasional kepada Petani penerima BLBU sehingga petani dapat menerima subsidi BLBU secara Penuh tanpa adanya baiaya tambahan yang harus dikeluarkan. 2. Agar pihak petugas BLBU selalu memeriksakan kondisi benih BLBU yang Akan diberikan kepada petani agar tidak ada petani yang menerima benih BLBU dengan kondisi rusak. 3. Agar pihak petugas BLBU lebih merata dalam pembagian jumlah benih BLBU dan sesuai dengan pedoman pelaksanaan BLBU sehingga petani Dapat memperoleh benih BLBU dengan jumlah yang sesuai dengan ketentuan program. 4. Agar pihak petugas BLBU dapat memberikan benih BLBU sesuai dengan waktunya. 5. Agar pihak petugas BLBU lebih aktif lagidalam mensosialisasikan program BLBU kepada petani agar petani mendapatkan informasi secara lengkap Mengenai adanya bantuan tersebut,serta lakukan pelatihan dan pendampingan kepada petani padi di Kecamatan Purbolinggo. 6. Agar para petani dapat menggunakan benih padi sesuai ketentuan yang ditetapkan agar hasil produksi dan produktifitas meningkat. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pertanian Nasional. 2012. Tentang Pedoman Umum Bantuan Langsung Benih Unggul. Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2002. prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Dinas Pertanian Nasional. Daftar Alokasi Benih BLBU Tahun 2012. Lampung Timur. Sugiono. 2006. Statistik Untuk penelitian. Bandung: L Fabata. Djayasinga, Marselina. 2006. Ekonomi Publik Suatu Pengantar. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Kantor BPS Kabupaten Lampung Timur. 2013. Kecamatan Purbolinggo Dalam Angka. Mangkoesoebroto, Guritno. 2000. Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE. Undang-Undang RI No. 7, 1996. Pangan, Jakarta. Nazir, Moh. 2000. Metode Penelitian. Jakarta: PT Ghalia Indonesia. Nurdajaman, Arsyad. 1992. Keuangan Negara. Jakarta: Intermedia. Sayuti, Husain. 1989. Pengantar Metodologi Riset. Jakarta: Fajar Agung. Suparmoko, M. 1997. Keuangan Negara Dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta: BPFE. Teguh, Muhammad. 2005. Metodologi Penelitian EkonomiTeori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan EkonomiEdisi ke-5. Jakarta: Bumi Aksara. Umar, Husein. 1998. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. jakarta