UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
berefek salting-out, oleh karena itu menyebabkan kenaikan termogelasi dari HPMC dan kekuatan gel meningkat dalam keadaan ini dibandingkan dengan
penggunakan garam seperti NaI dan NaSCN yang menyebabkan keadaan salting-in sehingga menurunkan termogelasi HPMC dan kekuatan gel
menurun.
4.6 Evaluasi Pola Penyemprotan
Tabel 4.5 Tabel BeratSemprot Formulasi
Formula Berat rata-ratasemprot ± SD
A 0,296 ± 0,028
B 0,383 ± 0,003
C 0,414 ± 0,012
D 0,370 ± 0,019
E 0,324 ± 0,096
F -
Hasil dari evaluasi pola penyemprotan dapat dilihat pada gambar di Lampiran 10 dan untuk melihat ukuran dari setiap pola semprotan dapat
dilihat pada tabel di lampiran 8. Untuk Formula A, pola yang terbentuk bulat menyebar seperti pola ketika air disemprotkan sedangkan untuk formula B
hingga E pola yang terbentuk adalah bulat tidak menyebar, hanya berada pada satu titik lurus dari semprotan, berbentuk kecil dengan rata - rata
diameter 1 - 3 cm, sedangkan formula F tidak dapat disemprotkan. Tekanan yang dibutuhkan untuk menyemprotkan sediaan formula A
paling sedikit karena viskositas formula A yang tidak terlalu tinggi, sedangkan pada formula lainnya dikarenakan viskositas yang tinggi sediaan
menjadi sulit untuk disemprotkan dan membutuhkan tekanan yang lebih besar dari formula A. Peningkatan kekuatan gel yang dihasilkan dari
keadaan salting out pada polimer HPMC berpengaruh terhadap tekanan yang dibutuhkan, semakin kuat ikatan dalam suatu gel akan memungkinkan
gel sulit disemprotkan dari alat semprot. Selain itu, peningkatan konsentrasi karbopol akan meningkatkan viskositas dan meningkatkan tekanan yang
dibutuhkan untuk menyemprotkan gel dari alat semprot bahkan mungkin sulit untuk disemprotkan Kamishitta, Takuzo., et al., 1992.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.7 Evaluasi Daya Sebar Lekat
Dari formulasi A-F, formula A, B, dan C tidak melekat atau mengalir dari daerah semprot karena viskositas yang lebih rendah dibandingkan
formula D dan E yang dapat melekat setelah disemprotkan di kulit lengan bagian atas lebih dari 10 detik, hal ini karena viskositas yang lebih tinggi
sehingga sediaan lebih kental. Sedangkan formula F tidak bisa disemprotkan dari alat karena memiliki viskositas yang paling tinggi.
4.8 Evaluasi Stabilitas