Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Kelayakan Penerima Beasiswa Prestasi Menggunakan Metode AHP.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI KELAYAKAN
PENERIMA BEASISWA PRESTASI MENGGUNAKAN METODE
ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP)
Nugraha Adi Ananta – A11.2008.04138
Program Studi Tehnik Informasi S1, Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang
E-mail : last66.ananta@yahoo.com

ABSTRAK
Perizinan Beasiswa merupakan pendanaan yang diberikan untuk meningkatkan kapasitas
sumber daya manusianya melalui pendidikan, biaya tersebut diberikan kepada yang berhak
menerima, terutama berdasarkan klasifikasi, kualitas, dan kompetensi si penerima beasiswa.
Berdasarkan data pendaftar yang memenuhi syarat, proses penentuan penerimaan beasiswa dapat
berbeda-beda tergantung dengan para pengambil keputusan yang terlibat dalam proses penentuan
penerimaan beasiswa. Beberapa simulasi dilakukan untuk mendapatkan penerima beasiswa yang
dianggap layak. Pemberian beasiswa dilakukan secara bertahap, sebelum memperoleh beasiswa
para calon penerima akan diseleksi sesuai dengan criteria dari pihak penyelenggara.
Pembangunan dan penggunaan aplikasi sistem pendukung keputusan untuk penentuan
rekomendasi kelayakan penerima beasiswa prestasi ini dapat menjadi alternatif lain untuk
membantu memudahkan dan mempercepat pengelolaan data yang dapat menghasilkan keputusan
secara cepat dan akurat mengenai rekomendasi kelayakan.


Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Beasiswa, Rekomendasi, Kelayakan, AHP

pendidik atau peneliti, atau juga dari kantor

1. Pendahuluan
Beasiswa

dapat

sebagai

tempat bekerja yang karena prestasi seorang

pembiayaan yang tidak bersumber dari

karyawan dapat diberikan kesempatan untuk

pendanaan sendiri atau orang tua, akan tetapi


meningkatkan

diberikan

manusianya

oleh

dikatakan

pemerintah,

perusahaan

swasta, kedutaan, universitas, serta lembaga

kapasitas
melalui

sumber


daya

pendidikan.

Berdasarkan data pendaftar yang memenuhi

penerimaan

ditentukan. Agar tidak menyimpang dari

beasiswa dapat berbeda-beda tergantung

tujuan penyusunan tugas akhir ini maka

dengan para pengambil keputusan yang

terlebih dahulu penulis menyajikan lingkup

terlibat dalam proses penentuan penerimaan


permasalahan sebagai berikut:

beasiswa.

dilakukan

- Kriteria yang digunakan dalam sistem ini

untuk mendapatkan penerima beasiswa yang

adalah Indeks Prestasi Komulatif (IPK),

dianggap layak. Metode AHP merupakan

penghasilan

metode pengambilan keputusan yang multi

tanggungan orang tua, semester, dan usia.


kriteria. Pengambilan keputusan penentuan

- Hasil dari Decision Support System

penerima beasiswa menggunakan kriteria-

tersebut hanyalah alternatif solusi yaitu

kriteria

Rekomendasi

syarat,

proses

penentuan

Beberapa


yaitu

surat

simulasi

permohonan

ipk,

penghasilan orangtua, tunjangan orangtua,

orang

tua,

jumlah

Kelayakan


Penerima

Beasiswa.

semester dan umur.
Berdasarkan masalah yang sudah dijelaskan

3. Sistem Pendukung Keputusan

maka penelitian ini akan dibuat sebuah

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi

Decission Support System (DSS) merupakan

Kelayakan


sistem

Penerima

Beasiswa

Prestasi

informasi

interaktif

yang

menggunakan metode Analytical Hierarcy

menyediakan informasi, permodelan, dan

Process (AHP) Sebagai alternatif solusi


pemanipulasian data. Sistem itu digunakan

dalam penyelesaian masalah tersebut.

untuk membantu pengambilan keputusan
dalam situasi yang semiterstruktur dan
situasi yang tidak terstruktur, dimana tak

2. Rumusan dan batasan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka

seorang pun tahu secara pas bagaimana

dapat dirumuskan permasalahan yang dapat

keputusan seharusnya dibuat.

diselesaikan

Dari


yaitu

merancang

Sistem

beberapa

definisi

dapat

dikatakan

Rekomendasi Kelayakan Penerima Beasiswa

keputusan adalah suatu sistem informasi

Prestasi Menggunakan Metode Analytical


spesifik yang diajukan untuk membantu

Hierarcy Process (AHP). Untuk menentukan

manajemen dalam mengambil keputusan

siapa

beasiswa

yang berkaitan dengan persoalan yang

berdasarkan bobot dan kriteria yang sudah

bersifat semiterstruktur dan tidak terstruktur.

akan

menerima

sistem

atas

Pendukung Keputusan untuk menentukan

yang

bahwa

di

pendukung

4. Model AHP (Analytical Hierarcy Process)

(pairwise

comparisons).

Nilai-nilai

Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L.

perbandingan relatif dari seluruh alternatif

Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini

kriteria bisa disesuaikan dengan judgement

adalah sebuah kerangka untuk mengambil

yang telah ditentukan untuk menghasilkan

keputusan dengan efektif atas persoalan

bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas

yang kompleks dengan menyederhanakan

dihitung dengan memanipulasi matriks atau

dan

melalui

mempercepat

proses

pengambilan

penyelesaian

persamaan

keputusan dengan memecahkan persoalan

matematika.

tersebut kedalam bagian-bagian, menata

4.

bagian atau variabel ini dalam suatu susunan

Konsistensi memiliki dua makna. Pertama,

hierarki.

objek-objek

Dalam

menyelesaikan

Konsistensi logis

yang

serupa

bisa

permasalahan dengan AHP ada beberapa

dikelompokkan sesuai dengan keseragaman

prinsip yang harus dipahami, diantaranya :

dan relevansi. Kedua, menyangkut tingkat

1.

hubungan antar objek yang didasarkan pada

Membuat hierarki

Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan
memecahnya

menjadi

pendukung,
hierarki

menyusun

dan

kriteria tertentu.

elemen-elemen
elemen

menggabungkannya

secara
atau

5. Definisi Beasiswa
Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan

mensintensisnya.

bagiyang menerimanya. Hal ini sesuai

2.

dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU

Penilaian kriteria dan alternatif

Kriteria dan alternatif dilakukan dengan

PPh/2000.

perbandingan berpasangan. Menurut Saaty

penghasilan adalah tambahan kemampuan

(1988), untuk berbagai persoalan, skala 1

ekonomis dengan nama dan dalam bentuk

sampai 9 adalah skala terbaik untuk

apa pun yang diterima atau diperoleh dari

mengekspresikan

dan

sumber Indonesia atau luar Indonesia yang

skala

dapat digunakan untuk konsumsi atau

diukur

menambah kekayaan Wajib Pajak (WP).

definisi

pendapat.

pendapat

perbandingan

kualitatif

Saaty

Nilai
dari

bisa

Disebutkan

pengertian

menggunakan tabel analisis.

Karena beasiswa bias diartikan menambah

3.

kemampuan ekonomis bagi penerimanya,

Menentukan prioritas

Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu

berarti beasiswa merupakan penghasilan

dilakukan

(Jawa Pos, 2009).

perbandingan

berpasangan

Tujuan pemberian beasiswa yaitu membantu
para pelajar untuk mencari ilmu sesuai
dengan bidang yang dikuasai terutama yang
mempunyai

permasahalahan

Menciptakan

pemerataan

ekonomi.

suatu

ilmu

pengetahuan atau pendidikan kepada setiap
orang yang membutuhkan. Menciptakan
generasi baru yang pintar dan cerdas.
Sehingga

diharapkan

melalui

generasi-

generasi yang baru dapat member bantuan
melalui

ilmu

diperolehnya

pengetahuan
sehingga

yang

telah

menciptakan

kesejahteraan.

6. Metode Analisis Data
Metode

analisis

data

untuk

teknik

pembobotan dan pengambilan keputusan
yang dipergunakan dalam tugas akhir ini
adalah metode Analytic Hierarcy Process
(AHP).

Keunggulsn

metode

AHP

dibandingkan metode yang lainya adalah :
1.

Struktur

yang

berhierarki,

sebagai

konsekuensi kriteria yang dipilih sampai
pada subkriteria yang paling dalam.
2.

Memperhitungkan
dengan

batas

validasi

toleransi

sampai

inkosistensi

berbagai kriteria dan alternatif yang
dipilih oleh pengambil keputusan.
3.

Memperhitungkan daya tahan output
analisis
keputusan

sensitivitas

pengambilan

7. Implementasi Sistem

2.

8. Kesimpulan :

Dapat ditambahkan data lain yang

Dari hasil penelitian dan pengamatan yang

mendukung

penyeleksian

telah dilakukan, maka penulis dapat menarik

misalnya penambahan kriteria.

beasiswa,

kesimpulan sebagai berikut:
1.

Sistem yang dibuat ini lebih efektif
dibandingkan

dengan

menggunakan

intuisi.
2.

Sistem ini bisa menjadi salah satu solusi
alternative

untuk

rekomendasi

3.

menentukan

kelayakan

penerimaan

10. Daftar Pustaka
[1]

Sutabri, Tata. (2005). Sistem

Informasi Manajemen. Yogyakarta : Andi
Offset.
[2]

Kusrini (2007). Konsep dan Aplikasi

beasiswa.

Sistem Pendukung Keputusan.Yogyakarta:

Keputusan yang dihasilkan oleh sistem

Andi Offset.

ini belum sebagai keputusan akhir

[3] Gafur, Abdul. (2008). Cara Mudah

karena system ini hanya membantu

Mendapatkan Beasiswa. Jakarta: Penebar

untuk merekomendasikan sesuai dengan

Plus

krteria.

[4] Daihani, Dadan Umar. (2001).
Komputerisasi Pengambilan Keputusan.

9. Saran :

Jakarta: Elex Media Komputindo

Dari kesimpulan yang telah disebutkan
diatas, penulis mengharapkan dan memberi
saran untuk pengembangan lebih lanjut dari

Sistem

dapat

dikembangkan

Keputusan (Decision Support System).
Pontianak.

Sistem tersebut sebagai berikut:
1.

[5] Kosasi, Sandy. (2002). Sistem Penunjang

dalam

[6]

Madcoms. (2003). Aplikasi Database

bentuk website dimana pihak pengelola

Visual Basic 6.0 dengan Crystal Report.

website

Yogyakarta : Andi Offset.

instansi

dapat

bekerjasama

dengan

pendonor

beasiswa

dan

[7]

universitaspenerima

beasiswa

agar

Support System and Intelligent System.

penyeleksian dapat terlaksana secara
efesien dan efektif.

Turban, E., dkk. (2005). Decision

Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.

[8]

Mulyono, S. (1996). Teori

Pengambilan Keputusan. Jakarta : Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.