pikiran terbuka untuk menerima saran, kritik, dan ide, 9 memiliki cara pandang dan tujuan yang jelas.
2. Tingkat kemampuan berpikir positif mahasiswa angkatan 2014 Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma masih dapat ditingkatkan. Hal ini dikarenakan ada indikator-indikator berpikir positif
yang teridentifikasi masih kurang baik. Indikator berpikir positif yang masih perlu ditingkatkan tersebut nampak dari analisis item tergolong
sedang, yaitu indikator: 1 memusatkan perhatian pada kesuksesan, 2 mempunyai rasa optimis untuk mencari jalan keluar dari berbagai
masalah yang dihadapi, 3 tidak membuat alasan tetapi melakukan tindakan, 4 memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
orang lain, 5 pikiran terbuka untuk menerima saran, kritik dan ide, 6 menggambarkan diri sendiri.
B. Keterbatasan
Ada kemungkinan subjek dalam penelitian ini baru dan belum pernah mengisi kuesioner semacam ini, hal ini dikarenakan subjek mengisi
secara singkat dan kurangs erius dalam mengisinya.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada pihak yang terkait dengan penelitian ini, yakni sebagai berikut:
1. Pihak Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma a.
Pihak Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
hendaknya menjadikan
penelitian ini
sebagai pertimbangan dalam memberikan pembinaan kepada mahasiswa
angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma agar mahasiswa menyadari pentingnya
meningkatkan kemampuan berpikir positif, maka dari itu mahasiswa memiliki kwalitas hidup yang sangat baik.
b. Untuk meningkatkan tingkat kemampuan berpikir positif
mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 dapat dilakukan dengan
memberikan pembinaan atau pelatihan berpikir positif. Topik-topik yang dapat diangkat dalam pembinaan adalah topik-topik yang
sebagaimana dalam analisis item masih tergolong sedang.
2. Penelitian lain
a. Alat penelitian yang digunakan pada penelitian hendaknya tidak
hanya kuesioner tertutup, sebaiknya juga digunakan kuesioner terbuka, wawancara dan observasi agar informasi yang
dikumpulkan semakin lengkap. b.
Mengingat pentingnya berpikir positif, peneliti lain diharapkan mengadakan penelitian yang lebih mendalam mengenai tingkat
kemampuan berpikir positif agar diperoleh gambaran yang lebih tepat dan menyeluruh mengenai tingkat kemampuan berpikir
positif. c.
Bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian serupa dapat melakukan penelitian pada tingkatan usia yang berbeda misalnya
anak sekolah, siswa SMP dan siswa SMA untuk melihat apakah ada perbedaan tingkat kemampuan berpikir positif pada tiap usia
seseorang.
Daftar Pustaka
Abdul, Muhamad. 2005. Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kritis dalam Pembelajaran
. Yogyakarta : Penerbit Andi. Albrecht. K. 1992. Brain Power: learn to improve your thingking skills ed-ke3.
New York. Agung Webe. Belajar Mandiri. Rahasia mencapai kemandirian dan kesejatian
hidup . Saujana
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Aswendo Dwitantyanov, dkk. 210. Pengaruh Pelatihan Berpikir Positif pada
Efikasi Diri Akademik Mahasiswa Studi Eksperimen pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Undip Semarang
. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi Undip Vol. 8, No.2, Oktober
2010 Atina Machmudati. 2013. Efektifitas Pelatihan Berpikir Positif untuk Menurunkan
Kecemasan Mengerjakan Skripsi pada Mahasiswa Fakultas Umum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri. Asrori Mohammad, Ali Mohamad. 2009. Psikologi Remaja perkembangan
peserta didik. Jakarta. Erlangga.
Azwar. 2009. Penyusunan Skala Paikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________2011. Reliabilitas dan Validitas Ed. 3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
________2012. Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bosmas, Phill. 1996. Anda Dilahirkan Untuk Mencintai. Yogyakarta. Kanisius.
Enik Nur Kholidah Asmadi Alsa. 2012. Berpikir Positif untuk Menurunkan
Stres Psikologis. Jurnal Psikologi Volume 39, No. 1, Juni 2012: 67
– 75. Hamzah, Uno. 2008. Mengembangkan Kemampuan Berpikir. Jakarta : Bumi
Aksara.
Hurlock, E.B. 2009. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan terjemahan
. Jakarta. Erlangga Lunardi.1987. Komunikasi mengena :Meningkatkan efektifitas komunikasi Antar
Pribadi. Yogyakarta.
Norman Vincent Peale. 1995. Membangkitkan Kepercayaan diri untuk meraih kesuksesan.
Jakarta: Delapratasa Margono. S. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Murphy, Richard. 1988. Perilaku Manusia. Status dan Penyesuaian Diri. Jakarta. PT Tira Pusaka
Sinurat, R.H.Dj. 1992. Reader Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta: USD
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif. Dan RD.
Bandung. Alfabeta Susilawati Susmono, Kejujuran Diri. Jakarta. Citra Adhikara Widyadhana
Sukartini. 2011. Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi. Jakarta: Grafindo Persada
Rohmayasari. 2010. Peningkatan Kemampuan Berpikir Analisis dan Kreatif. Surabaya : Kartika.
Saroso, Siswo. 2008. Upaya Pengembangan Kemampuan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran di Kelas
. Bandung : Rineka Cipta. Nasir, Muhamad. 2001. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nurgana, Endi. 2000. Statistika untuk Penelitian. Bandung. CV Permadi.
LAMPIRAN
1
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
KUESIONER Kemampuan Berpikir Positif
Disusun Oleh: Christiana Grace Setiawati
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
KUISIONER
Tingkat Kemampuan Berpikir Positif
A. Identitas