Saran Upaya membangun keluarga Kristiani melalui pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
[3]
b. Kurang setuju
d. Tidak setuju 9.
Komunikasi yang baik didalam hidup berumah tangga merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keutuhan kelurga
a. Setuju c.
Ragu-ragu b.
Kurang setuju d. Tidak setuju
10. Pendampingan keluarga merupakan upaya untuk membangun keluarga
menjadi keluarga kristiani a.
Setuju c. Ragu-ragu
b. Kurang setuju
d. Tidak setuju 11.
Apakah bapak-ibu sering mengikuti pendampingan keluarga yang dilaksankan oleh paroki
a. Sering c.
Ragu-ragu b.
Kurang sering d. Tidak sering
12. Apa yang menjadi motivasi bapak-ibu dalam mengikuti pendampingan
keluarga a.
Mendapatkan pengetahuan baru b.
Mendapat solusi atas kesulitan-kesulitan yang dialami dalam hidup berkeluarga
c. Memperkembangkan iman
d. Lainnya……………………………………………..
13. Apakah bapak-ibu setuju bahwa tujuan dari dilaksanakanya pendampingan
keluarga adalah, agar tercapainya kesejahteraan dan berkembangnya iman dalam keluarga yang didampingi
a. Setuju
c. Ragu-ragu
b. Kurang setuju
d. Tidak setuju 14.
Bentuk pendampingan keluarga seperti apa yang sudah bapak ibu ikuti a.
Katekese keluarga c. Retret Keluarga
b. Rekoleksi keluarga
d. Kunjungan Keluarga 15.
Apakah pendampingan keluarga yang bapak-ibu ikut telah membantu bapak- ibu dalam membangun keluarga kristiani
a. Membantu
c. Ragu-ragu
[4]
b. Kurang membantu
d. Tidak membantu 16.
Apakah pendampingan keluarga yang dilaksanakan oleh paroki membantu bapak-ibu dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada dalam keluarga
bapak-ibu a.
Membantu c.
Ragu-ragu b.
Kurang membantu d. Tidak membantu
17. Seberapa sering pendampingan keluarga dilaksanakan di paroki ini
a. Sering
c. Ragu-ragu
b. Kurang sering
d. Tidak sering 18.
Siapakan yang selama ini memberikan pendampingan keluarga kepada bapak-ibu
a. Kaum Religius
b. Katekis
c. Tim khusus pendamping
d. Lainnya……………………………….
19. Apa yang menjadi faktor penghambat dalam mengikuti pelaksanaan
pendampingan keluarga a.
Sibuk dalam perkerjaan b.
Kurangnya tenaga pendamping c.
Proses pendampingan yang belum baik d.
Materi yang tidak sesuai 20.
Apa yang menjadi faktor pendukung dalam mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga
a. Proses yang menarik
b. Materi yang sesuai
c. Tim pendamping yang berpengalaman
d. Adanya dukungan dari pastor paroki
21. Apakah pendampingan keluarga yang sudah ada perlu untuk ditingkatkan lagi
a. Perlu c.
Ragu-ragu b.
Kurang perlu d. Tidak perlu
22. Pendampingan keluarga yang seperti apa yang menjadi harapan bapak-ibu
[5]
a. Katekese keluarga
c. Retret Keluarga b.
Rekoleksi keluarga d. Kunjungan Keluarga
23. Materi pendampingan yang seperti apa yang diharapakan bapak-ibu dalam
mengikuti pendampingan keluarga a.
Materi mengenai pemahaman keluarga kristiani b.
Materi mengenai dasar-dasar keluarga kristiai c.
Materi mengenai cirri-ciri dari keluarga kristiani d.
Materi mengenai upaya dalam membangun keluarga kristiani 24.
Menurut bapak-ibu waktu yang tepat untuk melaksankaan pendampingan keluarga berapa kali
a. Satu minggu sekali
c. Satu tahun dua kali b.
Satu bulan sekali d. Satu tahun sekali
25. Menurut bapak-ibu, apa yang perlu dilakukan oleh paroki dalam
meningkatkan pendampingan keluarga a.
Membentuk tim pendamping b.
Mengkader tim pendamping c.
Membuat program pendampingan d.
Melaksanakan pendampingan keluarga sesering mungkin
viii
ABSTRAK
Judul skripsi ini adalah UPAYA MEMBANGUN KELUARGA KRISTIANI MELALUI PENDAMPINGAN KELUARGA DI PAROKI
KUNJUNGAN SANTA MARIA PENIUNG, KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT. Judul ini dipilih berdasarkan pandangan penulis
tentang pentingnya upaya membangun keluarga kristiani. Upaya ini dapat dilakukan bukan hanya oleh keluarga itu sendiri tapi perlu didukung oleh tim
pendamping keluarga. Berdasarkan fakta di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, keluarga kristiani belum mendapat
pendampingan keluarga dengan baik.
Persoalan mendasar dalam skripsi ini adalah bagaimana meningkatkan pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung, Kapuas Hulu,
Kalimantan Barat. Untuk menanggapi persoalan ini, maka penulis mengadakan penelitian lapangan tentang pendampingan keluarga pada pasangan suami istri di
Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Selain penelitian lapangan penulis juga melakukan studi pustaka tentang pendampingan
keluarga dan usaha membangun keluarga kristiani, sehingga membantu penulis dalam mengola dan menganalisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga kristiani di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat sudah
melakukan upaya membangun keluarga kristiani melalui pendampingan keluarga. Namun di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung, Kapuas Hulu, Kalimantan
Barat pendampingan keluarga belum terlaksana dengan baik dan ada kebutuhan tim pendamping keluarga. Oleh karena itu, untuk menanggapi kebutuhan tersebut,
maka penulis mengusulkan program kaderisasi untuk calon pendamping keluarga dan pendamping keluarga yang sudah ada. Melalui kaderisasi penulis berharap
akan tersedianya pendamping keluarga yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan spritualitas yang memadai, sehingga mampu mendampingi keluarga kristiani
di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dengan baik.