64
IV.4. Dampak Perdagangan Sembako
Setiap pekerjaan pasti akan menimbulkan dampak, baik secara positif ataupun negatif tergantung bagaimana penilaian dari pihak-pihak yang terkait
dengan pekerjaan tersebut, ada yang memberikan tanggapan positif mengenai pekerjaan tersebut dan ada juga yang memberikan tanggapan negatif.
Dampak-dampak tersebut akan muncul dalam setiap pekerjaan, perdagangan sembako juga mengalami hal serupa berbagai tanggapan baik itu
positif maupun negatif yang mereka dapatkan dari masyarakat sekitar atau kelompok masyarakat tertentu.
Dampak positif perdagangan sembako a. Membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
keperluan lainnya yang dibutuhkan oleh mereka. b. Menaikan taraf hidup dari hasil penjualan barang-barang sembako
yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. c. Menjadi contoh bagi masyarakat Melawi untuk mencari pekerjaan
yang lebih baik untuk menghidupi keluarga. d. Memberikan pekerjaan bagi masyarakat lokal yang ingin mencari
pekerjaan sebagai buruh angkut.
Dampak negatif perdagangan sembako a. Tidak disukai oleh masyarakat yang tidak setuju dengan pembangunan
untuk toko sembako. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
b. Banyak mendapatkan kritikan dari pihak keluarga yang garis keturunannya sudah memiliki banyak harta, mereka memandang
rendah para penjual sembako. c. Mendapatkan protes dari pelanggan jika harga yang ditawarkan lebih
mahal dari harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dalam hal ini yang sangat berpengaruh adalah harga beras dan bahan-bahan dapur.
Dari kedua dampak di atas dapat dilihat bahwa perdagangan sembako sangatlah dipengaruhi oleh harga-harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah
pusat terkait naik turunnya harga barang-barang sembako yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari ini.
Para pedagang tidak bisa berbuat banyak untuk mengantisipasi masalah tersebut sebab mereka juga ingin mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan
barang-barang sembako tersebut, jika mereka mengalami berkurangnya pelanggan yang biasa membeli barang-barang sembako mereka dalam jumlah yang besar
pada saat harga sembako sedang stabil dan membeli dalam jumlah yang sangat sedikit saat harga sembako melonjak tinggi, mereka tidak bisa berbuat apa-apa
dan hanya bisa mengikuti saja sampai harga sembako kembali stabil. Dampak-dampak yang ditimbulkan dari perdagangan sembako sangatlah
normal, khususnya di kabupaten Melawi, kenaikan harga sembako tidak terlalu menjadi suatu persoalan yang berat sebab untuk di Kalimantan sendiri biaya
hidupnya sudah terbilang besar jika dibandingkan dengan daerah Jawa yang terkenal dengan biaya hidupnya yang relatif lebih murah.
BAB V PENUTUP