KESIMPULAN DAN SARAN EVALUASI PELAKSANAAN TATA PENGATURAN AIR WADUK SERMO PADA SISTEM IRIGASI DI KABUPATEN KULON PROGO.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa dan perhitungan terhadap tata pengaturan air
khususnya sumber daya air Waduk Sermo kaitannya dengan sistem irigasi
Kalibawang di Bendung Pengasih dan Bendung Pekikjamal dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisa data yang ada selama 10 tahun mulai tahun 1999
sampai dengan 2008 volume ketersediaan sumber daya air Waduk Sermo
bulan April, Mei, Juni, Juli, dan Agustus dapat mencukupi kebutuhan
pengambilan untuk Daerah Irigasi Pengasih dan Daerah Irigasi
Pekikjamal. Perhitungan volume ketersediaan sumber daya air Waduk
Sermo tidak memperhitungkan sedimentasi yang terjadi.
2. Pada akhir penggunaan sumber daya air yang melewati pintu air waduk
sebagai suplesi untuk Daerah Irigasi Pengasih dan Daerah Irigasi
Pekikjamal pada bulan April hingga Agustus selama 10 tahun belum
pernah dicapai elevasi kritis ± 113,70 dpl pada MT. II dengan seluruh
areal sawah ditanami padi.
3. Pada pelaksanaan masa tanam tahun 2007-2008 Sistem Irigasi Kalibawang
perbandingan antara ketersedian dan kebutuhan pengambilan terendah
terjadi pada bulan Juni hal ini dikarenakan pada bulan tersebut sudah
masuk musim kemarau.
84
4. Kinerja lembaga pengelolaan irigasi tidak optimal, hal ini terlihat dari
tidak akuratnya pencatatan data debit pada Bendung Clereng, Bendung
Pengasih dan Bendung Pekikjamal. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 5.1 :
Tabel 5.1 Data Sampel Debit
Data Pencatatan
Debit Bendung Pengasih
Tangal
Sermo
Bendung Clereng
Seharusnya
Pencatatan
14-4-2008
(m3/s)
1,12
(m3/s)
0,3280
(m3/s)
1,45167753
(m3/s)
2,903
14-4-2008
0,92
0,5350
1,45471607
2,909
14-4-2008
0,56
0,5190
1,07421568
2,148
Berdasarkan tabel 5.1 terjadi perbedaan antara debit yang seharusnya ada
di bendung Pengasih dengan pencatatan oleh petugas. Selisih pencatatan
oleh petugas dan debit yang seharusnya mencapai lebih dari 1 m3/s.
5.2.Saran
1. Apabila terjadi kekurangan air sesaat pada MT II, yang terjadi di Daerah
Irigasi Pengasih dan Pekikjamal khususnya pada bulan-bulan dimana
semua sawah menanam padi perlu debit suplesi dari Waduk Sermo
maupun dari suplesi Saluran Induk Kalibawang diperbesar sesuai dengan
persediaan. Pada MT III perlu dilakukan analisis ketersediaan air di
Waduk Sermo.
2. Peningkatan pengetahuan atau ketrampilan terhadap semua pihak yang
terkait dalam pengelolaan sumber daya air sehingga mengetahui apa yang
menjadi tugas pokok dan fungsinya.
3. Perlu penelitian lanjutan mengenai irigasi untuk mengetahui water balance
antara Waduk Sermo dan intake Kalibawang.
85
4. Perlu dipertahankan jadwal tata tanam tahunan yang ada untuk masa-masa
yang akan datang karena selama ini ada kecenderungan pelaksanaan
jadwal tanam yang tidak teratur sehingga menyulitkan didalam pelayanan
pemberian air irigasi. Padi – Padi – Palawija pada MT-I, MT-II dan
MT-III.
5. Perlu penelitian lanjutan mengenai apakah di sepanjang daerah irigasi ada
sumber mata air yang lain selain dari Waduk Sermo dan Intake
Kalibawang.
86
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Ichsan, 1985, Hubungan Irigasi dan Pertanian, Diklat PU Wilayah III
Yogyakarta.
Bayudono, 2001, Perundang-undangan Pengairan dan Pembahuruan Kebijakan
Pengairan, Diklat PU Wilayah III
Triatmodjo B, 2008, Hidrologi Terapan, Beta Offset, Yogyakarta.
Bupati Kulon Progo, 2007, Surat Keputusan Panitia Irigasi No 32 Tentang Tata
Tanam Tahunan Periode 2007-2008 di Kulon Progo.
HARA Consultants,1999, Manual Operasi Waduk Sermo.
Pemerintah Propinsi DIY, 1990, Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta No: 13
Tahun 1990 tentang Irigasi di DIY.
Pj Wusunahardja, 2001, Pengelolaan Wilayah Sungai dan Daerah Wilayah
Sungai.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 77 Tahun 2001, tentang Irigasi.
Soemartono CD., 1987, Hidrologi Teknik, Usaha Nasional, Surabaya.
Soedjarwadi, 1987, Teknik Sumberdaya Air, PAU Universitas Gajah Mada
Yogyakarta.
Soewarno, 1995, Hidrologi Jilid I, Nova, Yogyakarta.
Soewarno, 1995, Hidrologi Jilid I, Nova, Yogyakarta.
Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-undang No 22 Tahun 1999, Tentang Pemerintah Daerah.
Intake Kalibawang
Kali Gede
S. Clereng
BAGI KEMUKUS
S. Ngracah
Waduk sermo
B. Penjalin
B Pengasih
Kej.P3A Pengasih
barat (1.323 Ha)
Kej. P3A Pengasih
Timur (968 Ha)
B. Pekikjamal
B. Papah
S. Papah
Kej.P3A Pekikjamal
(1.023 Ha)
88
Gambar : Skema Jaringan dan Fase Pembagian Sistem Irigasi Kalibawang
89
90
Tabel : Harga Ra dalam evaporasi ekivalen
Lintang
(º)
Belahan bumi selatan
Jan.
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agst.
Sept.
Okt.
Nop.
Des.
50
17,5
14,7
10,9
7,0
4,2
3,1
3,5
5,5
8,9
12,9
16,5
18,2
48
17,6
14,9
11,2
7,5
4,7
3,5
4,0
6,0
9,3
13,2
16,6
18,2
46
17,7
15,1
11,5
7,9
5,2
4,0
4,4
6,5
9,7
13,4
16,7
18,3
44
17,8
15,3
11,9
8,4
5,7
4,4
4,9
6,9
10,2
13,7
16,7
18,3
42
17,8
15,5
12,2
8,8
6,1
4,9
5,4
7,4
10,6
14,0
16,8
18,3
40
17,9
15,7
12,5
9,2
6,6
5,3
5,9
7,9
11,0
14,2
16,9
18,3
38
17,9
15,8
12,8
9,6
7,1
5,8
6,3
8,3
11,4
14,4
17,0
18,3
36
17,9
16,0
13,2
10,1
7,5
6,3
6,8
8,8
11,7
14,6
17,0
18,2
34
17,8
16,1
13,5
10,5
8,0
6,8
7,2
9,2
12,0
14,9
17,1
18,2
32
17,8
16,2
13,8
10,9
8,5
7,3
7,7
9,6
12,4
15,1
17,2
18,1
30
17,8
16,4
14,0
11.3
8,9
7,8
8,1
10,1
12,7
15,3
17,3
18,1
28
17,7
16,4
14,3
11,6
9,3
8,2
8,6
10,4
13,0
15,4
17,2
17,9
26
17,6
16,4
14,4
12,0
9,7
8,7
9,1
10,8
13,2
15,5
17,2
17,8
24
17,5
16,5
14,6
12,3
10,2
9,1
9,5
11,2
13,4
15,6
17,1
17,7
22
17,4
16,5
14,8
12,6
10,6
9,6
10,0
11,6
13,7
15,7
17,0
17,5
20
17,3
16,5
15,0
13,0
11,0
10,0
10,4
12,0
13,9
15,8
17,0
17,4
18
17,1
16,5
15,1
13,2
11,4
10,4
10,8
12,3
14,1
15,8
16,8
17,1
16
16,9
16,4
15,2
13,5
11,7
10,3
11,2
12,6
14,3
15,8
16,7
16,8
14
16,7
16,4
15,3
13,7
12,1
11,2
11,6
12,9
14,5
15,8
16,5
16,6
12
16,6
16,3
15,4
14,0
12,5
11,6
12,0
13,2
14,7
15,8
16,4
16,5
10
16,4
16,3
15,5
14,2
12,8
12,0
12,4
13,5
14,8
15,9
16,2
16,2
8
16,1
16,1
15,5
14,4
13,1
12,4
12,7
13,7
14,9
15,8
16,0
16,0
6
15,8
16,0
15,6
14,7
13,4
12,8
13,1
14,0
15,0
15,7
15,8
15,7
4
15,5
15,8
15,6
14,9
13,8
13,2
13,4
14,3
15,1
15,6
15,5
15,4
2
15,3
15,7
15,7
15,1
14,1
13,5
13,7
14,5
15,2
15,5
15,3
15,1
0
15,0
15,5
15,7
15,3
14,4
13,9
14,1
14,8
15,3
15,4
15,1
14,8
91
Tabel Kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan
T = 30 hari
mm/hari
T = 45 hari
5.0
S = 250 mm
11,1
S = 300 mm
12,7
S = 250 mm
8,4
S = 300 mm
9,5
5,5
11,4
13,0
8,8
9,8
6,0
11,7
13,3
9,1
10,1
6,5
12.0
13,6
9,4
10.4
7,0
12,3
13,9
9,8
10,8
7,5
12,6
14,2
10,1
11,1
8.0
13,
14,5
10,5
11,4
8,5
13,3
14,8
10,8
11,8
9,0
13,6
15,2
11.2
12,1
9,5
14.0
15,5
11,6
12,5
10,0
14,3
15,8
12,0
12,9
10,5
14,7
16,2
12,4
13,2
11.0
15.0
16,5
12,8
13,6
92
Tabel Harga-harga koefisien tanaman padi
Cara Nedeco/Prosida
Bulan
Cara FAO
Varietas
Varietas
Varietas
Varietas
Biasa
Unggul
Biasa
Unggul
0,5
1,20
1,20
1,10
1,10
1
1,20
1,27
1,10
1,10
1,5
1,32
1,33
1,10
1,10
2
1,40
1,30
1,10
1,05
2,5
1,35
1,30
1,10
0,95
3
1,24
0
1,05
0
3,5
1,12
0,95
4
0
0
Sumber : Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi KP – 01
93
Tabel Nilai Kritis tc untuk Distribusi-t uji dua sisi
dk
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
inf.
0,10
3,078
1,886
1,638
1,533
1,476
1,440
1,415
1,397
1,383
1,372
1,363
1,356
1,350
1,345
1,341
1,337
1,333
1,330
1,328
1,325
1,323
1,321
1,319
1,318
1,316
1,315
1,314
1,313
1,311
1,282
Sumber : Soewarno, 1995
0,05
6,314
2,290
2,353
2,132
2,015
1,943
1,895
1,860
1,833
1,812
1,796
1,782
1,771
1,761
1,753
1,746
1,740
1,734
1,729
1,725
1,721
1,717
1,714
1,711
1,708
1,706
1,703
1,701
1,699
1,645
Derajat Kepercayaan tα
0,025
0,01
12,706
31,821
4,303
6,965
3,182
4,541
2,776
3,747
2,571
3,365
2,447
3,143
2,365
2,998
2,306
2,896
2,262
2,821
2,228
2,764
2,201
2,718
2,179
2,681
2,160
2,650
2,145
2,624
2,131
2,602
2,120
2,583
2,110
2,567
2,101
2,552
2,093
2,539
2,086
2,528
2,080
2,518
2,074
2,508
2,069
2,500
2,064
2,492
2,060
2,485
2,056
2,479
2,052
2,473
2,048
2,467
2,045
2,462
1,960
2,326
0,005
63,657
9,925
5,841
4,604
4,032
3,707
3,499
3,355
3,250
3,169
3,106
3,055
3,012
2,977
2,947
2,921
2,989
2,878
2,861
2,845
2,831
2,819
2,807
2,797
2,787
2,779
2,771
2,763
2,756
2,576
94
Analisis Data Hujan Bulan April
Tahun
data
Hujan
Min
(mm)
No
urut
1998
131.9
1999
Hujan
Min m/(N+1)
(mm)
(x-x)
(x-x)2
(x-x)3
(x-x)4
1
131.9
0.091
77.79
6051.284
470729.390
36618039.259
68.7
2
99.5
0.182
45.39
2060.252
93514.843
4244638.716
2000
77.4
3
77.4
0.273
23.29
542.424
12633.057
294223.904
2001
15.1
4
68.7
0.364
14.59
212.868
3105.746
45312.828
2002
67
5
67
0.455
12.89
166.152
2141.701
27606.520
2003
6
6
43.8
0.545
-10.31
106.296
-1095.913
11298.861
2004
1.1
7
30.6
0.636
-23.51
552.720
-12994.450
305499.509
2005
30.6
8
15.1
0.727
-39.01
1521.780
-59364.642
2315814.673
2006
99.5
9
6
0.818
-48.11
2314.572
-111354.064
5357244.006
2007
43.8
10
1.1
0.909
-53.01
2810.060
-148961.286
7896437.766
Jumlah
541.1
16338.409
248354.383
57116116.041
x
n
mean
S
Cs
Ck
Cv
=
=
=
=
=
=
=
54.11
10
54.110
42.607
0.446
3.439
0.582
95
uji ketiadaan trend
No
urut
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Tahun
Peringkat
Tt
2
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Hujan
Min
(mm)
4
131.9
68.7
77.4
15.1
67
6
1.1
30.6
99.5
43.8
Peringkat
Rt
dt
dt²
5
10
7
8
3
6
2
1
4
9
5
6
9
5
5
-1
1
-4
-6
-4
0
-5
7
81
25
25
1
1
16
36
16
0
25
226
KP
=
-0.369697
t
=
-1.1253923
derajat kepercayaan 5%
dk
=
8
nilai t terletak -2.306
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa dan perhitungan terhadap tata pengaturan air
khususnya sumber daya air Waduk Sermo kaitannya dengan sistem irigasi
Kalibawang di Bendung Pengasih dan Bendung Pekikjamal dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisa data yang ada selama 10 tahun mulai tahun 1999
sampai dengan 2008 volume ketersediaan sumber daya air Waduk Sermo
bulan April, Mei, Juni, Juli, dan Agustus dapat mencukupi kebutuhan
pengambilan untuk Daerah Irigasi Pengasih dan Daerah Irigasi
Pekikjamal. Perhitungan volume ketersediaan sumber daya air Waduk
Sermo tidak memperhitungkan sedimentasi yang terjadi.
2. Pada akhir penggunaan sumber daya air yang melewati pintu air waduk
sebagai suplesi untuk Daerah Irigasi Pengasih dan Daerah Irigasi
Pekikjamal pada bulan April hingga Agustus selama 10 tahun belum
pernah dicapai elevasi kritis ± 113,70 dpl pada MT. II dengan seluruh
areal sawah ditanami padi.
3. Pada pelaksanaan masa tanam tahun 2007-2008 Sistem Irigasi Kalibawang
perbandingan antara ketersedian dan kebutuhan pengambilan terendah
terjadi pada bulan Juni hal ini dikarenakan pada bulan tersebut sudah
masuk musim kemarau.
84
4. Kinerja lembaga pengelolaan irigasi tidak optimal, hal ini terlihat dari
tidak akuratnya pencatatan data debit pada Bendung Clereng, Bendung
Pengasih dan Bendung Pekikjamal. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 5.1 :
Tabel 5.1 Data Sampel Debit
Data Pencatatan
Debit Bendung Pengasih
Tangal
Sermo
Bendung Clereng
Seharusnya
Pencatatan
14-4-2008
(m3/s)
1,12
(m3/s)
0,3280
(m3/s)
1,45167753
(m3/s)
2,903
14-4-2008
0,92
0,5350
1,45471607
2,909
14-4-2008
0,56
0,5190
1,07421568
2,148
Berdasarkan tabel 5.1 terjadi perbedaan antara debit yang seharusnya ada
di bendung Pengasih dengan pencatatan oleh petugas. Selisih pencatatan
oleh petugas dan debit yang seharusnya mencapai lebih dari 1 m3/s.
5.2.Saran
1. Apabila terjadi kekurangan air sesaat pada MT II, yang terjadi di Daerah
Irigasi Pengasih dan Pekikjamal khususnya pada bulan-bulan dimana
semua sawah menanam padi perlu debit suplesi dari Waduk Sermo
maupun dari suplesi Saluran Induk Kalibawang diperbesar sesuai dengan
persediaan. Pada MT III perlu dilakukan analisis ketersediaan air di
Waduk Sermo.
2. Peningkatan pengetahuan atau ketrampilan terhadap semua pihak yang
terkait dalam pengelolaan sumber daya air sehingga mengetahui apa yang
menjadi tugas pokok dan fungsinya.
3. Perlu penelitian lanjutan mengenai irigasi untuk mengetahui water balance
antara Waduk Sermo dan intake Kalibawang.
85
4. Perlu dipertahankan jadwal tata tanam tahunan yang ada untuk masa-masa
yang akan datang karena selama ini ada kecenderungan pelaksanaan
jadwal tanam yang tidak teratur sehingga menyulitkan didalam pelayanan
pemberian air irigasi. Padi – Padi – Palawija pada MT-I, MT-II dan
MT-III.
5. Perlu penelitian lanjutan mengenai apakah di sepanjang daerah irigasi ada
sumber mata air yang lain selain dari Waduk Sermo dan Intake
Kalibawang.
86
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Ichsan, 1985, Hubungan Irigasi dan Pertanian, Diklat PU Wilayah III
Yogyakarta.
Bayudono, 2001, Perundang-undangan Pengairan dan Pembahuruan Kebijakan
Pengairan, Diklat PU Wilayah III
Triatmodjo B, 2008, Hidrologi Terapan, Beta Offset, Yogyakarta.
Bupati Kulon Progo, 2007, Surat Keputusan Panitia Irigasi No 32 Tentang Tata
Tanam Tahunan Periode 2007-2008 di Kulon Progo.
HARA Consultants,1999, Manual Operasi Waduk Sermo.
Pemerintah Propinsi DIY, 1990, Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta No: 13
Tahun 1990 tentang Irigasi di DIY.
Pj Wusunahardja, 2001, Pengelolaan Wilayah Sungai dan Daerah Wilayah
Sungai.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 77 Tahun 2001, tentang Irigasi.
Soemartono CD., 1987, Hidrologi Teknik, Usaha Nasional, Surabaya.
Soedjarwadi, 1987, Teknik Sumberdaya Air, PAU Universitas Gajah Mada
Yogyakarta.
Soewarno, 1995, Hidrologi Jilid I, Nova, Yogyakarta.
Soewarno, 1995, Hidrologi Jilid I, Nova, Yogyakarta.
Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-undang No 22 Tahun 1999, Tentang Pemerintah Daerah.
Intake Kalibawang
Kali Gede
S. Clereng
BAGI KEMUKUS
S. Ngracah
Waduk sermo
B. Penjalin
B Pengasih
Kej.P3A Pengasih
barat (1.323 Ha)
Kej. P3A Pengasih
Timur (968 Ha)
B. Pekikjamal
B. Papah
S. Papah
Kej.P3A Pekikjamal
(1.023 Ha)
88
Gambar : Skema Jaringan dan Fase Pembagian Sistem Irigasi Kalibawang
89
90
Tabel : Harga Ra dalam evaporasi ekivalen
Lintang
(º)
Belahan bumi selatan
Jan.
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agst.
Sept.
Okt.
Nop.
Des.
50
17,5
14,7
10,9
7,0
4,2
3,1
3,5
5,5
8,9
12,9
16,5
18,2
48
17,6
14,9
11,2
7,5
4,7
3,5
4,0
6,0
9,3
13,2
16,6
18,2
46
17,7
15,1
11,5
7,9
5,2
4,0
4,4
6,5
9,7
13,4
16,7
18,3
44
17,8
15,3
11,9
8,4
5,7
4,4
4,9
6,9
10,2
13,7
16,7
18,3
42
17,8
15,5
12,2
8,8
6,1
4,9
5,4
7,4
10,6
14,0
16,8
18,3
40
17,9
15,7
12,5
9,2
6,6
5,3
5,9
7,9
11,0
14,2
16,9
18,3
38
17,9
15,8
12,8
9,6
7,1
5,8
6,3
8,3
11,4
14,4
17,0
18,3
36
17,9
16,0
13,2
10,1
7,5
6,3
6,8
8,8
11,7
14,6
17,0
18,2
34
17,8
16,1
13,5
10,5
8,0
6,8
7,2
9,2
12,0
14,9
17,1
18,2
32
17,8
16,2
13,8
10,9
8,5
7,3
7,7
9,6
12,4
15,1
17,2
18,1
30
17,8
16,4
14,0
11.3
8,9
7,8
8,1
10,1
12,7
15,3
17,3
18,1
28
17,7
16,4
14,3
11,6
9,3
8,2
8,6
10,4
13,0
15,4
17,2
17,9
26
17,6
16,4
14,4
12,0
9,7
8,7
9,1
10,8
13,2
15,5
17,2
17,8
24
17,5
16,5
14,6
12,3
10,2
9,1
9,5
11,2
13,4
15,6
17,1
17,7
22
17,4
16,5
14,8
12,6
10,6
9,6
10,0
11,6
13,7
15,7
17,0
17,5
20
17,3
16,5
15,0
13,0
11,0
10,0
10,4
12,0
13,9
15,8
17,0
17,4
18
17,1
16,5
15,1
13,2
11,4
10,4
10,8
12,3
14,1
15,8
16,8
17,1
16
16,9
16,4
15,2
13,5
11,7
10,3
11,2
12,6
14,3
15,8
16,7
16,8
14
16,7
16,4
15,3
13,7
12,1
11,2
11,6
12,9
14,5
15,8
16,5
16,6
12
16,6
16,3
15,4
14,0
12,5
11,6
12,0
13,2
14,7
15,8
16,4
16,5
10
16,4
16,3
15,5
14,2
12,8
12,0
12,4
13,5
14,8
15,9
16,2
16,2
8
16,1
16,1
15,5
14,4
13,1
12,4
12,7
13,7
14,9
15,8
16,0
16,0
6
15,8
16,0
15,6
14,7
13,4
12,8
13,1
14,0
15,0
15,7
15,8
15,7
4
15,5
15,8
15,6
14,9
13,8
13,2
13,4
14,3
15,1
15,6
15,5
15,4
2
15,3
15,7
15,7
15,1
14,1
13,5
13,7
14,5
15,2
15,5
15,3
15,1
0
15,0
15,5
15,7
15,3
14,4
13,9
14,1
14,8
15,3
15,4
15,1
14,8
91
Tabel Kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan
T = 30 hari
mm/hari
T = 45 hari
5.0
S = 250 mm
11,1
S = 300 mm
12,7
S = 250 mm
8,4
S = 300 mm
9,5
5,5
11,4
13,0
8,8
9,8
6,0
11,7
13,3
9,1
10,1
6,5
12.0
13,6
9,4
10.4
7,0
12,3
13,9
9,8
10,8
7,5
12,6
14,2
10,1
11,1
8.0
13,
14,5
10,5
11,4
8,5
13,3
14,8
10,8
11,8
9,0
13,6
15,2
11.2
12,1
9,5
14.0
15,5
11,6
12,5
10,0
14,3
15,8
12,0
12,9
10,5
14,7
16,2
12,4
13,2
11.0
15.0
16,5
12,8
13,6
92
Tabel Harga-harga koefisien tanaman padi
Cara Nedeco/Prosida
Bulan
Cara FAO
Varietas
Varietas
Varietas
Varietas
Biasa
Unggul
Biasa
Unggul
0,5
1,20
1,20
1,10
1,10
1
1,20
1,27
1,10
1,10
1,5
1,32
1,33
1,10
1,10
2
1,40
1,30
1,10
1,05
2,5
1,35
1,30
1,10
0,95
3
1,24
0
1,05
0
3,5
1,12
0,95
4
0
0
Sumber : Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi KP – 01
93
Tabel Nilai Kritis tc untuk Distribusi-t uji dua sisi
dk
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
inf.
0,10
3,078
1,886
1,638
1,533
1,476
1,440
1,415
1,397
1,383
1,372
1,363
1,356
1,350
1,345
1,341
1,337
1,333
1,330
1,328
1,325
1,323
1,321
1,319
1,318
1,316
1,315
1,314
1,313
1,311
1,282
Sumber : Soewarno, 1995
0,05
6,314
2,290
2,353
2,132
2,015
1,943
1,895
1,860
1,833
1,812
1,796
1,782
1,771
1,761
1,753
1,746
1,740
1,734
1,729
1,725
1,721
1,717
1,714
1,711
1,708
1,706
1,703
1,701
1,699
1,645
Derajat Kepercayaan tα
0,025
0,01
12,706
31,821
4,303
6,965
3,182
4,541
2,776
3,747
2,571
3,365
2,447
3,143
2,365
2,998
2,306
2,896
2,262
2,821
2,228
2,764
2,201
2,718
2,179
2,681
2,160
2,650
2,145
2,624
2,131
2,602
2,120
2,583
2,110
2,567
2,101
2,552
2,093
2,539
2,086
2,528
2,080
2,518
2,074
2,508
2,069
2,500
2,064
2,492
2,060
2,485
2,056
2,479
2,052
2,473
2,048
2,467
2,045
2,462
1,960
2,326
0,005
63,657
9,925
5,841
4,604
4,032
3,707
3,499
3,355
3,250
3,169
3,106
3,055
3,012
2,977
2,947
2,921
2,989
2,878
2,861
2,845
2,831
2,819
2,807
2,797
2,787
2,779
2,771
2,763
2,756
2,576
94
Analisis Data Hujan Bulan April
Tahun
data
Hujan
Min
(mm)
No
urut
1998
131.9
1999
Hujan
Min m/(N+1)
(mm)
(x-x)
(x-x)2
(x-x)3
(x-x)4
1
131.9
0.091
77.79
6051.284
470729.390
36618039.259
68.7
2
99.5
0.182
45.39
2060.252
93514.843
4244638.716
2000
77.4
3
77.4
0.273
23.29
542.424
12633.057
294223.904
2001
15.1
4
68.7
0.364
14.59
212.868
3105.746
45312.828
2002
67
5
67
0.455
12.89
166.152
2141.701
27606.520
2003
6
6
43.8
0.545
-10.31
106.296
-1095.913
11298.861
2004
1.1
7
30.6
0.636
-23.51
552.720
-12994.450
305499.509
2005
30.6
8
15.1
0.727
-39.01
1521.780
-59364.642
2315814.673
2006
99.5
9
6
0.818
-48.11
2314.572
-111354.064
5357244.006
2007
43.8
10
1.1
0.909
-53.01
2810.060
-148961.286
7896437.766
Jumlah
541.1
16338.409
248354.383
57116116.041
x
n
mean
S
Cs
Ck
Cv
=
=
=
=
=
=
=
54.11
10
54.110
42.607
0.446
3.439
0.582
95
uji ketiadaan trend
No
urut
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Tahun
Peringkat
Tt
2
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Hujan
Min
(mm)
4
131.9
68.7
77.4
15.1
67
6
1.1
30.6
99.5
43.8
Peringkat
Rt
dt
dt²
5
10
7
8
3
6
2
1
4
9
5
6
9
5
5
-1
1
-4
-6
-4
0
-5
7
81
25
25
1
1
16
36
16
0
25
226
KP
=
-0.369697
t
=
-1.1253923
derajat kepercayaan 5%
dk
=
8
nilai t terletak -2.306