KESIMPULAN DAN SARAN EVALUASI PELAKSANAAN TATA PENGATURAN AIR WADUK SERMO PADA SISTEM IRIGASI DI KABUPATEN KULON PROGO.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa dan perhitungan terhadap tata pengaturan air
khususnya sumber daya air Waduk Sermo kaitannya dengan sistem irigasi
Kalibawang di Bendung Pengasih dan Bendung Pekikjamal dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisa data yang ada selama 10 tahun mulai tahun 1999
sampai dengan 2008 volume ketersediaan sumber daya air Waduk Sermo
bulan April, Mei, Juni, Juli, dan Agustus dapat mencukupi kebutuhan
pengambilan untuk Daerah Irigasi Pengasih dan Daerah Irigasi
Pekikjamal. Perhitungan volume ketersediaan sumber daya air Waduk
Sermo tidak memperhitungkan sedimentasi yang terjadi.
2. Pada akhir penggunaan sumber daya air yang melewati pintu air waduk
sebagai suplesi untuk Daerah Irigasi Pengasih dan Daerah Irigasi
Pekikjamal pada bulan April hingga Agustus selama 10 tahun belum
pernah dicapai elevasi kritis ± 113,70 dpl pada MT. II dengan seluruh
areal sawah ditanami padi.
3. Pada pelaksanaan masa tanam tahun 2007-2008 Sistem Irigasi Kalibawang
perbandingan antara ketersedian dan kebutuhan pengambilan terendah

terjadi pada bulan Juni hal ini dikarenakan pada bulan tersebut sudah
masuk musim kemarau.

84

4. Kinerja lembaga pengelolaan irigasi tidak optimal, hal ini terlihat dari
tidak akuratnya pencatatan data debit pada Bendung Clereng, Bendung
Pengasih dan Bendung Pekikjamal. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 5.1 :
Tabel 5.1 Data Sampel Debit
Data Pencatatan

Debit Bendung Pengasih

Tangal

Sermo

Bendung Clereng

Seharusnya


Pencatatan

14-4-2008

(m3/s)
1,12

(m3/s)
0,3280

(m3/s)
1,45167753

(m3/s)
2,903

14-4-2008

0,92


0,5350

1,45471607

2,909

14-4-2008

0,56

0,5190

1,07421568

2,148

Berdasarkan tabel 5.1 terjadi perbedaan antara debit yang seharusnya ada
di bendung Pengasih dengan pencatatan oleh petugas. Selisih pencatatan
oleh petugas dan debit yang seharusnya mencapai lebih dari 1 m3/s.

5.2.Saran
1. Apabila terjadi kekurangan air sesaat pada MT II, yang terjadi di Daerah
Irigasi Pengasih dan Pekikjamal khususnya pada bulan-bulan dimana
semua sawah menanam padi perlu debit suplesi dari Waduk Sermo
maupun dari suplesi Saluran Induk Kalibawang diperbesar sesuai dengan
persediaan. Pada MT III perlu dilakukan analisis ketersediaan air di
Waduk Sermo.
2. Peningkatan pengetahuan atau ketrampilan terhadap semua pihak yang
terkait dalam pengelolaan sumber daya air sehingga mengetahui apa yang
menjadi tugas pokok dan fungsinya.
3. Perlu penelitian lanjutan mengenai irigasi untuk mengetahui water balance
antara Waduk Sermo dan intake Kalibawang.

85

4. Perlu dipertahankan jadwal tata tanam tahunan yang ada untuk masa-masa
yang akan datang karena selama ini ada kecenderungan pelaksanaan
jadwal tanam yang tidak teratur sehingga menyulitkan didalam pelayanan
pemberian air irigasi. Padi – Padi – Palawija pada MT-I, MT-II dan
MT-III.

5. Perlu penelitian lanjutan mengenai apakah di sepanjang daerah irigasi ada
sumber mata air yang lain selain dari Waduk Sermo dan Intake
Kalibawang.

86

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Ichsan, 1985, Hubungan Irigasi dan Pertanian, Diklat PU Wilayah III
Yogyakarta.
Bayudono, 2001, Perundang-undangan Pengairan dan Pembahuruan Kebijakan
Pengairan, Diklat PU Wilayah III
Triatmodjo B, 2008, Hidrologi Terapan, Beta Offset, Yogyakarta.
Bupati Kulon Progo, 2007, Surat Keputusan Panitia Irigasi No 32 Tentang Tata
Tanam Tahunan Periode 2007-2008 di Kulon Progo.
HARA Consultants,1999, Manual Operasi Waduk Sermo.
Pemerintah Propinsi DIY, 1990, Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta No: 13
Tahun 1990 tentang Irigasi di DIY.
Pj Wusunahardja, 2001, Pengelolaan Wilayah Sungai dan Daerah Wilayah
Sungai.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 77 Tahun 2001, tentang Irigasi.
Soemartono CD., 1987, Hidrologi Teknik, Usaha Nasional, Surabaya.
Soedjarwadi, 1987, Teknik Sumberdaya Air, PAU Universitas Gajah Mada
Yogyakarta.
Soewarno, 1995, Hidrologi Jilid I, Nova, Yogyakarta.
Soewarno, 1995, Hidrologi Jilid I, Nova, Yogyakarta.
Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-undang No 22 Tahun 1999, Tentang Pemerintah Daerah.

Intake Kalibawang
Kali Gede

S. Clereng

BAGI KEMUKUS

S. Ngracah
Waduk sermo
B. Penjalin
B Pengasih


Kej.P3A Pengasih
barat (1.323 Ha)

Kej. P3A Pengasih
Timur (968 Ha)

B. Pekikjamal

B. Papah
S. Papah

Kej.P3A Pekikjamal
(1.023 Ha)

88

Gambar : Skema Jaringan dan Fase Pembagian Sistem Irigasi Kalibawang

89


90

Tabel : Harga Ra dalam evaporasi ekivalen
Lintang
(º)

Belahan bumi selatan
Jan.

Feb

Maret

April

Mei

Juni


Juli

Agst.

Sept.

Okt.

Nop.

Des.

50

17,5

14,7

10,9


7,0

4,2

3,1

3,5

5,5

8,9

12,9

16,5

18,2

48


17,6

14,9

11,2

7,5

4,7

3,5

4,0

6,0

9,3

13,2

16,6

18,2

46

17,7

15,1

11,5

7,9

5,2

4,0

4,4

6,5

9,7

13,4

16,7

18,3

44

17,8

15,3

11,9

8,4

5,7

4,4

4,9

6,9

10,2

13,7

16,7

18,3

42

17,8

15,5

12,2

8,8

6,1

4,9

5,4

7,4

10,6

14,0

16,8

18,3

40

17,9

15,7

12,5

9,2

6,6

5,3

5,9

7,9

11,0

14,2

16,9

18,3

38

17,9

15,8

12,8

9,6

7,1

5,8

6,3

8,3

11,4

14,4

17,0

18,3

36

17,9

16,0

13,2

10,1

7,5

6,3

6,8

8,8

11,7

14,6

17,0

18,2

34

17,8

16,1

13,5

10,5

8,0

6,8

7,2

9,2

12,0

14,9

17,1

18,2

32

17,8

16,2

13,8

10,9

8,5

7,3

7,7

9,6

12,4

15,1

17,2

18,1

30

17,8

16,4

14,0

11.3

8,9

7,8

8,1

10,1

12,7

15,3

17,3

18,1

28

17,7

16,4

14,3

11,6

9,3

8,2

8,6

10,4

13,0

15,4

17,2

17,9

26

17,6

16,4

14,4

12,0

9,7

8,7

9,1

10,8

13,2

15,5

17,2

17,8

24

17,5

16,5

14,6

12,3

10,2

9,1

9,5

11,2

13,4

15,6

17,1

17,7

22

17,4

16,5

14,8

12,6

10,6

9,6

10,0

11,6

13,7

15,7

17,0

17,5

20

17,3

16,5

15,0

13,0

11,0

10,0

10,4

12,0

13,9

15,8

17,0

17,4

18

17,1

16,5

15,1

13,2

11,4

10,4

10,8

12,3

14,1

15,8

16,8

17,1

16

16,9

16,4

15,2

13,5

11,7

10,3

11,2

12,6

14,3

15,8

16,7

16,8

14

16,7

16,4

15,3

13,7

12,1

11,2

11,6

12,9

14,5

15,8

16,5

16,6

12

16,6

16,3

15,4

14,0

12,5

11,6

12,0

13,2

14,7

15,8

16,4

16,5

10

16,4

16,3

15,5

14,2

12,8

12,0

12,4

13,5

14,8

15,9

16,2

16,2

8

16,1

16,1

15,5

14,4

13,1

12,4

12,7

13,7

14,9

15,8

16,0

16,0

6

15,8

16,0

15,6

14,7

13,4

12,8

13,1

14,0

15,0

15,7

15,8

15,7

4

15,5

15,8

15,6

14,9

13,8

13,2

13,4

14,3

15,1

15,6

15,5

15,4

2

15,3

15,7

15,7

15,1

14,1

13,5

13,7

14,5

15,2

15,5

15,3

15,1

0

15,0

15,5

15,7

15,3

14,4

13,9

14,1

14,8

15,3

15,4

15,1

14,8

91

Tabel Kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan
T = 30 hari

mm/hari

T = 45 hari

5.0

S = 250 mm
11,1

S = 300 mm
12,7

S = 250 mm
8,4

S = 300 mm
9,5

5,5

11,4

13,0

8,8

9,8

6,0

11,7

13,3

9,1

10,1

6,5

12.0

13,6

9,4

10.4

7,0

12,3

13,9

9,8

10,8

7,5

12,6

14,2

10,1

11,1

8.0

13,

14,5

10,5

11,4

8,5

13,3

14,8

10,8

11,8

9,0

13,6

15,2

11.2

12,1

9,5

14.0

15,5

11,6

12,5

10,0

14,3

15,8

12,0

12,9

10,5

14,7

16,2

12,4

13,2

11.0

15.0

16,5

12,8

13,6

92

Tabel Harga-harga koefisien tanaman padi
Cara Nedeco/Prosida
Bulan

Cara FAO

Varietas

Varietas

Varietas

Varietas

Biasa

Unggul

Biasa

Unggul

0,5

1,20

1,20

1,10

1,10

1

1,20

1,27

1,10

1,10

1,5

1,32

1,33

1,10

1,10

2

1,40

1,30

1,10

1,05

2,5

1,35

1,30

1,10

0,95

3

1,24

0

1,05

0

3,5

1,12

0,95

4

0

0

Sumber : Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi KP – 01

93

Tabel Nilai Kritis tc untuk Distribusi-t uji dua sisi
dk
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
inf.

0,10
3,078
1,886
1,638
1,533
1,476
1,440
1,415
1,397
1,383
1,372
1,363
1,356
1,350
1,345
1,341
1,337
1,333
1,330
1,328
1,325
1,323
1,321
1,319
1,318
1,316
1,315
1,314
1,313
1,311
1,282

Sumber : Soewarno, 1995

0,05
6,314
2,290
2,353
2,132
2,015
1,943
1,895
1,860
1,833
1,812
1,796
1,782
1,771
1,761
1,753
1,746
1,740
1,734
1,729
1,725
1,721
1,717
1,714
1,711
1,708
1,706
1,703
1,701
1,699
1,645

Derajat Kepercayaan tα
0,025
0,01
12,706
31,821
4,303
6,965
3,182
4,541
2,776
3,747
2,571
3,365
2,447
3,143
2,365
2,998
2,306
2,896
2,262
2,821
2,228
2,764
2,201
2,718
2,179
2,681
2,160
2,650
2,145
2,624
2,131
2,602
2,120
2,583
2,110
2,567
2,101
2,552
2,093
2,539
2,086
2,528
2,080
2,518
2,074
2,508
2,069
2,500
2,064
2,492
2,060
2,485
2,056
2,479
2,052
2,473
2,048
2,467
2,045
2,462
1,960
2,326

0,005
63,657
9,925
5,841
4,604
4,032
3,707
3,499
3,355
3,250
3,169
3,106
3,055
3,012
2,977
2,947
2,921
2,989
2,878
2,861
2,845
2,831
2,819
2,807
2,797
2,787
2,779
2,771
2,763
2,756
2,576

94

Analisis Data Hujan Bulan April
Tahun
data

Hujan
Min
(mm)

No
urut

1998

131.9

1999

Hujan
Min m/(N+1)
(mm)

(x-x)

(x-x)2

(x-x)3

(x-x)4

1

131.9

0.091

77.79

6051.284

470729.390

36618039.259

68.7

2

99.5

0.182

45.39

2060.252

93514.843

4244638.716

2000

77.4

3

77.4

0.273

23.29

542.424

12633.057

294223.904

2001

15.1

4

68.7

0.364

14.59

212.868

3105.746

45312.828

2002

67

5

67

0.455

12.89

166.152

2141.701

27606.520

2003

6

6

43.8

0.545

-10.31

106.296

-1095.913

11298.861

2004

1.1

7

30.6

0.636

-23.51

552.720

-12994.450

305499.509

2005

30.6

8

15.1

0.727

-39.01

1521.780

-59364.642

2315814.673

2006

99.5

9

6

0.818

-48.11

2314.572

-111354.064

5357244.006

2007

43.8

10

1.1

0.909

-53.01

2810.060

-148961.286

7896437.766

Jumlah

541.1

16338.409

248354.383

57116116.041

x
n
mean
S
Cs
Ck
Cv

=
=
=
=
=
=
=

54.11
10
54.110
42.607
0.446
3.439
0.582

95

uji ketiadaan trend
No
urut
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah

Tahun

Peringkat
Tt

2
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007

3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Hujan
Min
(mm)
4
131.9
68.7
77.4
15.1
67
6
1.1
30.6
99.5
43.8

Peringkat
Rt

dt

dt²

5
10
7
8
3
6
2
1
4
9
5

6
9
5
5
-1
1
-4
-6
-4
0
-5

7
81
25
25
1
1
16
36
16
0
25
226

KP
=
-0.369697
t
=
-1.1253923
derajat kepercayaan 5%
dk
=
8
nilai t terletak -2.306