Hubungan Karakteristik Lamun dengan Kelimpahan dan Keanekaragaman Ikan

Menurut Allen et al. 2004, genera Monachantus dan Epinephelus termasuk kedalam ikan terumbu. Keberadaan genera tersebut di ekosistem padang lamun Stasiun Timur menunjukkan bahwa kelimpahan dan keanekaragaman ikan di padang lamun bergantung pula pada keberadaan ekosistem lain yang berada di dekatnya Gillanders 2006. Mengingat besarnya peranan ekosistem padang lamun terhadap kelimpahan dan keanekaragaman ikan, analisis hubungan keduanya perlu dilakukan lebih mendalam.

4.6. Hubungan Karakteristik Lamun dengan Kelimpahan dan Keanekaragaman Ikan

Hubungan ekologis lamun dengan kelimpahan dan keanekaragaman ikan dapat digambarkan dengan menggunakan analisis koefisien korelasi pearson. Hasil analisis ini dapat menunjukkan keeratan hubungan antara sumberdaya lamun dengan ikan. Parameter lamun yang digunakan adalah kerapatan jenis, persen penutupan, jumlah jenis, keanekaragaman jenis lamun, sedangkan parameter komunitas ikan yang digunakan adalah kelimpahan dan keanekaragaman ikan. Tabel 7. Hasil analisis koefisien korelasi parameter lamun dan ikan No. Parameter r R p Lamun X Ikan Y 1 Kerapatan Kelimpahan 0,83 0,69 0,17 2 Persentase penutupan 0,90 0,81 0,10 3 Keanekaragaman jenis 0,57 0,32 0,43 4 Jumlah jenis 0,87 0,76 0,13 5 Kerapatan Keanekaragaman -0,64 0,41 0,34 6 Persentase penutupan -0,68 0,46 0,32 7 Keanekaragaman jenis 0,85 0,72 0,15 8 Jumlah jenis -0,95 0,90 0,05 Ket : Koefisien korelasi r; p 0,10 p 0,05 Koefisien Determinasi contoh R; Signifikansi p Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 7, beberapa parameter lamun tidak menunjukkan korelasi yang signifikan dengan kelimpahan ikan, kerapatan r = 0,83, keanekaragaman jenis r = 0,57, dan jumlah jenis r = 0,87. Persentase penutupan lamun dan kelimpahan ikan menunjukkan hasil korelasi yang signifikan r = 0,90, p 0,10. Hasil analisis kedua variabel ini menunjukkan nilai R sebesar 0,81 yang bermakna 81 di antara keragaman dalam nilai-nilai kelimpahan ikan dapat dijelaskan oleh hubungan linearnya dengan penutupan lamun. Padang lamun dengan kerapatan tinggi menyediakan perlindungan bagi ikan dari serangan predator. Selain itu, kerapatan lamun yang tinggi tentunya meningkatkan luas permukaan atau penutupan lamun bagi pelekatan hewan maupun tumbuhan renik yang merupakan makanan utama bagi ikan di padang lamun Hemminga dan Duarte 2000. Hasil analisis parameter lamun dengan variabel keanekaragaman ikan juga menunjukkan beberapa korelasi yang tidak signifikan, kerapatan r = - 0,64, persentase penutupan r = - 0,68, dan keanekaragaman jenis r = 0,85. Jumlah jenis lamun dan keanekaragaman ikan menunjukkan hasil korelasi yang signifikan r = 0,95 , p 0,05. Hasil analisis korelasi kedua variabel ini menunjukkan nilai R sebesar 0,90 yang bermakna 90 di antara keragaman dalam nilai-nilai keanekaragaman ikan dapat dijelaskan oleh hubungan linearnya dengan jumlah jenis lamun. Menurut Gillanders 2006, beberapa jenis ikan dapat membentuk asosiasi dengan jenis lamun yang berbeda di padang lamun pada fase tertentu dalam hidupnya. Banyaknya jumlah jenis lamun dapat memperkaya bentuk asosiasi ikan di padang lamun dan tentunya dapat memenuhi kebutuhan beranekaragam jenis ikan. 41 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kondisi kualitas perairan Pulau Pramuka secara umum masih dalam keadaan baik untuk menunjang kehidupan sumberdaya lamun dan ikan. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan 6 jenis lamun dan 10 jenis ikan di perairan ekosistem lamun Pulau Pramuka yang berada dalam kondisi stabil. Kelimpahan dan keanekaragaman ikan di ekosistem lamun Pulau Pramuka dipengaruhi oleh kondisi ekosistem lamun itu sendiri, terutama persentase penutupan dan jumlah jenis lamunnya. Tingginya penutupan lamun dapat meningkatkan lahan pelekatan hewan renik yang merupakan makanan utama bagi ikan dan tentunya meningkatkan kelimpahan ikan di daerah tersebut. Jumlah jenis lamun dapat memperkaya bentuk asosiasi ikan di padang lamun dan tentunya meningkatkan keanekaragaman jenis ikan.

5.2. Saran

Perlu adanya pengambilan data lamun dan kelimpahan ikan pada dua musim yang berbeda, sehingga dapat mengetahui adanya pengaruh musim dan perbandingan antara kedua data tersebut.