Pembahasan .1. Variasi Tegangan kV Terhadap Kontras Film
Pada tabel IV.2 dapat dilihat kenaikan arus tabung akan membuat densitas
yang dihasilkan dari film radiograf semakin meningkat pula. Secara umum nilai kontras akan sebanding dengan perubahan nilai arus tabung yang diberikan. Pada
kuat arus dikali waktu 2 mAs nilai densitas terendah sebesar 1.23 sedang nilai densitas tertinggi sebesar 1.94.
Pada kuat arus tabung dikali waktu 4 mAs nilai densitas terendah sebesar 1.09 sedang nilai densitas tertinggi sebesar 2.24 Pada arus 7 mAs nilai densitas
terendah sebesar 1.99 sedang nilai densitas tertinggi sebesar 2.63 Pada arus 8 mAs nilai densitas terendah sebesar 2.30 sedang nilai densitas tertinggi sebesar
2,60 Pada arus 10 mAs nilai densitas terendah sebesar 2.27 sedang nilai densitas tertinggi sebesar 2.65.
IV.2 Pembahasan IV.2.1. Variasi Tegangan kV Terhadap Kontras Film
Teknik radiografi soft-tissue atau dikenal dengan teknik radiografi jaringan lunak dibuat dengan jalan mengatur nilai faktor eksposi, yaitu
penurunan nilai tegangan tabung sebesar ± 15 kV dari kondisi pemeriksaan
struktur tulang. Berikut tabel dan grafik nilai kontras dari penelitian menggunakan variasi
tegangan tabung pada rentang 42 - 63 kV dengan nilai kuat arus dikali waktu tetap 8 mAs.
Tabel IV.3. Nilai Kontras radiograf terhadap variasi tegangan N0
KUAT ARUSmAs
TEGANGAN kV
KONTRAS 1
8 mAs 42
0.69
2
8 mAs 46
0.19
3
8 mAs 52
0.06
4
8 mAs 57
0.05
5
8 mAs 63
0.04
Universitas Sumatera Utara
Gambar IV.1.Grafik nilai kontras radiograf terhadap tegangan kV
Hasil penelitian menunjukkan kontras radiograf pada pemeriksaan jaringan lunak atau soft-tissue sangat di pengaruhi oleh nilai pengaturan tegangan
tabung kV yang dipilih. Nilai kontras suatu radiograf pada prinsipnya merupakan representasi nilai koefisien attenuasi linier µ dari suatu jaringan.
Untuk jaringan lunak di tubuh hanya memiliki perbedaan nilai koefisien attenuasi linier µ yang kecil maka pemilihan nilai tegangan tabung sangat
mempengaruhi nilai kontras radiograf yang dihasilkan. Pada tabel IV.3 dan gambar IV.1. Terjadi nilai kontras yang tinggi pada
pemilihan tegangan tabung 42 kV nilai kontras 0.69, sedangkan nilai kontras tertinggi pada pemilihan tegangan tabung 46 kV dan 52 kV masing-masing 0.19
dan 0.06, sedangkan kontras terendah ditunjukkan pada pemilihan tegangan tabung 57 kV, dan 63 kV dengan nilai kontras masing- masing 0.05 dan 0.04.
Faktor yang mempengaruhi penurunan nilai kontras radiograf akibat kenaikan nilai tegangan tabung adalah tegangan tabung kV pada pesawat
sinar-X menentukan nilai energi, sedangkan energi sinar-X sendiri menentukan daya tembus jaringan. Makin besar energi sinar-X maka makin kuat daya tembus
sinar-X. Daya tembus sinar-X pada akhirnya juga menentukan nilai koefisien attenuasi linier µ suatu jaringan. Makin besar daya tembus maka makin
menurun koefisien attenuasi liner µ suatu jaringan gambar 2.8. Apabila perbedaan nilai koefisien attenuasi linier jaringan menurun maka kontras subjek
juga akan turun, sehingga menurunkan pula nilai kontras radiograf suatu gambar.
Universitas Sumatera Utara
Hasil tersebut di atas sesuai dengan teori yang disampaikan KC Clark bahwa
pada teknik radiografi jaringan lunak atau soft-tissue teknik digunakan variasi nilai
tegangan berkisar antara 42-63 kV untuk menghasilkan nilai kontras radiograf
yang masih dapat diterima oleh mata KC Clark,1956. IV.2.2. Variasi Kuat Arus dikali Waktu mAs Terhadap Kontras Film
Teknik radiografi soft-tissue atau jaringan lunak dengan variasi perubahan mAs seperti yang diperlihatkan dari tabel IV.2, dihasilkan nilai densitas
dan kontras yang juga berbeda.
Tabel IV.4 Nilai Kotras radiograf terhadap variasi arus
NO
TEGANGAN TABUNG kV
KUAT ARUS
mAs KONTRAS
1 46
2 0.71
2 46
4 1,15
3 46
7 0.64
4 46
8 0.30
5 46
10 0.38
Gambar IV.2 Grafik Kontras radiograf terhadap nilai kuat arus dikali waktu mAs
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel IV.4 dan Gambar IV.2 tampak bahwa nilai kontras dengan variasi kuat arus dikali waktu mAs yang dihasilkan menunjukkan nilai yang
fluktuatif, dimana perubahan arus tidak secara linier mempengaruhi kontras radiografi. Seperti diperlihatkan pada kuat arus dikali waktu 4 mAs adalah
maksimum 1.15, kontras terendah pada kuat arus dikali waktu 8 mAs 0.30 dan naik kembali pada kuat arus dikali waktu 10 mAs 0.38.
Dari seluruh hasil kontras radiografi yang dihasilkan untuk variasi kuat arus
dikali waktu, diperoleh pada arus 4 mAs adalah kontras yang optimal yang digunakan dalam pemeriksaan teknik radiografi soft-tissue
, karena dianggap kontras yang dihasilkan akan maksimum.
Pemilihan nilai arus tabung dikali waktu mAs dalam produksi sinar-X mempengaruhi jumlah sinar-X kuantitas yang mencapai film tidak mempunyai
efek terhadap aspek lain dari film. Dalam praktek yang ideal dan sederhana semua faktor-faktor lain dipilih dahulu sesuai dengan persyaratan dan akhirnya baru nilai
kuat arus dikali waktu mAs sedemikian rupa hingga menghasilkan jangka eksposi pada film yang densitasnya terletak di dalam range yang diinginkan
usefull density pada rentang 0,25 - 2,0. Berdasarkan dari seluruh hasil yang telah diperoleh pengaturan faktor
eksposi yang optimal yang akan menghasilkan nilai kontras yang maksimal dimana nilai kontras radiograf masih dapat diterima oleh mata, yaitu pada
pemilihan tegangan tabung 42 kV pada objek yang tipis atau 46 kV pada objek yang tebal dengan nilai kontras maksimum masing- masing sebesar 0.69 dan
0.19 dan kuat dikali waktu 4 mAs yang memiliki nilai kontras 1.15.
Universitas Sumatera Utara