Mempertunjukkan Fungsi Operasional (Performing Operational Functions)
3. Mempertunjukkan Fungsi Operasional (Performing Operational Functions)
Menurut Barbara Gemmill dan Abimbola Bamidele-Izu, NGO sangat berguna dalam konteks operasional, karena mereka dapat memberikan implementasi yang disesuaikan dengan kondisi tertentu dan dapat "melakukan
yang tidak dapat maupun tidak boleh dilakukan oleh pemerintah," 172 sedangkan, Remi Parmentier berpendapat bahwa dalam beberapa kasus, NGO memperluas
mandat mereka dari promotor menjadi pengelola instrumen konservasi. 173 Kemudian, menurut Katherine M. Crosman, NGO yang bertindak sebagai
manager berusaha untuk secara langsung menerapkan konservasi maupun membantu pemerintah melalui pengelolaan suaka laut dan restorasi habitat. 174
Meskipun bukan merupakan organisasi konservasi layaknya WWF ditambah dengan sulitnya penerapan konservasi di wilayah lautan yang jauh lebih kompleks dari wilayah terestrial, Greenpeace juga melakukan penunjukkan fungsi
171 Wawancara Pribadi dengan John Hocevar. Via Skype, 10 Mei 2017. 172 Barbara Gemmill dan Abimbola Bamidele-Izu, The Role of NGOs and Civil Society, Hal. 16 173 174 Remi Parmentier, Role and Impact of International NGOs, Hal. 219
Crosman, The Roles of Non-Governmental Organization, Hal. 12 Crosman, The Roles of Non-Governmental Organization, Hal. 12
dilakukan oleh Greenpeace European Unit terhadap Natura 2000. 175 Meskipun Natura 2000 merupakan kawasan laut lindung terluas di dunia yang ditetapkan
oleh European Commission, akan tetapi, sebagian besar negara-negara Eropa tidak mengimplementasikan perlindungan wilayah kelautan tersebut dengan alasan, EU Common Fisheries Policy (CFP) tidak memberikan wewenang untuk
mengatur atau melarang kegiatan perikanan. 176 Atas dasar minimnya kewenangan dan political will dari negara-negara Uni Eropa, Greenpeace berinisiatif untuk
melindungi beberapa wilayah di dalam Natura 2000 dengan melakukan penyebaran trawling obstacles berupa balok-balok batu granit untuk mencegah kegiatan penangkapan ikan menggunakan pukat dasar di Natura 2000. Pada tahun 2008, Greenpeace menyebarkan 320 trawling obstacles di Sylt Outer Reef,
Jerman. 177 Selanjutnya, pada tahun 2009, dengan menggunakan kapal Beluga II dan Fehn Coast, 178 Greenpeace juga menyebarkan 180 trawling obstacles di
Natura 2000 adalah wilayah berkembangbiak dan peristirahatan utama untuk spesies dan habitat alami langka yang dilindungi dalam Birds Directive yang diadopsi pada 1979 (79409EEC) dan Habitats Directive pada 1992 (9243EEC). European Commission, Natura 2000 dari http:ec.europa.euenvironmentnaturenatura2000index_en.htm 176 diakses pada 31 Mei 2017.
Greenpeace, Greenpeace Granite Shield Protects Unique Marine Life (2009) dari http:www.greenpeace.orginternationalenpressreleases2009greenpeace-granite-shield- prot diakses pada 31 Mei 2017.
177 Greenpeace, Marine Reserves - Just A Stone's Throw Away (2009) dari http:www.greenpeace.orginternationalennewsfeaturessweden-marine-reserve-
stones110809 diakses pada 31 Mei 2017. 178 Arook, Placing Stones in Swedish Waters, Ledger's Posthumous Music Video, A Greenpeace
Victory, and More (2009) dari http:www.greenpeace.orginternationalennewsBlogsmakingwavesplacing-stones-in- swedish-waters-ledgers-postblog10353 diakses pada 31 Mei 2017.
Fladen and Lilla Middlegrund, Swedia. 179 Kemudian, Greenpeace kembali menyebarkan beberapa trawling obstacles di Sylt Outer Reef pada tahun 2011. 180
Rangkaian aksi tersebut dilakukan oleh Greenpeace adalah bentuk solusi jangka pendek untuk mencegah kegiatan penangkapan ikan menggunakan bottom trawl yang menyebabkan kerusakan di dasar laut, yang tidak dapat dilakukan oleh Uni Eropa karena tidak adanya wewenang bagi negara-negara Uni Eropa untuk
mengatur dan melarang kegiatan tersebut. 181 Oleh karena itu, Greenpeace juga mengajukan sebuah submission yang diajukan kepada European Commisson
untuk mereformasi CFP, yaitu “Sea... the Future for European Fisheries, Greenpeace Submission: CFP Reform.” 182 Dokumen tersebut diajukan ketika
European Commisson mengadakan debat dan konsultasi publik secara luas untuk membuka masukan dari berbagai pemangku kepentingan, baik institusi pemerintah, asosiasi industri perikanan, hingga NGO, untuk mengajukan
pandangannya terhadap reformasi CFP. 183 Hingga akhirnya, pada 13 Juli 2011, European Commisson mengajukan sebuah proposal terkait reformasi CFP, dan
disetujui oleh European Council dan European Parliament yang mulai berlaku pada 1 Januari 2014. 184
179
180 Greenpeace, Greenpeace Granite Shield Protects Unique Marine Life.
Thilo Maack, Saving Europe’s Oceans (2011) dari http:www.greenpeace.orginternationalennewsBlogsmakingwavessaving-europes- oceansblog36314 diakses pada 31 Mei 2017.
181
182 Greenpeace, Marine Reserves - Just A Stone's Throw Away.
Greenpeace, Sea... the Future for European Fisheries, Greenpeace Submission: CFP Reform (Amsterdam: Greenpeace, 2009)
183 EU, Contributions dari https:ec.europa.eufisheriesreformconsultationreceived diakses pada 31 Mei 2017.
184 EU, Reform of the Common Fisheries Policy dari https:ec.europa.eufisheriesreform_en diakses pada 31 Mei 2017.
Meskipun aksi penyebaran trawling obstacles yang dilakukan di Natura 2000 ditujukan untuk mereformasi kebijakan perikanan di tingkat Uni Eropa, namun dengan keberhasilan Greenpeace untuk mereformasi CFP, menunjukkan kesuksesan upaya Greenpeace untuk melindungi Natura 2000 sebagai suaka laut terluas di dunia yang kemudian dijadikan model oleh Greenpeace sebagai political will nyata dan mendorong negara-negara lain untuk mengikuti jejak Uni Eropa. Seperti yang dijelaskan oleh Veronica Frank, Chair of Greenpeace Delegation at PrepCom BBNJ 2015 - sekarang, bahwa posisi yang diambil oleh Uni Eropa untuk secara aktif mendukung dibentuknya perjanjian pelaksanaan di bawah UNCLOS pada Kelompok Kerja BBNJ dipengaruhi oleh keberhasilan Greenpeace yang telah memulai kampanye Oceans Sanctuaries untuk diterapkan di laut Eropa, khususnya North and Baltic Sea, sejak tahun 2004, sehingga Uni Eropa ingin mendorong negara lain untuk membuat kebijakan serupa untuk melindungi
laut lepas di seluruh wilayah dunia. 185